Masalah Para Remaja
×AKADEMI Nexus City×
Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.
Bagian 11 Aku Iri Dengan Mereka.
Pagi yang hangat menyapa rumah Izumi, di mana ia sedang menikmati sarapan bersama adik perempuannya, Mia, yang masih duduk di Sekolah Dasar.
"Ade, kamu nanti di sekolah ada rapat orang tua ya, kamu mau bawa siapa ke sana?" tanya Izumi sambil menyendokan nasi ke piring Mia.
Mia mengerutkan kening, "Gak tau, Kak. Kalo Kak Kev kan tau sendiri sibuk kerja, ya Kak Izumi aja yang dateng."
Izumi mengangguk, "Oke, jam berapa rapatnya mulai? Mumpung hari ini Kakak juga lagi ada bazar jadi bisa luang ke sekolah kamu."
Mia menjawab sambil mengunyah, "Ho, jam 9 Kak. Nanti langsung ketemuan aja di aula rapatnya."
Izumi tersenyum hangat, "Oke, nanti aku nyusul ya."
Mereka pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah masing-masing.
Beberapa saat kemudian, di aula rapat Sekolah Dasar Asri Raya City, Mia duduk di bangku paling depan, mengamati orang tua lain yang berdatangan. Mereka menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak mereka, membuat Mia iri.
"Mamah, aku laper, suapin," rengek seorang anak kepada ibunya.
"Kamu manja ya anakku sayang," jawab sang mama dengan nada lembut.
"Kamu makannya berantakan, kamu harus mandiri nak seperti Mia," celetuk sang papah yang duduk di sebelah.
Mia yang fokus menulis tugas sekolahnya hanya diam, namun perkataan sang papah membuat Mia merasa tertekan.
"Liat Mia rajin belajar, disaat luang aja masih belajar, dia cerdas, seperti kakak-kakaknya," bisik-bisik teman orang tua Mia.
Beberapa saat kemudian, Izumi datang dan menghampiri Mia.
"Kamu masih ngerjain tugas sekolah, Dek? Istirahat sejenak," ujar Izumi dengan nada normal.
Mia menatap Izumi dengan mata berkaca-kaca, "Aku iri Kak, mereka masih punya orang tua, aku hanya punya kakak."
Izumi mengelus kepala Mia yang tertunduk lesu, "Kamu harus kuat, Dek."
Mia terisak, "Aku kangen Mama, Papah, Kakak."
Izumi merasa tak tega melihat adiknya seperti itu, namun ia berusaha untuk sabar.
Setelah rapat sekolah selesai, Izumi hendak pulang ketika Dede, teman sekelas Mia, memanggilnya.
"Kaka, gawat Mia kabur Tadi dia kabur dengan keadaan menangis setelah diejek oleh anak-anak nakal, kalo Mia anak yatim piatu," teriak Dede dengan panik.
"Terus Mia lari ke arah mana?" tanya Izumi, panik.
"Dia ke arah pasar darurat Asri Raya, Kak," jawab Dede.
"Kenapa dia ke pasar? Aduh, disana kan rame, nanti kalo dia ke sasar gimana? Terimakasih ya De udah beri tau, Kakak duluan ya mau nyusul, kalo ada kabar lagi bilang ya," ujar Izumi sambil bergegas pergi.
"Ya, Kak," jawab Dede dengan panik.
Izumi pun langsung menuju ke pasar darurat.
Bagian 12 Kencan Dadakan.
Di sisi lain, Elzya baru saja selesai membeli bahan-bahan bazar untuk klub masak. Sambil berjalan menuju rumah, Elzya bergumam dalam hati sambil melihat catatan bahan-bahannya.
"Sialan Ketua klub masak, masa gua disuruh beli bahan-bahan, dan bahan ini aneh semua lagi. Bahan pertama Terigu, masih wajar, gula pasir, telor sekilo, mentega, soda kue, hemn masih wajar. Odol? What? Buat apa njir odol? Oh mungkin dia mau sikat gigi kali ya abis makan. Terus semen tiga roda? Gila Buat apa tuh? Kawat bangunan, karbol? Buat apa lagi ini bahan buat kue atau buat nabok in orang sih? Terus yang terakhir air zam-zam lah dikira disini arab kali ah. Eh, ketemu itu dia," gumam Elzya sambil menunjuk ke arah depan.
Elzya yang fokus ke arah depan tiba-tiba bertabrakan dengan Izumi yang sedang panik.
"Aduh, sakit Kalo jalan liat-liat dong Izumi" Elzya mengaduh kesakitan.
Izumi terkejut, "Eh, ko lu kenal gua?"
"Aduh, tau lah, gua kaga liat muka nya, gua masih bisa merasakan aura lu yang aneh," jawab Elzya sambil mengelus bagian tubuhnya yang sakit.
Izumi sambil memegang kacamatanya, "Padahal gua lagi berpenampilan culun loh, anak-anak aja mana kenal sama gua kalo penampilan nya gini."
Beberapa saat kemudian, Cantika dan Ani, teman sekelas Elzya, menyapa.
"Hai Zya, lu sama siapa itu? Tumben ngga bareng sama Izumi," sapa Ani.
"Lu ngga waras ya Zya?, Lu keseringan nolak cinta si Izumi, karena selera lu jelek ternyata, haha," ejek Cantika sambil tertawa kecil.
Elzya masih bingung, "Apa sih lu ga jelas njir. Jelas-jelas ini Izumi."
"What? Izumi ngga mungkin Liat penampilan nya culun rambut panjang, berkacamata besar, cih bukan lah, Izumi itu ganteng rambut pendek berantakan," bantah Cantika.
"Tau Zya, dia beda. Yaudah, kita ngga bisa lama-lama, mau nyari bahan juga buat club paduan suara, duluan ya Zya," ujar Ani sambil menarik tangan Cantika.
Mereka pun langsung masuk ke dalam pasar.
"Emang sih agak beda, tapi lu Izumi kan?" tanya Elzya sambil menatap Izumi.
"Ya gua Izumi, gawat gua kan mau nyari adek gua," jawab Izumi, mulai tidak panik.
Izumi pun terburu-buru dan menabrak seseorang di depannya. Kacamata yang sedang ia gunakan terjatuh dan terlindas mobil yang lewat.
Izumi, "Gawat, mana kacamata gua?" sambil meraba-raba tanah mencari kacamatanya.
Elzya, dengan ekspresi khawatir, berjongkok membantunya. Tatapan mereka bertemu—tatapan yang tak terduga, penuh kekhawatiran dari Elzya dan rasa kasihan dari Izumi. Detik itu terasa begitu lama, udara di antara mereka seakan berhenti berhembus.
Elzya "Izumi, mata lu minus ya? Apa separah itu minusnya?" Suaranya lembut, berbeda dari biasanya.
Izumi, "Gua min -10, udah parah sebenarnya. Gua pakai softlens di sekolah, kalau luar sekolah gua pakai kacamata."
Elzya mengambil tangan Izumi, sentuhannya ringan namun terasa hangat. "Kacamata lu pecah tuh. Apa lu nggak bawa cadangan kacamata lagi, atau softlens gitu? Sini, gua tuntun." Kali ini, bukan hanya tangan Izumi yang ia pegang, tetapi juga ada rasa pengertian dan kepedulian yang terpancar dari tatapannya.
Izumi,"Gua lupa bawa softlens-nya. Kalau kacamata itu satu-satunya yang gua punya, hasil kerja keras..."
Tiba-tiba, Elzya kehilangan keseimbangan karena tanah yang licin. Ia terhuyung ke belakang, akan jatuh, tetapi Izumi dengan sigap menangkapnya. Elzya jatuh tepat ke dalam pelukan Izumi, jantung mereka berdebar kencang. Wajah mereka sangat dekat, hanya beberapa sentimeter. Detik-detik itu terasa seperti keajaiban. Bau parfum Elzya yang lembut tercium oleh Izumi.
Izumi, nada gugup "ka... Kamu nggak papa?" Suaranya bergetar sedikit.
Elzya yang masih terpaku dalam pelukan Izumi, hanya bisa mengangguk, matanya terpaku pada mata Izumi. Ada rasa nyaman yang tak terduga dalam pelukan Izumi.
Elzya sambil mengalihkan, "Ayo, gua bantu cari kacamata gantinya. Di sini ada kok toko optik yang bagus. Nah, sini gua tuntun." Sentuhan tangan Izumi masih terasa di bahu Elzya.
"Gak apa-apa nih?, Gak merepotkan lu?" tanya Izumi dengan nada gugup.
"Santai aja, kita kan teman. Ayo ke arah depan," jawab Elzya.
Mereka pun mencari toko optik. Toko pertama tutup, yang kedua tidak cocok, dan yang ketiga...
"Gimana? Udah ketemu Izumi?" tanya Elzya.
"Udah ni, thanks ya udah nemenin gua," jawab Izumi.
"Nah, sekarang kita cari adek lu ayo," ujar Elzya.
"Gua udah banyak ngerepotin lu mulu lo Zya, maaf ya," kata Izumi.
"Ih, minta maaf mulu njir dikira hari lebaran apa? Santai aja adik lu sama aja adik gua, karena gua kan sering main sama Mia di taman," jawab Elzya.
"What? Gua baru tau lu sering main sama Mia. Terus dia sering bicara apa aja tuh?" tanya Izumi dengan kaget.
"Dia sering membicarakan 'Kaka Zya mau ya jadi pacar kaka ku'. Terus kelanjutan nya tanya aja sendiri sama adek lu," jawab Elzya sambil tersenyum.
Izumi memerah pipinya karena malu. Ia bergumam dalam hati, "Adek ku sungguh mulia ya Allah."
"Ayo kita cari adek gua di Taman mungkin dia lagi disana," ujar Izumi sambil mengalihkan pembicaraan.
"Ayo, coba kita keliling pasar dulu, nanti baru ke taman," jawab Elzya.
Mereka pun berkeliling pasar.
Beberapa saat kemudian, mereka merasa lelah dan mampir ke toko makanan untuk beristirahat.
"Adek lu kalo main kemana aja sih? Jujur ya gua sering main sama adek lu di taman doang, dia ngga main kerumah temen nya apa gimana gitu?" tanya Elzya dengan nada capek.
Izumi berpikir sejenak, "Kalo temen di sekolah nya dia punya dua temen doang. Yang satu Dede dan satu lagi adik mu doang si Lea. Dia anak nya yang pendiam dan jarang bicara, selalu sibuk ngerjain tugas sekolah, belajar. Mungkin karena dia merasa bersalah, karena kejadian musibah tak terduga, ya mungkin dia sedikit terauma. Dan aku bisa apa? Sedang kan gua aja sama-sama kehilangan," jawab Izumi dengan nada lesuh.
"Ya memang semuanya awal nya pait, tapi yakin semua nya akan baik-baik aja. Aku hanya bisa menyemangati lu, semangat ya. Ayo kita lanjut cari adik mu," jawab Elzya sambil menyemangati Izumi.
Bagian 13 Kemana Adik Ku?.
Izumi dan Elzya pun mencoba keliling komplek perumahan. Beberapa saat kemudian, Izumi teringat sesuatu.
"Ho, gua baru inget dia pasti di tempat itu," ujar Izumi.
"Ayo kita kesana," jawab Elzya.
Mereka pun menuju lokasi adiknya, yaitu di tepi jurang Hutan Niels. Di sana, mereka melihat Kaiko dan Diki sedang menemani Mia.
"Dek Mia, kamu sama siapa?" tanya Izumi sambil menepuk pundak Mia.
Kaiko menengok, "Ho, dia kakamu ya, Dek Mia?"
Diki masih bingung, "Kaya ngga asing siapa ya?"
"Lah, njir Sama temen sendiri ngga kenal? Ini gua Izumi," jawab Izumi.
Kaiko terkejut, "What ya? Astaga, gua ngga ngenalin loh. Halo Elzya."
"Halo Kaiko dan Diki," jawab Elzya.
"Kamu tidak apa-apa Dek Mia? Dan terus lu ngapain disini Kaiko, Diki?" tanya Izumi.
"Aku ngga apa-apa Kak, kaka aku capek diejek anak yatim terus, huuh," jawab Mia dengan nada sedih dan berlinang air mata.
"Gua lagi nyari bahan buat club, eh pas gua lewat sini malah denger orang nangis ternyata ini adek lu Zum," jawab Kaiko.
"Ya gua aja kaget kirain suara hantu, hihi canda," jawab Diki dengan sedikit usil.
"Ya maaf membuat kalian ketakutan. Dek Mia, kamu harus ikhlas merelakan kematian mamah, papah. Memang ini berat, mungkin Tuhan lebih sayang kepada mamah papah. Kamu juga ngga sendirian, masih ada kaka dan kaka Kevin," ujar Izumi.
"Tenang Dek, kaka Elzya juga ada untuk nemenin kamu terus. Jadi kalo Dek Mia kesepian main aja sama kaka Elzya, dan adik ku si Lea pasti mau berteman dengan mu," jawab Elzya sambil menghibur Mia.
"Ya Kak, dan kaka Kaiko dan kakak Diki juga baik, sudah nemenin aku. Terimakasih ya. Dan Kak Elzya bisa jadi kaka ipar ku, kaka bisa pacaran sama Kak Izumi," jawab Mia dengan polos.
Mereka semua terkejut mendengar ucapan Mia.
"Sama-sama Dek Mia, xixi kaya nya udah ada yang direstui nih sama adik nya," jawab Kaiko sambil merangkul Izumi.
"Ya dong kaya nya bakal bentar lagi kejombloan gua hilang," bisik Izumi, Ke Kaiko dan Diki.
"Weh, gass sih ini udah hampir deket," celetuk Diki.
"Ehemn, gua denger kali woi, Kalo punya keberanian ya tinggal ungkapin aja sih, bertele-tele banget njir," jawab Elzya dengan nada kesal.
"Hehe, seperti nya Elzya yang ngebet nih. Ntar nunggu tayiming yang bagus. Nah, Dek Mia ayo ke sekolah kakak, disana banyak jajanan, nanti kaka traktir kamu yang kamu mau," ujar Izumi.
"Yeyy jajan Aku mau jajan kue cake atau ngga Takoyaki, telur gulung, martabak manis, pasti enak kan," jawab Mia dengan semangat.
Mereka pun balik ke sekolah dan melanjutkan bazar sekolah yang sedang berlangsung di SMA Nexus City.
Bersambung ke Chapter 5…
Cerita akan terus berlanjut…
Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…
Komentar Secukup nya...
Nama pena author : Freyaku_Nekoni.
Facebook : Freya Deina.
Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art
Facebook : Adryfa_Art.
Instagram : Adryfa_Art.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments