Bab 4

...You are the only person who can make your future come true...

...~Laura~...

"Btw pacar Lo bang?" Tunjuk Yogi pada Rara menggunakan dagunya.

Seketika Andi bergidik ngeri,, bagaimana bisa ia berpacaran dengan manusia super menyebalkan seperti Rara, lagipula kan tak mungkin mereka berpacaran karena mereka kan saudara, "Dih siapa juga yang mau jadi pacar manusia galak ke dia."

Namun Rara tidak peduli dengan percakapan yang menurutnya membosankan itu.

"Terus siapa Lo bang?"

"Adek gue," sahut Andi lalu menyuapkan kembali makanan kedalam mulutnya. Yogi pun hanya mengangguk kecil kemudian menikmati makanannya yang baru saja dihidangkan oleh pelayan.

Andi pun melirik sekilas ke arah Rara yang hanya diam sambil mengaduk-aduk jusnya, "Kenapa Lo diem aja sih dek setelah Yogi datang?"

"Gapapa," sahut Rara acuh .

"Lo ke restoran cuma buat makan sate gitu?" Tanya Yogi sambil mengaduk jusnya menggunakan sedotan.

"Ya gitu deh, asal Lo tau aja Yog, Rara tu kalo ke restoran makanan yang paling pertama dipilih adalah sate ayam. Yang bahkan di pinggir jalan pun banyak yang jual," ungkap Andi sambil mengangkat tangannya ke atas meja untuk menumpu dagunya. Mereka bergosip ria seakan tidak ada orang yang menjadi topik gosip mereka disekitar mereka.

"Suka-suka Gue lah!" celetuk Rara yang kadar kesalnya sudah di atas rata-rata. Setelah itu, tidak ada lagi obrolan yang mereka lontarkan. Mereka tampak fokus dengan dentingan piring dan sekopnya ehh ralat sendok dan garpu plus pisaunya. Hehe

...------...

"Gue duluan ya Yog," ucap Andi beranjak dari tempat duduknya setelah mereka semua selesai makan.

"Iya bang, thanks traktirannya. Jadi enakkan Gue nya," sahut Yogi sambil terkekeh dengan perkataannya.

Dengan tersenyum bangga Andi menepuk-nepuk dadanya, "Oke santai bae lah, holkay ini."

"Iya deh sultan mah bebas," celetuk Yogi. Mereka pun tertawa bersama sebelum kembali ke kendaraan masing-masing.

Ada yang tau Rara kemana? Yapz Rara sudah kembali kedalam mobil sejak mereka sudah menyelesaikan acara makan bersama dadakan mereka. Dia terlalu malas mendengar obrolan kedua laki-laki yang menurutnya sudah seperti para ibu-ibu komplek yang sedang bergosip ria membicarakan kejelekan orang lain. Gak sadar apa dirinya lebih jelek dibandingkan orang yang digosipkan. Anjayy mabar

Oke kita tinggalkan ibu-ibu kompleknya.

...------...

"Kenapa Lo main ninggalin gue aja sih," celetuk Andi saat dia sudah kembali ke kursi kemudi.

"Bisa jalan sendirikan? Gak perlu di tuntunkan? "

"Bisi jilin sindirikin? Gik pirli ditintinkin?" cibir Andi mengikuti gaya bicara Rara. Entah kenapa mood Rara hari ini terlalu buruk.

Dia pun memalingkan wajahmya menghadap kaca mobil sebelah kiri memandang keluar kaca. Katanya siapa tau aja bisa mengembalikan moodnya yang digondol oleh tuyul. Anjir emangnya tuyul bisa gondol mood apa?. Ah tau ah pusing Gw.

"Dek Lo kelas XI IPS 2 kan?" Tanya Andi mencoba mengembalikan mood adiknya itu.

"Hmmm."

"Wali kelas nya Bu Husnul kan?"

"Hmm."

"Lo pacarnya Yogi kan?"

"Hmm," sahut Rara karena apa? Dia tidak terlalu menyimak obrolan kakaknya itu. Seketika tawa Andi pun pecah.

"Hah apa apa? Kakak tadi tanya apa??" Tanya Rara linglung yang merasa aneh karena setelah kakaknya itu mendapat jawaban darinya langsung ketawa LOL.

Masih saja setia dengan ketawanya,

"Gue tadi bilang Lo pacarnya Yogi kan. Terus Lo bilang hmm."

"Ihh bang gak lah, nyeselin deh," decak Rara lalu cemberut.

"Ciee pacarnya Yogi," ledek Andi masih terkekeh.

"Dasar Abang gak ada akhlak," cibir Rara lalu menimpuk kepala Andi pelan menggunakan kotak tisu yang tersedia didalam mobil.

"Hahaha ampun deh, bercanda doang kali," ucap Andi masih saja terkekeh.

...-----...

Setelah melakukan perjalanan akhirnya sampailah mereka di istana kerajaan ralat rumah dimana mereka berdua dibesarkan. Setelah mobil terparkir didepan rumah, Rara segera turun dari mobil lalu melangkahkan kakinya kedalam rumah meninggalkan Andi yang sedang melepas seatbeltnya.

"Sabar-sabar punya adek kok gini banget yah," gumam Andi sambil mengelus dadanya.

Ia pun mengikuti langkah adiknya berjalan kedalam rumah besar mereka. Sesampainya didalam rumah dia melihat Rara sedang mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu Andi pun menyusulnya.

"Dek ganti baju dulu sana," titah Andi lalu duduk disebelah Rara. Rara pun melirik Andi dengan menggunakan ujung matanya.

"Kak mama sama papa kapan pulangnya?" Tanya Rara mengalihkan pembicaraan.

"Kemaren mama telepon Gue bilangnya sebentar lagi kerjaan papa di Amerika selesai. Kemungkinan sih Minggu depan papa sama mama balik kesini, " papar Andi panjang lebar. Rara pun hanya ber oh ria.

"Ganti baju dulu sana," ucap Andi mengulangi perintahnya.

"Gue mau tidur jangan ganggu waktu gue," ucap Rara lalu beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

"Huh bosan juga lama-lama gak ada kerjaan," gumam Andi menghempuskan napasnya kemudian berjalan menuju bedroomnya.

...-----...

Ting Ting Ting

Suara notif yang berasal dari ponsel Rara. Rara pun meraih ponselnya yang berada dimeja nakas. Terlihatlah beberapa chat dari Sinta. Rara pun membuka aplikasi berwarna hijau. Terlihatlah pesan dari

Sinta dan juga para admirernya. Namun, Rara hanya berniat membalas pesan dari Sinta.

Sinta Cempreng😛

Ra Lo udah nyampe rumah?

Me

Hmm

Setelah Rara membalas pesan itu. Sinta pun menelponnya.

"Btw ntar malam ke bar Yo. Bosan gue dirumah sendirian," ucap Sinta diseberang sana.

"Nyokap Lo kemana emang?"

"Biasalah ikut bokap gue ke luar kota,"

"Hmm oke jemput gue di rumah," ucap Rara menyetujui ajakan dari Sinta.

"Oke jam delapan Lo udah harus siap-siap ya."

"Hmm," Rara pun mematikan teleponnya. Lalu meletakkan. Kembali ponselnya diatas meja nakas. Kemudian merebahkan dirinya dikasur king sizenya.

"Hari yang melelahkan," gumam Rara kemudian memejamkan matanya.

Waktu pun berjalan seiring dengan gerakan berputarnya jarum jam. Hehehe. Oke Rara pun mengerjapkan matanya. Dengan mata berpejam tangannya meraih ponselnya yang berdering. Dia pun mengangkat, tanpa melihat siapa penelponnya.

"Hallo?" Ucap Rara malas.

"WOE LO BARU BANGUN TIDUR," teriak Sinta dari seberang sana.

"Santai woee gak usah ngegas, emang ini jam berapa?"

"Ampun dah Rara ini udah jam 7, dan Lo masih tidur dasar kebo," umpat Sinta.

Rara pun membuka matanya lalu melihat jam yang ada disudut kamarnya. Dan memang benar saja ini sudah jam 7 malam. Dan dia masih memakai baju seragamnya.

"Oke gue siap-siap sekarang," ucap Rara lalu mematikan teleponnya secara sepihak.

Setengah jam kemudian Rara telah siap dengan rok mini berwarna krem di atas lututnya dan t-shirt yang dilapisi oleh jaket cropnya. Dia pun mengambil ponsel dan dompetnya lalu menuruni tangga. Diruang utama dia mendapati kakaknya yang sedang bermain gitar. Andi pun mengalihkan pandangannya menghadap Rara.

"Mau kemana Lo?" Tanya Andi sinis.

"Ke bar," sahut Rara fokus melihat ponsel nya .

"Ganti pakaian Lo atau gak keluar," ancam Andi yang membuat Rara mengumpat dalam hati sambil menghentakkan kakinya, Rara melangkahkan kakinya kembali ke dalam kamar.

"Ke bar pakai pakaian begitu mau ngundang bahaya kayak nya tuh bocah," gumam Andi lalu kembali fokus memainkan gitarnya.

Didalam kamar Rara sedang menggerutu tak jelas. Olehnya dia sudah susah memilih baju malah di suruh mengganti. Jahat gak sih? Gak sih b aja tuh. Haha

Akhirnya Rara memutuskan menggunakan celana jeans berwarna biru yang ia padukan dengan baju berwarna merahnya. Tak lupa ia pun memakai jaket cropnya. Rara pun menuruni tangga masih dengan muka kesalnya.

"Puas Lo," pekik Rara sambil melirik Abangnya kesal.

"Gitu kek, ngapain Lo pakai baju kek tadi mau jadi KFC hah," ketus Andi sambil memetik senar gitarnya.

"Serah Gue mau berangkat," ucap Rara lalu melangkah kan kaki nya menuju pintu utama.

"Pulangnya jangan kemalaman. Awas aja Lo sampai pulang kemalaman Gue pastikan uang bulanan Lo di kurangin sama mama," ancam Andi dengan sedikit berteriak karena Rara sudah jauh dari pandangannya.

...TBC......

Terpopuler

Comments

Aila✨

Aila✨

abangnya tega bener deh😭😭

2020-11-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!