Perusahaan

Kekacauan terjadi di perusahaan pak Edi. Kerugian besar akibat kecerobohannya membuat perusahaannya di ambang ke bangkrutan. Pak Edi di tipu oleh rekan bisnisnya. Perusahan dan proyek proyek yang sedang berjalan di sabotase oleh rekannya itu. Sehingga banyak klien klien yang membatalkan kerja sama dengan perusahaannya. Kerugian yang di alaminya tidak bisa tertutupi oleh dana simpanan perusahaan bahkan jika di tambahpun dengan aset aset yang di milikinya tetap tak bisa menutupi kerugian itu.

Pak Edi kembali kerumahnya dengan perasaan kacau. Setelah beberapa waktu sebelumnya ia sempat mendatangi sebuah perusaahan terbesar di negri ini. Perusahaan itulah yang selama ini banyak memberikan investasi ke perusahaannya. Pak edi memohon pada pimpinan perusahaan itu agar tak menarik sahamnya dan kembali menanamkan modal pada perusahaanya. Pimpinan perusahaan itu pun mau memberi bantuan dengan sebuah syarat.

Bu tanti menyambut kepulangan suaminya. Melihat keadaan suaminya Bu Tanti seakan paham ada yang tidak beres sedang terjadi. Namun bu Tanti yang penasaran dan ingin bertanya memilih mengurungkan niatnya. Ia mengambilkan segelas air putih dan memberikan pada suaminya. Setelah suaminya mulai sedikit tenang ia pun bertanya.

"Ada apa pa, kenapa papa terlihat cemas?"

Pak Edi mengatur nafasnya. Dadanya terasa begitu sesak. Ia pun menceritakan kekacauan yang terjadi di perusahaannya pada istri nya itu.

Bu tanti terlihat begitu kaget mendengar penjelasan suaminya. Jika perusahaan suaminya benar benar bangkrut tentu mereka akan kehilangan kekayaan yang mereka miliki untuk melunasi hutang hutang perusahaan. Ia tak membayangkan akan hidup dalam kemiskinan. Bagaimana dengan masa depan Sarah putrinya.

Sejenak mereka sama sama terdiam dalam pikiran mereka masing masing. Pak Edi yang mengetahui kecemasan istrinya pun tak bisa berbuat apa apa. Tapi kemudian ia teringat akan syarat yang di berikan perusahaan yang bisa membantu perusahaan miliknya.

"Tapi ada satu cara yang bisa menyelamatkan perusahaan kita." Ucapan Pak Edi sedikit memberikan angin segar untuk Bu tanti. Ia menatap suaminya seakan minta penjelasan. "Arindra group. Perusahaan itu yang selama ini sudah banyak memberi investasi di perusahaan kita"

Wajah Bu tanti seketika kembali pias. Ia paham bahwa berurusan dengan perusahaan itu tidak mudah. Jika Arindra group bersedia menolong perusahaan mereka tentu aka ada harga yang harus mereka bayar.

" Mereka minta apa sebagai imbalannya" Tanya Bu tanti

"Pernikahan. Presdir arindra group meminta agar kita menikah kan putri kita dengannya.

"Apa." Bu tanti setengah berteriak kaget mendengar syarat yang di ajukan presdir Arindra Group. Bukankah itu tidak masuk akal. Begitu yang ada di pikiran bu Tanti.

"Ya. Hanya itu salah satu cara untuk keluar dari masalah ini." Ujar Pak Edi

Ia juga tidak ingin anak semata wayangnya menikah karna perjodohan. Apa lagi mendengar rumor yang beredar bahwa presdir arindra group itu adalah pria yang sangat kasar dan angkuh. Bagaimana mungkin ia menyerahkan anaknya pada pria seperti itu. Tapi tentu Pak Edi punya pilihan lain. Tersenyum licik.

Dari depan tangga Sarah begitu kaget mendengar percakapan kedua orangtuanya. Ia tak percaya bahwa orangtuanya akan menjadikan dirinya sebagai jaminan untuk menyelamatkan perusahaan mereka. Tantu saja Sarah tak terima dengan semuanya.

"Tapi sarah ga mau pa." Kedua pasang suami istri itu terkejut ketika menyadari anaknya mendengar pembicaraan mereka.

"Sayang." Ucap bu Tanti lirih. Ia membelai rambut Sarah yang sudah duduk di sampingnya. Mereka bertiga larut dalam pikiran masing masing.

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

bagal seru nih ceritany,

2022-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!