Bab 2

Bangunan mewah dan besar berdiri kokoh di depan mataku, ternyata rumah kamu begitu besar Intan, bagaimana mungkin aku bisa nginap di rumah sebagus ini dan ini pertama kalinya aku nginap di rumah gedung yang sangat indah dan mewah, sementara rumahku hanya bangunan sederhana mempunyai berjuta kenangan

Di rumah ini yang tinggal hanya intan, Mak Imah dan Rani anaknya, Mak Imah seorang janda dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Rani, Rani lebih tua beberapa tahun dari intan. tapi mereka saling melengkapi karna orang tua intan dan kakaknya tinggal di luar negeri, hanya merek bertiga yang tinggal di rumah.

Aku lihat Mak Imah sedang masak didapur, " Mak, lagi masak apa, Sari bantu ya," ucap sari

" Masaknya udah siap, tadi Intan minta gulai ikan," sambil bersih-bersih dapur dan peralatan masak.

"Sari kenal sama intan di mana, ini pertama kali intan bawa teman semenjak orang tuanya pindah keluar negeri," ucap Mak Imah.

"Tadi pagi Mak saat ujian, Sari sendirian dan Intan juga sendirian nah di saat itu lah kami kenalan dan intan ajak Sari ke mall dan di ajak nginap sini, awalnya Sari mau pulang ke kampung saja karna disini Sari tak ada keluarga," ucap sari

" Semenjak orang tua intan pindah dia jadi pendiam dan jarang keluar rumah apa lagi bergaul sama teman-teman", kata Mak Imah sambil jalan ke sudut ruangan aku jalan di belakang dan Mak Imah membuka sala satu pintu kamar untukku. " Sari tidur di kamar tamu ya malam ini, mandi dan istirahat lah nanti makan malam jam 7, Sari datang aja keruang makan ya, jangan malu-malu,"kata mak Imah

Aku masuk kedalam kamar tamu. kulihat sekeliling sungguh kamar yang nyaman harus dan bersih, semua barang-barang dan perabot tertata rapi, aku letakkan ransel dan aku langsung naik ke tempat tidur untuk meluruskan pinggangku, rasa capek dan lelah seharian ini akan terbayarkan, aku pejamkan mataku.

....

Dikantor Kevin

Kevin menatap tak percaya pada hujan deras yang tiba-tiba turun, mengubah jalanan menjadi licin apa lagi saat ini merupakan jam sibuk pulang kantor. Kenapa aku teringat gadis yang tadi pagi, anak yang ceria mudah bergaul sama siapa saja, terbayang wajah sari sedang apa gadis itu, kenapa sampai saat ini dia tak menghubungiku, aku ingin bertemu lagi dengannya.

Kevin tak punya alasan untuk memikirkan gadis itu, tapi kenapa selalu hadir dalam ruang matanya.

Kevin berada di Padang untuk bisnis dan menghadiri pesta pernikahan temannya, tapi entah kenapa ia membayangkan berpesta atau hanya akan duduk-duduk dan mengobrol, itu merupakan kegiatan yang sangat membodankan bagi Kevin tidak mempunyai teman-teman yang lebih baik daripada saudara-saudaranya selain dari Reno, dan besok adalah hari pernikahan Reno.

Setelah hujan berhenti ia keluar dari kantornya menuju hotel tempat ia menginap berharap akan ketemu kembali dengan gadis manis itu.

Sesampainya di hotel ia langsung menuju kamarnya, di buka pintu kamar.

Kevin mendesah, melepaskan kancing kerah dan pergelangan tangan kemeja putih menggulung lengan bajunya menyusuri lengan berotot, lalu memandang ke laut. Ia sudah melepas jasnya dan di lipat di sofa.

Setelah ia selesai mandi di bukanya laptop dan melanjutkan pekerjaan yang masih tersisa tadi siang, di ceknya satu persatu laporan yang masuk dari masing-masing divisi dan banyak temuan yang tak wajar di setiap item yang ada, "Sial mereka mempermainkan ku, dan perusahaan mengalami kerugian yang tak sedikit," setelah selesai Kevin menutup laptop dan langsung tidur.

...

Pagi-pagi habis sholat subuh sari udah di dapur bersama Mak Imah, membantu buat sarapan pagi sari berencana pulang ke kampung pagi ini, " Mak, sari hari ini pulang ya, Sari tak enak sama intan dan Mak Imah lama-lama disini numpang gratis makan gratis." Mak Imah tersenyum mendengar ocehanku pagi ini, aku masak dan bercerita dengan Mak Imah dan aku merasa senang sekali apa lagi Mak Imah baik dan lembut walaupun di udah berumur tapi dia lembut sekali.

" Sari, Mak rasa Intan pasti senang kalau kamu lama disini dan siapa tau sari bisa bantu-bantu kerjanya intan di toko, intan punya toko sendiri dia ingin mandiri dan tidak mau bergantung sama orang tuanya," kata Mak Imah

"Ok Mak, sip nanti sari tanyain sama intan kalau memang sari bisa kerja di tokonya,"ucap sari.

Intan turun dari lantai 2 dengan pakaian siap untuk bekerja senyumnya yang manis menuju meja makan, "Sari jadi hari ini pulang," tanya Intan.

"Rencana iya Intan, Sari gak enak numpang di rumah Intan, lama-lama ngerepotin intan dan Mak Imah, tapi nanti Sari pasti kok kesini kalau ada kesempatan bila lulus nanti," jawabku

" Hhmm, kamu ada kerja gak di kampung, kalau gak ada mau ngga bantu Intan di toko, kariawan Intan yang satu mau nikah jadi dia berhenti kerja dan Intan belum dapat penggantinya, mau ya Sari bantu di toko", kata Intan.

" Jujur aku bersedia bantu intan, tapi harus ijin dulu sama papa mau kerja disini, bagai mana kalau sari pulang dulu dan Minggu depan sari datang lagi kesini." kata sari

" Ia deh gak apa-apa ijin dulu sama papa sari, intan berharap sekali kamu mau bantu intan, dan nanti kalau kita lulus ujian kemaren kita bisa sama-sama kuliahnya", kata intan.

Habis makan kami berdua pergi ke toko, Aku lihat wajah intan sangat ceria dan tak seperti kemaren apa mungkin intan mikirin pegawai yang berkurang satu di tokonya, intan fokus bawa mobil supaya cepat sampai ketoko karena hari ini banyak laporan yang harus di ceknya, dan semua harus siap hari ini.

Sesampainya aku di toko intan, mungkin lebih baik aku disini cari pekerjaan dan tak kembali lagi kerumah papa, walau papa baik padaku tapi mama sangat membenciku, aku tak tau kenapa sampai mama begitu benci padaku, jika aku pergi lama dari rumah mereka mungkin mama akan sangat bahagia, lebih baik aku terima saja tawaran dari intan, sebagai pelayan toko atau aku hubungi pak Kevin minta bantuan carin pekerjaan secara dia kan punya banyak teman, mungkin dia bisa bantu dan Untuk tinggal lama di rumah intan itu tidak mungkin dan hari ini aku harus dapat tempat tinggal cari kos-kosan. minta bantuan intan untuk cari kos-kosan di sini itu mustahil sekali dia mau menemani, lebih baik aku telpon pak Kevin aja nanti siang.

.....

Pagi-pagi sekali pak Kevin sudah sampai di kantor, suasana kantor masih sangat sepi dan langsung menuju ruangannya di lantai 3, ada beberapa ruangan disana ruang direktur dan ruang rapat dan ruang tamu, dilihat jam sekarang masih terlalu pagi di bukanya laptop dan di lanjutkan pekerjaan yang semalam, sekali-sekali pak Kevin menghembuskan nafas melihat angka-angka yang ada di laptopnya, dan ia berdiri berjalan kedepan kulkas mengambil air mineral setelah minum di dan di letakkan di atas meja kerjanya.

Ia keluar ruangan dan meminta sekretarisnya untuk menghubungi semua kariawan untuk masuk keruang rapat dan kita akan mengadakan rapat mengenai laporan yang masuk.

Tepat jam.09:00 wib, Kevin masuk keruang rapat suasana langsung hening dan terasa sunyi, semua pada diam dan saling bertanya dalam rangka apa sampai di adakan rapat dadakan seperti ini. Rapat di mulai dengan suasana yang hening, semua laporan dibahas satu persatu tak ada yang terlewatkan oleh Kevin dan sampai pada laporan kerja bangunan dan kontruksi terakhir di bahas mengenai laporan keuangan proyek pembangunan Rasuna 10 lantai, dan baru saja pak Kevin membuka laporan keuangan pak Bambang, wajah Kevin langsung berubah, rasa marah kesal dari semalam akan terjawab hari ini. Kevin mendengarkan semua penjelasan dan pertanggung jawab dari pak Bambang tapi hasil akhirnya tidak sesuai melihat kariawan yang lain diam tak bersuara sedikitpun.

Karena waktu sholat sudah masuk kariawan yang lain di persilahkan untuk meninggalkan ruangan kecuali pak Bambang dan pak rahadi karena mereka penanggung jawab keuangan, " Untuk yang lain silangkan meninggalkan ruangan ini," ucap Kevin.

Kevin langsung bertanya pada pak Bambang dan Pak Rahadi, " Kenapa jadi begini pak saya merugi hampir 1 M, kemana perginya uangnya, aku cek dari setiap item semua harga barang tidak sama dengan perencanaan, apa bapak tau pembelian barang semua di harga paling tinggi, saya ingin semua uang yang tertera di laptop saya ini di kembalikan, saya kasih waktu dalam 3 hari kedepan kalau tidak saya akan. Laporkan saudara berdua, dan untuk 3 hari kedepan saya akan kirim orang untuk mengawasi saudara berdua tolong pikirkan baik-baik.

Kevin keluar dari ruang rapat dengan wajah lesu, kenapa semua bisa terjadi kenapa banyak sekali uang yang di ambil oleh mereka berdua susah payah aku bangun perusahaan ini dari nol, Tampa bantuan keluargaku sama sekali tapi kenapa sampai begini merugi hampir 1 Milyar.

" Susi, saya mau keluar makan siang jika ada yang cari bilang saya keluar," kata Kevin

Kevin keluar dari kantor menyusuri kota Padang untuk cari makan siang, suasana hati yang panas membuatnya harus keluar dari kantor kalau tidak semua bisa hancur. " Kenapa begitu sakit rasanya tuhan di khianati sama orang yang kita percayai," kata kevin dalam hati. Di sepanjang jalan Sudirman sampai ke jalan khatib Sulaiman begitu banyak restoran tapi kenapa tak satupun yang menarik saat ini. Sesampainya di mesjid raya Sumatera barat Kevin masuk pelataran parkir mesjid, ia berencana untuk sholat Zuhur di mesjid itu. Setelah Kevin keluar dari parkiran mobil menuju rumah makan di seberang jalan mesjid. di saat melewati halte tak sengaja Kevin melihat Sari lagi berdiri menuggu transpadang, Kevin tersenyum akhirnya ketemu lagi sama gadis ceria itu. Kevin memarkir mobilnya dan langsung turun menuju ketempat sari yang lagi menunggu bus.

Belum sampai di halte Sari sudah naik ke bus transpadang dan langsung meninggalkan halte. " Sial" ia kembali ke mobil dan melaju dengan mengiringi bus yang di tumpangan sari, kenapa aku sampai seperti ini gadis yang belum tentu bisa menerimaku gadis yang baru kemaren aku kenal, gadis yang mampu membuatku gila karena mencarinya " tuhan bantu aku untuk bisa ketemu sama gadis itu," Kevin berdoa dalam hati. Sampai di tempat berhenti terakhir bus transpadang tapi Kevin tidak menemukan sari, lagi-lagi Kevin kehilangan jejak sari, kenapa begitu sulit untuk bisa menemukanmu sari. Kevin mampir di salah restoran di untuk makan siang.

Diambil hpnya dalam saku celananya dan melihat ada panggilan dari nomor yang blom terdaftar di hpnya, ia berharap kalau yang nelpon sari gadis mungil dan ceria itu.

" Hallo pak Kevin lagi dimana."

" Iya, Saya lagi makan siang di pondok, ini dari siapa?"

" Saya Sari pak yang kemaren ketemu di hotel."

" Iya ada apa Sari telpon saya."

" Boleh ketemuan hari ini pak, sekarang Sari lagi di taman Iman Bonjol."

"Tunggu di sana 30 menit lagi saya sampai disana," Kevin memutuskan panggilan telpon dan langsung makan hidangannya di atas meja. Alhamdulillah akhirnya ada teman yang menemani untuk pesta nanti kalau tidak aku bisa jadi bahan olok-olok bagi teman-temanku, setelah siap makan Kevin langsung menuju tempat dimana Sari sedang menunggunya

Sebelum turun dari mobilnya Kevin ganti kemeja dengan kaos oblong begitu juga dengan sepatunya, ia berpikir tak mungkin aku berpenampilan seperti ini di taman, dan dia turun mencari keberadaan sari di taman sari jauh ia udah melihat sari yang lagi gelisah dan berkali-kali melihat jam di pergelangan tangannya.

Sementara sari lagi-lagi dilihatnya jam di tangannya 10 menit begitu lama apa mungkin pak Kevin itu bohongi aku" ah lebih baik berpikir positif aja

"Sari, maaf ya lama menunggu, apa kamu udah makan siang?"

Mendengar namanya di panggil ia langsung menoleh ke arah suara, dilihatnya pak Kevin dengan pakaian santai tersenyum padanya.

" Tak apa pak, seharusnya saya yang minta maaf udah ganggu jam kerja pak Kevin," ucap Sari.

" Tak apa-apa hari ini saya santai, oh ia jadi kamu pulang kampung hari ini, apa tidak di tambah liburnya, kebetulan saya tak begitu selama di sini, dan saya bisa temani kamu," kata kevin.

" Begini pak, walau kita baru kenal tapi Sari mau minta tolong jika bapak tidak sibuk, Jujur sebenarnya ini adalah yang pertama kali nya sari pergi dari rumah, dan ini juga kesempatan yang baik untuk sari pergi dari kehidupan papa, jadi sari ingin tinggal di sini, cari kerja dan tempat tinggal, Apa pak Kevin bisa bantu sari?" kata sari

" Kenapa kamu pengen pergi dari rumah dan apa mereka bukan orang tua kandungmu," tanya pak Kevin.

" Ceritanya panjang pak suatu hari nanti akan ku ceritakan tapi bisa bapak bantu Sari untuk pekerjaan bagi tamatan SMA".

" Jika kamu mau kamu bisa kerja di kantor saya tapi sesuai dengan ijazah kamu."

Tanpa sadar sari berdiri dan memeluk Kevin dengan erat karna senangnya, dan ia.tak sadar kalau mereka jadi tontonan orang yang lagi main di taman.

"Sari jangan peluk-peluk begini malu di lihat banyak orang, nah sekarang kita kemana lagi, apa kamu sudah dapat tempat tinggal, jika belum ayo kita cari tempat tinggal sekitar kantorku," sambil melepaskan pelukan sari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!