...Don't be too excited, sometimes what is expected is often disappointing...
...Jangan Terlalu bersemangat, terkadang yang diharapkan sering mengecewakan...
...~Laura~...
"Banyak bacot lo," celetuk Rara lalu kembali fokus pada ponselnya. Tiba-tiba suara ricuh terdengar di kantin. Rara nampak acuh dengan kericuhan yang terjadi di kantin. Ia sungguh malas mendengar keributan para manusia-manusia alay itu.
"Abang Yogi sini saja aku aja."
"Yogi sini aku traktir kamu."
"Yogi makin ganteng aja deh."
Namun, Yogi tak mengindahkan ocehan para pengangumnya itu, ia malah berjalan menghampiri Rara dan Sinta dengan membawa segelas jus ditangannya.
Tangan Yogi meletakkan jus yang dipegangnya di atas meja tepat didepan Rara,
"Nih minum dulu gak usah marah-marah mulu, entar cepat tua."
Lalu Yogi menduduk dirinya bergabung bersama mereka. Rara pun menoleh kesuara asal, terdapatlah pria yang mengganggu waktu tidurnya diperpustakaan tadi sedang duduk dihadapannya.
"Lo ngapain sih disini, lo ngikutan gue, hah?" gerutu Rara kepada Yogi. Namun, Yogi hanya menunjukkan cengiran khasnya dengan menatap wajah Rara.
Yogi tersenyum simpul,
"Kalo emang iya kenapa?"
"Dasar gak waras!"
"Dih sejak kapan Lo sekolah disini Yog?" Tanya Sinta.
"Kemaren baru balik dari Surabaya, secara tadi mulai sekolahnya," ungkap Yogi, Sinta yang mendapat jawaban pun ber oh ria.
Namun, berbeda dengan Rara, gadis itu hanya memutar bola matanya malas lalu merebut jus milik Sinta. Dan langsung menyeruputnya.
Reflek Sinta pun tersadar bahwa jusnya sedang dinikmatin oleh manusia disebelahnya ini, "Woee itu jus gue oon."
"Gue haus," sahut Rara singkat lalu kembali meminum jus milik Sinta hingga tandas tak tersisa.
"Udah Sin lo minum ini aja, kasihan Rara kehausan," tutur Yogi lalu memberikan jus yang tadi di bawanya kepada Sinta.
"Gue gak butuh belas kasihan dari Lo," hardik Rara lalu pergi dari kantin itu. Sudahlah, ia paling tak suka dikasihani, apalagi dengan orang yang tidak dikenal. Uh, itu sangat menyebalkan.
"Dia kenapa sih Sin? Marah-marah mulu? Kalo gak marah pasti ditanyain cuna diam aja." Yogi yang mulai penasaran pun akhirnya menyuarakan isi hatinya.
Sambil menikmati jus yang diberikan Yogi kepadanya Sinta menjawab seadanya, "Ya emang udah sifatnya kek gitu mau di apain lagi."
"Ohh iya gue boleh minta no hp dia gak?" Pinta Yogi mencoba memohon kepada Sinta.
"Traktir gue dulu yak!" ucap Sinta sambil tersenyum semanis mungkin mencoba memanfaatkan kesempatan yang ada mungkin tidak ada salahnya.
"Ck iya-iya kirim dulu no nya." Yogi segera mengulurkan ponselnya ke arah Sinta.
Dengan senang hati Sinta pun meraih ponselnya dan membuka aplikasi berlogo warna hijau lalu mengirim no Rara ketempat Yogi. Setelah Sinta mengirimnya terdengar notif yang berasal dari ponsel Yogi dia pun mengecek ponselnya.
"Ra ra Laura Kutub,"gumam Yogi mengeja nama kontak yang baru saja di kirim oleh Sinta.
"Hmm namanya Rara. Laura Keisha Givarro. Sekilas info untuk Abang sepupuku ini. Dia orangnya gak suka mengenal orang baru. Jadi harus sabar-sabar aja Lo ngadepin sifat cueknya kelak. Tapi kalau dia memang udah benar-benar merasa nyaman sama lo, maka dengan perlahan sifatnya gak akan sedingin watu pertama kali kenal," tutur Sinta panjang.
Ya ya ya kalian benar Yogi dan Sinta adalah saudara sepupu. Ibu Sinta adalah adik dari ayahnya Yogi.
"Yaudah gue ke kelas dulu nan, jangan lupa ntar traktir gue, kalo sampai Lo ngingkarin janji Lo gue jamin Rara gak bakalan mau bales chat Lo sampai kapan pun itu," ancam Sinta lalu beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Yogi yang nampak terdiam mengabaikannya.
"Bawel banget sih, "gumam Yogi lalu fokus pada layar ponselnya.
"Chat gak ya, aduh jangan deh, duh chat aja lah, ahhh," gumam Yogi yang masih bingung ingin menchat atau tidak. Mau chat takut gak dibales. Gak ngechat tapi pengen. Ia mengacak rambutnya frustasi.
"Bodolah entar aja gue balik ke kelas aja dululah," monolog Yogi, karena dari tadi dia sudah ditinggalkan oleh Sinta.
...-------...
Sinta pun berjalan santai menuju kelasnya, sambil bersenandung kecil. Sesampainya dikelas dia tidak melihat sikulkasnya itu
Kemana Rara ya? Ucapnya dalam hati.
"Ehh Lo lihat Kutub gue gak?" Tanya Sinta pada seorang murid dikelas mereka.
Murid itu malah balik bertanya karena tidak mengerti maksud yang dicari Sinta, "Kutub? Siapa?"
"Ah itu maksud gue Rara, Lo lihat Rara gak?" Tanya Sinta lagi.
"Dari tadi gue belum lihat dia kayaknya," sahut murid itu.
Kemana perginya sih anak itu. Ninggalin gw mulu dalam batin Sinta.
"Ohh yaudah thanks ya," ucap Sinta lalu memilih tidak meneruskan mencari keberadaan sahabatnya itu.
...------...
"Ini hampir waktunya belajar kenapa Lo masih disini?" Tanya Yogi kepada seorang gadis yang duduk dibangku taman belakang sekolah. Gadis itu pun mendongakkan kepalanya menatap siapa yang mengajaknya bicara. Namun bukannya menjawab dia malah kembali fokus pada ponselnya.
Merasa tak ditanggapi akhirnya Yogi duduk disebelah gadis itu dan mengajaknya berbicara lagi, "lo kenapa sih dari tadi gue ajakin ngomong gak nyahut mulu."
"Gue gak suka sama lo," ucap Rara. Ya gadis itu adalah Rara.
"Emang kalo mau ngobrol harus suka dulu gitu?" Tanya Yogi.
Namun, lagi dan lagi Rara hanya melirik sekilas lalu meninggalkan pria yang menurutnya selalu saja mengganggu ketenangannya .
...----...
Yaa sekarang satu-satunya tujuan Rara untuk membolos mata pelajaran kali ini adalah rooftop. Rara pun berjalan santai melangkah ketujuannya. Ya karena ini memang bel masuk pelajaran berikutnya. Sehingga ia tidak perlu terlalu terburu-buru sampai ditempat yang ia tuju.
Sesampainya di rooftop ia pun mendudukkan dirinya dilantai lalu kembali menatap layar ponselnya. Kali ini tujuan ia membuka aplikasi untuk membaca novel kesukaannya. Saat di tengah-tengah ia membaca, pria yang menurutnya selalu mengganggu ketenangannya itu kembali menghampirinya.
"Suka baca novel juga?" Tanya Yogi pada Rara.
Rara pun menoleh kearahnya dengan tatapan ingin memangsa, "Lo kenapa sih dari tadi ngikutin gue mulu. Gak bosan apa lo. Gak ada kerjaan apa lo?"
Lalu melanjutkan membaca novelnya lagi. Ya mau bagai lagi dia sedang malas masuk jam pelajarannya pak Ilham yang mana hampir semua materi yang beliau jelaskan sudah diketahuinya.
"Gue cuma mau berteman sama lo," ucap pria itu lalu tanpa meminta izin terlebih dahulu, mendudukkan dirinya di samping gadis itu. Rara tak menanggapinya, ia asik saja membaca novel dilayar ponselnya.
"Kenapa lo gak suka mengenal orang baru?" Tanya Yogi memulai pembicaraan kembali.
"Bukan urusan lo," sahut Rara acuh.
"Kalo Lo ada masalah cerita aja. Gue siap kok jadi sahabat lo," ucap Yogi sambil menoleh ke arah Rara.
...TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Aila✨
sayangnya sekolah gw gaada rooftop nya😭😭
2020-11-20
1
Aila✨
Aa gw juga pengen naik ke rooftop gimana ya rasanya
2020-11-20
2