Chapter 5

"Arghh," kesal Melvin.

Kali ini pun Xerox masih kalah, entah kapan akan berhasil membuat Pangeran bertekuk lutut padanya.

Meskipun tidak terima dengan kekalahan itu, Melvin sebagai ketua tidak bertindak sembarangan. Dari pada memukul Pangeran karena kekesalannya, lebih baik langsung pergi ke tempat yang bisa menenangkannya.

Para anggota Xerox sudah biasa, dan hanya mengekori sang ketua akan pergi kemana. Namun, ada salah satu anggota yang tampaknya lebih tidak terima.

"Gila. Ketua kita emang best lah, belum pernah ngecewain dan maluin anggotanya," Cakra

"Gue harap sih jangan pernah," sahut Zergan

"Iya elah. Ribet banget kayak cewek," jawab Pangeran malas. "Si Juna kemana?" lanjut tanyanya.

"Katanya sih agak telatan," sahut Cakra.

Pangeran merasakan hatinya tidak tenang. Apalagi ucapan Arjuna di sekolah tadi, lelaki itu akan mengajak kekasihnya untuk bermain.

"Itu dia," ujar Jarrel. "Tapi kok kayak bawa ekor ya?" Imbuhnya menyipitkan matanya.

"Pacar lo anjeng!" Sorai Cakra memukul bahu Pangeran.

Melihat senyuman Syanza yang ditebarkan pada orang lain membuat Pangeran jengkel. Rahang lelaki itu mengeras, wajahnya merah padam.

"ARJUNA MONYET!"

Pelaku yang dipanggil namanya terlonjak kaget dan menampilkan deretan giginya. Arjuna menjukurkan lidahnya meledek Pangeran.

"GUE CINCANG LIDAH LO YA ANJING!"

Semua orang di sana lantas terperanjat serentak. Anggotanya yang bahkan hanya tahu sisi jahil dan suara rendah sang ketua, kini dibuat ciut.

"Lihat. Cowok lu emang suka masuk jebakan gue. Dan ujungnya dia pura-pura tahu rencana gue," ujar Arjuna pada Syanza.

Gadis itu merotasikan matanya. Sungguh jengah dengan mereka semua. Ke sini saja Syanza sampai disusul Arjuna untuk ikut, embel-embel bebas dari Pangeranlah apalah, segala disebut sama lelaki itu.

Ketua Savero berlari ke arahnya dengan raut wajah yang tidak sahabat. Bersiap membogem wajah Arjuna.

Syanza melirik pada lelaki di sebelahnya dan dibuat heran dengan tampangnya yang santai dan siap menerima pukulan Pangeran. Tidak mau menyaksikan perkelahian, Syanza memilih menghadang Pangeram dengan merentangkan kedua tangannya. Namun sayang, karena kecepatan Syanza sedikit telat jadi dirinya mendapati pukulan keras itu.

Arjuna terkejut melihat Syanza bergeser posisi di depannya.

Bug

"Sya?" Pangeran menatap tangan bekas memukul pipi Syanza.

"Shhh...sakit," lirih Syanza.

Masih ada untung juga karena Syanza bisa menahan tubuhnya untuk tidak langsung terjatuh.

Pangeran memeluk tubuh Syanza. "Sayang," panggil Pangeran menyelipkan rambut Syanza ke belakang telinganya.

Hati Pangeran terasa sakit melihat buliran air mata keluar membasahi pipi gadis itu.

Kejadian itu membuat mereka yang berada di sana terdiam dan ikut tegang.

"Sakit," rengek Syanza menangis tersedu-sedu dalam pelukan Pangeran.

"Maaf, sayang. Maaf," lirih Pangeran memberikan kecupan hangat di dahi Syanza. Kemudian tangannya mengangkat tubuh Syanza, mendorong kepala Syanza untuk bersandar di dadanya.

"Yang bawa mobil?" Ketua Savero mengedarkan pandangannya.

"Gue, bos," balas Dino mengangkat tangannya, salah satu anggota Savero.

"Anterin gue ke rumah sakit."

Lelaki itu mengangguk dan segera menuju ke mobilnya.

"Jun, tanggung jawab bawa motor gue," ujar Pangeran. Sebenarnya jika Syanza tidak menghadangnya pun Pangeran dan Arjuna akan seperti biasa lagi. Mau bagaimana lagi, Syanza terlalu membawanya serius. Meskipum tetap saja Pangeran tidak terima kalau Arjuna membawa kekasihnya.

"Motor gue?" Tanya Arjuna menunjuk dirinya sendiri.

"Akal gunain, bego."

"Sabar, Juna. Sabar, punya ketua emang biadab," gerutunya dalam hati.

Zergan membuka pintu mobil belakang disaat mobil itu sudah berada di samping Pangeran.

"Thanks," ucap Pangeran.

"Hm."

Di dalam mobil, Syanza mengaduh kesakitan. Rasa pusing menjalar di seluruh kepalanya. Rasa mual membuncah tertahan di dadanya, dan badannya gemetar hebat.

"Altar..."

Pangeran menunduk dan mengelus surai hitam Syanza. "Di sini, sayang. Bentar lagi sampe, ya?"

Syanza mengangguk samar. Namun, karena tidak kuat lagi menahan kesadarannya. Syanza pun memejamkan matanya.

"Sya, gak lucu. Bangun, Syanza!" Gertak Pangeran menggoyangkan tubuh Syanza.

Dino merasa akan ada aura menusuk dari belakang pun menancap kecepatan mobilnya.

Pangeran terus mendekap erat raga Syanza yang lemah.

"Kenapa lo halangin sih," lontar Pangeran ditelingan Syanza. "Maaf," imbuhnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Heran deh, Pangeran seEGOIS itu?? Dia aja bisa punya cewek lain..Lha Syanza padahal datang dengan temennya sendiri malah marah2..

2025-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Awal Pangeran menembak Syanza
54 Perasaan yang tak pernah berubah
55 Cerita Untukmu?
56 Patah hati Jarrel
57 Pesimis
58 Secercah asa
59 Lebih dari itu
60 Manis tipis-tipis (ZerEa)
61 ZerEa 2
62 Meira?
63 Surat Palsu
64 Terpancing
65 Akses
66 Jejak yang memudar
67 Lagi dan lagi
68 Terjebak rencana sendiri
69 Peninggalan
70 Station!
71 Pandu?!
72 Taman saksi manisnya AlaSya
73 Sebuah jawaban
74 Personel baru
75 Bayangan hari pembersihan
76 Duel
77 Pembersihan
78 Semakin rumit
79 Kota yang hidup
80 Titik tengah
81 Dalam diam yang menusuk
82 Langkah menuju cahaya
83 Suara yang tak didengar
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Awal Pangeran menembak Syanza
54
Perasaan yang tak pernah berubah
55
Cerita Untukmu?
56
Patah hati Jarrel
57
Pesimis
58
Secercah asa
59
Lebih dari itu
60
Manis tipis-tipis (ZerEa)
61
ZerEa 2
62
Meira?
63
Surat Palsu
64
Terpancing
65
Akses
66
Jejak yang memudar
67
Lagi dan lagi
68
Terjebak rencana sendiri
69
Peninggalan
70
Station!
71
Pandu?!
72
Taman saksi manisnya AlaSya
73
Sebuah jawaban
74
Personel baru
75
Bayangan hari pembersihan
76
Duel
77
Pembersihan
78
Semakin rumit
79
Kota yang hidup
80
Titik tengah
81
Dalam diam yang menusuk
82
Langkah menuju cahaya
83
Suara yang tak didengar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!