MERASA MALU

Di pagi buta, saat mentari masih bersembunyi di balik awan gelap. Suasana jalanan juga masih senyap. Hanya semburat berwarna jingga yang menghiasi langit di ufuk timur sana. Terpaan angin pagi yang masih bercampur tetesan embun begitu meresap hingga ke dasar tulang.

Gadis cantik bernama Amel sudah mengendarai sebuah motor yang bukan kepunyaannya. Gadis itu sudah berjanji jika ia akan mengembalikan motor itu pagi-pagi. Dan sebelum ia pergi bekerja tentu saja ia harus mengantarkannya motornya dulu.

Setelah melewati beberapa gang dari kontrakannya, kini ia sudah tiba di depan rumah temannya, yang merupakan pemilik dari motor yang ia bawa. Gadis itu memarkirkan motornya di depan pintu gerbang lalu menghubungi nomor ponsel temannya.

"Aku di depan." serunya setelah panggilannya tersambung dan langsung memutuskannya setelah mendengar jawaban 'Tunggu sebentar!' dari seberang teleponnya.

"Ini kunci motormu. Makasih loh ya di kasih pinjam motor semalam." seru Amel saat temannya yang bernama Dino sudah keluar dari rumahnya dan kini berada di hadapannya.

"Gak masuk dulu? Ini masih pagi banget tahu, kamu mau langsung berangkat kerja?" Dino menawarkan temannya untuk singgah, karena waktu masih menunjukkan pukul enam. Tapi dari seragam yang di pakai oleh temannya sepertinya gadis itu akan langsung ke tempat kerjanya.

"Gak ah, si bos udah bangun belum?" tolak Amel yang kemudian bertanya.

Dino menggelengkan kepalanya. "Belum, tidurnya udah kayak kebo, pules banget dia. Nyampe aku harus tidur di sofa gara-gara dia nyabotase kasur aku." protesnya mengadukan kelakuan bosnya.

Mendengar itu Amel seketika tertawa. "Bos kamu tuh. Mungkin di rumahnya gak punya kasur." kelakar Amel di sela tawanya.

"Yang benar saja. Mana mungkin?" seru Dino yang merasa tidak yakin. Lelaki itu tidak peka jika Amel hanya sekedar bercanda.

"Lain kali saja aku mampirnya ya. Masih ada si bos di dalam. Lagian aku mau ngambil sepedaku dulu di kontrakan. Abis itu langsung ke restoran." ujar Amel hendak melangkahkan kakinya.

Tapi cekalan tangan dari Dino membuat gadis itu mengurungkan niatnya. "Ada apa?" tanyanya.

Dino terdiam, ada sesuatu hal yang ingin ia tanyakan dari semalam. Hal itu membuat hatinya tidak tenang karena di liputi oleh rasa penasaran.

"Sebenarnya hubungan kamu sama si bos itu seperti apa? Kalian pacaran?" tanya Dino tak ingin basa basi. Karena pertanyaan itulah yang membuat hatinya merasa sedikit nyeri.

Amel mengerutkan kening, lalu gadis itu tertawa nyaring. "Kau pikir kami pacaran? Yang benar saja? Gak mungkin lah." sanggah Amel setelah tawanya reda.

"Yang benar? Kalau gitu semalam kalian ngapain di tempat kayak gitu berduaan? Ada adegan pangku-pangkuan lagi." tanya Dino dengan tatapan penuh selidik.

Membuat Amel merasa tidak nyaman lalu mengusap wajah temannya itu dengan kasar. "Gak usah gitu juga ngelihatnya! Si bos itu lagi patah hati. Makanya ngajak aku ke sana buat nemenin doang. Namanya juga orang mabuk. Jadi dia gak sadar tidur di pangkuan aku." kilahnya.

Dino sedikit merasa lega, ternyata mereka memang tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi tunggu kenapa laki-laki ini jadi merasa iri? Apa hak dia bertanya seperti itu pada Amel? Jika memang benar mereka ada hubungan toh lelaki ini bukan pacarnya Amel juga bukan?

"Kenapa sih tanya-tanya gitu? Kamu cemburu ya?" Amel berkelakar sangat tepat sasaran. Bukannya membuat Dino tertawa malah membuat lelaki itu kelabakan. Tentu saja ia jadi kebingungan.

"Enak aja. Ngapain aku cemburu?" kilahnya sedikit malu. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Membuat Amel mencebikkan bibir.

"Aku berangkat sekarang deh, takut kesiangan nyampe restoran." kata Amel ingin pergi.

"Biar ku antar kamu ke kontrakan!"

"Jangan! Aku naik angkot aja. Kalau si bos bangun gimana? Nanti dia kebingungan sedang tidur di rumah siapa kalau kamu gak ada." tukas Amel, menolak halus tawaran temannya.

Dino terdiam sejenak. "Baiklah, kamu hati-hati di jalan. Sampai ketemu di restoran."

"Oke." sahut Amel sambil berjalan dan melambaikan tangannya. Dino menatap kepergian temannya sambil meremas kunci motor yang dia pegang. Lelaki itu merasa kesal. Kenapa ia begitu pengecut tak bisa mengatakan apa yang ada di dalam hatinya sekarang.

***

"Amel ke ruangan saya!" Suara laki-laki yang begitu familiar di telinga Amel terdengar menyentak di telinga gadis itu.

Dia yang sedang memberikan topping untuk kue yang baru saja keluar dari oven hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil berkata 'iya'. Mau bagaimana lagi orang yang memanggilnya itu tentu saja bosnya. Yang paling tidak bisa ia bantah perintahnya.

"Ada apa bos?" tanya Amel setelah ia menghadap sang atasan.

"Kamu kemana semalam? Kenapa aku bisa di rumah Dino?" Danil bertanya sedikit sinis. Merasa di abaikan oleh mak comblang nya yang tidak bertanggung jawab meninggalkannya begitu saja pada saat mabuk.

Amel menelan ludahnya dengan berat, ia sudah tahu jika dirinya pasti akan kena marah.

"Maaf bos, semalam bos mabuk. Gak mungkin kan aku bawa pulang ke kontrakan aku. Aku juga gak bisa bawa mobil. Jadi aku suruh Dino aja bawa pulang bos ke rumahnya." ujar Amel membela diri.

"Tapi kan gak harus Dino. Kamu kan tahu dia itu karyawan di restoran ini juga. Kamu bisa nyuruh karyawan di sana untuk memesankan hotel. Mau di simpan dimana mukaku ini?"

Danil terlihat sangat kesal, pasalnya pagi itu ia terbangun dalam keadaan tidak memakai baju. Hanya memakai celana dalam saja dengan posisi tidur yang seenaknya. Kebiasaan lelaki itu jika sedang mabuk selalu membuka bajunya karena merasa kegerahan. Dan sialnya saat dia membuka mata dirinya sedang berada di rumah pegawainya yang terbilang masih baru. Danil benar-benar merasa malu.

"Ya maaf bos, aku gak kepikiran nyampe sana." sesal Amel sambil menundukkan kepala.

Danil mendengus, ia menarik nafas panjang lalu mengembuskannya dengan perlahan. Rasanya percuma saja ia marah-marah. Toh semuanya sudah ketahuan juga.

Tapi, bersyukur juga Amel menitipkan nya pada Dino yang sama-sama lelaki. Coba saja kalau gadis itu benar-benar membawanya pulang ke kontrakannya. Entah Danil akan masih mempunyai muka untuk bertemu dengan mak comblang nya itu atau tidak.

Tunggu! Amel tidak menceritakan tentang alasan kenapa bosnya itu mabuk juga kan? Danil menyipitkan matanya tajam. Merasa curiga jika kekhawatiran nya itu ternyata benar.

"Kamu gak bilang macam-macam kan sama Dino tentang masalahku semalam?" tanya Danil dengan tatapan penuh selidik.

Amel mendongakkan kepalanya, ia balik menatap wajah bosnya. "Ya gak lah bos. Aku kan selalu bisa jaga rahasia." sanggahnya. Kalau cuma sekadar mengatakan sedang patah hati tidak termasuk membuka rahasia bukan?

Danil mencibir. Tapi memang benar selama ini Amel memang orang yang bisa ia percaya dalam memegang rahasianya. Lelaki yang punya watak keras kepala ini ternyata masih mementingkan gengsi.

"Ya sudah kerja sana! Jangan sampai pelanggan kecewa!" perintah Danil sambil melipat tangannya di depan dada.

Amel mendengus. "Apaan sih? Orang dia nya yang ganggu kerjaan aku. Kalau sampai pelanggan kecewa. Dia dong yang harusnya di salahin." batin Amel seraya pergi dari ruangan bosnya itu.

***

Next..... Kasih like dan komentar dulu ya sebelum lanjut baca.

Terpopuler

Comments

🕊️

🕊️

👍🏻👍🏻👍🏻

2021-10-11

1

zien

zien

aku hadir disini 👍

jangan lupa mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊

mari kita saling mendukung karya kita 👍😘

2021-03-02

1

Retina Bocahe Klinthink

Retina Bocahe Klinthink

bos g da akhak itu kataku🤣🤣🤣

2021-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 KISAH AWAL
2 TERLAMBAT DATANG
3 PATAH HATI
4 MABUK
5 MERASA MALU
6 PEREMPUAN CANTIK
7 RENCANA AMEL
8 SEPAKAT
9 MERASA LELAH
10 KEDATANGAN ARA
11 PERMAINAN
12 BOS PELIT
13 MASALAH HIDUP
14 TERBAWA SUASANA
15 MENYESAL
16 TIDAK INGAT APA-APA
17 JADI ITU BUKAN MIMPI??
18 MEMBAYAR HUTANG
19 MENEBUS KESALAHAN
20 MERASA KOTOR
21 WEDANG JAHE
22 DUA GARIS MERAH
23 INGIN MENGGUGURKAN
24 PENYESALAN SEORANG AYAH
25 HARUS BERTANGGUNGJAWAB
26 PEMERIKSAAN USG
27 TINGGAL BERSAMA
28 HARUS TERBIASA
29 MENGIDAM
30 MABUK LAGI??
31 ALASAN KENAPA MABUK
32 SI 'TUKANG BERSIH' TAMPAN
33 CURIGA
34 MENGAJAK PERGI
35 MEYAKINKAN HATI
36 TAKUT GENDUT
37 ASISTEN RUMAH TANGGA
38 ADA YANG BERGERAK?
39 DIBELIKAN BAJU BARU
40 WEJANGAN DOKTER KANDUNGAN
41 Tidak Rela
42 Ada Syarat Lain
43 Bersikap Manja
44 Ingin Kabur
45 Belajar Mencintai
46 Meminta Maaf
47 Istri Tercinta
48 Menjemput Bapak
49 Membuat Terkesan
50 Tidak berhak ikut campur
51 Berusaha Tegar
52 Menyelinap Masuk
53 Keinginan Adel
54 Melihat Ikan
55 Secangkir Kopi
56 Pernyataan Cinta
57 Masih Ragu
58 Tidak Tahu Malu
59 Cemburu
60 Hadiah Ulang Tahun
61 Gagal Lagi
62 Lebih Bermakna
63 Kasih mertua hadiah
64 Janda Bolong
65 Kunjungan yang kacau
66 Hanya terbiasa
67 Jalan-jalan di Taman
68 Sebuah kesempatan
69 Menyenangkan hati
70 Maaf, aku pergi!
71 Merasa bersalah
72 Curhatan Amel
73 Mau lahiran
74 Firasat
75 Mirip siapa?
76 Alfath Aries Zifary
77 Ternyata
78 Berbohong lagi.
79 Bertemu Ara lagi
80 Menemukanmu
81 Senangnya bukan main
82 Istri pintar
83 Hanya kamu
84 Celana dalam?
85 Tukang paket
86 Kejutan
87 Mengakui
88 Lebih posesif
89 Salah paham
90 Pulang ke rumah
91 Sudah mengetahui
92 Tidur terpisah
93 Mencuri kesempatan
94 Menjebol gawang
95 Ke rumah Adrian
96 Harus Sabar!
97 Barter
98 Acara Sunatan
99 Masuk rumah sakit.
100 Suami siaga
101 Ijab kabul
102 Pasangan baru
103 Di parkiran hotel.
104 Seperti kerasukan
105 Reaksi Ara
106 Mengompori
107 Malam bukan yang pertama.
108 Gebetan Lama
109 Cemburu
110 Diculik??
111 Tidak mau terganggu
112 Meminta maaf
113 Tidak ingin berpisah
114 Mengetes kesabaran
115 Adik ipar
116 Polosnya Adelia
117 Hari pertama bertemu
118 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
KISAH AWAL
2
TERLAMBAT DATANG
3
PATAH HATI
4
MABUK
5
MERASA MALU
6
PEREMPUAN CANTIK
7
RENCANA AMEL
8
SEPAKAT
9
MERASA LELAH
10
KEDATANGAN ARA
11
PERMAINAN
12
BOS PELIT
13
MASALAH HIDUP
14
TERBAWA SUASANA
15
MENYESAL
16
TIDAK INGAT APA-APA
17
JADI ITU BUKAN MIMPI??
18
MEMBAYAR HUTANG
19
MENEBUS KESALAHAN
20
MERASA KOTOR
21
WEDANG JAHE
22
DUA GARIS MERAH
23
INGIN MENGGUGURKAN
24
PENYESALAN SEORANG AYAH
25
HARUS BERTANGGUNGJAWAB
26
PEMERIKSAAN USG
27
TINGGAL BERSAMA
28
HARUS TERBIASA
29
MENGIDAM
30
MABUK LAGI??
31
ALASAN KENAPA MABUK
32
SI 'TUKANG BERSIH' TAMPAN
33
CURIGA
34
MENGAJAK PERGI
35
MEYAKINKAN HATI
36
TAKUT GENDUT
37
ASISTEN RUMAH TANGGA
38
ADA YANG BERGERAK?
39
DIBELIKAN BAJU BARU
40
WEJANGAN DOKTER KANDUNGAN
41
Tidak Rela
42
Ada Syarat Lain
43
Bersikap Manja
44
Ingin Kabur
45
Belajar Mencintai
46
Meminta Maaf
47
Istri Tercinta
48
Menjemput Bapak
49
Membuat Terkesan
50
Tidak berhak ikut campur
51
Berusaha Tegar
52
Menyelinap Masuk
53
Keinginan Adel
54
Melihat Ikan
55
Secangkir Kopi
56
Pernyataan Cinta
57
Masih Ragu
58
Tidak Tahu Malu
59
Cemburu
60
Hadiah Ulang Tahun
61
Gagal Lagi
62
Lebih Bermakna
63
Kasih mertua hadiah
64
Janda Bolong
65
Kunjungan yang kacau
66
Hanya terbiasa
67
Jalan-jalan di Taman
68
Sebuah kesempatan
69
Menyenangkan hati
70
Maaf, aku pergi!
71
Merasa bersalah
72
Curhatan Amel
73
Mau lahiran
74
Firasat
75
Mirip siapa?
76
Alfath Aries Zifary
77
Ternyata
78
Berbohong lagi.
79
Bertemu Ara lagi
80
Menemukanmu
81
Senangnya bukan main
82
Istri pintar
83
Hanya kamu
84
Celana dalam?
85
Tukang paket
86
Kejutan
87
Mengakui
88
Lebih posesif
89
Salah paham
90
Pulang ke rumah
91
Sudah mengetahui
92
Tidur terpisah
93
Mencuri kesempatan
94
Menjebol gawang
95
Ke rumah Adrian
96
Harus Sabar!
97
Barter
98
Acara Sunatan
99
Masuk rumah sakit.
100
Suami siaga
101
Ijab kabul
102
Pasangan baru
103
Di parkiran hotel.
104
Seperti kerasukan
105
Reaksi Ara
106
Mengompori
107
Malam bukan yang pertama.
108
Gebetan Lama
109
Cemburu
110
Diculik??
111
Tidak mau terganggu
112
Meminta maaf
113
Tidak ingin berpisah
114
Mengetes kesabaran
115
Adik ipar
116
Polosnya Adelia
117
Hari pertama bertemu
118
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!