Pria yang terkenal kasar itu berjalan begitu angkuh memasuki kantor tempat ia bekerja. Para karyawan yang melihat kedatangan presdir muda itu menundukkan kepala dengan hormat.
Noah Narya Arindra. Begitulah namanya. Ia sudah menjabat sebagai presdir menggantikan ayahnya yang sudah meninggal sejak usia sangat muda. Usianya kala itu baru menginjak 18 tahun. Bagaimana bisa ia harus menanggung beban seberat ini. Begitulah pikirnya kala itu.
Namun keputusan sudah di ambil. Karna Noah Hanya anak semata wayang jadi dengan terpaksa ia harus memikul beban itu. Bagaimana dengan ibunya.
Dari Noah kecil ibunya sudah pergi meninggalkannya dan juga ayahnya. Beliau pergi keluar negri dan menetap di sana. Entah sendirian atau sudah memiliki pasangan hidup. Noah tak lagi peduli akan hal itu. Kenapa ibunya pergi?
Kala itu Ayahnya Noah baru saja merintis karirnya sebagai pengusaha. Kehidupan mereka saat itu masih tergolong sederhana. Sang ibu yang yang memang materialistis tak sanggup lagi hidup dalam kesederhanaan. Sebab itulah ia pergi mencari pekerjaan ke luar negri. Tak peduli pada Noah yang baru berusia 9 tahun.
Sepeninggalan ibunya Noah, Ayahnya bekerja lebih keras lagi. Ia ingin membuktikan kepada istrinya itu bahwa ia bisa sukses meski tanpa pendamping.
Benar saja perusahaannya berkembang pesat. Hingga lima tahun kemudian perusahaannya di nobatkan sebagai Perusahaan terbesar di negri ini. Usahanya mencakup dalam banyak bidang seperti pabrik tekstil, pabrik mie instan, pusat perbelanjaan, market palace, dan masih banyak lagi. Semuanya di pimpin dalam satu Group yang di beri nama Arindra Grpup. Yang kini sudah di pimpin oleh Noah.
Tampak pula di belakang Noah menyusul sekertarisnya yang bernama Lee. Dia adalah orang kepercayaan Noah sekaligus orang terpenting di perusahaan setelah Noah.
Dia adalah Kaki tangan Noah. Entah kenapa dia itu seperti cenayang yang bisa memprediksi apa saja yang di pikir kan tuanya itu. Seperti saat Noah mendesah saja ia seakan paham bahwa itu tanda sebuah kekecewaan atau rasa ketidak nyamanan.
Di perusahaan ia punya staf sekertaris kusus yang akan mengambil alih tugasnya jika ia harus menemani tuannya keluar kota atau perjalanan bisnis lainya.
Mereka sudah berada di depan lift yang di buat kusus menuju ruangan presdir Noah. Sekertaris Lee menekan tombol dan pintu lift terbuka. Mereka pun masuk.
"Lee." panggil nya pelan.
"Iya tuan." Sekertarus itu menjawab cepat.
"Cari tahu tentang keluarga Direktur Edi dari perusahaan XX segera".
"Baik tuan." Sekertaris Lee tanpa banyak bertanya dia sudah paham akan perintah Noah. Karna memang kemarin ia mengetahui pertemuan yang terjadi antara Pak Edi dan Noah.
Beberapa menit kemudian Lift pun terbuka. Noah langsung masuk ke ruangannya. Sementara Lee langsung menuju ke meja kerjanya yang berada di samping ruangan Noah.
Setelah duduk sekertaris Lee-pun mengeluarkan hp dari kantong jasnya dan kemudian mengetikkan pesan lalu mengirimkannya pada bawahannya. Ia menugaskan bawahannya untuk menyelidiki keluarga Pak Edi.
Setelah selesai dengan hpnya Lee pun beralih pada laptopnya. Hari ini begitu banyak pekerjaan yang harus ia bereskan. Di tambah lagi dengan tugas yang di berikan Noah.
Namun bukan sekertaris Lee namanya jika ia mengeluh dengan pekerjaannya. Beliau tak jauh berbeda dengan Noah. Sama bersifat dingin namun Sekertaris Lee lebih bisa bersikap dengan tenang saat di hadapkan dalam berbagai masalah. Lee adalah tipe orang yang mampu menata rapi dalam setiap pekerjaannya.
Lee seperti Burung hantu. Ia mempunyai sorot mata yang tajam dan menakutkan. Namun berbeda jika sudah bisa mengambil hatinya kalian akan menemukan sosok lain pada diri Lee. Hangat dan peramah. .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Maya Ramadhani
hampir SM ya cerita dgn terpaksa minikah tuan mudah.
2020-04-25
0
Rian Novita Aris
sekretaris Lee mirip sekretaris han
2020-03-01
3