Rumah Ku Apakah Istanaku

Aku melihat Jam di tangan ku, tepat pukul 2 sore jam pulang sekolah.

Dengan berat langkah kaki ku melangkah "Aku akan kembali ke rumah lagi, apa aku harus menghilang saja ya, rasa nya aku tak ingin pulang," batinku berpikir seperti itu.

"Tapi apa boleh buat aku belum cukup umur untuk bisa hidup sendiri haih nasib," kata ku berbicara sendiri.

Setengah jam waktu yang aku lalui menuju ke rumah ku rumah yang nampak seperti istana itu tetapi menyimpan begitu banyak ke sedihan kemunafikan bahkan Keluarga Harmonis yang terlihat di balik istana itu tak pernah ada di dalam rumah itu

Aku membuka gerbang rumah ku paman security tersenyum padaku, aku pun membalas senyuman nya dan juga menyapa nya "Siang Paman," kata ku menyapa nya.

"Non kok selalu nolak kalau mau di jemput jalan kaki kan panas non?" kata Paman Security.

"Udah biasa Paman lagian nih jalan kaki sehat dan tidak makan ongkos." jawabku pada nya.

Paman Security hanya menggelengkan kepalanya, Aku melanjutkan langkah ku memasuki rumah ku yang seperti Istana itu, Aku tersenyum.

Bibi berada di dapur menyiapkan makan siang untuk ku, ya hanya aku tuan rumah yang ada sekarang Mama biasa pulang jam 9 malam sedangkan Papa kadang pulang kadang tidak, kak Ali memilih tinggal di apartemen nya sekali-kali saja dia mampir seperti tadi pagi dan kak Cin sudah jarang pulang sejak memiliki kekasih Riri, ya nama nya Riri kak Cin pernah membawa nya untuk di perkenalkan dengan ku, Aku sendiri di dalam rumah ini, oh salah aku bersama bibi Lia dan suaminya pak Odi yang juga bekerja dengan kami sebagai sopir pribadi ku namun aku jarang naik mobil jadi dia biasa membersihkan taman saja.

Dan paman Security tadi namanya Rudi.

Selasai makan siang aku bosen biasa nya jam segini kak Cin sudah pulang tapi kali ini dia akan pulang malam.

Aku kesepian lagi, Aku bosan Aku ingin berbelanja mungkin saja rasa bosan ku hilang pikir ku, Ya aku akan ke mall Aku bersiap-siap dan mengajak pak Odi sebagai sopir, aku bisa mengendarai mobil ku sendiri namun sejak kecelakaan setahun yang lalu Aku tidak di izinkan membawa mobil sendiri, di tambah lagi memang masih dibawah umur hehe.

Jam 3 sore Aku sudah berada di dalam mall terbesar di Jakarta tidak perlu menyebutkan nama nya nanti ada yang tersinggung.

Aku berbelanja apa saja yang aku lihat satu troli sudah terisi penuh aku masih merasa belum puas "Apa aku gila belanja ya" aku berkata dalam hati.

Saat merasa bosan berbelanja aku hanya berkeliling saja karena aku masih belum mau pulang.

Tapi tiba-tiba___

Bruuuuukk__ Karena asik dengan memandangi orang yang berlalu lalang Aku menabrak seseorang, ya dia dengan 2 ekor Sahabat nya maksud nya orang, siapa lagi kalau bukan Alia and the gangs "Oh nasib sial apa lagi," batin ku berbicara.

"Wah-wah gadis aneh ini ternyata bisa juga berbelanja di sini!" kata Rea mengarah pada ku.

"Memang nya kenapa kalau aku berbelanja di sini?" jawab ku.

"Kau ini, status mu itu tidak jelas__ ah aku tau kau pasti belanja untuk majikan mu bukan," kali ini si Dina yang berbicara.

"Guys sudah lah kita tidak perlu meladeni gadis aneh macam ini, palingan juga dia cuma bisa tenteng belanjaan orang saja," kata Alia yang akhir nya bersuara.

Aku memandang mereka dengan memiringkan sedikit kepalaku dan berkacak pinggang di hadapan mereka

Aku menarik nafas panjang huufft_"Kalian bisa diam, telinga ku merasa ternoda mendengar kikikan kalian," ucap ku yang sudah mulai jengah.

Dan tiba-tiba saja Pak Odi datang menghampiri ku dari belakang.

"Non Nyonya menelpon meminta Nona untuk segera pulang," kata Pak Odi.

Aku berbalik dan menyerahkan semua belanjaan ku pada Pak Odi "Pak Odi bayarin sekalian sama belanjaan 3 cecunguk itu" kata ku berlalu pergi meninggalkan Pak Odi dan menyerahkan Black Card ku kepada nya.

Ya Pak Odi tau nomor pin nya karena aku memberitahu nya sejak dia menjadi sopir pribadi ku, aku bahkan jarang memegang uang tunai jika butuh aku akan meminta nya kepada Pak Odi, bisa di bilang dia seperti Ayah kedua bagiku, Ayah kandungku juga percaya pada nya.

Alia and the gangs terperangah di tempat bahkan Pak Odi sudah selesai membayar semua belanjaan ku dan meninggalkan mereka tapi tetap saja mereka tak beranjak dari tempat mereka

Aku tidak tau apa yang mereka pikirkan dan aku tidak peduli hehe.

*****

Sampai di rumah "tumben Mama meminta ku pulang biasa nya dia tidak pernah peduli!! apa ada masalah lagi ya!" pikir ku di sela langkah ku memasuki rumah

Aku melihat di sana ada kak Ali dan kak Cin Mama dan juga Papa "Ada apa lagi ini?" gumam ku.

"Malam Ma Pa Kak," aku menyapa mereka dan hanya di tanggapi dengan anggukan saja.

"Tumben ngumpul ada apa?" tanya ku.

Mereka semua masih bungkam, dan 10 menit berlalu akhir nya Mama bersuara.

"Mama sama Papa akan bercerai!" itulah kata pertama yang di ucapkan Mama.

Aku terdiam aku tau cepat atau lambat semua ini pasti terjadi, tidak ada reaksi apa pun dari kedua kakak ku.

"Apa aku saja yang merasa dunia ini kejam," batin ku.

"Ayu Papa sama Mama mu akan bercerai Papa harap kau bisa menerima ini." kata Papaku.

Aku merasa sesak saat itu menahan air mataku berpura-pura tidak seperti terjadi apa-apa.

"Terserah kalian saja, tapi apa aku boleh bertanya?" kata ku.

"Tanya kan saja," kata Papa.

"Aku akan tinggal dengan siapan?" tanya ku.

Mereka terdiam beberapa detik, Aku melihat kedua kakak ku yang sibuk memainkan ponsel nya, Aku sungguh tidak sanggup menahan rasa sesak ini.

"Kau akan tinggal dengan Ayah mu, kakak-kakak mu sudah kuliah mereka sudah dewasa jadi mereka bisa memilih ingin tinggal dengan siapa." kata Mama.

"Baik lah terserah kalian atur saja sesuka kalian." kata ku, Aku pergi meninggalkan mereka dan pergi ke kamar ku.

Sampai di kamar Aku mengunci kamarku Aku menangis sejadi jadi nya rasa sesak yang sedari tadi kutahan kini rasa nya seperti beribu batu menghantam jantungku sangat sesak sangat sakit.

"Apa aku sangat tidak berarti bagi kalian 'hiks hiks' Aku lelah berpura pura menjadi gadis kuat 'hiks *hi*ks' apa kalian tidak pernah menganggap ku ada, Aku sangat membutuhkan kalian 'hiks hiks,"

Semalaman aku bergumam sampai tak terasa sejak kapan aku sudah terlelap.

*******

Pagi hari pun telah menanti ku, Aku masih betah di atas tempat tidur ku, Aku malas berangkat ke sekolah hari ini, Aku pun meminta pak Odi untuk pergi mengajukan ijin ke sekolah ku, dan tentu saja aku melanjutkan tidur ku.

Bibi mengetuk pintu kamar ku saat itu waktu menunjukkan pukul 10 pagi aku masih belum keluar kamar untuk sarapan itu lah sebab nya Bibi datang membangunkan aku untuk sarapan.

"Non__ non Ayu bangun non udah hampir siang loh non Ayu belum sarapan! " kata Bi Lia mencoba membangun kan ku.

"Hem Aku sudah bangun Bibi, apa menu hari ini?" tanya ku yang masih setia dengan tengkurap ku di atas ranjang ku itu.

"Tentu saja semua adalah kesukaan non Ayu," kata Bibi.

"Ada tahu ya Bi?" tanya ku lagi.

"Ada non makanya ayo sarapan dulu, tapi non Ayu mandi dulu asem," kata Bibi menggodaku.

Aku tau dia mencoba menghiburku karena semalam dia dan juga Pak Odi berada di suasana yang bisa di bilang bagai petir di malam bolong eh siang kali tapi kan kejadian nya malam.

Selesai membersihkan diri aku pergi ke ruang makan seperti biasa hanya ada aku Bibi dan Pak Odi di sini di dalam ruang makan.

Karena merasa bosan Aku megajak Pak Odi dan Bi Lia untuk makan bersama ku di meja makan.

Awal nya mereka menolak, namun jangan sebut namaku Ayu jika tidak bisa memaksa mereka.

5 menit mereka telah duduk bersama ku untuk makan sarapan pagi

Ya Pak Odi sudah kembali dari sekolahku, dan hari ini aku akan pergi berlibur, hem aku akan berlibur sendiri aku tidak memiliki teman, Ayub bukan teman tapi__ apa ya! cocok nya aku juga bingung mau menyebut nya apa pikir ku.

Pantai Ancol!! hanya itu yang terdekat andai saja aku bukan anak SMA aku pasti pergi lebih jauh lagi pikir ku.

Aku sering berpikir kenapa Papa dan Mama melahirkan aku jika mereka tidak menyayangi ku, Aku sungguh membenci kehidupan ku ini.

Saat menikmati angin pantai tiba-tiba saja seorang pria menghampiri ku dengan nafas terengah engah aku hanya menatap nya satu tangan nya memegang pundak ku aku melirik tangan yang sangat lancang memegang tubuh ku.

"Nona bisakah kau membantu ku," kata nya yang masih terengah engah.

"Lepaskan dulu tangan mu," kata ku datar Pria itu pun melepaskan tangan nya dari pundak ku "Apa yang bisa aku bantu?" tanya ku pada nya.

Tetapi nafas nya makin lama makin terasa berat aku menundukkan wajahku ingin melihat nya ya karena dia sedikit membungkukkan badan nya yang memegangi perut nya.

Mata ku terbelalak melihat bercak darah di tangan Pria itu yang sedang memegangi perut nya.

"Astaga aku akan membawa mu ke Rumah Sakit," kataku panik.

"Tidak jangan bawa aku ke sana!! apa kau membawa mobil sendiri?" tanya nya kepadaku.

"Y_ ya a_aku bawa mobil sendiri?" kataku agak sedikit terbata-bata.

"Aku mohon bawa aku ke mobil mu,"pinta nya.

Aku pun memapah nya menuju mobil yang aku parkir tak jauh dari lokasi kami.

Ya kali ini aku membujuk Pak Odi untuk tidak ikut dengan ku dengan alasan ingin sendiri menenangkan pikiran dan hati ku yang terluka haih nasib broken home.

Aku melajukan mobilku sesuai petunjuk Pria itu, Pria yang sama sekali aku tidak ketahui identitas nya "astga jangan-jangan dia mavia hem mavia tampan." batin ku berbisik tak jelas.

Sesekali aku melirik nya hem aku kasih nilai 8 untuk wajah nya oh ya lupa aku kasih nilai 7 untuk Ayub hehe.

"Berhenti." pinta nya padaku.

Aku berhenti tepat di sebuah perumahan mewah "tapi sepi tak ada satu pun manusia yang lewat," batin ku berkata.

"Tolong!! apa kau bisa memapah ku lagi untuk masuk ke dalam," pinta nya lagi.

"Hah," Aku melongo "apa kau tidak punya pembantu atau apalah!!" kata ku agak kesal sih dan juga takut "rumah sebesar ini tidak mungkin kan kau tinggal sendiri," tambah ku lagi.

"Aku akan membayar mu lebih, dan ya aku memang tinggal sendiri!" kata nya lagi.

"Hah," lagi-lagi aku melongo mendengar nya.

"Apa kau hanya akan menatap ku saja hah!" bentak nya padaku.

"Eee minta tolong kok kasar sih," Aku melangkah keluar mobil dan memapah nya masuk kedalam rumah nya melawati pagar besi rumah mewah itu dan__ Pintu rumah nya terkunci saat aku mencoba membuka nya sedangkan Pria ini sudah mulai kehilangan kesadaran nya.

"Hey tuan rumah mu terkunci mana kunci nya?" tanya ku.

"Di sa_saku ce_celana ku," jawab nya dengan suara berat menahan sakit nya.

"Hah!" ini ketiga kali nya aku melongo di buat Pria asing ini, Aku pun merogoh saku celana Pria itu jelas lah dia menyimpan nya di saku depan.

"Oh malang nya nasib ku, Aku harus merogoh saku celana seorang Pria, oh my Lord apa salah dan dosa ku," batin ku bergemuruh.

Setelah 5 detik aku mendapatkan kunci rumah nya, Aku pun memasukkan kunci ke tempat yang memang pantas untuk di masuki nya.

Pintu terbuka, Pria itu mengambil kunci rumah nya lagi dan menutup pintu dengan cepat, Aku terkejut dia menarik ku entah kemana saat sampai aku baru sadar dia menarik ku ke dapur.

Dia menyingkirkan semua benda yang ada di atas meja makan yang ada di sana dan berbaring di atas meja itu.

"Tolong bantu aku sekali lagi!" kata nya meminta bantuan ku lagi.

"A__apa lagi?" tanya ku.

"Ambil pisau di dapur cari yang paling kecil ujung nya akh_ dan juga ada minuman alkohol di rak paling atas," kata nya lagi.

Aku mengikuti semua perintah nya, tanpa aku sadari.

Kedua benda yang dia ingin kan sudah berada di kedua tangan ku.

Dia membuka kancing baju nya, Mataku terbelalak melihat dada bidang ya penuh dengan kotak-kotak indah itu.

"Wow," kata yang keluar dari mulut ku.

"Keluarkan peluruh nya." pinta nya lagi.

"Heng aku bukan dokter, aku tidak tau caranya," kata ku.

"Aku akan menuntun mu, siramkan dulu alkohol itu di lukaku!"

Aku lagi-lagi mengikuti nya Aku menyiram luka nya dengan alkohol yang ada di tangan ku terlihat luka yang begitu jelas di karenakan luka tembak.

"Gunakan pisau itu untuk mencongkel peluruh nya, cepat lah ini sangat menyakitkan," kata nya memintaku mengeluarkan puluruh dari perut nya itu.

Terpopuler

Comments

Kris Sasti

Kris Sasti

asyik

2021-02-04

0

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

semangat kk 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

2021-02-02

0

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

lagi mampir

2021-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!