Sial Lagi__

Saat perjalanan pulang tak ada satupun dari kami yang memulai percakapan.

Aku juga malas memulai nya.

Tapi tiba-tiba saja setelah sepersekian menit Dia bersuara,"Dia pingsan setelah meringis kesakitan," itu lah kata yang dia ucap kan untuk memecah keheningan."

Aku mengerti siapa yang Dia maksud!" Siapa lagi kalau bukan si ondel-ondel yang ku patah kan tangan nya, aku tidak tau siapa nama nya, dan tidak mau tau!"

Aku tidak menanggapi nya sama sekali, aku masih tidak ingin berbicara dengan nya.

"Kau tidak ingin bertanya sesuatu?" tanya dia lagi, dan pertanyaan itu tentu saja untuk ku.

Aku menoleh ke arah nya,"Tidak ada." kata ku singkat.

"Hem baiklah." jawab nya.

Hening__ "tapi itu hanya sebentar karena!!!"

***Dor**__dor*__ Sebuah tembakan di arah kan kepada kami secara tiba-tiba dan Meraka bahkan mengejar mobil yang kami kendarai,"

"Akkhh!!! apa i_ itu su_ suara tembakan!!" kata ku dengan terbata entah lah aku terkejut dan juga takut ini kali pertama aku mendengar suara letusan senjata api, dan itu terarah pada ku

"Tunduk kan kepala mu!" teriak Ishak pedaku, Aku menuruti nya, tentu saja aku tak mau di tembak lah.

"Oh apa ku bilang pasti sial kan jika bertemu dengan nya, ya Tuhan lindungi hamba mu yang menyedihkan ini," batinku berteriak dan jantungku! jangan di tanya lagi, seperti mau lompat dari dalam meninggalkan tubuh ku mungkin jantung ku lebih takut dari pada aku."

Aku melihat si jangkung mengeluarkan senjata api dari jok mobil nya, mata ku jelas saja terbelalak dan tau apa yang terjadi!" Dia hanya tersenyum melihat ku, Aku sendiri sudah ketakutan setengah mati."

Dia membalas tembakan orang-orang yang menembaki kami sambil menyetir sesekali dia melihatku, jalan dan berbalik lagi menembak, akh aku merasa mau menghilang saja saat itu.

"Ambil kemudi!" teriak nya lagi, dia meminta ku mengambil alih kemudi.

Aku menatap nya lagi, "akh_ apa iya aku harus menuruti mu?" kata ku.

"Kalau kau mau mati diam saja di situ!" kata nya.

"Tentu saja aku mau hidup!" kata ku membalas nya.

Tanpa aba-aba aku duduk di!! em_ ya di pangkuan nya, dalam kondisi seperti ini tidak mungkin punya waktu tukar posisi bukan, astaga pepet maksimal, untung nya saja aku pernah menjadi pembalap sebelum kecelakaan malang menimpaku dan membuat ku koma 2 hari.

"Ternyata kau hebat juga mengemudikan mobil," kata nya memuji ku.

"Fokus saja dengan tembakan mu itu, aku masih mau hidup, masih banyak petualangan yang belum aku lakukan!" kata ku sambil tetap mengemudi dengan cepat.

"Hey perhatikan jalan mu, tembakan ku meleset terus," teriak nya lagi, ya kami saling membalas teriakan.

"Hey aku panik, yang penting kita bisa melaju itu cukup!" balas ku.

Ckiiittt_ Bruk_ Braak**_ Suara mobil bertabrakan dari belakang, ya mereka melambat karena si jangkung menembak ban mobil saja, sasaran nya selalu meleset karena cara aku yang mengendarai mobil kata nya!"

"Sebelum nya memuji aku sekarang mencela ku!" aku membatin.

Mereka berhenti mengejar kami, aku memperlambat laju kendaraan kami, tangan ku terasa gemetar,"

"Hey jangkung! apa mereka sungguh sudah tidak mengejar kita lagi?" tanya ku.

"Seperti nya! hey berhenti bergerak terus seperti itu!" kata nya, ya kami masih dalam posisi pepet maksimal.

Aku terdiam, ya memang ada sesuatu yang bergerak di bawah sana, tanpa pikir panjang dengan cepat aku menginjak rem mobil,"

Ckiiiiit__ ya tentu saja yang terjadi lebih mepet lagi tak usah di ceritakan.

Dengan cepat aku pindah ke posisi ku semula.

Insiden yang memalu kan, menakut kan, mendebar kan, campur aduk deh, tak masalah aku masih hidup," hanya itu yang aku pikirkan saat itu.

Terlihat dia tersenyum-senyum sendiri si jangkung maksud ku.

"Tunggu! kita di mana sekarang?" tanya ku, aku melaju dengan cepat tadi di mana ada jalan di sana aku lewat kan panik.

"Entah lah kau yang mengendarai mobil nya kan!" kata nya menjawab pertanyaan ku.

"Ponsel!! mana ponsel ku," aku mencari ponsel ku yang entah terlempar ke mana tadi.

"Ini ponsel ku, kau mau apa?" tanya nya

"Ya mau cari tau posisi kita sekarang lah!" jawab ku

Dia hanya tersenyum, lalu mulai menyalakan mobil untuk melanjutkan perjalanan pulang kami.

Aku pikir masalah tadi sudah selesai, ternyata!!

Dor_dor_dor_ Suara tembakan lagi.

"Akkhhh sebenar nya apa yang terjadi, kenapa mereka mengejar dan menembaki kita!" kata ku agak berteriak.

Dia tidak menjawab, dia hanya menarik ku keluar dari dalam mobil, dan berlari ke dalam hutan.

Aku!! aku mengenakan sepatu hak tinggi berlari ke dalam hutan di tengah malam bolong! Sial nya nasib ku.

"Aku sangat membenci mu jangkung!!! ya aku mengatakan nya di hadapan nya

Lagi-lagi dia hanya tertawa sedangkan orang-orang gila di belakang kami terus saja menghujani kami dengan tembakan.

Aku sudah melepas sepatu ku dan menenteng nya, sakit!! itu lah yang ku rasakan saat berlari, kaki ku sakit tapi nyawa ku lebih penting, obati saja nanti kalau sudah aman kata ku untuk diri ku sendiri.

"Kenapa kau tidak menembak mereka?" tanya ku.

"Peluru ku habis," jawab nya

Kami masih berlari, untung nya lari ku cepat karena sering berjalan kaki pulang pergi sekolah tidak membuat ku cepat lelah.

Di dalam hutan ada sebuah pondok tua Dia menggiring ku ke bawah kolong pondok itu, "di sini bau! sangat bau!" bisik ku ke dia.

"Kau mau ke bau'an atau mau mati?" kata nya.

"Aku mau hidup!" singkat ku, tetapi aroma kotoran ayam membuat ku mual.

"Apa kita ada di bawah kandang ayam?" bisik ku lagi.

"Aku tidak tau? ini kan gelap, diam lah, nanti kita ketahuan!" bisik nya juga.

Para orang-orang yang mengejar kami itu kesana kemari mencari, siapa mereka kenapa mereka mengejar dan menembak, ingin sekali aku menanyakan nya, tapi nanti saja aku menanyakan nya!" pikir ku dalam hati.

Hampir setengah jam kami di bawah pondok itu bersembunyi, kepala ku sudah terasa pusing karena aroma yang sangat tidak enak ini, "kapan nasib sial ini berakhir," batin ku berkata.

"Sunyi!! sekarang seperti nya mereka sudah pergi?" kata nya.

"Ayo keluar," kata nya yang sudah berada di luar pondok atau lebih tepat nya itu memang bekas kandang ayam.

Kami berlari sampai ke perkebunan warga dan sekarang sudah pukul 3 dini hari, kami melihat ada cahaya remang-remang dari kejauhan, dan kami mendatangi sumber cahaya itu.

Terpopuler

Comments

Innara Novia

Innara Novia

Lucu bikin ketawa

2021-02-04

0

A⃟🍏" Ce"Ntong 😎R⃟⋆🖋🎗

A⃟🍏" Ce"Ntong 😎R⃟⋆🖋🎗

lnjut

2021-01-25

0

🧜C͠ʟᴇᴏ✨

🧜C͠ʟᴇᴏ✨

sekarang bilang nya sial nanti juga jatuh cinta

2020-11-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!