"Udangku,"
" Apa kamu mau mencobanya"? Pertanyaan yang menyiratkan kekhawatiran karena sari belum pernah memakan olahan udang seperti, dan jika pernah mungkin hanya udang kecil-kecil yang di jual di pasaran.
"Aku mau, boleh ya pak mencicipi sedikit aja, aku dari tadi udah ngiler lihat udang," ia mengulum salivanya dan menjilat bibirnya. Aku hanya merasakan bagaimana rasanya udah diolah sedemikian rupa dan sangat-sangat lezat sekali padahal kalau pak kevin tidak datang menghampirinya ia kan makan udang itu semuanya. " Kenapa kamu merusak acara makan ku, pria tua."
"Tolong jaga ucapanmu sayang, aku tak setua yang kau pikirkan walaupun aku tua kamu suka kan samaku," kata Kevin. Semakin lama aku sama gadis ini semakin aku menyukainya, gadis kampung yang polos dan lugu, aku jatuh cinta pada pandangan pertama." Silahkan di coba, dan jangan kamu habiskan."
"Terima Kasih Pak Kevin yang baik," sahutku, lalu mengambil beberapa potong dan ku masukkan kedalam piringku
Sungguh luar biasa lezatnya, pedas, manis, asam dan gurih sangat menambah cita rasa dan aku ingin nambah lagi. Tapi pak Kevin menggelengkan kepala saat aku mau ambil sepotong lagi, "kenapa tak boleh biarkan aku menikati masakan seperti ini kapan lagi aku bisa jadi orang kaya pak Kevin kalau bukan hari ini, hanya malam ini saja, atau pak Kevin juga mau, mari kita makan sama-sama."
Tamu undangan sudah mulai berkurang karena malam sudah semakin larut, dilihat jam nya tangan mahalnya susah menunjukkan jam 11:00 malam, Kevin berjalan kearah Reno dan pamit untuk pulang.
Sesampainya di dalam mobil pak Kevin hanya diam dan fokus kejalan yang mulai sepi, aku ingat kata-katanya kepada orang tuanya yang mengatakan aku adalah calon istrinya, aku harus tanya apa maksudnya padahal kita kan hanya pura-pura pacaran untuk malam ini saja. "Pak kevin."
" Ya," jawab Kevin dan menoleh kearah sari.
" Kenapa mesti bohong lagi sama papa pak Kevin, karena satu kebohongan akan menciptakan kebohongan untuk menutupi kebohongan yang lain pak", itu kata papaku.
Kevin tersenyum pada Sari, dan kembali fokus ke jalan. "Saya capek,nanti di bahas lagi." karena Kevin ingin cepat-cepat sampai di hotel dan tidur, itu yang ada dalam pikirannya.
Aku hanya bisa diam dan mengikuti permainan dari pak Kevin, karena besok aku udah bisa tinggal di kos dan tak numpang lagi di kamarnya pak kevin. Dan besok aku juga harus cari kerja di kantornya pak Kevin dan ia juga akan jadi bos aku, ingin rasanya cepat-cepat matahari terbit biar aku bisa bebas dari kebohongan ini.
Sampai di hotel kami langsung masuk ke kamar, aku duduk di sofa sambil buka sepatu, kulihat kulit kakiku memerah dan terasa perih karena sedikit luka karena sepatunya, pak Kevin pun duduk di ranjang membuka sepatu dan lalu kekamar mandi untuk ganti baju dan cuci muka, pak Kevin keluar dari kamar mandi dan langsung tidur di ranjang. Aku masuk kekamar mandi untuk ganti baju dan berwudhu untuk sholat Isa. Selesai sholat aku naik ke sofa berbaring sambil main ponsel dan akhirnya aku tertidur.
....
Jam 6:00 wib, Sari udah siap sholat subuh dan dia mencoba membangunkan pak Kevin untuk sholat karna dari semalam dia tak pernah lihat pak Kevin sholat. Sari berdiri dekat ranjang dan mencoba memanggil pak.kevin tapi tak ada jawaban dan sari meraih tangan pak Kevin untuk menariknya bangun namun malah ia jatuh tepat di atas tubuh pak Kevin. Sari kaget dan berteriak histeris memaksa pak Kevin untuk buka mata.
"Kenapa sayang, mari sini tidur di dekatku, hari masih terlalu pagi untuk kita cari rumah kontrakan mu," kata Kevin. dan Kevin menarik lagi sari untuk tidur di ranjang bersamanya.
Sari langsung berdiri dan pergi menjauh dari ranjang pak Kevin, tiba-tiba Kevin menahan tangan sari untuk tidak pergi menjauh dari ranjangnya. " jangan mikir macam-macam anak kecil," kata Kevin
"Sari hanya ingin bangunkan pak Kevin untuk sholat subuh, tapi malah bapak Tarik saya keranjang, siapa coba yang tak berpikir macam-macam ini pertama kali sari tidur sekamar dengan orang lain dan itu om-om lagi," kata Sari
" Ayo lah pak bangun dan sholat setelah itu kita sarapan, Sari lapar."
Pak Kevin bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi, setelah selesai mandi dan berpakaian mereka langsung turun untuk sarapan pagi, Kevin langsung duduk di kursi pojok di luar menatap kelaut sementara Sari mengambil sarapan untuk dirinya dan pak Kevin, sehingga meja makan penuh dengan hidangan untuk sarapan pagi. " Nanti kamu ke kantor bawa surat lamaran lengkap, ikuti semua sesuai dengan prosedur sebagai formalitas biar para kariawan tak curiga," kata Kevin
"Siap bos," Sari memajukan wajahnya mendekat ke pak Kevin, tapi sari diterima kan bos sambil mengedipkan mata ke Kevin.
" Ikuti aja prosedur yang ada, habis ini aku kan langsung berangkat ke kantor kamu nyusul ya. kita harus bergerak cepat karna besok saya udah harus kembali ke Jakarta," kata pak Kevin.
Setelah selesai sarapan pagi kembali ke kamar Kevin untuk mengambil tas kerjanya, Kevin ambil berkas dan laptopnya, dimasukkan ke dalam tas dan sari menyiapkan dasi dan sepatu yang akan di pakai oleh pak kevin, dasi di tarik di atas tempat tidur dan sepatu di lantai, " Semua beres bos," kata Sari
Kevin hanya tersenyum melihat tingkah sari yang melayani keperluannya sebelum kekantor, " Sari kamu tolong sekalian ya pasangkan dasi ini, bisa kan?" Sari mengambil dasi dan mencoba untuk memasangkan dasi Kevin, Hembusan nafas Kevin terasa hangat kulit tangan Sari membuat detak jantung mereka semakin dekat, Kevin menundukkan kepala dan tangannya meraih dagu Sari, Kevin mencium bibir Sari dengan lembut membuat mata Sari terbelalak kaget dan mencoba untuk melepaskan ciuman bibir pak Kevin.
Sari mundur dan menundukkan kepala dia tak berani menatap pak Kevin ada rasa malu, pak Kevin orang pertama yang menciumnya. Ah sudahlah ini cuma hari ini aja besokkan tak akan terulang lagi, kataku dalam hati dan kembali Sari tersenyum menghilangkan bayangan ciuman pak Kevin.
Kevin mendekat dan meraih tangan Sari, " Sari aku minta maaf atas kejadian barusan, dan jangan lupa kekantor jam 10, bawa surat lamarannya," kata Kevin. mereka bersalaman dan sari mencium tangan pak Kevin sementara pak Kevin mencium kepala Sari, "Kau adalah istri yang sempurna untukku," kata Kevin, dan Kevin berjalan menuju pintu kamar dan pergi meninggalkan sari.
.....
Jam 09 :30 wib. Sari sampai di kantor pak Kevin dan bertanya kepada pak satpam," Pak, jika masukkan lamaran pekerjaan ke bagian mana ya pak, kata teman saya disini buka lowongan kerja," kata Sari.
" Bagian HRD dek, ayo mari saya antar kesana." Sari mengikuti pak satpam dari belakang, Sari lihat kantornya cukup bersih indah dan nyaman sejuk.
Merek sampai di ruang HRD, " ini dek ruangannya silahkan duduk dan anggap aja rumah sendiri, kalau mau minum ada di bawah meja, saya permisi dulu," kata pak satpam
Disaat menunggu panggilan untuk masuk ruangan HRD, tiba-tiba Sari melihat Randi yang sedang berjalan menuju arahnya, ia tersenyum dan menyalami. " Apa kabar kak Randi," Kata Sari.
" Baik, Sari sendiri bagaimana?" tanya Randi.
" Baik kak seperti yang kakak lihat, sehat, bugarkan dan makin seksi," kata Sari.
Randi tersenyum lihat sikap sari yang kadang kekanak-kanakan, sesuai dengan umurnya yang masih belia. " Kenapa duduk di luar apa Kevin ada tamu dan memaksa calon istrinya menunggu di luar," kata Randy
Kevin keluar dari ruangannya mendengar suara sari ada di luar melihat dan ia juga melihat Randi dan mempersilahkan mereka masuk ke ruangannya. Kevin menarik sari dan mencium puncak kepalanya, "Kok sari tak langsung masuk keruangan mas, kenapa mesti tungguin mas di depan?" Kevin berpura-pura agar Randi tidak curiga.
Randi datang kekantornya Kevin dengan niat ingin kerjasama mengenai pembangunan salah satu mall di tengah kota, karena ada satu dan beberapa hal makannya Randi memutuskan untuk kerjasama. "Kevin kapan balik kejakarta?" tanya Randi.
"Kemungkinan Lusa, emang kenapa?" jawab Kevin.
" Saya ajukan kerjasama untuk pembangunan mall yang di tengah kota itu, kebetulan kamu lagi disini jadi langsung saja," kata Randi. Sebenarnya Randi berniat untuk kejakarta menemui Kevin untuk minta bantuan pendanaan untuk proyeknya ini, karna perusahaannya Randi lagi dalam krisis keuangan Karnadi tipu oleh bawahannya, jadi dengan percaya dirinya dia maju dalam tender beberapa bulan yang lalu, dan ini adalah kesempatan emas untuknya bangkit kembali.
Dan ini juga kesempatan untuk Kevin lebih lama di Padang dan sering-sering kepadang, biasanya ia hanya menerima laporan dan bila ada masalah baru kepadang, " Baiklah kapan kita akan ajukan kesepakata kita, walau kita berteman prosedur tetap kita jalani," kata Kevin.
Sari hanya diam saja mendengarkan percakapan Kevin dan Randi, Sari tak mau ikut campur karena memang tak tahu apa-apa mengenai kerja sama yang mereka bahas.
tok....tok...
Pintu terbuka dan Susi datang bawa kopi, kedalam ruangan, "maaf pak, adek itu di cari sama buk dini bagian HRD," kata Sari.
Sari bingung harus jawab apa karena dia tak mau rahasianya terbongkar di depan Randi dan Sari lihat ke arah Kevin, dan Kevin hanya tersenyum, dan mengangguk, " iya buk, saya akan menemui buk dini," kata Sari.
Saat Sari keluar dari ruangan Kevin, Randi langsung tanya "Kenapa Sari di panggil sama bawahanmu, apa dia kamu suruh kerja disini?"
" Rencananya saya mau ajak Sari kejakarta, tapi dia tak mau, jadi aku suruh aja di kerja disini, agar dia bisa mandiri, apa lagi dia baru berusia 18 tahun dan dia juga ingin kuliah, aku bangga sama dia karena dia tidak memanfaatkan hubungan kami berdua, secara kamu tahukan bukannya aku sombong, harta yang aku miliki tak kan habis untuk membiayai hidupnya dan pendidikannya walau harus kuliah keluar negeri," kata Kevin.
" Kevin, aku tau kamu itu bagaimana, dan apa mungkin gadis itu benar-benar mencintaimu, tak ada niat untuk manfaatin kamukan," kata Randi.
"Kamu tau aku sengaja menyuruh dia kerja disini dan masuk sesuai dengan prosedur yang formal dan selama di kantor kami akan bersikap dengan formal, tak ada hubungan antara pekerjaan dengan asmara, dan dia juga paham mengenai itu," kata Kevin.
"Semoga kamu bahagia bersama Sari, apa lagi dia lucu pasti akan membuat hari-harimu penuh warna," kata randi. Mereka kembali membahas mengenai proyek kerjasamanya.
Sementara di ruang HRD Sari bersalaman dengan buk dini dan di persilahkan duduk di depan meja buk dini, surat lamarannya di buka dan di baca, Sari baru lulus SMA dan baru berumur 18 tahun seharus nya anak ini kuliah bukan bekerja. " Maaf kenapa kamu tadi masuk ke ruangan pak Kevin, apa kamu kenal dia," tanya buk dini.
Sari bingung harus jawab apa karna memang dia salah lama dia berpikir dan pertanyaan yang sama di ulang kembali oleh buk dini. " Maaf bu, tadi saya nunggu di luar, terus Pak Randi datang kebetulan sama kenal sama pak.randi jadi saya di ajak menemui langsung pimpinan ibuk, saya sudah nolak pak Randi memaksa untuk masuk keruangan pak Kevin," kata Sari.
" Jadi pak Randi yang ajak kamu kerja disini," kata buk dini.
"Tidak juga buk, saya kemaren masukkin lamaran ke perusahaannya pak Randi tapi pak Randi rekomendasikan aku ke sini," kata Sari.
"Oh begitu, ya sudah nanti di hubungi ya," kata buk dini.
Sari keluar dari ruangan buk dini dan ingin langsung pulang, mau pulang belum dapat tempat tinggal semua barangnya di hotel dalam kamar pak kevin dan ia janji sama pak Kevin mau cari rumah kos, Sari duduk di ruang tunggu didepan ruang pak Kevin dan berpikir bagaimana caranya untuk bisa ketemu sama pak Kevin di ruangannya. Sementara buk dini dah mulai curiga kenapa saya bisa berada di ruangan itu. Dilihat jam tangan sudah jam 12:05 wib.
Pintu terbuka dan sari masuk kedalam ruangan Kevin, " Mas, Sari numpang sholat di sini bolehkan," kata Sari.
" Ya, silahkan," Kevin dan Sari berjalan menuju kamar pribadinya Kevin yang ada di dalam ruangannya.
Sari masuk kedalam kamar pribadi pak kevin, kamar itu bersih dan rapi ada lemari dan satu tempat tidur, " Di sini ada kamar kenapa mesti nginap di hotel, sungguh pemborosan apa begini kehidupan orang kaya, menghambur-hamburkan uang dengan nginap di hotel," kata Sari dalam hati. Sari berwudhu dan langsung sholat setelah siap sholat dan di keluar dari kamar, dilihat pak Kevin sama pak Randi masih membahas mengenai kerja sama yang di tawarkan sama pak Randi.
" Sayang kita makan siang di mana?" tanya pak Kevin ke Sari.
"Terserah kamu aja mas, lagian perut sari juga sudah lapar mas," Sari menarik tangan pak Kevin untuk keluar dari ruangan itu, sementara Randi tersenyum melihat sikap manjanya Sari sama pak Kevin.
"Randi kita makan siang bersama saja, Karena besok saya sudah harus kejakarta," kata Kevin.
Mereka keluar ruangam bersama, awalnya Sari menggandeng tangan pak kevin, tapi sampai di luar tanganya dilepas, supaya tidak ada yang lihat, karena dia sudah bohong sama buk dini, dan akan jadi gosip hangat nantinya antar pegawainya pak Kevin.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments