Mereka berjalan menuju parkiran mobilnya Kevin dan meninggalkan taman, berencana untuk mencari rumah kos-kosan untuk sari, kenapa begitu tiba-tiba aku merasakan beban hidupnya begitu berat apa yang terjadi dengan kehidupannya, sehingga dia mau menetap di sini, dan berani minta tolong sama orang yang baru di kenalnya, Pikir Kevin
Sari masuk kedalam mobil Kevin dan menuju area kantor, Kevin mengajak sari ke kantornya sebelum pulang Sari hanya menunggu di dalam mobil karena rencananya Kevin hanya mampir sebentar untuk mengambil beberapa laporan perbaikan dari pak Bambang.
Kevin langsung menuju ruangannya, saat lagi buka pintu ruangannya Susi datang dengan berkas-berkas dan laporan kepada Kevin. Kevin langsung masuk mengemasi laptop dan memasukkannya dalam tas bersamaan dengan laporan yang di terima dari Susi, dan dia langsung keluar dan pamit pada Susi.
Kevin naik masuk ke mobilnya di lihatnya Sari sedang tidur pulas di jok penumpang, ternyata kamu cantik di saat tidur, "andai aku bisa memiliki gadis sepertimu, memiliki pendamping hidup yang cantik dan elok," bisik Kevin
Kevin meninggalkan kantor dan pulang ke hotel di mana dia menginap begitupun dengan sari, sesampainya di hotel. coba untuk membangunkan sari yang lagi tidur, " hai bangun sudah sampai."
Sari mencoba untuk buka matanya dan melihat kedepannya, bukan kah ini hotel kemaren, kenapa pulangnya kesini lagi, " Pak kok balik ke hotel lagi, katanya mau cari kos-kosan dekat kantor."
"Bagaimana mau cari kos-kosan kamu aja tidur macam orang mati, tidak bergerak sama sekali, emang semalam ga tidur ya, atau capekkan sekarang kamu istirahat di kamar dulu, nanti malam temani aku ke pesta teman aku, temanku nikah jadi hari ini kami semua ngumpul di rumahnya."
Bagaimana mau ke pesta baju yang pantas untuk pergi saja tak punya
" pak maaf ya sari gak bisa temani pak Kevin, aku tak punya baju yang pantas untuk pesta apa lagi pesta kalangan elit begini, sekali lagi maaf ya pak," Sari keluar dari mobil dan menuju gerbang depan hotel, lebih baik aku cari tempat sendiri dari pada makin nyusahin banyak orang.
"Malam ini aja temani aku, sebagai imbalannya aku akan berikan apapun yang kamu mau, aku tak punya teman disini untuk. menemaniku ke sana, aku tak mau jadi bahan olok-olok bagi mereka, semua temanku sudah nikah dan punya anak, hanya aku yang belum menikah dan punya pacar, jadi aku ingin kau berbaik hati membantu aku," ucap kevin
Bagaimana bisa malam ini aku menemaninya ke acara temannya, aku tak tau apa-apa mengenai dia, kami baru berkenalan, di satu pihak ini bisa membantu aku untuk pergi jauh dari keluargaku, di pihak lain aku tak tau apa-apa. Bagaimana kalau teman-temannya bertanya mengenai pak Kevin apa yang harus aku jawab aku begitu bingung dengan semua ini, akhirnya aku putuskan untuk menemaninya ke pesta temannya. "baiklah saya akan bantu, tapi besok pagi pak Kevin harus bantu aku cari kosan ya, " dan kita jam berapa perginya? tanya sari
Wajah Kevin langsung ceria dan ia tersenyum dia berpikir malam ini dia lolos dari olok-olok temannya, dan aku juga harus beliin pakaian yang pantas untuk dia pergi, setelah Kevin mengantar sari dan minta untuk istirahat dan bersihkan tubuhnya, Kevin pergi keluar untuk cari pakaian untuk sari. Kevin masuk kedalam mobilnya yang nyaman dan terasa makin nyaman dan bersenandung kecil dalam hatinya senang dan ia menginginkan penampilan sari betul-betul sempurna sebagai pacarnya di depan teman-temannya nanti.
Sesampainya di kamar, di letakan gaun itu di meja dekat lemari, ia mencari sari di balkon dan di kamar mandi semua tempat kosong. Ia berjalan ke bawah untuk mencarinya namun juga tak ketemu, Kevin sudah mengelilingi taman dan setiap sudut hotel tapi dia juga tidak menemukan gadis itu, kemana perginya apa dia berencana kabur dari sini. Ia kembali ke kamarnya dilihat lemari masih ada ranselnya semua barangnya masih ada di kamar, " masih di sini," gumamnya dalam hati.
Sesampai di hotel aku langsung menaik lift menuju kamar pak Kevin, dan di lihatnya pak Kevin lagi asyik main ponselnya.
"Darimana saya cari kamu dari satu jam yang lalu," kata Kevin.
"Maaf pak, aku dari depan makan mie rebus bangun tidur perutku lapar, terus aku turun cari makan."
" Kamu kan bisa pesan ke restoran hotel, dan menujunya juga sudah tersedia di sini."
" Sebelum turun aku udah lihat-lihat menunya tapi mahal semua jadi aku turun beli mie rebus hanya 10 ribu lebih murah dan hemat,"ucapku sambil tersenyum
" Ya udah sekarang mandi kita siap-siap mau ke pestanya Reno gaun dan sepatu udah di beli itu di atas meja, sementara kamu mandi saya akan nunggu di balkon, 10 menit waktu mandi mu, saya kira cukupkan."
Aku ambil paper bag di atas meja dan aku berjalan ke kamar mandi sambil bergumam," dikasih waktu 10 menit untuk mandi dan balai ini semua, kalau aku tak butuh bantuannya aku tak akan mau membantumu pak tua."
"Jaga ucapan mun aku masih bisa mendengar kata-katamu gadis nakal." kata Kevin.
Sambil menunggu sari siap mandi dan bersiap-siap untuk ke pesta, kembali di buka ponselnya dan berbagai pesan masuk dari teman-temannya yang sudah duluan.di tempat pestanya Reno, Kevin senyum-senyum sendiri.
Aku keluar dari kamar mandi dan siap untuk berangkat ke pestanya, "aku udah siap ayo berangkat."
Dilihatnya sari dengan gaun dan sepatu yang dibelinya ukuran semua pas,"cantik juga kalau kamu dandan seperti ini," kata kevin
"Ayo lah pak kita berangkat sekarang, cepat lebih baik, cepat sampai di sana dan bisa pulang cepat juga nantinya, aku risih berdandan seperti ini,"kataku
" Masa iya dandan cantik seperti ini risih, aku suka dengan penampilanmu seperti malam ini," sambil terus berjalan mendekati sari dan menarik sari lebih dekat ke tubuhnya.
" Dandan seperti topeng monyet begini di bilang cantik, cantik dari mana pak, di lihat dari puncak Monas aja gak kelihatan," kataku sambil cemberut.
Kami keluar dari hotel menuju lokasi pestanya reno, aku lihat pak Kevin fokus bawa mobilnya dan aku juga berpikir " masa iya depan teman-temannya aku harus panggil pak Kevin, bisa-bisa dia dibully nanti sama teman-temannya kalau panggil Uda dia bukan orang Minang atau panggil Abang saja."
" Kenapa bengong lagi mikir apa, lama lama bengong nanti makin mirip lo sama topeng monyetnya yang keliling kompleks", kata pak Kevin
" Aku lagi mikir harus panggil apa depan tema-teman pak Kevin, kalau aku panggil uda, pak Kevin bukan orang Minang, kalau aku panggil Abang, nanti di kira Abang tukang bakso seperti lagunya melisa,"sambil bernyanyi
Abang tukang bakso
mari-mari sini aku mau beli
500 perak yang banyak baksonya
bakso bulat seperti bola pingpong
Kalau lewat bikin perut kosong
jadi anak hai jangan suka bohong.
kalau bohong di gigit anjing ompong.
Tak terasa air mataku mengalir kenapa aku jadi bohong sama papa, papa yang aku sayangi dan aku cintai, laki-laki pertama dalam hidupku yang sangat sayang padaku, dan juga bohong sama teman-teman pak Kevin orang baru kemaren aku kenal dan dengan mudahnya aku percaya sama dia.
"Hai kenapa nangis, masa sih topeng monyet ku yang ceria yang tomboi nangis, mau makan bakso ya," hibur pak Kevin
"Aku kangen papa, aku sudah bohong sama papa."
"Sudah jangan nangis lagi, besok saya antar kamu ke papamu, dan minta ijin sekalian sama papamu, sekarang bersihkan mukamu."
" Nanti kamu panggil mas Kevin aja, kebetulan aku orang jawa, kamu ikuti aja permainanku, aku yakin kamu bisa mengikuti alur pacaran kita ini."
....
Sampai di hotel xx tempat pestanya Reno. tamu sudah banyak yang datang, laman depan hotel penuh dengan karangan bunga ucapan selamat bahagia pada pengantinnya
Aku memasang senyum ramah di wajahku saat berjalan ke dalam, tiba-tiba pak Kevin mengandeng tangan ku masuk ke dalam hotel seolah-olah menjelaskan akulah pasangan sempurna dan menjelaskan keteman-temannya aku adalah miliknya, hak sepatuku berdetak-detak di lantai marmer. Ini pertama kali aku menghadiri pesta mewah, tubuhku gemetar dan pak Kevin menyadari kalau aku tak percaya diri untuk bisa bergabung dengan kalangan elit di kota ini, namun pak Kevin menggenggam erat tanganku.
Seorang pria melambaikan tangannya ke arah kami, sambil tersenyum penuh tanya dan Kevin membalas lambaian tangannya, mereka menuju arah Kevin, Semakin dekat pria tersebut Kevin semakin erat menggenggam tanganku," mereka semua teman-temanku, ikuti aja alur permainan kita biar mereka tak curiga," kata pak Kevin.
"Hai bro, makin gagah saja dan aku dengar kamu makin sukses dalam menjalankan bisnismu," kata Adi.
"Alhamdullilah, untuk saat ini lancar saja semuanya, oh iya kenalkan ini Sari, Calon istriku," kata Kevin. Ia tersenyum pada Sari.
"Hai semua, senang bisa kenalan sama teman-teman mas Kevin, Saya Sari," ucap sari memperkenalkan diri.
" Wah, selamatnya mudah-mudahan jodoh kalian panjang, dan kita tunggu undangannya, kapan rencananya mau nikah Sari," tanya Rendi.
"Perencanaan awal tahun depan, saya masih banyak planning yang belum terlaksana, jadi siapin semua dulu baru nikah, biar agak santai dikit," kata Kevin
"Sari, apa kevin memperlakukan kamu dengan baik, karena selama ini dia tak ada wanita yang betah dengan sifatnya," kata Putra.
"Mas Kevin baik banget dan sangat pengertian mas, Sari senang dan bahagia sama mas Kevin," kataku
"Sayang jangan terlalu di dengar apa kata mereka," kata Kevin pada Sari.
" Oh iya istri kalian mana, apa mereka ada di sini."
Pak Kevin dan teman-temannya berkumpul bersama dan mereka mendekati Reno yang lagi di pelaminan dan membawa Reno untuk bergabung sama mereka, tawa canda penuh suka cita terpancar di wajah pak Kevin, "aku bahagia bila bisa membuatmu bahagia seperti ini pak Kevin apa yang bisa aku lakukan akan aku untuk bisa membuatmu bahagia, semoga kebahagian selalu beramamu pak Kevin."
Aku melihat semua meja dan kursi penuh, tamu Reno lagi banyak-banyaknya memadati ruang pesta, pak Kevin tak tahu kalau aku menjauh dari kerumunan undangan yang datang, aku mencari ruang dimana aku bisa berdiri tenang.
Setelah aku mendapatkan tempat yang cukup sepi di dekat jendela, Aku duduk di kursi, embusan angin lembut dari belakang punggungku dengan lembut, yang agak terbuka, " Dingin" kok beli gaun terbuka begini, kalau di film dan sinetron tak apa pakai gaun begini, si tarik kebelakang yang depan kelihatan di tarik ke bawah bagian atas juga kelihatan, kataku dalam hati. Ya Tuhan, rasanya menyenangkan bisa jadi orang kaya, bisa bikin pesta pernikahan semewah ini, andai aku punya uang semua akan mudah tak seperti hidupku saat ini, selalu di caci dan di maki oleh mama atau memang aku bukan anakmu mama, tak terasa air mataku mengalir membasahi pipi. aku harus bisa untuk bangkit dan aku akan lebih bisa berhasil dari anak kesayanganmu mama.
Aku masuk kedalam ruangan di pojokan ada kursi dan meja yang kosong, dari jauh ku lihat pak.kevin masih asyik mengobrol dengan teman-temannya.
"Udang?"
Aku menengadah dan tersenyum ke pramusaji yang nampak ramah membawa hidangan udang, aku ingin makan udang itu dan kelihatannya sangat-sangat enak, kenapa perutku terasa lapar padahal aku sudah makan sebelum berangkat. Oh udang, aku ingin memakan mu datanglah padaku, aku malu untuk menjemputmu ke sana, aku benar-benar menginginkanmu. Akhirnya aku ambil buah anggur dan di makannya sambil membayangkan udang bakar yang di bawa pramusaji.
"Permisi, ini saya bawakan udang bakar untuk ibu silahkan di nikmati, semoga ibu puas dengan cita rasa udang olahan restoran kami", kata pramusaji.
" Makasih ya uni", kataku
Seraya meraih satu udang panggang, aku lihat di mangkok kecil-kecil dekat nampan berisi udang bakar.
Aku lihat pak Kevin berjalan menuju ke arahku berbarengan dengan seseorang, sesampai di depanku di raihnya tanganku untuk berdiri dan bersalaman dengan orang tersebut. Aku berdiri dan menyalaminya
"Papa ini calon istriku, maaf selama ini tak pernah cerita sama papa dan mama," kata pak Kevin.
"Sari om, maaf baru ketemu hari ini," kata Sari. Anak dan bapak sama-sama gantengnya, tapi kenapa pak Kevin tak bilang kalau papanya juga hadir malam ini.
" Om, silahkan duduk mari kita makan bersama-sama," Aku lihat papanya pak Kevin hanya tersenyum.
" Makasih ya nak, Senang bisa kenal denganmu semoga Kevin bahagia bersamamu, papa akan merestui hubungan kalian jika benar-benar itu yang bisa membuat Kevin kembali hidup bersama kami dan tidak kabur- kabur lagi," kata papanya.
"Kok papa ngomong gitu sih, aku tak pernah kabur-kabur dari papa dan mama, cuma Kevin pergi untuk menghindari pertanyaan kapan nikah, nah sekarang papa udah kenalkan sama calon istri kevin, jadi papa jangan tanya kapan nikah, kami akan nikah tahun depan," kata Kevin sambil melihat ke Sari untuk kasih kode menuruti agar mengikuti rencana pernikahannya.
"Baik lah kalau begitu kapan kamu pulang dan ajak mantu papa kerumah," ucap papanya.
"Secepatnya papa, terima kasih ya papa,"sambil pak Kevin memeluk papanya. dan papa pak Kevin pergi meninggalkan kami.
.....
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments