Belahan Jiwa
Aku melompat turun dari bus, hari ini hari pertama aku menginjakkan kaki di kota Padang. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas di kampung halamanku. aku ingin ke pantai Padang menikmati matahari di sore hari.
Sesampainya di pantai aku berjalan menyusuri bibir pantai sekali-kali aku berlari menghindari air laut, aku tak peduli dengan orang yang melihatku yang sedang bermain dengan ombak, capek bermain ombak aku mampir di salah satu cafe di pantai hanya untuk sekedar minum air kelapa muda dan jagung bakar.
Selayang pandang aku tatap lautan yang luas sebagus ini ciptaannya tuhan, banyak remaja yang lagi asyik bermain, anak-anak kecil bermain ombak bersama orang tuanya mereka begitu gembira bahagia, anak kecil itu main pasir bersama mamanya, sekali-kali ku dengar gelak tawa mereka " Mama, kenapa aku tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang seperti mereka, dulu aku begitu kau sayang," Saat salsa hadir dalam keluarga kasih sayang mama mulai berubah, umur 3 tahun aku harus menerima sikap mama yang tak lagi sayang padaku, mama selalu meninggalkanku, seolah-olah aku bukan lah anaknya, hanya papa yang selalu menemaniku di saat aku lagi sedih, di saat mama marah besar sama aku, dan mama sampai berkata " Sampai kapan kamu akan jadi beban hidupku, kenapa kau selalu bikin aku kesal," tak terasa air mataku mengalir dan aku menangis dalam kesendirianku di kota ini. Tak terasa suara azan magrib terdengar dari mesjid dekat pantai. Aku berdiri dan membayar minuman ku dan ku langkahkan kaki menuju mesjid untuk melaksanakan sholat magrib.
Setelah sholat aku berjalan menuju jalan utama, aku bingung mau kemana karena dari siang tadi yang aku ingat hanya pantai dan ombak. sesampai di jalan utama aku duduk di halte sambil membuka kartu ujian untuk besok jam 10 pagi. aku buka kartu ujian aku lihat lokasinya di Universitas x, aku stop angkot dan naik angkot menuju kampus tersebut.
"Bang, boleh tanya gak, kampus x di mana ya bisa tolong anterin saya ke sana," kataku
" Wah jauh dek dari jalan utama, adik kuliah di sana kok malam-malam begini," ucap sopir angkot.
"Tidak bang saya besok ujian di sana, tapi saya ga tau kampus nya di mana, bisa minta tolong kan masa iya Abang tega sama anak kampung seperti saya jalan ke sana?" jawab Sari
"Boleh aja dek tapi tambah ongkos ya, karena jauh." jawab sopir.
" Aman bang, yang penting saya sampai ke sana. dan satu lagi bang penginapan yang murah dekat dari kampus itu ada gak bang, saya takut besok telat datang waktu ujian besok pagi," ucap sari.
"Tenang dek nanti saya cariin ya yang dekat dan bisa jalan kaki ke sana dan lagian disini banyak penginapan murah meriah." kata sopir
Tak terasa kami udah sampai di kampus x dan aku turun dari angkot. dan melihat gedung tinggi ada 4 lantai, " Alamak bagus sekali kampusnya aku mau kuliah disini Mak. jika nanti aku tak lulus di Universitas Negeri, kampusnya bagus hijau dan bersih," ucapku tanpa sadar
"Dek kamu ujian di lantai berapa?" tanya sopir angkot.
" Oh iya bang sampai lupa. bentar nya aku buka dulu kartu ujian ku," sambil buka ransel cari kartu ujian yang aku simpan tadi.
" Bang saya di lantai 4, temani aku ya, aku mohon aku takut sendirian jalan sampai lantai 4." kata sari
"Masih banyak kok dek orang yang lihat nomor ujian nya, masa iya sama saya ke sana, apa gak malu jalan sama sopir angkot, dan satu lagi dari segi umur jauh beda kita dek," ucap sopir angkot
" Ya Abang cuekin aja. biar mereka bilang apa yang penting saya tak pernah milih teman kok, mau ya bang temani aku," ucapku
Kami turun dari lantai 4 menuju parkiran dan naik angkot dan berjalan keluar dari area kampus. Rasanya aku ingin lompat-lompat karena senangnya hatiku ada yang menemani aku ke kampus ini dan sangat bersyukur sekali ada yang mau menemani walau aku hanya sendirian dan ini pertama kalinya aku ke kota Padang. Selama perjalan aku hanya diam dan Abang angkot pun diam. tak terasa aku udah sampai di salah satu hotel yang dia rasa dekat dari kampus x.
" Dek ini hotel yang paling dekat dari kampus, adik besok tinggal jalan kaki dari sini, jalan dari gang ini lurus aja, nanti ada pertigaan belok kiri nah itu kampusnya, emang lumayan lah jauhnya, kalau semalam kita jalan utama menuju kampus itu jauh mutar-mutar, " ucap sopir angkot.
" Iya bang makasih ya. eh sebelum Abang pulang makasih banyak udah anterin saya dan temani saya, kenalkan nama saya Sari, doakan saya lulus ya, dan mudah-mudahan kita bisa jumpa lagi," sambil aku kasih ongkos angkotnya aku masuk ke dalam hotel, hotelnya lumayan murah dan nyaman.
Kamar 303 aku buka pintu kamar dan aku mencoba untuk rebahan tubuhku karena capek sambil nonton, setelah itu aku mandi dan sholat Isa, aku bongkar isi ranselku mencari hp di karenakan dari tadi siang aku tak pernah pegang hp. kenapa aku sampai lupa, tak biasanya aku lalai, aku lihat begitu banyak panggilan dari mama dan papa, juga pacarku
aku naik keranjang dan aku telpon papa kasih tau kalau aku udah sampai.
" Hallo papa, sari udah sampai dengan selamat, maaf ya papa sari lupa telpon atau WA papa."
" Iya, anak papa jangan lupa sholat dan berdoa ya biar ujian nya besok lancar, dan jangan lupa makan," ucap papa.
" Iya papa sayang, sari kangen sama papa,"ucapku dan tak terasa air mataku mengalir di pipiku, ini pertama kalinya aku keluar kota selama ini aku hanya di rumah jadi penunggu setia rumah.
" Sari anak papa yang cantik, tak boleh nangis nanti cantiknya hilang dan ingat ya pesan papa," ucap papa.
" ya papa, cuma sari." kata sari
" ok sayang papa, sekarang tidur ya, jangan lupa berdoa sebelum tidur."kata papa
Sehabis nelpon dengan papa aku langsung tidur, dan tak lupa berdoa, berharap bisa bangun pagi karena mulai terakhir sekolah aku jadi malas bangun pagi dan papa selalu ribut tiap pagi suruh sholat subuh.
Jam 06:00 aku udah siap mandi dan sholat aku nyalain televisi sambil main game, aku selalu isi waktu kosong di pagi hari dengan game di hp terkadang itu yang membuat mamaku marah, tapi aku diam aja bila mama marah kalau lagi asyik, pernah suatu pagi mama marah besar dan membanting hp ku hingga hancur, sejak itu aku kurang bersahabat dengan mamaku.
"Aaah sudahlah tak perlu di pikirkan itu udah berlalu," aku tarik nafas dan aku keluar kamar untuk sarapan pagi aku lihat semua meja makan tak ada yang kosong semua terisi, aku ambil sarapan dan aku duduk paling pojok kerena hanya di sana yang ada satu kursi penuh. aku lihat hanya satu orang yang duduk di sana dan aku menuju ke meja tersebut
"Pak boleh ya sari duduk di kursi ini, semua meja dan kursi penuh, hanya ini satu-satunya kursi yang kosong," ucapku.
" Ya, silahkan dek, kebetulan saya juga sendirian duduk disini," ucap bapak itu
"Makasih ya pak," aku langsung letakkan piring yang berisi sarapan dan segelas kopi susu dan aku duduk di depan bapak itu, aku langsung makan dan tam bersuara karena papa bilang kalau makan gak boleh berbicara walaupun itu dalam lingkungan keluarga sendiri. Aku udah terbiasa dengan aturan seperti itu setelah selesai makan aku baru lihat wajah bapak itu dan bapak itu pun tersenyum kepadaku, dan aku pun tersenyum.
Pria tersebut asyik dengan hpnya sekali-kali menyendok bubur ke mulutnya tapi matanya tak lepas dari hp, "mungkinkah dia main game atau lagi berkerja, tapi kok bekerja di meja makan," ucapku dalam hati. Tak ku sadari pria di depan melihatku.
"Ada apa, apa baru kali ini melihat orang ganteng dan rapi seperti aku," ucapnya
" Maaf pak bukan begitu, saya lihat bapak asyik dengan hp dan lebih mengutamakan hp dari pada sarapan bapak," ucapku.
"Salam kenal saya Kevin, dan baru sampai kemaren malam dari Jakarta," ucapnya
"Salam kenal juga saya Sari, hari ini mau ikut ujian masuk perguruan tinggi dan kebetulan lampunya dekat dari sini," ucapku panjang lebar.
"Ooo, ini kartu namaku, bila ada waktu boleh temani aku jalan-jalan di kota ini," ucapnya.
"Maaf pak, sari juga baru pertama di kota ini, jadi kita sama-sama tak tau kota ini."
"Oke lah kalau begitu, kamu siap ujian nya jam berapa, kamu tunggu aku nanti ya disini", ucapnya.
" Kita lihat nanti aja pak, emang hari ini jadwalnya bapak tidak ada, masa iya kita baru kenalan pak," kataku
"Saya percaya kami itu gadis baik-baik saya bisa lihat dari cara kamu bicara dan juga tatapan matamu," ucapnya
"Maaf ya pak saya harus pamit duluan, mau ke kampus untuk ujian, doakan saya lulus ya pak," saya ulurkan tangan saya untuk bersalaman.
"Oke, semoga kamu lulus," ucapnya
Aku ambil kartu namanya dan disimpan dalam laci ranselku, dan aku berlalu pergi meninggalkan pak Kevin, aku berpikir manusia aneh kok baru kenal sudah ajak jalan-jalan keliling kota Padang, mana aku juga tak tau kota ini yang ku tau cuma pantai kemaren, sambil terus berjalan akhirnya aku sampai di kampus
Waduh 10 menit lagi aku akan ujian, semua peserta ujian udah berkumpul depan ruangan ada yang lagi buka buku kisi-kisi ujian, ada yang asyik dengan hpnya dan ada juga asyik ngobrol sama temannya, aku coba untuk kenalan sama seorang cewek cantik kira-kira seumuran denganku sapa tau aja dia mau jadi temanku, dan kita bisa ngobrol sampai jam ujian di mulai.
" Kamu ambil jurusan apa, dan kenalkan namaku sari, nama kamu siapa?" tanya ku.
" Intan, mau ambil jurusan hukum, kalau kamu ambil jurusan apa?" tanya Intan.
"Sari ambil hukum juga, wah ternyata kita sama ya minat sama hukum", ucapku
Dan ujian pun di mulai semua peserta sudah masuk ruangan semua kursi yang telah di sediakan panitia penuh terisi dan suasana hujan menjadi sunyi sepi, tak ada lagi suara semua tenggelam dengan monitor masing-masing.
Jam 12:30 Wib, satu persatu peserta sudah mulai meninggalkan ruangan ujian begitu juga dengan diriku, perutku terasa lapar dan aku berencana mau kekantin depan kampus dan aku melihat Intan sedang berdiri sendirian di depan pagar kampus.
"Intan mau kemana, aku lapar kita makan siang dulu mau kan," ucapku
"Boleh, tapi habis makan kita jalan-jalan ya, kamu mau kan temani aku," kata intan.
" Oke" kami jalan kekantin dan pesan makan dan minuman, kami makan dengan lahan sekali-kali kami ketawa lepas, aku merasa ada teman walau kami baru hari bertemu, setelah makan siang, aku dan intan langsung keluar dan menuju gerbang kampus.
" Sari, kendaraan kamu parkirnya di mana, mobil aku di jalan ujung, agak jauh dikit," ucap intan.
" Saya jalan kaki dari depan, karena saya kemaren siang baru sampai," ucapku.
"Maaf ya sari, Intan bawa kendaraan sendiri, kalau begitu barengan aja kita, sekalian intan akan ajak sari jalan-jalan kota Padang hari ini," ucap Intan.
Kami jalan menuju di mana mobilnya di parkir, kalau di lihat dari penampilannya mungkin intan anak orang kaya karena semua barang yang di pakainya bermerek, wajah cantik kulit putih. Sampainya di dalam mobil intan banyak diam dan fokus ke jalanan dan sekali-kali dia melihatku yang hanya diam tak bersuara.
"Sari, kalau boleh tau, kamu tinggal di mana biar pulangnya nanti Intan antar kerumah," ucap Intan.
"Maaf ya Intan, Sari semalam nginap di hotel karena sari dari luar kota, dan nanti sore rencana langsung pulang kampung."
" Oo, Intan pikir masih di kota ini, bagaimana kalau pulangnya besok aja dan malam ini kita nginap di rumah Intan aja, temani Intan.
" Sari ijin dulu ya sama papa, siapa tau papa kasih ijin, tapi kita baru kenal intan masa iya intan percaya sama sari gitu aja."
" Intan yakin kok sari anak baik dan jujur, intan butuh teman, mungkin sari berpikir intan akan pilih-pilih teman dalam bergaul, dari dulu ayah intan selalu bilang berteman boleh sama siapa aja, mau orang kaya atau miskin, cantik atau jelek semua sama," ucap intan.
" Iya deh, tapi ijin dulu sama papa, mudah-mudahan papa kasih ijin ya," kataku
Intan tersenyum dan tak terasa kami udah sampai di mall, setelah parkir kami masuk mall mutar-mutar lihat pakaian dan aku lihat intan milih-milih beberapa pakaian dan langsung membayar dan tanpa melihat label harga dan setelah itu kami ke supermarket beli bahan makan dan makanan nampaknya intan emang sengaja mau belanja keperluan dapurnya dan setelah intan bayar semua belanjaan aku bantu intan untuk membawa belanjaannya ke mobil dan kami langsung meninggalkan mall.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Soni Putra
nyimak thor
2021-05-27
0