"Iya Ros,gue udah nemuin cara untuk bisa kelarin masalah gue itu.Sekarang,semua hutang hutang yang ditinggali oleh Andre,udah gue bayar semua." Ucap Agnia yang tentu saja membuat Rosa terkejut dan tidak percaya dengan hal itu.
Bagaimana tidak percaya?Dari penghasilan Agnia yang hanya bekerja sebagai pelayan restoran,bagaimana mungkin temannya itu mampu mendapatkan uang sebesar itu untuk melunasi semua hutang hutang yang ditinggalkan oleh mantan pacarnya.
"Lo bercanda kan Agnia?Bagaimana mungkin Lo bisa lunasi semua hutang hutang mantan pacar Lo yang jumlahnya sebanyak itu?" Tanya Rosa dengan tatapan matanya yang tidak percaya.
"Gue nggak bercanda Ros,gue serius.Gue udah lunasi semua hutang hutang Andre,cuma gue nggak bisa kasih tahu sama Lo bagaimana caranya gue bisa mendapatkan semua uang itu.Gue harap Lo bisa ngerti ya Ros." Pinta Agnia yang membuat Rosa menganggap bahwa temannya itu tidak ingin mengungkit permasalahan yang dulu sempat menjerat kehidupannya itu.
"Iya Agnia,gue ngerti.Selamat ya,karena Lo udah beresin masalah Lo dengan baik." Ucap Rosa yang membuat Agnia mengangguk.
Sepulangnya dari bekerja,Agnia yang saat ini tengah berjalan pelan menuju ke kontrakannya,langkahnya dibuat terhenti sejenak di tengah jalan.Pikiran Agnia kini terbang kembali ke malam yang lalu,dimana ia dibawa ke dalam pelukan hangat Arkan.Agnia merasakan getaran hati yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Kenapa aku bisa begitu lemah?Perasaan gelisah apa yang sedang aku rasakan saat ini?" tanya Agnia pada dirinya sendiri yang saat ini merasa menyesal.
Di satu sisi Agnia merasa menyesal karena sudah menjual dirinya kepada pria asing,namun di satu sisi Agnia dibuat nyaman oleh laki laki itu.
Kenangan tentang senyum Arkan,cara laki laki itu memeluknya, dan keintiman mereka di malam itu membuat Agnia merasa nyaman dan aman.Agnia merasa bingung,hatinya terbelah antara penyesalan dan keinginan.
Tanpa sadar Agnia dibuat teringat oleh kata-kata mendiang ibunya sebelum meninggal dunia.
"Jangan pernah menjual dirimu sendiri demi uang nak."
Agnia merasa bersalah, namun kehadiran Arkan membuatnya merasa hidup. Ia bertanya-tanya apakah cinta sejati bisa muncul di situasi seperti ini.
"Apa yang sebenarnya aku inginkan?Apakah aku mencari cinta atau hanya keamanan?" tanya Agnia pada dirinya sendiri.
Agnia tidak tahu jawabannya. Ia hanya tahu bahwa hatinya masih berdebar saat mengingat Arkan.
Agnia berjalan pelan menuju kontrakannya, langkahnya seketika dibuat terhenti saat melihat sosok laki laki tampan yang kini sedang berdiri di depan kontrakannya. Arkan berdiri dengan santai,mengenakan kemeja putih dan celana hitam yang rapi. Senyumnya memancarkan kehangatan.
Agnia dibuat terpesona olehnya,hatinya saat ini tengah berdebar-debar. Ia tidak mengira Arkan akan menunggunya di sini.
"Apa yang dia lakukan di sini?" tanya Agnia pada dirinya sendiri.
Arkan melihat Agnia dan tersenyum lebih lebar. Matanya berkilau dengan penuh kehangatan.
"Hai, Agnia.Aku menunggumu dari tadi." Ucap Arkan
Agnia merasa bingung, namun senyum Arkan membuatnya kembali merasa nyaman. Ia berjalan mendekati Arkan,dan merasakan getaran hati yang tak terbayangkan sebelumnya.
"Apa yang kamu lakukan di sini,pak Arkan?" tanya Agnia dengan penasaran.
"Aku hanya ingin menemuimu,Aku tidak bisa berhenti memikirkan mu seharian ini." jawab Arkan sambil memandang Agnia dengan mata yang penuh perhatian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments