Bab 5

Setelah makan siang, pak Kevin memenuhi janjinya, untuk menemani aku cari rumah kos dan setelah kami keliling, akhirnya aku dapatkan juga di daerah damar, sebuah rumah kos-kosan yang sari luar kelihatan sangat bersih dan lumayan murah, dekat dekat pusat kota kemana-mana bisa jalan kaki. begitu juga ketempat kerja sari juga bisa jalan kaki. semua fasilitas disediakan oleh yang punya kos, seperti di hotel lemari, tempat tidur dan satu kursi dan meja, semua lengkap, akhirnya aku dapat juga kamar yang nyaman meski tak senyaman kamar hotel tempat dia nginap bersama pak Kevin.

Setelah membayar uang kos, kami pamit untuk ambil ranselnya di hotel, Kevin hanya tersenyum saja melihat Sari dan mereka kembali kehotel untuk jemput ranselnya sari, di mobil Kevin banyak diam saja "kenapa pak Kevin diam, apa ada yang salah atau memang begini kesehariannya pak Kevin," kata Sari dalam hati.

Kevin melihat lurus kedepan tak sedikitpun ia menoleh kearah Sari, ia berpikir bagaimana caranya agar Sari selalu di dekatnya, dengan memberikan ia pekerjaan di kantornya, dia hanya tamatan SMA ia bingung sendiri, dan hatinya tak mau berpisah dari Sari berat hatiku untuk meninggalkanmu di sini Sari, "Apakah kamu mau ikut denganku kejakarta,'kata Kevin dalam hati.

Tak terasa mereka sudah sampai di hotel sari mengambil ranselnya, dan memasukkan semua pakaiannya kedalam ransel dan juga peralatan lain miliknya, " ini hari terakhir aku menikmati jadi orang kaya, pacar pura-pura pak kevin", kata Sari salam hati.

Kevin duduk di kursi dekat jendela dengan laptop di meja, ia bekerja dan sekali-kali melihat ke arah Sari. Melihat Sari udah siap untuk pindah, Kevin kembali laptopnya dan "Sari, maafkan aku, karena sudah merepotkan mu selama 3 hari ini," kata Kevin

Sari menoleh ke Kevin. dan berjalan menuju arah Kevin, dan memegang pundak pak Kevin. sambil memijit bahunya, " tak ada yang perlu di maafkan pak, Sari senang pak Kevin bisa terbebas dari bully teman- teman pak Kevin," kata Sari.

Diraihnya tangan sari yang lagi memijit pundak pak Kevin dan di genggamnya. "Sari, maukah kamu ikut denganku kejakarta, aku merasakan kenyamanan saat bersamamu," di tariknya sari ke depan dan mendudukkan di pangkuannya di cium bibir Sari untuk yang kedua kalinya, dengan lembut dan penuh cinta, dan sari sangat menikmati dicium pak Kevin, di pejamkan matanya untuk meresapi, Sari,mendesah karena ciuman Kevin.

Kevin menyudahi ciumannya dan membiarkan Sari tetap duduk di pangkuannya dan memeluk tubuh kecil Sari, dengan lembut dan berbisik, " maukah kamu jadi ibu dari anak-anak kita kelak," kata Kevin.

Sari hanya diam dalam pelukan pak Kevin, ia juga merasa damai dan nyaman dalam pelukan pak Kevin, karena Sari merasa di cintai, dan Sari Menangis dalam pelukan pak Kevin. "Maafkan sari pak, Sari ingin kuliah, Sari ingin kerja, dan sari ingin hidup mandiri, sari tak mau jadi beban hidup orang lain, selama ini sari hidup di dalam keluarga yang membenci akan kehadiran Sari, hanya papa satu-satunya orang yang sayang sama Sari, Sari tak mau mengecewakan papa, karena papa ingin Sari kuliah dan bisa mempunyai pekerjaan yang bagus untuk menopang kehidupan Sari dan papa," kata Sari sambil berurai air mata.

Kevin merasakan bagaimana pahitnya kehidupan yang dijalani sama Sari, dipeluk erat tubuh sari memberikan kenyamanan" kamu tanang jangan menangis lagi, aku akan selalu ada untukmu, di ciumnya puncak kepala Sari. " maukah malam ini Sari tidur disini habiskan malam perpisahan kita. karena besok saya akan kembali kejakarta."

Sari turun dari pangkuan Kevin dan menuju kamar mandi, di dalam kamar di kembali menangis, Sari duduk di lantai dibawah kran air kamar mandi, di nyalakan air untuk membasahi seluruh tubuhnya sudah sampai 30 puluh menit namun Sari enggan untuk keluar dari kamar mandi, Sari malu pada Kevin.

Karena Sari tak kunjung keluar dari kamar mandi kevin berdiri menuju kekamar mandi dan mengetuk pintu dan memanggil nama Sari tapi tak ada suar Sari dari dalam sehingga Kevin terpaksa membuka sendiri pintu itu, di lihatnya Sari sedang duduk di lantai kamar mandi, hanya dengan berbalut kan handuk putih. Kevin masuk dan mendekati Sari, di lihatnya wajah Sari memerah karna malu, " kenapa kamu tak keluar, udah lebih 30 menit kamu di sini, ayo keluar," di tariknya tangan Sari, tapi Sari menolaknya.

" Pak, Sari kedinginan bisa ambilkan ransel Sari di meja, semua pakaian sari di dalam," kata Sari.

Kevin keluar mengambil ransel Sari dan memberikannya. " habis ini kamu keluar masih banyak yang akan kita bahas malam ini," kata Kevin.

Kevin jatuh cinta pada gadis yang baru beberapa hari ini bersamanya. dan Kevin sangat menyayanginya, " Sari aku tahu kamu sangat ingin sekali bebas dari keluargamu. dan juga ingin tetap ingin kuliah, bila suatu hari nanti kita tak berjodoh aku ikhlaskan Aset ku jadi miliknya dan juga keluarga kelak. ternyata kevin buat surat perpindahan perusahaannya yang di Padang ini ke sari karena Kevin yakin sari bisa memimpin dan melanjutkan perusahaannya ini. Diberikan satu perusahaan ini toh tidak akan membuatnya miskin.

Sari keluar dari kamar mandi dan naik ke tempat tidur dan dinyalakan tv dan asyik menonton kartun kesukaannya, Sari ketawa-ketawa sendiri ulang tikus dan anjing, yang tak pernah damai, dan Sari pun tertidur

Kevin memandang dari dekat wajah sari yang cantik, wajah polosnya Sari mampu membuat ia jatuh cinta, gadis kampung yang menawan, semoga kamu bahagia Sari, aku berdo'a untukmu. Waktu sholat magrib, Kevin membangunkan Sari untuk sholat dan setelah itu mereka akan keluar untuk cari makan. Sari bangun dan sholat di saat di ajak keluar untuk makan Sari menolak karna dia ingin makan nasi bungkus dan makan si balkom kamarnya sambil lihat laut dan bintang di langit.

Kevin keluar untuk beli nasi bungkus dan membeli makanan ringan karena malam ini ia ingin begadang sama Sari, dengan cepatnya Kevin kembali dan memasuki kamarnya, Sari sudah menunggu di balkom. Sari berlari mengambil bawaan Kevin dan menuju keluar. Sesampainya di luar, "pak malam ini sungguh indah langit cerah dan rasanya Sari ingin lari-lari di pinggir pantai itu," Sari menunjuk pantai di bawah hotelnya tempat menginap.

" Kalau kamu mau main di pantai malam ini juga boleh, habis makan kita turun ya," semua ke inginan Sari hampir di turuti oleh Kevin. kevin berpikir masa anak-anak dan masa remaja Sari tak bahagia seperti anak-anak pada umumnya.

" Tidak pak kita disini saja," Sari ingin malam ini kita habiskan malam Tampa ada yang ganggu kita", kata Sari. Selesai makan sari bereskan meja dan dia ke kamar untuk ambil bantal dan selimut kursi meja di geser kepingigir semua setelah itu gelarnya selimut di lantai dan ii tidur di lantai menghadap ke langit melihat bintang bertaburan. " Apa pak Kevin tak mau tidur di sini, kita akan menghitung bintang pak."

Kevin berdiri dan langsung duduk dekat sari, masuk kedalam selimut Sari, dan berbaring sebelah Sari. " Sari boleh tanya sesuatu," kata Kevin.

"Ya"

" Apa tiga hari kita bersama apa kamu ada rasa suka atau simpati padaku," tanya Kevin.

" Ya"

Kevin tersenyum dan merasa senang karena cintanya tak bertepuk sebelah tangan, akhirnya ada pengakuan dari gadis itu. " apa aku boleh tahu rasa apa?" kata Kevin.

" Sari merasa nyaman di dekat pak Kevin, dan terkadang Sari menemukan sosok papa yang Sari rindukan, pak Kevin melindungi Sari seperti papa," kata Sari

" Aku ingin sekali jadi pelindungmu, menjagamu siang dan malam tapi kamu tak mau ikut denganku kejakarta, kamu ingin tetap disini," kata Kevin dalam hati.

Sari merapat ketubuh pak Kevin, ingin merasakan kehangatan dan memeluknya seperti sari memeluk papanya, ia begitu merindukan papanya. " Aku kangen papa," jata Sari.

" Kalau kamu rindu sama papamu, telpon papamu dan bilang kamu sangat merindukannya," kata Kevin.

Sari menghubungi no ponsel papanya, namun tak ada jawabannya, "kenapa tak jawab padahal baru juga jam delapan malam, papa kamu kemana," kata Sari dalam hati. di coba dan dicoba lagi untuk menelpon papanya.

"Hallo," kata Sari hatinya senang dan karena senangnya ia hidupkan speaker ponselnya karena ia ingin pak Kevin juga ikut dengar suara papanya yang sangat dicintainya.

" Ada apa nelpon lagi, lebih baik kamu di sana saja tak usah pulang, kamu anak yang selalu membuat aku susah dan perlu kamu ingat, aku bukanlah ibumu yang melahirkan mu dan mulai hari ini kamu jangan telpon lagi suamiku rumah ini bukan lagi rumahmu," terdengar suara mama di seberang sana.

Air mata Sari keluar, " Jadi aku bukan anak mereka pantas mereka memperlakukan aku sebagai ini, kalau aku bukan anak mereka terus aku anak siapa," kata Sari bergumam pelan.

" Aku anak siapa pak Kevin, mama yang ku anggap mamaku bukan lah orang tua aku, tolong jawab aku, aku ingin tau siapa apa aku, apa aku anak haram yang di buang orang tuanya di jalanan dan di pungut oleh papaku Atau Aku anak yang tak diharapkan hadir ke dunia sehingga mereka mencampakkan ku begitu saja, tolong jawab pak," Sari menumpahkan kekesalannya pada pak Kevin di pukuli tubuh pak.kevin dengan kedua tangannya tapi malah Kevin memeluknya dengan erat dan mencoba untuk menenangkan Sari yang menangis di dalam pangkuannya.

"Sayang yang terjadi rencana tuhan.dan semua juga ada sebab dan akibatnya, kamu harus sabar menghadapi semau ini, kamu pasti bisa lalui ini, selama ini kamu juga sudah menjalani dari kecil malahan, kamu harus kuat, seorang Sari harus kuat, saya akan. selalu bersamamu," kata Kevin

" Pak, mamaku membenci dan mengusirku secara halus dengan membiarkanku pergi dan apa yang terjadi dengan papaku, aku ingin tahu tentang papa," kata Sari. Tak mudah menjalani hidup dalam ke pura-puraan selama ini dia berhasil, " ini adalah awal untuk aku bangkit aku tak boleh terpuruk sendirian mungkin ini pembelajaran buat aku bisa bangkit," tekat Sari dalam hati.

" Pak, mulai hari ini Sari akan mandiri Sari akan buktikan kalau anaknya yang terbuang di jalanan ini bisa hidup tanpa kasih sayang mereka, dan Sari harus kuat jalani semua ini," kata Sari digenggam erat tangan pak Kevin.

Kevin tersenyum dan melihat wajah cantik sari yang habis menangis, matanya merah hidungnya juga memerah. Diciumnya mata Sari kiri dan kanan terus turun ke bibir Sari dengan lembut dan penuh cinta dan Sari memberikan respon atas ciuman penuh cinta dan dipeluk erat tubuh sari. Sebagai lelaki normal Kevin ingin lebih, namun ia menahannya dengan berpura-pura.

Setelah mereka berciuman Kevin masuk kedalam kamar dan menenangkan jiwa laki-lakinya, bagaimana aku bisa tahan dengan godaan ini, dia begitu lembut untuk di sentuh dia tidak sama dengan dengan wanita-wanita murahan yang di bayar untuk melampiaskan hasratnya bagaiman bisa aku tidur. Dia gadis yang sangat aku cintai mampukah bertahan malam ini. Kevin masuk kemar mandi dan merendam tubuhnya dengan air hangat.

Lama menunggu tapi pak Kevin tak juga kembali akhirnya sari tertidur diluar dengan beralaskan selimut. Kevin kembali ke luar namun Sari sudah tidur pulas, di pandang wajah Sari, ditelusuri tulang pipi Sari dengan ujung jarinya maafkan aku sayang, aku akan berusaha untuk mencari asal usul dirimu dan siapa orang tuamu yang asli. diangkatnya tubuh sari yang tertidur keranjang dan diselimuti nya di cium dahinya, setelah itu Kevin turun kebawah mencari menemui Randi yang telah di telponnya saat di dalam kamar.

Randi beserta istrinya sudah menunggu di lobby hotel, mereka duduk di kursi tamu dengan ponsel masing-masing, istrinya Randi tak kalah cantiknya dari Sari, melihat Kevin datang mereka berdiri untuk menyalami Kevin. " apa begitu pentingnya sehingga kau suruh aku datang kesini dan pakaian ancaman segala," kata Randi.

" Ini pentin bagiku Randi dia calon istriku tapi kehidupannya sungguh memprihatinkan," kata Kevin.

"Sepenting itukah dirinya untukmu?, gadis yang baru kau kenalkan sebagai calon istrimu, namun menyimpang seribu misteri," kata Randi.

"Ini serius Randi, sama seriusnya dengan kontrak kerja sama kita, dan kamu akan berurusan terus dengan gadis itu, semalam orang tuanya kasih tau. ke dia kalau mereka bukan orang tua kandungnya, mendengar itu sari sangat terpukul dan aku kasihan lihatnya dia menangis terus sampai tertidur, dan aku tak bisa lihat dia seperti itu," kata Kevin.

"Apa kau sudah menidurinya seperti gadis-gadismu yang lain?" Randi menggoda Kevin.

"Iya, aku tidur bersamanya sudah 2 malam dan aku baru tau malam ini kisah hidupnya," jawab Kevin.

"Apa dia lebih memuaskan dari pada gadis-gadis yang lain," kata Randi sambil tersenyum ke istrinya

Istri Randi mencubit pinggang Randi karena terus menggoda Kevin yang membuat muka Kevin memerah," Jangan menggoda mas Kevin terus sayang," kata istri Randi.

Kevin menceritakan semua kata-kata yang didengar dari Ibunya, dan memberikan alamat Sari yang di kampungnya yang di KTP Sari, sebelum menemui Randi di bukanya dompet sari dan di fotonya KTP dan Kevin pun pamit untuk kembali ke kamarnya.

.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!