Kamar Yang Tertutup

...-Rasa curiga timbul karena ada sesuatu yang ditutupi-...

Adnan pamit untuk bekerja pada Kana. Sebagai istri yang baik, Kana mengantar Adnan sampai ke depan pintu. Jika tadi sikap Adnan sangat dingin dan agak menyeramkan, kini Adnan kembali bersikap hangat.

"Aku tidak akan lama. Hanya membereskan sedikit pekerjaan di kantor. Nikmatilah hari ini. Istirahat yang cukup karena nanti malam kamu harus melakukan tugasmu lagi." Adnan mengecup kening Kana lalu masuk ke dalam mobilnya.

Kana memaksakan senyum di wajahnya. Ia melambaikan tangan melepas kepergian Adnan meski hati terasa enggan akibat rasa kecewa yang besar.

Selepas Adnan pergi, Kana kembali masuk ke dalam rumah. Kana mengamati dari jauh ketika Ibu Erin -asisten rumah tangga Adnan- membawa nampan berisi makanan menuju kamar utama tempat istri pertama Adnan berada. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan bagi Kana.

Dengan hati-hati, Kana mengikuti dari belakang, menjaga jarak agar tidak terlihat.

Sesampainya di depan pintu, Ibu Erin mengetuk pintu kamar. "Nyonya, makanannya sudah siap," ujarnya dengan suara lembut. Tanpa menunggu jawaban, Ibu Erin menekan password di pintu lalu masuk ke dalam.

Kana berjalan mendekat, ia berniat menguping pembicaraan di dalam kamar. Sayang, tak terdengar apapun, kamar utama nampaknya kedap suara. Kana menatap pintu kamar yang menggunakan smart lock, ia harus tahu passwordnya jika ingin masuk ke dalam. Bagaimanapun caranya Kana harus masuk ke dalam. Ia harus meminta maaf pada istri pertama Adnan karena sudah hadir sebagai orang ketiga di rumah tangga mereka.

Kana terkejut saat pintu kamar tiba-tiba terbuka. Kana cepat-cepat sembunyi di samping lemari kaca. Kana melongok dari balik dinding dan mencoba mengintip ke dalam kamar. Namun, ruangan tertutup gorden, cahaya di dalam terlalu remang sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas. Ibu Erin terlihat menutupi pemandangan di belakangnya saat tahu Kana sedang berusaha mengintip. Ia cepat-cepat menutup pintu lalu memasang senyum di wajahnya. "Ada yang bisa saya bantu, Nyonya Kana?"

Kana terkejut karena ketahuan bersembunyi. Kana keluar dari samping lemari lalu menjawab pertanyaan Ibu Erin. "Mm ... Bu Erin ... apakah aku boleh menyapa ... Beliau?" tanya Kana ragu-ragu.

"Maaf Nyonya Kana, Tuan Adnan melarang siapapun masuk kecuali Tuan Adnan sendiri dan saya," jawab Ibu Erin dengan tegas.

"Termasuk aku?" Kana menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Termasuk Nyonya Kana, tidak diijinkan masuk," jawab Ibu Erin dengan tegas.

"Oh ... baiklah jika aku tak boleh masuk." Kana tak putus asa, ia harus mendapat jawaban atas pertanyaannya. "Mm ... Bu Erin, aku hanya mau bertanya sedikit boleh?" tanya Kana.

"Mau bertanya apa, Nyonya?" tanya balik Ibu Erin.

"Tentang ... Beliau." Mata Kana melirik ke arah pintu yang ada di belakang tubuh Ibu Erin. "Kenapa Beliau terus di kamar dan tidak ikut sarapan bersama kami? Apakah Beliau sedang sakit keras?" tanya Kana, berusaha agar suaranya terdengar tenang meski menyimpan segudang pertanyaan.

Asisten rumah tangga berusia 50 tahunan itu nampak menghela napas panjang. "Sebenarnya saya tidak berhak memberitahu Nyonya Kana. Tuan Adnan yang berhak memberitahunya. Namun saya akan menjawab sedikit rasa ingin tahu Nyonya Kana, saya harap Nyonya tidak berusaha mencari tahu lebih jauh lagi." Ibu Erin menatap Kana dengan tatapan iba. "Nyonya besar memang sedang sakit, Nyonya. Saya yang mengurusnya setiap hari. Tolong Nyonya Kana tidak menambah pekerjaan saya dengan rasa penasaran Nyonya lagi."

Kana jadi tak enak hati. Ibu Erin sudah memintanya untuk tidak ikut campur namun hal itu malah membuat Kana menjadi semakin penasaran. "Iya. Aku ... tak akan ikut campur. Bu, suamiku pasti sangat mencintai Beliau ya?"

Asisten rumah tangga itu ragu-ragu sejenak, lalu melanjutkan. "Tuan Adnan sangat menyayangi Nyonya besar. Maaf jika ucapan saya membuat Nyonya Kana kecewa. Saya hanya menjawab pertanyaan Nyonya Kana dengan sejujurnya."

Dengan susah payah Kana menelan salivanya dan memaksakan senyum di wajahnya. "Iya. Aku mengerti."

****

Kana merasa bosan terkurung di rumah besar milik Adnan tanpa melakukan apapun. Adnan melarang Kana pergi keluar sebelum 3 hari. Kana sudah membuat beberapa video endorse dan sudah ia posting di sosial media miliknya. Sejak mengumumkan akan menikah dengan Adnan, tawaran endorse kembali masuk, begitupun dengan syuting iklan dan film namun Kana menolak. Kana masih memilih film apa yang akan ia ambil. Kali ini Kana akan lebih selektif lagi, tak asal menerima tawaran. Kana akan membuktikan kalau ia memang jago akting bukan hanya menang hoki semata.

Kana menunggu istri pertama Adnan keluar kamar sambil berpura-pura menonton TV. Sayangnya, pintu kamar Nyonya Besar selalu tertutup. Kana melihat terus ke arah kamar Nyonya Besar sampai ditegur oleh Ibu Erin yang curiga dengan gerak-gerik Kana. "Ada yang bisa saya bantu Nyonya Kana?"

"Oh, tidak. Aku hanya ... sedang melihat-lihat dekorasi rumah ini saja. Bagus ya, Bu," kata Kana beralasan.

Kana mencari cara lain agar bisa melihat Nyonya Besar yang namanya tak ia ketahui itu keluar agar bisa berkenalan dengannya namun tatapan mata Ibu Erin membuat Kana tak nyaman. Kana harus punya alasan, satu-satunya alasan masuk akal yang ia lakukan adalah menulis.

Selama sepi job, Kana melakukan kegiatan untuk mengisi kesibukannya di sela waktu kuliah dengan menulis. Sudah beberapa novel online Kana buat, tentunya dengan nama samaran agar tak ada yang mengenal identitas aslinya. Penulisan cerita dan ide yang tidak pasaran membuat Kana memiliki pembaca setia. Meski belum terkenal namun memiliki pembaca setia merupakan kebahagiaan tersendiri untuk Kana.

Dengan secangkir susu cokelat hangat dan laptop kesayangannya, Kana duduk di ruang tengah seraya menghadap pintu kamar Nyonya Besar. Jari-jarinya mulai menari di atas keyboard, mengetikkan kata demi kata yang ia rangkai menjadi satu kesatuan cerita. Ia membayangkan dirinya berada di dunia fantasi yang ia ciptakan. Karakter-karakter dalam novelnya seolah-olah menjadi teman setianya dalam menghadapi kenyataan pahit yang sedang ia hadapi.

Tanpa Kana sadari, waktu berjalan dengan cepat namun Nyonya Besar tak juga keluar kamar. "Gawat, sebentar lagi Mas Adnan pulang, aku harus mandi dan terlihat segar saat menyambutnya pulang kerja."

Kana membawa laptop miliknya dan segera membersihkan dirinya. Saat terdengar suara mobil memasuki garasi, Kana segera turun dengan penampilannya yang cantik dan selalu segar. Kana menyambut kepulangan Adnan dengan senyum di wajahnya. Meski Adnan menyembunyikan pernikahan pertamanya namun Adnan tetap suaminya. Sudah menjadi tugas Kana menyambut kepulangan Adnan dengan senyuman.

Adnan menatap Kana dari ujung kepala sampai ujung kaki. Istrinya memang cantik, wajar kalau namanya cepat naik daun. "Kamu cantik sekali," puji Adnan.

"Tentu. Aku harus menyambut suamiku dengan cantik, bukan?" balas Kana sambil memasang senyum palsu di wajahnya. Kana menggandeng tangan Adnan dengan manja. Ia harus bersikap baik meski hatinya menyimpan banyak kekecewaan karena telah dibohongi.

"Pintar. Itu baru istri yang baik." Adnan tersenyum lalu mengecup pipi Kana dengan mesra.

"Mas mau langsung makan atau mandi dulu?" tanya Kana.

"Kayanya, aku mau makan dulu. Aku lapar," jawab Adnan sambil terus menatap kecantikan Kana dengan lekat.

"Baik, aku minta Ibu Erin siapkan dulu ya, Mas." Baru saja balik badan, tangan Kana sudah dicekal oleh Adnan.

"Aku tak mau disiapkan Ibu Erin. Aku mau kamu yang siapkan dan suapi ... di kamar kita." Adnan memberikan paper bag yang ia pegang pada Kana.

Kana menerima paper bag pemberian Adnan, mata Kana membola melihat isi paper bag. Sebuah baju pelayan dengan model super seksi sesuai ukuran Kana. "Aku ... pakai ini?"

"Ya. Bukankah itu tugasmu sebagai istri? Cepat, layani aku!"

****

Terpopuler

Comments

Ernawati Erna

Ernawati Erna

Hati2 Kana jgn sampai rasa ingin tahu km tentang istri pertama Adnan malah membuat hidup km semakin susah, sudahlah jalani dulu kehidupan rumah tangga km yg masih seumur jagung itu, mungkin lambat laun kl Adnan sudah bener2 cinta sm km dia yg akan cerita sendiri tentang istri pertamanya itu

2025-01-05

2

Bunda dinna

Bunda dinna

Keinginan Kana mencari tau makin membuat bu Erin risih atau bisa jadi Adnan murka nantinya..
Pernikahan palsu yg sedang di jalani Kana

2025-01-05

2

Dien Elvina

Dien Elvina

jangan keingintahuan kamu terhadap nyonya besar membuat Adnan murka nti nya .
cukup jalani saja pernikahan palsu mu walaupun hati mu tidak terima ..

2025-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pernikahan Mewah
2 Seorang Artis
3 Sebuah Lamaran
4 Malam Pertama yang Menghancurkan
5 Kamar Yang Tertutup
6 Menjadi Pusat Perhatian
7 Kesepian Dalam Kemewahan
8 Permainan Hati
9 Kebebasan yang Diinginkan
10 Siapa Rara
11 Wawancara Wartawan
12 Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13 Pin Menyebalkan!
14 Pertemuan Tak Terduga
15 Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16 Sebuah Diary
17 Menahan Air Mata
18 Hati Yang Terbagi
19 Bu Erin
20 Nasihat Yang Lucu
21 Pertengkaran Panas
22 Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23 Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24 Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25 Tak Akan Pernah Lupa
26 Kisah Suram Masa Lalu
27 Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28 Kembali Ke Rumah
29 Nyonya Pena
30 Mencari Inspirasi
31 Double Date
32 Permainan Kucing dan Tikus
33 Gemar Mengundang Wartawan Datang
34 Hanya Ada Namamu Seorang
35 Larut Dalam Kesedihan
36 Dimana 'Rara' ?
37 Hari-hari Yang Berat
38 Kau Licik!
39 Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40 Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41 Perjodohan
42 Tamu Di Malam Hari
43 Si Gadis Populer
44 Tawaran Kerjasama
45 Luka Hati Si Gadis Bodoh
46 Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47 Bantuan Sang Mantan
48 Terlihat Seksi Saat Memasak
49 Memanen Wortel Bersamamu
50 Gosip Baru
51 Jujur Pada Mama
52 Talk Show Jebakan
53 Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54 Dinginkan Kepalamu!
55 Kamu Yang Menutupi Aibku
56 Buku Pemberian Adnan
57 Mengunjungi Makam Rara
58 Nasehat Ibu Sari
59 Sebuah Fakta
60 Kosong
61 Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62 Tak Bisa Lagi Diam
63 Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64 Mencari Bukti
65 Rekaman Percakapan
66 Bebas
67 Gen Yang Sama
68 Papa Sayang Kana
69 Sebuah Taman Yang Indah
70 Harta Karun
71 Apa Mama Peduli?
72 Ternyata Mama Salah
73 Panik
74 Video Penangkapan Yang Dramatis
75 Kantor Mantan Suami
76 Wanita Idaman Adnan
77 Nakal
78 Rencana Dadakan
79 Semua Serba Dadakan
80 Kembali Ke Rumah
81 Chef Seksi
82 Pantai Pribadi
83 Permintaan Mama Kania
84 Gendut
85 Calon Presiden
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebuah Pernikahan Mewah
2
Seorang Artis
3
Sebuah Lamaran
4
Malam Pertama yang Menghancurkan
5
Kamar Yang Tertutup
6
Menjadi Pusat Perhatian
7
Kesepian Dalam Kemewahan
8
Permainan Hati
9
Kebebasan yang Diinginkan
10
Siapa Rara
11
Wawancara Wartawan
12
Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13
Pin Menyebalkan!
14
Pertemuan Tak Terduga
15
Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16
Sebuah Diary
17
Menahan Air Mata
18
Hati Yang Terbagi
19
Bu Erin
20
Nasihat Yang Lucu
21
Pertengkaran Panas
22
Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23
Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24
Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25
Tak Akan Pernah Lupa
26
Kisah Suram Masa Lalu
27
Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28
Kembali Ke Rumah
29
Nyonya Pena
30
Mencari Inspirasi
31
Double Date
32
Permainan Kucing dan Tikus
33
Gemar Mengundang Wartawan Datang
34
Hanya Ada Namamu Seorang
35
Larut Dalam Kesedihan
36
Dimana 'Rara' ?
37
Hari-hari Yang Berat
38
Kau Licik!
39
Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40
Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41
Perjodohan
42
Tamu Di Malam Hari
43
Si Gadis Populer
44
Tawaran Kerjasama
45
Luka Hati Si Gadis Bodoh
46
Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47
Bantuan Sang Mantan
48
Terlihat Seksi Saat Memasak
49
Memanen Wortel Bersamamu
50
Gosip Baru
51
Jujur Pada Mama
52
Talk Show Jebakan
53
Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54
Dinginkan Kepalamu!
55
Kamu Yang Menutupi Aibku
56
Buku Pemberian Adnan
57
Mengunjungi Makam Rara
58
Nasehat Ibu Sari
59
Sebuah Fakta
60
Kosong
61
Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62
Tak Bisa Lagi Diam
63
Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64
Mencari Bukti
65
Rekaman Percakapan
66
Bebas
67
Gen Yang Sama
68
Papa Sayang Kana
69
Sebuah Taman Yang Indah
70
Harta Karun
71
Apa Mama Peduli?
72
Ternyata Mama Salah
73
Panik
74
Video Penangkapan Yang Dramatis
75
Kantor Mantan Suami
76
Wanita Idaman Adnan
77
Nakal
78
Rencana Dadakan
79
Semua Serba Dadakan
80
Kembali Ke Rumah
81
Chef Seksi
82
Pantai Pribadi
83
Permintaan Mama Kania
84
Gendut
85
Calon Presiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!