Masalah Para Remaja
×AKADEMI Nexus City×
Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.
Bagian 14 Lelah Berkerja.
Siang hari menyinari ruang kantor. Kevin, kakak Izumi, sedang mengetik di komputer sambil sesekali melirik jam tangannya. Ia bergumam, "Kapan bisa libur ya? Aduh, capek juga kerja terus menerus, hampir 20 jam kerja tanpa henti, tidur cuma 5 jam doang, astaga. Semoga aja hari ini gajian sedikit lebih besar. Amin."
Teman kerjanya, Nao, menyahut, "Oi, ambil lah hari libur, sana quality time sama keluarga lu. Kerja mulu, nggak capek apa?"
Kev membalas, "Libur ya? Mau sih, tapi... tau sendiri ancaman HRD lebih sadis, kalau libur bakal dipecat. Kalau gua dipecat, gua mau nyari kerja di mana lagi? Tau sendiri nyari kerjaan harus pakai uang, kalau yang bener. Kalau yang bodong, ah sudah apes gua."
Nao menyemangatinya, "Tenang, kan udah ganti presiden, pasti lebih gampang kan nyari kerja tanpa uang, atau yayasan."
Kev menghela napas, "Ha, masa sih? Emang sih ada aja lowongan kerja yang nggak pakai uang, tapi kebanyakan PHP doang njir. Bilang nya ditunggu ya seminggu, eh udah seminggu nggak ada kabar, atau sampai bertahun-tahun. Permainan itu mah. Kalau dia punya otak atau minimal mikir, seharusnya gini: kalau emang nggak diterima, bilang lah ke orangnya, 'Maaf Pak, kamu tidak diterima, ini saya balikin lagi lamaran kerjanya.' Nah, kan bisa dicari lagi ke yang lain. Itu namanya orang yang bisa menghargai dan nggak PHP, punya pikiran lamaran kertas itu pakai uang, tenaga, jalan. 1 amplop 50 ribu, 4 amplop udah 200 ribu njir!"
Nao masih bersemangat, "Kan sekarang serba online. Nggak perlu pakai amplop cokelat, cuma modal HP sama data internet."
Kev menyela, "Lah, kocak njir! Lu liat gua sering main handphone buat WhatsApp-an? Atau gua pegang HP buat nyari browsing internet? Gak, HP gua butut kaya gini bisa telepon pulsa doang. Boro-boro kebeli HP baru, makan aja empis-empisan gua sama buat adik gua. Untung aja si Izumi sama Mia sekolahnya sekarang gratis, cuma beli seragam sama buku doang, bisa lah gua biayain sedikit demi sedikit."
Nao turut sedih, "Sungguh sedih bro kehidupan lu, yang sabar ya. Ini ujian, yaudah nanti juga ada saatnya lu bisa maju dan berkembang lagi, mungkin aja nanti ada perubahan kan."
Kev, "Ya, Bro, thanks udah semangat-in gua," sambil tos persahabatan mereka.
Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka.
Tak lama kemudian, Pak Bos menghampiri Kevin dengan tatapan serius. "Kevin Ailen, kamu datang ke kantor ku habis jam istirahat ya."
Kev bergumam dalam hati, "Gawat, apa obrolan tadi terdengar oleh bos menejer?" Mukanya bingung dan gelisah.
Pak Bos pun pergi meninggalkan Kevin yang melanjutkan pekerjaannya dengan hati gelisah.
Bagian 15 Hasil Yang Tidak Sia-sia.
Setelah jam istirahat berbunyi, Kevin berdiri di depan ruangan bos sambil mengetuk pintu. "Permisi, Pak Bos."
"Masuk, Kev," jawab Pak Bos sambil duduk dengan tatapan serius.
Kev dengan nada gugup dan gelisah, "Ada apa ya, Pak Bos memanggil saya?"
Pak Bos sambil melihat data Kevin, "Kamu kerja udah hampir 5 tahun berturut-turut dan selama itu hanya ngambil cuti 3 kali. Hem, dan aku sering melihat kamu sering ngobrol dengan HRD sini. Ya, aku tau sih apa yang terjadi. Sekarang kamu boleh ambil cuti selama seminggu, 1 atau 2 kali. Istirahatlah, Sabtu Minggu quality time sama keluarga juga penting kan, hihi," sambil tersenyum hangat.
Kev bingung, "Ha, bentar Bos, nggak salah bicara kan?, Atau Bos sedang sakit?"
Pak Bos tertawa kecil, "Haha, tidak, aku baik-baik saja kok. Aku tidak salah bicara. Selama kamu kerja nya bagus, itu tidak masalah."
Kev ketakutan, "Tapi nanti ketahuan oleh HRD, aku bisa dipecat gimana?"
Pak Bos dengan nada tegas, "Ini juga nggak buat khusus kamu juga, semua karyawan sini Sabtu Minggu sekarang harus libur kecuali mau lembur kerja. Saya bos di sini, kalau HRD kan bawahan ku, aku bisa pecat balik."
Kev terharu, "Terimakasih ya, Pak Bos, sudah mengerti keluhan kami."
Pak Bos tersenyum, "Sama-sama. Kalau ada keluhan lagi, bilang aja langsung ke saya, jangan sungkan. Nah, sekarang kamu bisa pulang istirahat dulu sana, quality time sama adik-adikmu. Nanti Senin mulai kerja lagi pastinya."
Kev terharu, "Saya benar-benar terimakasih ya, Pak Bos. Ya, Pak Bos, saya permisi dulu ya." Kevin pun keluar dari kantor.
Pak Bos memberi tahu semua karyawan, dan semuanya pun merasa senang.
Bagian 16 Qualty Time Bersama Keluarga.
Kevin menuju ke sekolah Izumi yang sedang mengadakan bazar. Ia mencari Izumi di kerumunan orang dan bertanya pada Rafa di stan bazar baju.
Kevin, "Permisi, Dek, apa kamu kenal Izumi Ailen dari kelas 1-E?"
Rafa, "Ya, Kak, kenal. Dia lagi di ruang akting di aula gedung sekolah. Kakak lurus, belok kiri, nah itu, aulanya." Sambil menunjuk arah tangan nya.
Kevin, "Ho, terimakasih ya, Dek. Aku permisi." Kevin pun langsung menuju ke aula gedung.
Kevin menghampiri Izumi dan Mia di belakang panggung sebelum penampilan.
Kevin, "Ho, adek gua di sini ternyata. Cie, yang dapat peran jadi Pangeran Kodok," sambil mengucek kepala Izumi.
Izumi, "Dih, mau gimana lagi? Masih mending dapat peran utama, daripada peran pendukung. Terus lu ngapain di sini?, Nanti dipecat sama HRD stress, ntar nangis."
Kevin sambil membanggakan, "Enak aja, emang gua bakal nangis, ha? Gua dapat libur 2 hari, lumayan kan? Dan ke depannya juga Sabtu Minggu libur, yey!" dengan nada bersemangat.
Mia Nada semangat, "Wah, Kakak libur, yey! Bisa jajan sama Kak Kev, nggak kaya Kak Izumi pelit, mau jajan aja dilarang, hemn," sambil membuang muka dari Izumi.
Izumi Nada kesal, "Enak aja gua dikatain pelit! Lu salah jajan, masa si Mia mau jajan kue balok yang keras tuh, nanti gigi lu sakit ya wajar gua larang juga."
Mia, "Yaudah, aku mau makan yang dibuat Kak Elzya aja di stannya, dia kan jualan kue cake pasti aman kan."
Kevin, "Wah, sepertinya enak makan kue cake. Ayo, kita ke sana, abis makan itu kita liat pertunjukan Kak Izumi jadi kodok, hihi," sambil tertawa kecil.
Izumi suara semangat, "Ayo, gas berangkat! Di sana ada calon iparmu juga loh, Kak Kev."
Mia, "Menghalu, Kak Izumi, hihi."
Kevin, "Ayo, aku mau kenalan sama cewekmu, Izumi."
Mereka tertawa kecil sambil menuju ke stan kue Elzya.
Elzya sedang merapikan kue saat disapa oleh Izumi, Mia, dan Kevin.
Izumi, "Nah, ini calon ku di masa depan nanti, cantik imut kan?" sambil tersenyum dan menunjuk ke arah Elzya.
Elzya, "Jangan terlalu nge-halu dulu sebelum berani menyatakan suka."
Kevin, "Haha, maaf ya, Dek Zya, kalau dia suka nge-halu terus."
Mia, "Hai, Kak Zya, aku mau beli kuenya dong, yang rasa strawberry 1 sama cokelat 1."
Elzya, "Siap, Dek Mia manis, bentar. Nah, ini," sambil memberikan kue kepada Mia.
Izumi, "Aku dong, mau juga kue cakenya. Dan kalau bisa disuapin juga dong sama yang buatnya."
Elzya, "Enak aja, disuapin! Dikira gua emak lu apa, nyuapin? Makan lah sendiri!" sambil memberikan kue kepada Izumi.
Izumi, "Kok kamu tau sih kesukaan kue yang aku makan rasa apa? Padahal aku nggak ngasih tau loh aku mau rasa apa, dan kamu malah ngasih rasa mocha, so sweet."
Elzya, "Hanya kebetulan aja."
Violet dan Cantika datang dan menyapa.
Violet, "Halo, wah dia... siapa? Ganteng banget!" sambil melihat ke arah Kevin.
Kevin, "Halo, kalian teman-teman nya Izumi ya? Kenalin, aku Kak Kevin, kakak nya Izumi," sambil tersenyum manis.
Cantika, "Halo, aku Cantika, salam kenal, Kak."
Violet mendekati Kevin dan menyentuh tangannya, "Halo, Kak, aku Violet. Kak Kevin masih jomblo? Berapa umur Kakak?"
Kevin, "Hehe, aku masih jomblo, masih fokus nyari uang, dan umur sekarang 25 tahun. Ini kamu tanya kaya interview kerja ya, haha," sambil tertawa kecil.
Izumi, "Oi Vio, jangan sama yang tua culun gini, mending sama yang lain aja," sambil membisikkan ke telinga Violet.
Violet, "Alah, ini nggak culun ah. Kakak kamu ganteng juga. Kakak mau nggak jadi pacarku?"
Semua terkejut.
Elzya, "What? Apa? Violet bisa jatuh cinta sama laki-laki njir. Biasanya dia cuek, wah aura perempuannya keluar."
Cantika, "Wah, seleranya parah lu Vio, tapi lumayan lah Vio bisa luluh."
Kevin, "Anu, maaf, kita belum saling kenal, dan kamu juga masih sekolah dan harus fokus belajar. Kamu harus fokus ke belajar terlebih dahulu sebelum mengenal cinta, jadi maaf ya, nggak bisa sekarang."
Violet, "Wah, Kak Kevin pikirannya dewasa sekali, aku semakin suka sama Kak Kevin. Kakak janji ya harus nunggu aku sampai lulus sekolah baru kita ke KUA, hehe."
Izumi, "Njir, Bang, gua bangga sama lu, bisa dapetin Violet yang tomboy pun bisa diluluhkan."
Kevin, "Kamu juga seharusnya jangan pikirin pacaran dulu, fokus belajar."
Elzya, "Tu, bener kata Kak Kevin, fokus belajar bukan pacaran."
Kevin yang menghampiri Vio, "Kamu sangat bersemangat sekali ya. Insyaallah, kalau kita jodoh pasti di per jodoh-kan."
Violet, "Amin, Kak. Ah, nggak kuat, hu, di sini panas ya." sambil mengipas wajah nya.
Izumi, "Wah, mukanya merah tuh, butuh gua siram nggak muka lu pakai air?"
Mereka tertawa dan ngobrol santai.
Setelah bazar selesai, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Malam hari, Cantika sedang telepon dengan Ling-Ling saat dihampiri mamanya, Mami Lika.
Mami Lika, "Kamu mau sampai kapan santai-santai terus menerus? Belajar biar ujian olimpiade matematika minggu depan, sekarang!"
Cantika menutup telepon, "Ya, aku tutup dulu teleponnya." Setelah menutup, "Aku sudah belajar, Mami, tadi abis pulang sekolah."
Mami Lika, "Sebentar sekali belajarmu! Minimal belajar itu 5 jam, ini cuma 1 jam!"
Cantika, "Ya, Mami, abis ini aku istirahat sejenak, masih capek abis bazar tadi."
Mami Lika, "Kamu ya, sekarang terus menjawab pertanyaan Mami ya!" Tangannya hampir memukul Cantika, tetapi dihalangi Papinya.
Papi Miko, "Mami, kamu jangan terlalu keras sama anak, biarkan dia istirahat terlebih dahulu."
Mami Lika, "Terus aja bela-in! Anakmu terlalu manja ya gini, selalu nge-bantah aku terus!"
Mereka bertengkar. Cantika pergi dari rumah menuju taman kota Nexus.
Bersambung ke Chapter 6…
Cerita akan terus berlanjut…
Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…
Komentar Secukup nya...
Nama pena author : Freyaku_Nekoni.
Facebook : Freya Deina.
Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art
Facebook : Adryfa_Art.
Instagram : Adryfa_Art.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments