Sebuah Lamaran

... - Tempat ternyaman bukan berada di dalam istana megah, melainkan di dalam pelukan orang tua tercinta-...

Udara dingin sel penjara menyelimuti tubuh Kana. Ia duduk seraya menyandarkan kepalanya ke jeruji besi. Maskara yang dikenakannya sudah luntur, membuat wajah cantiknya belepotan warna hitam. Matanya yang bengkak karena terus menangis nampak sedang menerawang jauh dengan tatapan kosong.

Rupanya tahanan yang semula ingin memangsa Kana hidup-hidup, berubah menjadi kasihan padanya. Kana dibiarkan seorang diri hanyut bersama kesedihannya.

Kana, hidupnya tak selalu beruntung. Terlahir dari orang tua yang hidup sederhana. Pak Abdi -Papa Kana- adalah seorang pegawai negeri pemerintahan yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih di salah satu kementrian, sedangkan Ibu Sari -Mama Kana- hanyalah ibu rumah tangga biasa yang membuka usaha warung kelontong kecil di depan rumah untuk membantu perekonomian keluarganya.

Keberuntungan datang menghampiri Kana secara tiba-tiba. Saat ada syuting di kampusnya, Kana yang diminta menjadi pemeran figuran justru menjadi pusat perhatian masyarakat berkat wajah cantiknya yang mengalahkan kecantikan Ratu -artis yang sedang naik daun dan juga pemeran utama- saat itu. Dari situlah karir Kana mulai menanjak dan semakin bersinar.

Hidup Kana berubah dalam sekejap. Ia yang semula hanya mahasiswi dengan uang jajan pas-pasan berubah menjadi artis dengan banyak tawaran main film dan iklan. Kana memiliki penghasilan yang besar, ia membiayai renovasi rumah orang tuanya, membeli mobil sendiri serta nekat mengambil kredit untuk membangun bisnis kafe miliknya.

.

.

.

Kana dibebaskan karena hasil tes miliknya negatif. Tentu saja ada andil pengacara yang disewa keluarganya, pengacara tersebut menyuap sana sini agar Kana dibebaskan meski ada barang bukti yang ditemukan di dalam saku jaket milik Kana. Tabungan Kana terkuras banyak demi bisa keluar dari jeruji besi bahkan Kana harus menjual mobil kesayangannya tersebut.

Kana pikir, setelah keluar dari penjara ia akan bisa kembali berkarir dan mengumpulkan pundi-pundi uang seperti sebelumnya. Namun, semua sudah berbeda. Semua terasa bagai mimpi buruk yang tak kunjung usai. Selain harus menanggung beban psikologis akibat skandal kepemilikan benda haram, Kana juga dihadapkan pada masalah finansial yang pelik. Skandal narkoba telah menghancurkan segalanya. Kontrak-kontrak yang menguntungkan telah dibatalkan bahkan Kana harus membayar pinalti, tawaran syuting pun tak ada lagi. Nama baiknya kini tercemar dan ia menjadi bahan gosip di mana-mana.

Sebulan ... dua bulan ... tak ada pekerjaan yang datang untuk Kana. Endorse produk yang biasanya ramai memenuhi sosial media milik Kana, kini sepi. Jumlah pengikut Kana pun turun drastis.

"Kana, ada surat lagi dari bank." Kana menerima surat dari Mama Sari dengan wajah keruh. Ia sudah menunggak 2 bulan, kolektibilitasnya pun sudah tidak lancar seperti biasa. "Kana, apa Mama pinjam sama ya sama bank keliling agar kamu bisa bayar hutangmu?"

Kana menggelengkan kepalanya. "Tenang saja, Ma. Aku pasti bisa membayar hutang ini."

Meski sok kuat di depan kedua orang tuanya, namun saat sendiri, Kana dilanda kekalutan. "Darimana aku bisa mendapat uang untuk membayar hutangku?" batin Kana.

Ingatan Kana kembali pada saat ia memutuskan untuk membuka bisnis kafe dengan mempekerjakan Desi, sahabatnya. Ia berharap bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan tetap setelah pensiun dari dunia hiburan. Namun, takdir berkata lain. Skandal yang menimpanya membuat semua rencana yang telah ia susun hancur berantakan. Bisnis kafe miliknya belum sempat berkembang sudah dihadapkan pada kewajiban membayar pinjaman yang bernilai besar.

Kana mencoba menghubungi beberapa kenalannya di dunia hiburan, berharap mereka bisa membantunya. Namun, semua usahanya sia-sia. Mereka semua menghindarinya seakan Kana mengidap penyakit menular. Tak ada yang mau membantu Kana sama sekali.

Kana merasa sangat tertekan. Ia duduk termenung di kafe miliknya yang sepi pengunjung. "Aku benar-benar sendirian," ucapnya pilu.

Sebuah tepukan di bahu miliknya membuat Kana tersadar. "Melamun aja! Mikirin apa sih?" sapa Desi, sahabat sekaligus karyawan di kafe milik Kana.

"Lagi mikirin utang, Des," jawab Kana dengan nada lesu.

"Jangan sedih gitu dong. Aku punya kabar baik nih," ujar Desi semangat. "Kampus kita lagi ada seminar, pembicaranya politikus terkenal lho. Kamu ikut yuk, biar pikiran kamu jadi lebih fresh, daripada kamu melamun terus, pikiranmu makin mumet. Siapa tahu kamu dapat pencerahan."

Kana terlihat ragu-ragu. "Aku nggak yakin mau ikut acara-acara kayak gitu, Des."

"Ayolah, Na. Siapa tahu ada hal menarik yang bisa kamu dapatkan dari sana. Lagian, nggak ada salahnya 'kan refreshing sebentar?" bujuk Desi.

"Iya deh, aku ikut." Akhirnya, Kana pun luluh juga. Ia memutuskan untuk ikut seminar tersebut. Siapa tahu, ada keajaiban yang menunggunya di sana.

.

.

.

Hari seminar pun tiba. Kana dan Desi duduk di barisan depan. Pembicara hari ini adalah seorang politikus muda dan terkenal bernama Adnan Chaman, ia tampil dengan sangat memukau. Pidatonya yang inspiratif membuat Kana terkesima. Setelah acara selesai, Desi mengajak Kana untuk menghampiri Adnan.

"Permisi, Pak Adnan," sapa Desi. "Aku sangat terinspirasi dengan pidato Bapak. Boleh aku minta foto bareng sama Bapak?"

Kana menundukkan wajahnya karena malu dengan ulah Desi. Sahabat sekaligus karyawannya itu memang suka minta foto dengan orang-orang terkenal, katanya sih untuk koleksi.

Adnan tersenyum ramah. "Tentu. Teman kamu ... mau ikut foto bareng juga?" Adnan melirik Kana yang nampak tersipu malu. Saat Kana mengangkat wajahnya, kening Adnan sedikit berkerut.

"Mau! Kana juga suka sekali dengan pidato Bapak. Kita foto bareng ya!" Desi menarik tangan Kana dan mengajaknya berfoto bersama Adnan.

Selesai foto, Adnan masih terus memperhatikan wajah Kana. "Kamu ... Kana si artis terkenal itu, bukan?" Kana yang biasa tampil di TV ternyata jauh lebih cantik saat dilihat secara langsung, apalagi dengan make up minimalis seperti ini, kecantikannya semakin memukau Adnan.

Kana tersipu malu mendengar pertanyaan Adnan. Kana tak menyangka kalau Adnan akan mengenali dirinya, si artis yang pernah terkena skandal yang karirnya kini redup. "I-iya, aku ... Kana. Namun aku ... tak lagi terkenal," jawab Kana dengan jujur dan agak gugup.

Adnan tersenyum mendengar jawaban jujur Kana. Ia mengulurkan tangannya. "Senang bertemu denganmu, Nona Kana. Aku sering sekali menonton film yang kamu perankan."

Kana membalas uluran tangan Adnan. "Terima kasih. Aku juga senang bertemu Pak Adnan dan bisa datang ke seminar yang keren ini."

Mereka pun terlibat dalam percakapan yang cukup panjang. Saking asyiknya mengobrol, Desi sampai terlupakan. Rupanya Adnan dan Kana bisa nyambung. Kana menceritakan sedikit tentang dirinya dan masalah yang sedang ia hadapi dan Adnan mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Jangan menyerah, Nona Kana," ucap Adnan menyemangati. "Setiap masalah pasti ada solusinya."

Pertemuan singkat dengan Adnan memberikan secercah harapan bagi Kana. Ia merasa ada seseorang yang peduli dengan masalahnya. Setelah itu, mereka sering berkomunikasi melalui pesan singkat. Adnan bahkan beberapa kali mengunjungi kafe milik Kana.

Hubungan Kana dan Adnan semakin dekat. Hubungan ini pun terendus wartawan. Kana yang semula dianggap sebagai artis penuh skandal, kini mulai dilirik kembali oleh dunia hiburan.

Sampai akhirnya Adnan mengajak Kana makan malam di sebuah restoran mewah. Secara mengejutkan, Adnan melamar Kana dengan sebuah cincin berlian yang berharga fantastis. Semua ditayangkan secara live di sosial media milik Adnan.

"Kana, kekasihku yang cantik, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Aku ingin berbagi setiap memori denganmu. Kana, maukah kau menerima lamaranku?" tanya Adnan sambil berlutut.

Wajah Kana nampak bahagia. Ia tak menyangka kalau hidupnya yang selama 3 bulan ini amat berat akhirnya berakhir bahagia. "Tentu, aku mau."

Flashback End

****

Terpopuler

Comments

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

Kana mengira hidup nya akan kembali bahagia setelah menemukan Adnan....tapi ternyata hhmmm

2025-01-07

1

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

beginilah fakta yg ada sekarang ini, disaat orang memiliki finansial maka banyak teman dan orang yg mendekat, tapi.. disaat kita berada di dalam masalah.. maka kebanyakan yg menghindar karena takut untuk dimintai bantuan😪😪

2025-01-04

0

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

seperti di dunia nyata...
disaat bergelimang harta, sejauh apapun teman dan sanak saudara pasti datang mendekat,dikondisi terpuruk disaat pula di jauhi oleh semuanya

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pernikahan Mewah
2 Seorang Artis
3 Sebuah Lamaran
4 Malam Pertama yang Menghancurkan
5 Kamar Yang Tertutup
6 Menjadi Pusat Perhatian
7 Kesepian Dalam Kemewahan
8 Permainan Hati
9 Kebebasan yang Diinginkan
10 Siapa Rara
11 Wawancara Wartawan
12 Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13 Pin Menyebalkan!
14 Pertemuan Tak Terduga
15 Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16 Sebuah Diary
17 Menahan Air Mata
18 Hati Yang Terbagi
19 Bu Erin
20 Nasihat Yang Lucu
21 Pertengkaran Panas
22 Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23 Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24 Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25 Tak Akan Pernah Lupa
26 Kisah Suram Masa Lalu
27 Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28 Kembali Ke Rumah
29 Nyonya Pena
30 Mencari Inspirasi
31 Double Date
32 Permainan Kucing dan Tikus
33 Gemar Mengundang Wartawan Datang
34 Hanya Ada Namamu Seorang
35 Larut Dalam Kesedihan
36 Dimana 'Rara' ?
37 Hari-hari Yang Berat
38 Kau Licik!
39 Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40 Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41 Perjodohan
42 Tamu Di Malam Hari
43 Si Gadis Populer
44 Tawaran Kerjasama
45 Luka Hati Si Gadis Bodoh
46 Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47 Bantuan Sang Mantan
48 Terlihat Seksi Saat Memasak
49 Memanen Wortel Bersamamu
50 Gosip Baru
51 Jujur Pada Mama
52 Talk Show Jebakan
53 Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54 Dinginkan Kepalamu!
55 Kamu Yang Menutupi Aibku
56 Buku Pemberian Adnan
57 Mengunjungi Makam Rara
58 Nasehat Ibu Sari
59 Sebuah Fakta
60 Kosong
61 Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62 Tak Bisa Lagi Diam
63 Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64 Mencari Bukti
65 Rekaman Percakapan
66 Bebas
67 Gen Yang Sama
68 Papa Sayang Kana
69 Sebuah Taman Yang Indah
70 Harta Karun
71 Apa Mama Peduli?
72 Ternyata Mama Salah
73 Panik
74 Video Penangkapan Yang Dramatis
75 Kantor Mantan Suami
76 Wanita Idaman Adnan
77 Nakal
78 Rencana Dadakan
79 Semua Serba Dadakan
80 Kembali Ke Rumah
81 Chef Seksi
82 Pantai Pribadi
83 Permintaan Mama Kania
84 Gendut
85 Calon Presiden
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebuah Pernikahan Mewah
2
Seorang Artis
3
Sebuah Lamaran
4
Malam Pertama yang Menghancurkan
5
Kamar Yang Tertutup
6
Menjadi Pusat Perhatian
7
Kesepian Dalam Kemewahan
8
Permainan Hati
9
Kebebasan yang Diinginkan
10
Siapa Rara
11
Wawancara Wartawan
12
Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13
Pin Menyebalkan!
14
Pertemuan Tak Terduga
15
Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16
Sebuah Diary
17
Menahan Air Mata
18
Hati Yang Terbagi
19
Bu Erin
20
Nasihat Yang Lucu
21
Pertengkaran Panas
22
Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23
Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24
Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25
Tak Akan Pernah Lupa
26
Kisah Suram Masa Lalu
27
Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28
Kembali Ke Rumah
29
Nyonya Pena
30
Mencari Inspirasi
31
Double Date
32
Permainan Kucing dan Tikus
33
Gemar Mengundang Wartawan Datang
34
Hanya Ada Namamu Seorang
35
Larut Dalam Kesedihan
36
Dimana 'Rara' ?
37
Hari-hari Yang Berat
38
Kau Licik!
39
Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40
Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41
Perjodohan
42
Tamu Di Malam Hari
43
Si Gadis Populer
44
Tawaran Kerjasama
45
Luka Hati Si Gadis Bodoh
46
Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47
Bantuan Sang Mantan
48
Terlihat Seksi Saat Memasak
49
Memanen Wortel Bersamamu
50
Gosip Baru
51
Jujur Pada Mama
52
Talk Show Jebakan
53
Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54
Dinginkan Kepalamu!
55
Kamu Yang Menutupi Aibku
56
Buku Pemberian Adnan
57
Mengunjungi Makam Rara
58
Nasehat Ibu Sari
59
Sebuah Fakta
60
Kosong
61
Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62
Tak Bisa Lagi Diam
63
Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64
Mencari Bukti
65
Rekaman Percakapan
66
Bebas
67
Gen Yang Sama
68
Papa Sayang Kana
69
Sebuah Taman Yang Indah
70
Harta Karun
71
Apa Mama Peduli?
72
Ternyata Mama Salah
73
Panik
74
Video Penangkapan Yang Dramatis
75
Kantor Mantan Suami
76
Wanita Idaman Adnan
77
Nakal
78
Rencana Dadakan
79
Semua Serba Dadakan
80
Kembali Ke Rumah
81
Chef Seksi
82
Pantai Pribadi
83
Permintaan Mama Kania
84
Gendut
85
Calon Presiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!