Latihan Puisi (Part 2).

Masalah Para Remaja

×AKADEMI Nexus City×

Genre : Drama, School Life, Friendship, Comedi, Romance.

Bagian 9 Demam Panggung.

Hari lomba puisi antar kelas telah tiba. Suasana di Aula Akademi Nexus City tegang namun meriah. Para peserta dari berbagai kelas duduk di kursi mereka, sebagian terlihat tenang, sebagian lagi tampak gugup. Kelas 1-E, dengan Elzya, Violet, Izumi, Kaiko, Aiz, Diki, dan Ling-Ling duduk berkelompok, saling memberikan dukungan.

Elzya, yang biasanya percaya diri, justru terlihat gelisah. Demam panggung mulai menyerang. Ia menggigiti kukunya, sesekali menghela nafas panjang.

"Zya, lu nggak papa?" tanya Izumi, yang memperhatikan gelagat Elzya.

Elzya menggeleng, "Ngga tau, gua gugup banget. Rasanya pengen kabur aja Gua."

Violet menepuk pundak Elzya, "Santai aja, Lu pasti bisa. Puisi lu bagus ko yang ini."

Kaiko menambahkan, "Iya, kita semua percaya sama lu. Jangan mikirin yang aneh-aneh."

Ling-Ling, dengan bijaknya, berkata, "Ingat Elzya, bacalah dengan tenang dan fokus pada puisimu. Jangan terlalu memikirkan reaksi penonton."

Aiz, yang biasanya pendiam, memberikan dukungannya, "Tenang aja, kita semua dukung lu di sini."

Diki, dengan senyum tipis, menambahkan, "Iya, kita akan selalu mendukung lu."

Izumi, dengan gaya gombalnya, berkata, "Tenang, dengan kecantikanmu, kamu pasti bisa memukau semua orang."

Elzya tersenyum kecil, terharu dengan dukungan teman-temannya. Ia mengambil nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.

Violet Nada semangat, "Ayo kita akan memberikan semangat, tangan nya mana, Yosh kelas 1- E pasti bisa."

Tangan mereka dan nada kompak nya yang bergema dibelakang panggung, "Yosh semangat Zya."

Elzya, "Terimakasih ya teman-teman ku, udah memberi gua semangat, semoga gua bisa melalui ujian ini" sambil menuju pintu keluar.

Nada kompak, "Semangat Elzya, yeay" nada penuh semangat.

Satu per satu peserta tampil. Ada yang tampil percaya diri, ada pula yang gugup hingga terbata-bata. Akhirnya, tiba giliran kelas 1-E. Elzya maju ke panggung dengan langkah tegap, walaupun hatinya masih berdebar-debar.

Ia menatap hadirin sejenak, kemudian mulai membacakan puisinya. Suaranya lantang dan jelas, mengungkapkan emosi yang terpendam dalam puisinya.

Elzya yang sedang membaca Puisi "Wahai teman-temanku, aku ucapkan terima kasih atas segala yang kalian berikan, memberi semangat dan selalu ada di saat aku susah dan senang. Aku tak akan melupakan kebaikan kalian sampai akhir hayatku. Semoga kalian tenang di alam surga dengan damai, dan terima kasih juga para sahabat ku, yang masih ada, berkat kalian aku berada di atas sini, aku hanya bisa mengucapkan. Terima kasih, teman Dan sahabat ku yang kukasihi." Elzya menunduk hormat.

Para penonton terhanyut dalam lantunan kata-kata Elzya. Puisi yang awalnya ditulis dengan sedikit kekesalan, kini berubah menjadi ungkapan syukur dan menghargai persahabatan mereka. Suasana pun hening.

Setelah selesai membaca kan puisi, keheningan pun terhanyut.

Adik Elzya yang sedang menonton pun langsung bertepuk tangan, "Keren kakak." nada bersorak.

Merema pun ikut, tepuk tangan meriah membahana di aula. Elzya tersenyum lega, merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Ia berhasil melewati demam panggung dan menampilkan yang terbaik.

Mereka pun berkumpul di belakang panggung, para siswa kelas 1-E dan disusul Adik nya Elzya.

Violet dengan nada semangat, "Nice Zya, lu udah menampilkan yang terbaik."

Izumi pun langsung bersujud didepan Elzya, "Ya Zya penampilan lu keren."

Elzya tersenyum tipis, "Terimakasih juga kalian sudah memperbaiki puisi gua."

Adik nya Elzya yaitu Leana menghampiri kakak nya dan memeluk Zya, "Kakak sungguh keren, kapan-kapan ajarin aku belajar puisi ya."

Elzya pun membanggakan diri, "Tentu dong kakak keren, kapan-kapan kakak ajarin kamu Ghosting terlebih dahulu, baru puisi."

Kaiko menyela, "Wah kakak yang menyesatkan adek nya sendiri."

Elzya nada normal, "apa ya, ah segitu mah ngga menyesatkan biar berguna juga kan nanti nya." Yang baru inget, "dek lu kesini sama siapa?."

Lea yang nada lesuh, "Ya sendiri, tau sendiri mamah, papah sibuk kerja, Ya jadi Lea kesini sama Kaka izumi sih" sambil menunjuk ke arah izumi.

Elzya, "Ho pantes, ya wajar mamah, papah cuma sibuk kerja, dan syukur lah kamu ngga sendirian dek, nanti pulang nya sama kakak ya." mereka pun lanjut ngobrol.

Bagian 10 Hasil Yang Mengejutkan.

Setelah semua peserta tampil, tiba saatnya pengumuman pemenang. Deg-degan menyelimuti seluruh peserta. Para juri tampak serius membicarakan hasil penilaian mereka.

Elzya yang bergumam dan bergetar tangan nya, "Apa aku sudah berlatih dengan benar, apa dengan ini mamah papah akan bangga dengan keberhasilan ku."

Izumi pun menepuk pundak Elzya, "Semangat dan berdoa, jangan gugup Zya, semuanya ada disini untuk mendukung mu."

Elzya yang sudah baikan nada menghela nafas, "Ya gua ga boleh gugup, kan ada kalian disini."

juri guru yaitu Pak Zen pun mengumumkan hasil nya, "Juara ketiga jatuh kepada Reini dari kelas 1-D." Sorak-sorak penonton pun bergema dipanggung.

Pak zen pun melanjutkan mengumumkan hasil nya, "dan juara ke Kedua jatuh kepada Gadis Dari kelas 1-A."

Suasana berubah kelas 1-A hanya beberapa orang saja yang tepuk tangan.

Pak zen yang bingung, "lebih semangat lagi dan terus berlatih ya, dan bapak lanjut juara pertama lomba puisi antar kelas jatuh kepada, Elzya Wangy dari kelas 1-E."

Kegugupan mereka pun terbayar kan Kelas 1-E dinyatakan sebagai juara pertama! Kegembiraan membuncah di antara anggota kelas 1-E. Mereka saling berpelukan dan bersorak kegirangan.

Elzya, yang awalnya merasa gugup, kini merasa sangat bahagia. Ia tak menyangka puisinya bisa memenangkan lomba. Ia menyadari bahwa dukungan teman-temannya sangat berarti baginya. Ia memeluk teman-teman semuanya, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan persahabatan mereka.

Bu Kepala Sekolah, madam Choo pun berpidato, "Selamat ya untuk Elzya Wangy, ibu bangga pada mu bisa mengalahkan puisi antar kelas, nah ini hadiah dan piala juara puisi tahun ini." sambil memakai kan mendali dan piala dari madam Choo ke Elzya.

Elzya yang sedikit terharu, "Terimakasih Madam. Aku sangat bersyukur bisa memenangkan perlombaan puisi antar kelas, dan terima kasih juga untuk temen-temen ku yang sudah membantu ku." sambil menunduk hormat.

Semuanya nya pun bertepuk tangan dan sorak Gembira bergema disekitar Aula gedung sekolah.

Setelah acara selesai, mereka merayakan kemenangan mereka di kantin sekolah. Mereka makan bersama, bercanda, dan saling berbagi cerita. Kemenangan ini bukan hanya milik Elzya, tetapi milik seluruh anggota kelas 1-E. Ini adalah bukti kekuatan persahabatan mereka.

×Tantangan Lomba Olimpiade Matematika×.

Masih disekitar kantin sekolah, mereka pun berkumpul dan ngobrol.

Suara kompak, "Yeay berhasil."

Violet nada semangat, "ih ngga nyangka lu Zya, bisa ngalahin anak kelas 1-A, keren loh."

Cantika yang sedikit iri, "Alah gua juga bisa baru lomba puisi aja bangga, nih gua nanti akan lomba olimpiade matematika Minggu depan, pasti gua yang Juara 1." nada menyombongkan.

Elzya, "Jangan terlalu yakin banget, mustahil lu bisa ngalahin anak kelas 1-A"

Violet, "Alah setiap tahun olimpiade pas jaman smp lu kan juara 2 terus. Mana bisa lu lawan Rafa yang cerdas itu."

Beberapa saat kemudian Murid dari kelas 1-A menghampiri Yaitu Rafa, Kevin, Azka.

Rafa yang menyela pembicaraan mereka, "ya betul itu, paling omkos, omong kosong, ayo taruhan lu Cantika sama gua, yang kalah lomba Olimpiade, lu harus jadi pacar gua, dan kalo lu menang lu bebas mau minta apa dari gua"

Ling-Ling yang tukang ceramah "Jangan taruhan mah, dosa ha, ya"logat cina.

Cantika yang memanas, "Siapa takut, gua terima tantangan lu, kalo gua menang lu harus berhenti ganggu gua, gimana?."

Cantika dan rafa pun mengajak perang Lomba olimpiade matematika, mereka yang saling menatap tajam seperti ngajak ribut, dipisahkan oleh Temen masing-masing.

Violet yang menahan cantika, "Yang sabar Can, lomba nya masih lama, tenang lah."

Kevin yang sama menahan Rafa, "Ya yang sabar oi berat."

Azka yang sama menahan Rafa, "Tau lu ditahan emosi lu, jangan gegabah."

Mereka pun terpisah kan.

Rafa yang mengancam, "Awas lu ya. Kalo lu cuma setengah-setengah belajar nya. Gua ga akan terima hinaan tahun lalu terulang lagi." muka kesal.

Cantika yang nada kesal, "Siapa takut, awas kalah jangan nangis lu. Hemn."

Anak kelas 1-A pun bubar, Kelas 1-E pun jadi hening dan memikirkan obrolan itu.

Elzya muka bingung, "siapa yang tadi. Marah-marah ngga jelas."

Cantika yang kesal, "Ah kampret dia tuh, rival gua dari jaman Smp, untung aja kita ngga sekelas, karena sistem kelas nya diubah secara acak tidak sistem nilai seperti dulu, bisa gila gua sekelas sama dia, diganggu terus, tapi temen nya lumayan juga ganteng."

Violet yang ngeledek in, "Hemn siapa tuh?, Apa Azka atau Kevin, wah sepertinya Izumi akan dapat saingan baru nih."

Izumi yang meyela, "enak aja gua jadi saingan Mereka, sorry ye, gua tetep mengharapkan Elzya lah jadi pacar gua."

Cantika yang mulai membuka hati ketemen Rafa, "Ho terus gua peduli, sekarang gua udah ada yang baru Mungkin yang bermata biru itu lumayan." dengan muka memerah.

Aiz yang menyela, "gua bisa memberitahu kan identitas kedua itu + data nya, yang kanan itu Azka Reyiza laki-laki ganteng pertama dikelas 1-A, dia berbakat dalam pelajaran matematika dan dia sekarang berstatus pacaran yaitu bernama Adryfa Dwi dari satu kelas yang sama dengan nya, saran gua jangan dia soal nya Pacar nya agak posesif sedikit."

Cantika yang semakin penasaran, "kalo yang kiri siapa?, Aku belum kenal dia, dia ganteng banget."

Aiz yang melanjutkan penjelasannya, "yang bagian Kiri adalah Kevin Stingray, laki-laki ganteng ketiga dikelas 1-A, Dia berbakat dalam bidang music, dengan suara yang merdu dan jago bermain Biola pasti dikelangan Perempuan dia sangat populer tapi sayang nya dengan sifat dingin nya yang begitu parah, menyebabkan dia masih jomblo sampe sekarang, gua saran deketin Kevin aja."

Violet yang terkejut, "wah keren lu dapetin data sedetail itu njir."

Aiz nada membanggakan diri, "ya dong, itu hal muda buat gua, meskipun gua sering bolos tapi gua bisa tau data Murid sini."

Elzya yang masih makan, "Bagus dong nanti kita bisa nyari kelemahan mereka, besok lanjut bazar antar Club ya, pasti bakal susah kan."

Violet, "Hal gampang sih tapi Club karate bisa apa Njir, soal Bazar dagang soalnya, untung bukan gua ketua nya, huu." nada menghela nafas.

Izumi, "Kalo club akting sih udah pasti membuat drama. Tapi gua males ikut nya, masa drama nya drama korea astaga, mening anime yang berbau romance kan lebih bagus."

aiz, "ala terlalu dibawa pusing kalian, mening kaya gua. Kaga ikut club males."

Violet, "enak kalo lu sih, eh bentar bukan nya lu masuk club Komputer." nada Bingung.

Aiz, "ngga masih belum masuk, gua nya masih mikir-mikir."

Elzya yang menyela, "Lah mening masuk club masak aja, lebih bagus bisa makan-makan, ho ya Aiz lu ditaksir sama anggota club masak, mau tau ngga siapa nama nya."

Aiz yang Penasaran, "siapa?, Pasti Adryfa Riantica kan?."

Elzya, "ngarep njir, bukan si Aluna Sagira, perempuan cantik ketiga dikelas 1-A, dia pernah ngomong sama gua, kalo dia suka sama temen gua yang bermata merah tua ya itu lu."

Aiz menghela nafas, "ho dia, ah males gua, dia orang nya gagap ke anime Komi-san, emang sih lumayan."

Violet, "alah dia sebenarnya ngga gagap, cuma pemalu doang maklumi lah."

Aiz nada normal, "ya nanti gua tanya ke orang langsung aja."

Mereka dengan nada kompak, "Wah sangat pemberani sekali." sambil bertepuk tangan.

Aiz yang bingung, "apa sih ga, je njir ga jelas lu semua. Kalo dia suka ya ditanya lah, masa mau diem-diem terus, setidaknya jadi laki itu punya keberanian lah ngga cupu, terus menghindar, cih bukan sifat gua kalo cupu sorry"

Elzya, "kalo dia nolak gimana?, Nanti sakit hati nyesek."

Aiz, "alah kalo ditolak ya berarti bukan jodoh, pikir positif thinking aja cewe bukan dia doang, dan sebaliknya cowo dia pikir bukan gua doang gitu kan, seperti judul lagu "Suka Suka" Bebas memilih, itu loh yang nyanyiin sama Avan DA."

Violet, "sangat mendalam sekali, bagus lu gass kapan lu tanya nya?."

Aiz, "gua mau tanya nya be...besok abis kelulusan sekolah."

Elzya, "kocak njir kelamaan, besok lah gas."

Aiz, "Ya besok gua canda doang juga."

Mereka pun melanjutkan berbincang dan diskusi soal lomba Olimpiade Matematika.

Lanjut ke Chapter 4…

Cerita akan terus berlanjut…

Jangan lupa like and Share keteman-teman kalian…

Komentar Secukup nya...

Nama pena author : Freyaku_Nekoni.

Facebook : Freya Deina.

Cover Pembuatan Novel : Adryfa_Art

Facebook : Adryfa_Art.

Instagram : Adryfa_Art.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!