Pengumuman Kelulusan

Hari ini adalah hari di mana akan ada pengumuman kelulusan sekolah. Setelah beberapa minggu yang lalu para siswa dan siswi di buat tegang oleh soal soal ujian. Hari ini mereka harus kembali merasa was was menunggu hasil dari kerja keras mereka belajar selama tiga tahun. Tak terkecuali Tania dan putri. Termasuk sarah dan juga teman temannya.

Hari ini Tania dan Putri datang lebih awal ke sekolah. Tampak ketegangan di wajah keduanya. Takut akan hasil yang mereka dapat tak sesuai dengan apa yang mereka harapkan selama ini. Namun keduanya percaya bahwa hasil tidak akan pernah menghinati usaha.

Sesampai di sekolah Tania dan Putri sudah mendapati para siswa berkerumun di depan papan pengumuman. Mereka berebutan mencari cari nama mereka di lembaran kertas yang sudah di tempel rapi. Di sana sudah tertera nama para siswa yang lulus serta dengan nilai nilai hasil ujian mereka. Setelah kerumunan siswa mulai bubar Tania dan Putri pun langsung mencari cari nama mereka pada setiap lembaran kertas itu.

Tania berteriak dan kemudian langsung menutup mulutnya setelah ia menemukan namanya berada di bagian paling atas yang artinya ia mendapat peringkat pertama dengan nilai paling bagus dari 126 siswa. Tania setengah tak percaya dirinya bisa mendapat hasil yang begitu memuaskan. Putri juga sudah menemukan namanya. Ia berada pada peringkat yang ke 4 yang artinya ia juga mendapatkan nilai yang cukup memuaskan. Tania dan Putri berpelukan merasa bangga satu sama lain.

Tak jauh dari mereka tampak seseorang yang tak lain adalah sarah sedang menggeram kesal. Karna hasil yang di dapat jauh di bawah Tani dan Putri. Sarah mendapat peringkat ke 86. Ia ingin sekali mengamuk dan mencaci Tania.

Dasar Tania. Pasti papa akan lebih bangga pada nya dari pada aku. Gumam Sarah sembari mengepalkan kedua tangannya.

Setelah membaca pengumuman Tania dan Putri pergi ke kantin. Mereka memesan masing masing semangkok mie instan dan jus sirsak untuk Tania dan jus mangga untuk Putri. Saat mereka sedang asik makan tiba tiba Sarah dan temannya muncul mengusik ketenangan keduanya.

"Tania." Sarah melipat kedua tanganya. "Kamu jangan besar kepala ya setelah mendapat peringkat pertama pada hasil ujian nasional kita."

Tania masih diam seolah tak mendengar apa yang di ucapkan Sarah.

"Kamu punya kuping ngga Tania" Sarah sudah menaikan nada suaranya satu oktaf. Sementara Tania masih sibuk menikmati mie nya.

" Anak pungut yang ngga tau diri" Tania langsung berdiri setelah mendengar ucapan Sarah yang terakhir

"Kamu mau apa Sarah. Aku rasa dari tadi aku ngga ganggu kamu. Kenapa tiba tiba datang dan mencelaku seperti ini."

"Aku mau kamu berhenti mencari perhatian papa. Dan satu lagi aku minta kamu pergi dari hidup kami semua Tania. Dan jangan berharap kamu bisa kuliah dengan uang papa."

Tania tersenyum mendengar perkataan Sarah. Tapi senyumnya bermakna menantang.

" Kamu ngga perlu cemas sarah. Aku cukup tau diri. Aku juga akan keluar dari rumah kamu secepatnya."

Setelah menyelesaikan kalimatnya Tania beralih pada putri.

" Put ayo kita pergi . Aku sudah ga berselera." Tania di ikuti putri langsung beranjak meninggalkan Sarah dan temannya.

------

Setiba di rumah Tania sudah di tunggu oleh Pak edi, di samping nya juga sudah ada sarah dan bu tanti. Dengan antusias Pak Edi langsung menyakan hasil ujian Yang di peroleh Tania. Tania pun memberikan sebuah amplop yang di dalamnya adalah rangkap nilai nilai ujian nasional Tania. Dengan antusis Pak edi pun membacanya dan tampak senyum tipis di bibirnya.

"Tania. om bangga sekali sama kamu. Selamat ya nak" Pak edi menepuk pelan bahu sarah. Setelahnya pembicaraannya pun beralih pada sarah.

"Kamu lihat Sarah hasil yang di dapat Tania. Kenapa kamu ngga bisa seperti Tania Sarah. Apa kurang Papa dalam mendidik kamu."

Sarah yang berada disamping Bu tanti menatap bi tanti dengan sorot mata memohon pembelaan.

"Pa udah jangan marahin Sarah. Yang penting Sarah itu juga lulus. " Bu tanti pun membela Sarah seakan paham apa yang di inginkan oleh anaknya. "Sekarang yang kita harus pikirkan itu adalah bagaimana Sarah tetap bisa masuk ke kampu favoritnya." Pak edi yang tadi ingin memarahi Sarah lebih hanya bisa diam. Ia sadar tidak akan bisa menang melawan istrinya.

*bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!