Di hari yang berbeda, terlihat beberapa gadis yang memakai kaos putih dan celana pendek sedang menggendong tas dipunggung mereka masing-masing dari kejauhan. Mata mereka melihat kearah banyaknya tumbuhan yang indah berwarna warni dan bunga-bunga yang bermekaran pada musim semi didaerah tempat wisata di perbukitan Loulu.
Mereka adalah Yuna, Yewon, Salsa, Erin, Tiara, dan Linda. Mereka berenam mengendalikan waktu sekali lagi untuk melakukan piknik kecil diperbukitan Loulu. Disana mereka juga menggunakan sebuah penginapan yang sangat mirip dengan penginapan-penginapan dijepang untuk berlindung saat mereka tidur.
Mereka berenam memilih perbukitan Loulu untuk dijadikan tempat berwisata karena perbukitan Loulu sendiri masih belum terlalu dicampuri oleh tangan-tangan manusia.
Mereka bisa berbuat seenak hati kepada semua yang ada di pegunungan itu karena tak ada lagi satupun orang lain yang bersama mereka berenam. Kebahagiaan pun menyelimuti mereka berenam walau diwaktu malam dan siang.
Kebahagiaan itu mereka lampiaskan dengan melakukan banyak kegiatan menyenangkan disana. Seperti memakan es krim, bermain air, dan melakukan piknik kecil.
Di sebuah malam perbukitan Loulu, terdapat sebuah ruangan yang menyala terang di sebuah penginapan disana. Terdengar beberapa canda tawa dan perbincangan yang menarik untuk di bicarakan. Ternyata suara itu berasal dari kamar yang ditempati oleh enam gadis yaitu Yuna dan teman-temannya.
Mereka memeluk erat-erat selimut masing-masing sambil mendengarkan cerita dari Yuna. Cerita itu cukup membuat kelima teman Yuna sedikit merinding dan ketakutan.
"Lalu saat anak itu berbalik badan,.. Waa." teriak Yuna menakuti teman-temannya.
Karena keterkejutan yang seakan-akan meluap-luap, malam itupun berakhir dengan kegiatan yang mengundang tawa mereka kembali. Perang bantal mereka lakukan hingga larut malam dan mereka segera tertidur karena kelelahan melakukan kegiatan dalam hari itu.
Sehari tak mereka rasakan sebagai dua puluh empat jam, mereka seperti tersihir oleh waktu dan mereka tak sadar berbahayanya mengendalikan waktu seenak mereka sendiri.
Keesokan harinya, mereka pergi kesebuah toko buku didaerah yang masih dekat dengan perbukitan Loulu. Mereka membaca beberapa buku secara gratis karena tak ada siapapun juga disana. Mungkin mereka memang ditakdirkan bertemu dan ditakdirkan untuk membuat suara canda tawa yang bisa menghiasi dunia dalam sekejap.
Tiba-tiba saat Yewon yang menikmati bukunya sendiri, Linda ikut membacanya. Dengan berniat untuk mengusili Linda, Yewon menutup mata Linda dan berkata padanya dengan penuh tawa.
"Linda tidak boleh baca buku ini, Linda masih dibawah umur." ucap Yewon usil.
"Umur kita kan cuma selisih beberapa bulan, kenapa kau menganggapku masih tak cukup umur?. Jika aku tak cukup umur berarti kau juga." balas Linda sambil mengangkat alisnya seakan-akan mengejek Yewon.
"Tapi kan faktanya kamu memang yang termuda, jadi adik kecil tidak boleh baca buku ini ya." ucap Yewon.
Linda yang merasa kesal segera mengambil buku yang Yewon baca. Dengan segera, Yewon berusaha mengambilnya kembali. Tapi tiba-tiba buku itu robek menjadi dua bagian. Dengan kesal keduanya memasang raut wajah marah dan berubah menjadi saling menyalahkan.
Tapi ditempat yang sama, terdapat sebuah buku yang sama pula. Linda dan Yewon yang melihat buku itu segera mengambilnya dan terjadilah perang memperebutkan sebuah buku untuk mereka baca. Tapi setelah beberapa lama saling memperebutkan buku itu, mereka saling tertawa karena sadar dengan tingkah mereka yang menyerupai anak kecil. Akhirnya mereka mengambil buku itu bersama-sama dan membacanya bersama-sama juga. Dari ujung ruangan, Yuna berteriak
"Teman-teman, ayo berkunjung kesangkar kupu-kupu !" ucap Yuna.
Semua temannya bingung dengan apa yang dimaksud oleh Yuna. Melihat wajah teman-temannya yang kebingungan, Yuna malah tertawa.
"Apa maksudmu tentang sangkar kupu-kupu?" tanya Salsa.
"Sudahlah, ikuti aku." ucap Yuna sambil mengajak semua teman-temannya.
Mereka berenam segera berlari beriringan, tapi rasa penasaran masih memenuhi ekspresi kelima teman Yuna. Mereka berenampun sampai disebuah tempat yang sangat indah, tempat itu seakan-akan merupakan taman bunga. Yewon, Salsa, Linda, Tiara, dan Erin sempat diam terkagum-kagum, tapi tiba-tiba saja Yuna menarik tangan Salsa dan berkata kepada teman-teman yang lain,
"Ayo kita masuk." ucap Yuna.
Mereka berlima segera mengangguk kepada Yuna. Disaat mereka memasuki sebuah ruangan putih dengan banyak kaca didalamnya, mereka semakin terkagum-kagum karena melihat banyak jenis bunga dan banyak jenis kupu-kupu yang berterbangan didalam ruangan itu bersama mereka.
Seekor kupu-kupu biru tiba-tiba saja mendatangi Yuna dan hinggap ditangan Yuna saat ia mengangkat tangannya setinggi bahu.
Sedangkan hal yang sama juga terjadi pada ke lima temannya yang lain. Seekor kupu-kupu kuning kecil datang dan hinggap ditangan Salsa, seekor kupu-kupu putih mendatangi Yewon dan menghinggap ditangan Yewon juga. Lalu kupu-kupu berwarna merah, ungu, dan hitam hinggap di tangan Erin, Linda, dan Tiara.
Keenam kupu-kupu itu diam ditangan mereka masing-masing seakan-akan sedang memperkenalkan diri. Sebuah Ide pun muncul dipikiran Yuna untuk melepaskan semua kupu-kupu yang berada disangkar kupu-kupu itu.
"Bagaimana jika kita keluarkan saja mereka dari sini?" tanya Yuna.
"Ide yang bagus." sahut Tiara.
"Iya, aku setuju." jawab Erin.
Keenam gadis itupun membuka pintu sangkar kupu-kupu untuk melepaskan semua kupu-kupu itu, mereka merasa tertegun dan sangat kagum saat melihat puluhan kupu-kupu terbang bebas kealam setelah berada didalam ruangan yang tertutup itu. Meskipun ruangan itu adalah ruangan yang penuh dengan bunga dan memiliki ruangan yang luas, tapi semua hewan akan lebih suka berada dialam bebas.
Dikarenakan mereka telah melepaskan puluhan kupu-kupu itu, seakan-akan alam telah bersahabat dengan mereka. Burung-burung mulai berkicauan dengan merdu disekitar pohon yang dekat dengan mereka. Angin bertiup pelan tapi sungguh membuat mereka berenam menjadi merasa sejuk, kelinci-kelinci juga muncul secara tiba-tiba dan segera melompat menuju keenam gadis itu.
Entah apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, tapi yang jelas mereka sedang berbahagia saat siang itu.
Malamnya, rembulan bersinar terang dan angin membuat bunga-bunga disekitar penginapan terasa bergerak perlahan. Yuna, Yewon, Salsa, Erin, Linda, dan Tiara sedang menikmati pemandangan itu sebelum mereka beranjak untuk tidur.
"Bukankah ini hari yang spesial untuk kita?" tanya Yewon pada kelima temannya.
"Tentu saja, seakan-akan alam sangat menyukai kita." jawab Erin.
"Sungguh hari yang spesial." ucap Salsa.
"Aku tak sempat lagi untuk berfikir meninggalkan perbukitan ini. Semua begitu berarti untuk kita." tambah Yuna.
"Kita tak akan mengubah waktu lagi, kita akan menikmati ini semua hingga kepingan salju dan hari terakhir kita lalui." ucap Tiara perlahan.
Mereka berenam pun tersenyum, saling memeluk, dan tertawa dibawah sinar bulan dan para bintang yang menghiasi langit malam, tak lupa angin dan bunga-bunga yang juga ikut membuat keenam gadis itu merasa spesial.
Holiday ?
Berarti Liburan ?
Sebenarnya arti ini sungguh simpel, yaitu bermakna apakah hal yang mereka lalui hari ini adalah sebuah liburan atau misi dalam berbuat kebaikan yang membuahkan kebaikan pula.
Tapi jangan lupa bahwa hari ini adalah hari yang spesial untuk mereka berenam,
Selamat memejamkan mata dihari yang spesial ini dan satu lagi, meskipun hari ini bukan hari dimana engkau melakukan liburan bersama siapapun tapi ingat bahwa setiap hari itu spesial dan memiliki arti masing-masing terutama saat engkau bersama orang-orang yang kamu sayangi dan cintai.
Semua hari itu spesial karena terdapat manfaat didalam setiap jam, menit, bahkan detiknya.
Apakah ini liburan?
Holiday ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Karin A
Like like
2021-08-27
0
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-21
1
R_armylove ❤❤❤❤
semngat
2020-12-12
1