Dengan sedikit ragu, Purnomo kembali tersenyum seraya mengajak Habibah untuk duduk terlebih dahulu karena memang sejak tadi mereka berdiri disamping pintu keluar area mushola.
Habibah pun menurut dengan sedikit ragu, karena diapun tak mengenal Purnomo. Dia merasa ini pertama kalinya mereka bertemu dan bicara. Meski sebenarnya mereka sering bertemu, hanya saja Habibah yang tak pernah memperhatikan.
"Alvian itu sahabatku, dia sering kok kesini. Sudah lama dia perhatikan kamu, cuma kamu aja yang gak pernah perhatikan orang disekitar kamu"ucapnya pelan.
Habibah hanya tertunduk dan terdiam mendengar kan ucapan Purnomo yang sedikit terasa menusuk dihatinya.
"Kalau kamu bisa dan ada waktu, bisa gak Minggu depan ketemu dan ngobrol dengan Alvian?" tanya Purnomo.
"Mau ngomongin apa sama saya?" tanya Habibah dengan nada dinginnya.
"Supaya bisa lebih mengenal aja dan kamu juga tau yang mana yang namanya Alvian itu. Dia sahabat baikku, dia orang yang pintar dan berprestasi disekolah. Aku jamin kamu gak akan rugi kalau kamu kenal dengan dia"terang Purnomo lagi.
Habibah hanya terdiam mendengarkan apa yang disampaikan oleh Purnomo padanya. Melihat gadis yang diajak bicara hanya diam tanpa ada ekspresi yang jelas, akhirnya Purnomo pun memberanikan diri untuk melanjutkan ucapannya.
"Apakah boleh aku bicara jujur sama kamu?" tanya Purnomo lagi.
Yang ditanya hanya menoleh sekilas lalu memandang kelain arah. Melihat reaksinya yang acuh, akhirnya Purnomo melanjutkan ucapannya.
"Aku juga sudah lama perhatikan kamu, bolehkah aku jadi temanmu? selama ini aku gak pernah lihat kamu bergaul dengan teman-teman lainnya. Apa kamu gak kesepian tanpa adanya teman?" tanya Purnomo meluapkan rasa penasarannya. Karena memang selama ini Habibah tak terlihat suka berinteraksi dengan orang lain.
"Kalau sudah gak ada lagi saya mau pulang duluan" kata Habibah masih dengan nada dinginnya dan tanpa menatap orang yang di ajak bicara.
Purnomo hanya terpaku menatap kepergian Habibah. Diapun merasa semakin penasaran dengan sosok gadis remaja yang satu ini sebab Purnomo sendiri sebenarnya sudah lama ingin berkenalan dengan gadis misterius ini. Dia bertekad untuk bisa mengenalnya lebih dekat lagi mulai sekarang.
Purnomo sendiri sudah duduk di bangku SMA yang 3 bulan lagi akan lulus. Sementara Habibah adalah Siswi Di Madrasah Tsanawiyah Swasta. Sekolah mereka sebenarnya berdekatan, hampir setiap hari mereka berangkat ke sekolah bersama. Karena sekolah Purnomo melewati sekolah Habibah. Tapi selama bertahun-tahun baru kali ini Habibah mengenalnya.
Rumah merekapun sebenarnya berdekatan hanya berjarak sekitar 100 meter saja. Purnomo sering memperhatikan aktivitas Habibah saat di luar rumah. Bahkan Purnomo hampir tau semua kegiatan Habibah diluar rumah itu apa saja setiap harinya . Hanya saja gadis yang diperhatikan tak pernah tau dan menyadari bahwa hari-harinya ada yang memperhatikan.
Dengan wajah yang cantik dan manis sebenarnya banyak orang yang ingin mendekatinya entah untuk menjadi teman atau menggodanya. Tapi Habibah seperti menutup diri dan hatinya dari semua orang hanya dengan tatapan matanya yang tajam dan dingin seakan bisa menusuk jantung siapa saja yang melihat tatapannya itu.. Bahkan dirumahnya pun dia sangat jarang bicara. Hingga diberi julukan DRAKULA. Karena begitu seramnya pandangan matanya jika dia digoda orang yang kadang suka ingin tau reaksi Habibah jika di goda atau di ganggu.
***
Bayangin gimana galaknya dia, tapi ****drakula yang ini gak bertaring lho ya jadi**** ****tetap aja bikin**** penasaran😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments