Hari ini aku ke kampus mengurus keperluanku untuk ikut praktek di rumah sakit. Kami semua mahasiswa mengikuti Capping Day yang adalah persiapan mahasiswa jurusan Keperawatan mengikuti tahap praktek lapangan.
“An, sudah selesai?” tanya Diana.
“Sudah, Di. Gimana kamu juga?” tanyaku.
“Aku baru aja selesai. Makan yuk, aku laper” ajak Diana.
“Dikit lagi ya, nungguin Joan selesai dulu. Biar kita cari makan sama-sama ya” kataku.
“Nah, itu dia. Umur panjang amat nih anak” kata Diana. “Ayo jalan. Udah laper nih. Nggak nahan, Girl’s” rengek Diana yang hobbynya doyan makan ini (bukan hanya Diana tapi kami bertiga hobbynya makan).
Setelah mengikuti Capping Day di kampus, kita bertiga langsung jalan cari makan. Kami pergi dengan masih berpakaian praktek kami. Dan kami masing-masing mengendarai motor menuju salah satu mall di kota kami. Sesampainya di dalam, kita langsung mencari tempat duduk yang strategi. Dan aku adalah orang yang selalu diandalkan untuk memesan makanan.
“Eh, maaf ya. Nggak sengaja” kata seorang cowok yang tiba-tiba menabrakku dari belakang (aku lagi ngantri pesan makan waktu itu).
“Oh, nggak papa” jawabku sambil tersenyum.
“Sekali lagi, maaf ya” katanya lagi dan kujawab dengan senyuman.
Setelah aku mengambil pesananku dan hendak berjalan menuju tempat duduk, dompetku jatuh sedangkan kedua tanganku sedang memegang nampan berisi makanan.
“Ini dompetnya, kutaruh di samping piringnya ya” kata cowok itu.
“Terima kasih” jawabku. Dan ternyata di nggak sendiri, dia bersama beberapa temannya yang juga sedang makan di situ. Hanya saja mereka duduk di luar stand makan tempatku dan kedua sahabatku makan.
“Siapa tuh, cowok tadi?” tanya Joan.
“Yang mana” tanyaku
“Yang tadi nabrak kamulah, say” jawab Joan.
“Nggak kenal, say” jawabku.
“Emang tadi nggak kenalan gitu?” tanya Joan.
“Nggak” jawabku cuek. (Ya, aku cuek dengan cowok bukan karena aku sudah punya pacar tapi emang aku orangnya super cuek).
Tanpa aku tahu, cowok tadi masih mencuri pandang ke aku. Kedua sahabatku terus menggodaku dan mengatakan “Say, cowok tadi curi-curi pandang loh ke kamu”
“Udah deh, jangan halu” kataku.
“Kita nggak halu kan , Di? Tuh dianya masih terus mandangin kamu, malah dia senyum-senyum kearah kita” kata Joan.
Setelah satu jam kita berkutan dengan makanan kita dan duduk ngobrol tentang praktek lapangan kita. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang.
“Aku capek, bakalan tidur nih sampe nesok pagi” kataku.
“Aku juga. Handphone bakalan aku matiin dan pintu kukunci rapat” imbuh Joan.
“Kalau aku, harus kontrol travel dulu” kata Diana. (Ya, Diana punya usaha agen perjalan).
Sampai diparkiran ternyata, ketemu lagi dengan si cowok tadi dan dia sempat menyapaku.
“Hai” sapanya.
“Oh, hai” balasku kaget.
“Mau pulang?” tanyanya.
“Iya” jawabku.
“Mau dianterin?” tanyanya lagi.
“Aku bawa motor sendiri” jawabku. ‘Nih, orang sok kenal banget. Tiba-tiba ngajak anterin pulang’ batinku. “Duluan ya” kataku pamit sambil menstater motorku.
“Eh, boleh minta no Hpnya nggak” suaranya sedikit berteriak tapi aku sudah terlanjur berlalu dari hadapannya mengejar kedua sahabatku yang sudah lebih dahulu pergi.
“Ah, padahal pengen banget kenal sama dia” ucap cowok itu.
“Selamat siang, Ma” sapaku sebelum masuk ruamah.
“Sudah pulang, An? Capek?” tanya mama. “Makan dulu gih” kata mama.
“An langsung mandi ya, ma. An udah makan tadi ma, bareng Diana dan Joan” kataku. “Habis mandi, An langsung tiduran aja ya Ma. An capek banget” lanjutku.
“Ya udah” jawab mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments