Aku tertidur sampai mama membangunkanku.
“An sudah malam loh. Kamu nggak makan malam, sayang?” kata mama membangunkanku.
“Jam berapa sih ma?” tanyaku sambil mengucek kedua belah mataku.
“Sudah jam 9 malam, sayang” jawab mama. “Dari tadi mama membangunkanmu. Kamu itu ya, jadi anak gadis kok tidurnya sampai lupa jam bangun” kata mama sambil mengelus kepalaku.
Mama sebenarnya sayang padaku, hanya saja cara menyampaikan perasaan sayang mama padaku sering salah. Mungkin karena aku terlalu lama tinggal dengan orang tua dan adiknya mama atau mama terlalu sibuk dengan kegiatan mama sebagai seorang Persit.
“Mama masak apa?” tanyaku.
“Bangun, cuci mukamu itu dulu baru makan” kata mama. “Itu mama masak ikan goreng, sambel sama tumis daun singkong campur bunga pepaya” kata mama lagi. (Readers sekalian, sayur daun singkon campur bunga pepaya itu sayur khas orang ambon dan rasanya enak. Kelihatannya mudah buatnya, tapi kalau salah masak. Rasanya bakalan nggak enak)
“Wah, enak bener ni” kataku beranjak dari tempat tidur. Aku langsung ke kamar mandi untuk mencuci muka bantalku dan mengeringkannya dengan handuk. Setelah itu akupun langsung duduk di kursi meja makan dan makan malam bersama mama.
Setelah makan malam, aku dan mama duduk santai di teras rumah. Kami masih tinggal diasrama. Hanya saja papa sudah tidak lagi menjadi prajurit di Batalyon, tapi papa sudah pindah KORAMIL dan menjadi BABINSA di sebuah kota kecil yang jauh dari kota Ambon tempatku tinggal dengan mama.
“Gimana Capping Day tadi?” tanya mama.
“Biasa aja, ma. Itu seperti bibmbingan buat kita yang akan turun praktek kerja di rumah sakit atau puskesmas gitu” jawabku.
“Capek?”
“Nggak juga sih ma. Hanya karena kita nungguin teman-teman satu semester juga kan yang mau ikut Capping Day yang belum hadir juga jadinya lama” jawabku.
“Terus, tadi makan siangnya di mana?” tanya mama lagi.
“Makan siangnya bareng Diana dan Joan, ma. Di mall yang baru buka itu” jawabku.
“Kapan mulai prakteknya? Dan di rumah sakit atau Puskesmas, An?” tanya mama.
“An belum ada jadwalnya, ma. Kan nanti di bagi dari pihak kampus, ma” jawabku. “Papa nggak telepon, ma?” tanyaku.
“Tadi siang, papa telepon nanyain kamu. Mama jawab, An sedang ikut Capping Day di kampus” kata mama
“Papa nggak bilang sesuatu gitu, ma?” tanyaku.
“Nggak sayang, papa nggak ngomong apa-apa lagi” jawab mama.
“Ya, sudah. An masuk kamar lagi ya, ma. Mau lanjutin tidur yang tadi. masih ngantuk" kataku.
“Mama juga mau bobo, udah ngantuk. Nungguin kamu bangun dari tadi” kata mama.
Setelah mengunci pintu rumah dan memeriksa semua pintu juga jendela, mama langsung masuk kamar. Sedangkan aku asyik dengan handphoneku.
Ternyata selama aku tidur banyak notifikasi yang masuk di handphoneku. Ada panggilan tak terjawab dan beberapa pesan singkat lewat aplikasi androidku.
“Apa kalian g***?” tanyaku di group kami bertiga.
“Kamu sich tidurnya kaya K***” jawab Diana. “Eh, aku dapat notif dari abangku yang Brimob itu loh” katanya.
“Nanyain gue, pastinya” kata Joana dengan percaya diri.
“Iya, sih. Tapi ada yang lain juga” jawab Diana.
“Apa?” tanyaku
“Maksud lo? Jangan bilang kalau abang lo minta dicariin pacar baru?” tanya Joana.
“Nggaklah. Mana berani dia selingkuh di belakang kamu? Yang ada dia siap di pindahkan ke antartika” kata Diana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments