Seorang Artis

... - Sungai yang tenang pun tak pernah tahu kapan arus deras akan datang -...

3 Bulan Sebelumnya

Suara dentuman musik kencang terdengar saat Kana memasuki ruangan dengan lampu yang membuatnya agak pusing. Kana tak suka tempat ini namun mau bagaimana lagi, Kana harus menyelesaikan syuting hari ini sebagai tanggung jawabnya atas kontrak yang ia tanda-tangani beberapa bulan lalu.

Kana adalah seorang artis cantik yang namanya sedang naik daun. Banyak tawaran main film dan syuting iklan yang ia terima. Setiap hari Kana sibuk syuting, tak terkecuali hari ini, Kana harus syuting di salah satu club malam untuk adegan di film layar lebar yang ia perankan. Di film ini Kana berperan sebagai perempuan lugu yang diajak clubbing oleh lawan mainnya, aktor terkenal yang juga sedang naik daun.

Kana sadar saat dirinya melangkah memasuki club malam, banyak pasang mata yang menatap ke arahnya. Ada yang menatap dengan tatapan bersahabat, ada yang menatap dengan sebal dan ada juga yang menatap dengan tatapan seolah bersahabat padahal sebenarnya musuh dalam selimut.

"Tuh lihat tas yang dia pakai, tujuan dia apa sih pakai tas lokal murahan begitu? Biar fansnya bilang kalau dia cantik natural meski tanpa barang branded gitu?" cibir salah satu artis senior yang sejak awal tak pernah menyukai Kana.

"Namanya juga artis modal hoki. Mana punya uang sih dia untuk membeli barang branded?" balas rekan si artis senior tak kalah nyinyir. Mereka tertawa bersama, menertawakan Kana yang memilih pura-pura tak mendengar.

Dunia artis yang terkesan glamor memiliki banyak sisi gelap, salah satunya adalah adanya sistem senioritas. Belum lagi sifat iri dan suka menjatuhkan antar sesama artis. Kana tahu semua sisi gelap tersebut. Kana tahu dirinya tak disukai namun Kana mencoba untuk terus bertahan. Menutup telinga lebih baik daripada mendengar hal yang membuat hatinya sakit.

"Akhirnya kamu datang juga." Rio, manager Kana datang menghampiri. Rio mengambil jaket dan tas milik Kana untuk dibawakan. "Kamu make up dulu di ruang VIP 1. Aku sudah siapkan tempat untukmu."

Kana mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Kak, terima kasih."

Kana mengikuti Rio menuju ruang VIP 1. Di balik semua sisi gelap dunia artis, Kana beruntung memiliki Rio sebagai managernya. Rio pernah menjadi manager seorang artis terkenal sebelum menjadi manager Kana. Berkat Rio, Kana yang sedang naik daun bisa mendapat pengaturan jadwal terbaik dan kontrak dengan nilai fantastis.

Di dalam ruang VIP 1, sudah ada beberapa make up artis yang sedang mendandani artis lain. Kana tersenyum ramah pada rekan sesama artis namun lagi-lagi ia tak mendapat balasan yang hangat. Kana menghela nafas dalam, inilah resiko terkenal karena hoki dan tak punya background orang penting. Dianggap receh dan tak dihargai. Ia harus menerimanya, tak boleh mengeluh. Kelak, jika Kana kaya raya karena kerja kerasnya, ia akan menunjukkan pada semua orang yang mencibirnya kalau ia bisa sukses berkat kerja kerasnya bukan hanya modal hoki semata.

Untunglah syuting berjalan lancar. Meski tak dihargai namun dalam bekerja mereka tetap bersikap profesional. Kana merasa lelah sekali malam ini. Kana merindukan kasur empuk di kamarnya yang nyaman. Kana membayangkan tidur di kamarnya dan terbangun keesokan hari ketika mencium aroma masakan sang mama yang lezat.

Sayangnya, suasana mendadak berubah mencekam. Suara sirine polisi memecah keheningan malam dan berhenti di depan klub malam tempat Kana dan pemain lain sedang syuting. Petugas bersenjata lengkap menyerbu masuk, siap menggeledah setiap sudut ruangan.

"Gawat, ada razia!" ucap salah seorang kru film seraya berlari cepat menuju sang sutradara.

"Huft ...." Kana menghela nafas dalam. Kesabarannya kembali diuji. Keinginannya tidur di kasur nyamannya yang empuk harus ia tunda sejenak.

Wajah panik terlihat di beberapa kru film, ada yang berusaha bersembunyi dan kabur agar tidak terkena razia. Tidak demikian dengan Kana, ia tenang saja menghadapi situasi seperti ini karena seumur hidupnya Kana tak pernah menyentuh barang haram tersebut.

Satu per satu barang-barang pribadi digeledah. Meski sutradara dan produser sudah menjelaskan kalau mereka sedang syuting, polisi tetap tak peduli. Mereka tetap melakukan tugasnya, melepaskan yang dianggap bersih dan yang dirasa agak mencurigakan diminta untuk melakukan tes urin.

"Kami mau masuk ke dalam!" Polisi meminta masuk ke ruang VIP 1.

Nampak beberapa kru merasa keberatan namun Polisi tak peduli. Mereka membuka pintu dan melakukan pemeriksaan. Tak lama salah seorang Polisi keluar seraya mengangkat sebuah jaket semi kulit berwarna cokelat tua yang tadi Kana pakai.

Tatapan semua orang tertuju pada Kana. Seorang petugas menghampirinya, lalu mengangkat jaket semi kulit tersebut dengan tangannya. "Ini milik Anda, Nona?" tanyanya tegas.

"Iya, itu benar jaket milikku, Pak!" jawab Kana dengan jujur.

"Tangkap dia!"

Mata Kana terbelalak mendengar perintah dari Polisi yang memegang jaket miliknya pada anak buahnya.

"Kenapa aku ditangkap, Pak?" tanya Kana saat tangannya dipegangi oleh dua orang Polisi.

"Anda ditangkap atas kepemilikan barang haram ini!" Polisi mengeluarkan plastik kecil dari dalam saku jaket milik Kana. Ia membuka bungkusan tersebut dan menunjukkan isinya kepada Kana. Serbuk kristal putih berkilau terhampar di atas telapak tangannya.

Jantung Kana bak berhenti berdetak untuk sesaat. Ia tak menyangka kalau barang haram tersebut bisa ada di dalam saku jaket miliknya.

"Itu bukan punyaku, Pak." Kana menggelengkan kepalanya dengan wajah yang kini sudah pucat.

"Silahkan beri keterangan di kantor Polisi. Anda berhak diam sampai pengacara Anda datang." Polisi yang tak mau mendengar alasan Kana membawa Kana keluar dari club malam.

Entah suatu kebetulan atau memang sudah direncanakan sebelumnya, di depan club malam sudah ada banyak wartawan. Melihat Kana yang berjalan dengan diapit dua polisi, para wartawan langsung merangsek maju.

"Woy lihat, ada yang keciduk!" teriak salah seorang wartawan membuat wartawan lain berlari ke arah Kana.

"Bukannya itu Kana? Apa jangan-jangan dia pemakai?"

Mereka berdesakkan ingin mewawancarai Kana yang menundukkan kepalanya serta menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kana, apa benar kamu memakai benda haram tersebut? Sudah berapa lama?"

"Jadi penampilan polosmu berbeda dengan sifat aslimu yang seorang pemakai ya?"

"Kana, bicara sedikit dong. Kamu pakai obat karena pergaulan ya? Mana nih spek bidadari kamu? Nyatanya kamu nakal ya?"

Pertanyaan yang diajukan semakin pedas dan menusuk hati Kana. Kana sangat takut namun ia memilih menahan air matanya saat para wartawan tersebut mengambil gambar sebanyak mungkin sampai Kana masuk ke dalam mobil Polisi.

Seketika itu juga, dunia Kana terasa runtuh. Ia tak pernah menyangka hidupnya akan berakhir seperti ini. Nama besarnya sebagai artis papan atas kini tercoreng oleh tuduhan sebagai pemakai narkoba. Flash kamera wartawan menangkap setiap momen penangkapannya sampai ia pergi dengan mobil polisi. Wajah cantiknya yang dulu selalu menghiasi sampul majalah dan film, dalam sekejap menjadi bahan cemoohan publik.

.

.

.

Kana ditempatkan di dalam jeruji besi bersama beberapa napi yang menatapnya seolah Kana adalah ayam bakar lezat yang siap disantap kapan saja. Kana ketakutan, ia hanya bisa menangis. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia juga tak punya kenalan pengacara terkenal karena selama ini tak pernah berurusan dengan hukum.

Kana sudah menghubungi Rio managernya namun ponselnya tak aktif. Kana hanya bisa pasrah sampai keluarga yang ia hubungi datang. Kana sudah menjalani tes urin dan rambut. Kini, ia hanya tinggal menunggu hasil dan berdoa agar hasilnya negatif (meski Kana yakin 100 persen negatif namun bisa saja semua terjadi bukan? Buktinya barang haram itu bisa ada di dalam saku jaket Kana).

Kana memeluk lututnya dengan erat seraya menyandarkan kepalanya di jeruji besi. Ia tak berani jauh-jauh dari pengawasan polisi. Ia takut dengan tahanan lain. Lama sekali rasanya menunggu bantuan datang sampai akhirnya suara yang ia ingin dengar datang.

"Kana?"

Mendengar namanya disebut, Kana mengangkat wajahnya. Air matanya kembali tumpah ruah. "Papaaaaaaa!"

****

Terpopuler

Comments

Dien Elvina

Dien Elvina

ternyata dunia hiburan gak seindah yng di bayang kan .. terlalu banyak sisi kelam nya ..kyk Kana terjebak di fitnah dng memasukan barang haram ke jaket nya ..ini pasti ulah artis senior yng gak suka dgn Kana 😥

2025-01-02

2

🌽𝐌𝐈𝐙𝐙𝐋𝐘 👣

🌽𝐌𝐈𝐙𝐙𝐋𝐘 👣

jgn² Rio juga terlibat dalam kasus ini🤔
secara kan dia yg bawa tas dan jaket Kana sblm adanya razia

2025-01-02

1

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

innalilahi...baru aja mau membuktikan kesungguhan nya lewat karya ehhhh malah kena fitnah narkoba siapa tuuhhhh yg njebak mungkin kah Rio sang manager hhmmm
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pernikahan Mewah
2 Seorang Artis
3 Sebuah Lamaran
4 Malam Pertama yang Menghancurkan
5 Kamar Yang Tertutup
6 Menjadi Pusat Perhatian
7 Kesepian Dalam Kemewahan
8 Permainan Hati
9 Kebebasan yang Diinginkan
10 Siapa Rara
11 Wawancara Wartawan
12 Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13 Pin Menyebalkan!
14 Pertemuan Tak Terduga
15 Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16 Sebuah Diary
17 Menahan Air Mata
18 Hati Yang Terbagi
19 Bu Erin
20 Nasihat Yang Lucu
21 Pertengkaran Panas
22 Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23 Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24 Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25 Tak Akan Pernah Lupa
26 Kisah Suram Masa Lalu
27 Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28 Kembali Ke Rumah
29 Nyonya Pena
30 Mencari Inspirasi
31 Double Date
32 Permainan Kucing dan Tikus
33 Gemar Mengundang Wartawan Datang
34 Hanya Ada Namamu Seorang
35 Larut Dalam Kesedihan
36 Dimana 'Rara' ?
37 Hari-hari Yang Berat
38 Kau Licik!
39 Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40 Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41 Perjodohan
42 Tamu Di Malam Hari
43 Si Gadis Populer
44 Tawaran Kerjasama
45 Luka Hati Si Gadis Bodoh
46 Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47 Bantuan Sang Mantan
48 Terlihat Seksi Saat Memasak
49 Memanen Wortel Bersamamu
50 Gosip Baru
51 Jujur Pada Mama
52 Talk Show Jebakan
53 Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54 Dinginkan Kepalamu!
55 Kamu Yang Menutupi Aibku
56 Buku Pemberian Adnan
57 Mengunjungi Makam Rara
58 Nasehat Ibu Sari
59 Sebuah Fakta
60 Kosong
61 Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62 Tak Bisa Lagi Diam
63 Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64 Mencari Bukti
65 Rekaman Percakapan
66 Bebas
67 Gen Yang Sama
68 Papa Sayang Kana
69 Sebuah Taman Yang Indah
70 Harta Karun
71 Apa Mama Peduli?
72 Ternyata Mama Salah
73 Panik
74 Video Penangkapan Yang Dramatis
75 Kantor Mantan Suami
76 Wanita Idaman Adnan
77 Nakal
78 Rencana Dadakan
79 Semua Serba Dadakan
80 Kembali Ke Rumah
81 Chef Seksi
82 Pantai Pribadi
83 Permintaan Mama Kania
84 Gendut
85 Calon Presiden
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebuah Pernikahan Mewah
2
Seorang Artis
3
Sebuah Lamaran
4
Malam Pertama yang Menghancurkan
5
Kamar Yang Tertutup
6
Menjadi Pusat Perhatian
7
Kesepian Dalam Kemewahan
8
Permainan Hati
9
Kebebasan yang Diinginkan
10
Siapa Rara
11
Wawancara Wartawan
12
Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13
Pin Menyebalkan!
14
Pertemuan Tak Terduga
15
Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16
Sebuah Diary
17
Menahan Air Mata
18
Hati Yang Terbagi
19
Bu Erin
20
Nasihat Yang Lucu
21
Pertengkaran Panas
22
Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23
Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24
Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25
Tak Akan Pernah Lupa
26
Kisah Suram Masa Lalu
27
Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28
Kembali Ke Rumah
29
Nyonya Pena
30
Mencari Inspirasi
31
Double Date
32
Permainan Kucing dan Tikus
33
Gemar Mengundang Wartawan Datang
34
Hanya Ada Namamu Seorang
35
Larut Dalam Kesedihan
36
Dimana 'Rara' ?
37
Hari-hari Yang Berat
38
Kau Licik!
39
Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40
Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41
Perjodohan
42
Tamu Di Malam Hari
43
Si Gadis Populer
44
Tawaran Kerjasama
45
Luka Hati Si Gadis Bodoh
46
Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47
Bantuan Sang Mantan
48
Terlihat Seksi Saat Memasak
49
Memanen Wortel Bersamamu
50
Gosip Baru
51
Jujur Pada Mama
52
Talk Show Jebakan
53
Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54
Dinginkan Kepalamu!
55
Kamu Yang Menutupi Aibku
56
Buku Pemberian Adnan
57
Mengunjungi Makam Rara
58
Nasehat Ibu Sari
59
Sebuah Fakta
60
Kosong
61
Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62
Tak Bisa Lagi Diam
63
Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64
Mencari Bukti
65
Rekaman Percakapan
66
Bebas
67
Gen Yang Sama
68
Papa Sayang Kana
69
Sebuah Taman Yang Indah
70
Harta Karun
71
Apa Mama Peduli?
72
Ternyata Mama Salah
73
Panik
74
Video Penangkapan Yang Dramatis
75
Kantor Mantan Suami
76
Wanita Idaman Adnan
77
Nakal
78
Rencana Dadakan
79
Semua Serba Dadakan
80
Kembali Ke Rumah
81
Chef Seksi
82
Pantai Pribadi
83
Permintaan Mama Kania
84
Gendut
85
Calon Presiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!