Masalah Para Remaja
×AKADEMI Nexus City×
Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.
Bagian 6 Latihan Lomba Puisi.
Pagi yang hangat menyelimuti ruang kelas 1-E. Sebelum pelajaran dimulai, beberapa siswa berkumpul untuk latihan lomba puisi antar kelas. Elzya, dengan serius, membacakan puisinya:
"Wahai teman-temanku yang telah melupakanku, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kelupaan kalian. Tapi aku akan selalu ingat saat aku menolongmu tanpa pamrih, namun saat aku susah, kau menghilang, seakan tak melihatku, seperti setan tak berwujud. Ah, dasar teman tak tahu diri! Eh, canda aku. Kumohon, jangan cuek padaku, meskipun aku akan bertanya, ada lowongan kerja atau tidak?"
Violet menyela, "Stop! Itu puisi atau curhat, njir? Nggak nyambung sama lomba puisi antar kelas, Elzya!"
Elzya, dengan serius, menjawab, "Ntah lah, gua nyari di Google gini, njir. Judulnya 'Terima Kasih Teman Masa Lalu'. Eh, terus ada lanjutannya loh. Nih, gua baca." Elzya melanjutkan puisinya.
"Dan terima kasih kau telah melupakan kenangan. Aku mengantarmu dan tak meminta bayaran bensin sepeserpun, aku ikhlas lillahi ta'ala."
Kaiko menyela, "Lah, itu namanya nggak ikhlas, njir! Dia tuh…"
Izumi, bersujud di depan Elzya, berkata, "Ho, itu sih nggak masalah. Puisi apapun yang kamu baca selalu indah di telingaku, wahai perempuan mungil imut Elzya."
Elzya langsung menyindir Izumi, "Lah, dasar buaya! Gombalnya bukan ke gua doang kan? Kadang ke Cantika, kelas sebelah pun di embat, sampai Ketua OSIS pun digombalin. Dasar buaya darat!"
Kaiko memberikan saran, "Tema teman sudah pas. Coba kamu ubah bagian tengahnya, yang ini: 'Tapi aku akan selalu ingat saat aku menolongmu tanpa pamrih, namun saat aku susah, kau menghilang, seakan tak melihatku, seperti setan tak berwujud.' Ubah menjadi: 'Aku yang telah menunggumu untuk sebuah janji yang tak berarti, hanya harapan palsu yang kudapat darimu, sebuah janji untuk menjadi teman selamanya, susah dan senang, yang akan dilupakan."
Violet setuju, "Nah, seperti itu bagus."
Elzya menambahkan, "Ada tambahan sepertinya bagus. Seperti ini: 'Dan aku ajak collab gambar. Aku sudah menunggumu sebulan ini, mana janjimu? Apa kau lupakan janji itu karena aku masih newbie gambar? Ya, wajar sih mau collab sama sepuh doang, njir."
Kaiko kesal, "Nambah nggak nyambung, njir lu oi!"
Elzya, frustasi, berkata, "Ha, serba salah. Gua nggak mood, gua mau makan banyak di kantin. Bye!" Elzya langsung meninggalkan kelas.
Violet menghela nafas, "Deh, ngambek dia. Astajim."
Ling-Ling menenangkan, "Yang sabar, ha. Dia sepertinya lagi banyak beban kehidupan di rumahnya, jadi kacau dikit nggak ngaruh, ha." Suara logat cina.
Diki menyarankan, "Yaudah, biar dia tenang dulu. Ho ya, Izumi, sana samperin Elzya, bujuk."
Izumi mengangguk Kepala, "Oke Gua nyusul Zya ke kantin" sambil keluar Kelas 1-E."
Bagian 7 Menahan Tidak Baik.
Izumi langsung menuju kantin dan menemui Elzya.
Izumi, dengan lembut, bertanya, "lu nggak papa, Zya?"
Elzya, dengan nada sedih, menjawab, "Nggak tau. Pikiran gua lagi kacau. Dibilang beban orang tua itu menyakitkan, tau."
Izumi bertanya, "Emang orang tuamu bilang lu beban karena apa? Kan lu jalan sendiri, nggak digendong di tubuh mereka kan?."
Elzya menjelaskan, "Nggak gitu, woi. Tapi gua agak nyesek dibilang beban keluarga. Kata nya gua kapan lulus terus nyari kerja, orang tua gua kerja capek, ya begitulah kata nya."
Izumi menenangkan, "Oalah, cuma itu? Ya, wajar sih. Mungkin orang tua lu juga lagi ada masalah, jadi terlampiaskan ke lu semua."
Elzya merasa tak adil, "Lah, gitu? Mentang-mentang gua anak tua, adik gua tutup telinga nggak dikatain kaya gitu. Itu namanya nggak adil, nggak sih?"
Izumi memberikan perspektif, "Kalau lu mau tau, lu tuh seharusnya bersyukur masih punya orang tua. Sedangkan gua, orang tua gua semua sudah meninggal dunia, hanya tersisa kakak dan adik gua saja. Lu seharus nya bersyukur."
Elzya, terenyuh, berkata, "Gua turut sedih. Ya, nanti gua akan bicarakan lagi sama orang tua gua, dan akan kubuktikan kalau gua juga bisa cari uang dari part-time gua. Yosh, semangat!" Elzya menepuk pipinya sendiri.
Izumi tersenyum hangat, "Gitu dong, semangat ya, Zya. Kalau kamu tersenyum kan jadi cantik."
Elzya membalas, "Makasih ya, Izumi. Dan semangat juga buat lu."
Izumi pun tersenyum, "Sama-Sama imutku."
Elzya "gua Lanjut makan dulu ya" Elzya yang lanjut makan.
Mereka pun melanjutkan makan dan Setelah nya Elzya dan Izumi balik kekelas.
Bagian 8 Terimakasih Teman-teman.
Elzya kembali ke kelas dan melanjutkan latihan membaca puisi. Dengan nada serius, ia membacakan puisinya yang telah direvisi:
"Wahai teman-temanku, aku ucapkan terima kasih atas segala yang kalian berikan, memberi semangat dan selalu ada di saat aku susah dan senang. Aku tak akan melupakan kebaikan kalian sampai akhir hayatku. Semoga kalian tenang di alam surga dengan damai. Terima kasih, teman-temanku yang kukasihi." Elzya menunduk hormat.
Teman-temannya terharu mendengar puisi Elzya.
Violet terharu, "Puisi menyentuh hatiku. Seperti ini yang bagus puisinya."
Cantika menangis, "Ya Allah, jadi keinget temanku yang meninggal tahun lalu. Andai dia masih hidup, mungkin kita sekelas. Huahhh, aku jadi kangen dia." Cantika tampak lesu dan berlinang air mata.
Izumi bertepuk tangan, "Seperti itu namanya puisi!"
Kaiko memberikan penilaian, "Nah, gitu dong, puisi yang bagus. Gua kasih nilai 90. Pasti menang kita lomba antar kelas nanti."
Elzya menghela nafas, "Puisi kaya gitu sebenarnya membosankan. Nggak bisa nyindir dong, nggak ada buat jadi bahan ghosting. Ampas ah rasanya."
Violet bercanda, "Lah, kocak! Ini lomba puisi antar kelas tanggung. Nanti aja kalau ada lomba antar internasional aja, lebih wah dan lu bisa sepuasnya ghosting, hehe."
Elzya tersenyum, "Yaudah ya, ya bagus juga sih idenya. Tapi makasih ya udah bantu buat lagi puisinya, dan terima kasih juga buat Izumi sudah memberikan gua semangat." Elzya tersenyum ke arah Izumi.
Izumi tersipu malu, "Sama-sama. Wah, baru kali ini bisa lihat Elzya tersenyum manis. Beruntung aku hari ini."
Kaiko bertanya, "Emang selama ini si Elzya nggak pernah senyum apa?"
Violet menjawab, "Gak pernah sepertinya. Mukanya dia se- dingin es teh… eh salah, es batu. Mana ada senyum-senyumnya."
Viko mengingatkan, "Es teh, jadi keinget video viral kemarin, tau kan?"
Aiz bertanya, "Ho, yang rame itu ya?, Apa namanya?, Masih banyak pak es tehnya?"
Kaiko menjawab, "Masih, Guk! Nih, banyak."
Aiz menyarankan, "Ya, sana jual di Glodok! Rame di sana."
Kaiko bercanda, "Jauh amat jualan sampai ke Glodok? Emang nggak pakai ongkos apa?, njir, Coba dia balikin lagi, minjem dulu seratus nanti dibayar di akhirat, Hahaha!" Kaiko tertawa terbahak-bahak.
Izumi ikut tertawa, "Koplak! Di akhirat sama aja lu nggak bayar di dunia, berdosa sekali."
Ling-Ling mengingatkan, "Ha ya, jangan ngutang, nanti dihukum di akhirat baru tau rasa, ha." Suara Logat cina.
Violet menyela, "Tau lu! Sudah ah, kita lanjut diskusi lomba aja, itu skip bahasnya."
Mereka pun melanjutkan diskusi persiapan lomba puisi.
Lanjut ke Chapter 3…
Cerita akan terus berlanjut…
Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…
Komentar Secukup nya...
Nama pena author : Freyaku_Nekoni.
Facebook : Freya Deina.
Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art
Facebook : Adryfa_Art.
Instagram : Adryfa_Art.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Adryfa Dwi
Izumi Tukang Gombal 😆, semangat thor buat cerita nya 👍🏻☺️
2025-01-17
1