Kakak Adik

Aku sangat deg-deg ini pertama kali nya aku mencongkel sesuatu dari tubuh manusia Aku merasa mual dan pusing saat melihat darah yang tak henti-henti nya keluar.

Saat peluruh itu berhasil ku keluarkan akhirnya aku bisa bernafas lega, tetapi Pria ini tak sadar kan diri aku kembali berdiri setelah beberapa detik terduduk di kursi.

"Hey tuan__ hey tuan apa kau sudah mati? tanya ku sambil meng goyang-goyang kan tubuh nya.

"Hem kau bisa membunuh ku jika kau mengoyang ku terus seperti ini" kata nya sedikit serak.

Ya dia selalu berteriak kadang mengigit jari nya menahan sakit saat ku congkel peluru dari perut nya.

"Oh ku kira kau mati, apa kau sudah lebih baik? tanya ku lagi.

"Emmm_

"Hey tuan dengar, owh aku sudah tidak tahan melihat darah ini aku tidak ingin membersihkan nya" kata ku sambil melihat darah yang tergenang di lantai.

"Ugh__ Aku sungguh merasa mual, hey tuan di mana kamar mandi mu" tanya ku lagi.

Dia hanya menggerakan telunjuk nya menunjuk arah kamar mandi.

"Ya ya aku mengerti, aku berlari ke arah kamar mandi sungguh aku tak tahan lagi ingin muntah.

huek_ huek_ Nasib buruk aku selalu bernasib buruk haiiih" aku bergumam di kamar mandi.

15 menit ku habis kan waktu di dalam kamar mandi.

Saat keluar dari kamar mandi aku melihat ada seorang pemuda lagi yang sedang membersihkan lantai yang penuh dengan darah itu.

Aku tidak melihat Pria yang tadi di sana.

"Kau siapa" tanya ku saat aku berada di dekat pemuda itu.

"Aku adik nya orang yang kau tolong tadi" jawab pemuda itu tanpa menoleh.

"Owh, lalu di mana dia? tanya ku lagi.

Pemuda itu berhenti sejenak, Aku masih menunggu jawaban nya.

"Aku merasa tidak asing dengan postur tubuh ini" batin ku berkata.

Pemuda itu berbalik kami sama-sama terkejut "Hah Dunia memang selebar daun kelor, bukti nya Ayub ada di mana-mana" batinku berucap.

"Ayu kamu tidak masuk sekolah hari ini bukan nya karena sakit ya, kok bisa di sini" kata nya bertanya panjang lebar pada ku.

"Hem mana kakak mu, aku ingin melihat nya terlebih dulu" sahut ku sambil mencari-cari Pria itu.

Ayub mengerutkan kening nya "Kamar nya di lantai 2 paling awal" kata nya menujuk ke lantai 2.

Aku pergi begitu saja meninggalkan Ayub tiba-tiba__ "Tunggu" panggil Ayub pada ku Aku menoleh pada nya.

"Sebaik nya kau jangan mengganggu nya dulu, dia butuh istirahat" jelas Ayub.

"Hem baiklah kalau begitu aku akan pulang, ini sudah sore" kata ku Aku melangkah keluar dari rumah itu.

"Ayu" panggil Ayub lagi Aku menoleh "Ada apa lagi" tanya ku.

"Kunci mobil mu" kata Ayub "Oh ternyata kunci mobil ku toh" batin ku menjawab.

Aku masuk kembali untuk mengambil kunci mobil ku di atas meja "Terimakasih Ayub" kata ku.

Ayub terpaku mendengar ku memanggil nama nya, ya itu pertama kali nya aku menyebut nama nya

"Hey apa kau mendengar ku" Aku melambaikan tangan ku di hadapan Ayub, dia tak merespon Aku memilih pergi meninggalkan nya

*****

"Hah rumah ku Istana ku, Aku kembali lagi" sambil menarik nafas panjang aku memasuki rumah yang sudah kutinggali selama 18 tahun ini.

Ya nama ku Ayu Andina Ahmad usia ku sekarang 18 tahun dan akan lulus SMA tahun ini, orang tua ku akan bercerai hedeh mereka tidak perduli dengan ku begitu juga dengan ke dua kakak ku! kak Cin juga sudah asik dengan pacar baru dan melupakan aku adik perempuan satu satu nya huft entahlah apa mereka masih menganggap ku ada.

Aku tiba di rumah pukul 7 malam ya setelah bosan berkendara berkeliling kota, Aku melihat Bi Lia dan Pak Odi sedang menunggu ku mereka menyambut ku dengan senyuman.

Ya hanya mereka lah yang dekat dengan ku di rumah ini, aku menyayangi mereka.

*******

Tak terasa waktu terus berlalu satu minggu sudah sejak aku bertemu Pria asing yang tak lain adalah saudara kandung dari teman sekelas ku Ayub.

Seminggu ini Ayub terlihat berbeda ya sejak hari itu hari di mana aku bertemu dengan nya di kediaman kakak nya.

Padahal kan aku ingin bertanya siapa nama kakak nya itu, tetapi dia seperti menjauhi ku, tapi tak apa lah aku merasa seminggu ini hari-hari ku berjalan datar trio gangs juga tak pernah mengganggu ku lagi, agak bosan sih.

Sepulang sekolah aku pergi ke taman terlebih dulu, untuk menghibur hati ku yang terasa kosong ini.

10 menit berlalu tiba-tiba saja seseorang duduk di samping ku dan memberiku sebotol jus jeruk, dari jus itu aku bisa menebak siapa orang ini.

"Ayub" kata yang keluar dari mulut ku saat menoleh ke arah nya

"Hem kau terlihat murung, apa kau punya masalah" tanya nya.

"Ya!! memang nya siapa di dunia ini yang tidak punya masalah hem" kata ku menjawab nya.

"Kau benar juga, aku sendiri memiliki banyak masalah" Ayub mengatakan nya dengan tertunduk.

Aku melihat itu "Owh ku pikir Kau tidak memiliki masalah, ternyata kau juga punya hehe "kata ku membalas nya dengan tersenyum.

"Apa kau ingin berbagi dengan ku" tanya Ayub kepada ku.

"Kau ingin menjadi pendengar ya" kata ku.

"Ya aku juga ingin berbagi luka ku, maka kita bisa saling mengerti satu sama lain bukan" kata Ayub lagi.

Aku hanya menatap nya setelah beberapa detik aku pun menjawab "Hem baik lah, Papa sama Mama ku akan bercerai dan sidang pertama akan di langsungkan bulan depan huuft" kata ku dengan menarik nafas panjang.

"Hem aku tau kok" kata Ayub dan jelas dong membuat ku terkejut dan aku manatap nya dengan penuh tanda tanya

"Hey jangan menatap ku seperti itu nanti kau jatuh cinta lagi"

"Hah mana mungkin kata Cinta, aku tidak mempercayai nya, dan ya aku penasaran apa kau menyelidiki ku?? tanya ku pada Ayub.

"Hem iya sih, aku hanya penasaran saja dengan gadis cantik yang dingin dan bahkan cuek dengan ku di saat semua gadis tergila-gila padaku"

"Wah ternyata kau sangat narsis, apa gadis-gadis itu mengetahui nya" kata ku yang mulai terbawa suasana.

"Justru karena narsis ku mereka menyukai ku"

"Ya terserah kau saja, emm apa aku boleh bertanya" aku mengatakan nya agak ragu.

"Ya tanya kan saja" Ayub membalas ku dengan tersenyum.

"Apa kau tidak serumah dengan kakak mu? tanya ku penuh hati-hati.

Dia masih tersenyum sebelum menjawab ku "Ya aku tinggal bersama Paman ku, hanya sesekali aku menjenguk nya" kata Ayub.

"Kenapa!! bukan nya rumah kakak mu sangat besar" tanya ku lagi.

"Kau hanya boleh mengetahui sampai sini saja, akan berbahaya jika kau banyak bertanya" balas Ayub yang semakin membuatku penasaran.

"Hemm okey, tapi__ apa aku boleh tau siapa namanya dan bagaimana keadaan nya sekarang" Aku bertanya lagi yang sebenar nya! aku ingin bertanya bagai mana kakak nya bisa mendapat kan luka tembak tapi sudah lah lain kali saja kata ku dalam hati.

"Astaga jangan bilang kau menyukai kakak ku" kata nya dengan sedikit merubah posisi duduk nya.

"Kau ini, aku hanya ingin tau apa susah nya menjawab ku hah" kara ku agak sedikit kesal.

"Hem namanya Ishak Hendarta kakak ku satu-satu nya dan juga satu-satu nya kerabat ku yang masih hidup, dan ya dia sudah membaik bahkan dia sudah kembali bekerja di perusahaan nya" jelas Ayub panjang lebar gak pake kali udah ada yang punya.

"Satu-satu nya kerabat, bukan nya kau bilang tadi kau tinggal dengan paman mu ya?? tanya ku keheranan.

"Ya mereka adalah pelayan yang melayani keluarga ku sejak lama dan sejak kedua orang tua ku meninggal kakak menitipkan aku kepada mereka, aku memanggil mereka paman dan bibi, kau mengerti sekarang" kata Ayub menambahkan penjelasan nya.

Aku manggut-manggut menandakan aku mengerti

"Baiklah kita akan melanjutkan lain hari lagi, seperti nya akan turun hujan aku pulang dulu Ayub by" pamit ku.

"Ya kita akan melanjutkan nya lain hari, apa kau tidak ingin aku antar" kata Ayub.

Aku menoleh "memang nya kau naik apa? tanya ku.

"Aku naik motor, mau tidak" kata nya lagi.

Aku berpikir sejenak "hem aku belum pernah naik motor" gumam ku.

"Bagai mana mau tidak?? Ayub agak sedikit berteriak padaku.

"Baiklah" aku menghampiri nya yang sudah berada di atas motor,dan sedang menunggu ku naik.

Dia melajukan motor dengan pelan, 15 menit kami sampai di depan gerbang rumah ku, ya tanpa ada petunjuk arah jalan dari ku dia tau letak rumah ku mungkin karena sebelum nya dia sudah menyelidiki tentang aku, hah terserah dia saja aku tak ingin ambil pusing pikir ku lagi.

"Ayub besok kan hari minggu, kau tak ingin mengajak ku pergi? kata ku menawarkan diri.

"Kau ingin pergi kemana? tanya nya.

"Aku tidak ingin pergi ke mana-mana, Tapi__

"Tapi apa??

"Aku ingin kau mengajari ku mengendarai motor mu" kata ku to the poin.

"Hem okey!! besok jam 10 pagi aku menjemput mu" Ayub menyetujui permintaan ku.

"Ya aku menunggu mu" balas ku pada nya.

Aku memasuki halaman rumah ku setelah melihat Ayub pergi, pintu rumah terbuka apa kah ada tamu yang berkunjung tapi siapa pikir ku sambil terus melangkah kan kaki ku.

"Non Ayu kok baru pulang" sapa Bi Lia kepada ku.

"Oh tadi jalan-jalan bentar kok Bi" jawab ku "Ada tamu ya Bi" tanya ku lagi.

"Iya non rekan bisnis Tuan besar" jawab Bi Lia.

"Tumben di bawa ke rumah" kata ku heran karena biasa nya Papa selalu membicarakan masalah bisnis di luar.

Langkah kaki ku terhenti saat melihat rekan bisnis Papa yang baru saja hendak beranjak dari duduk nya pandangan nya tertuju pada ku.

Aku mengalihkan pandangan ku ke arah lain "owh sungguh dunia ini selebar daun kelor suer deh baru saja tadi membicarakan orang nya eee malah nongol aja di sini" aku hanya mengucapkan nya di dalam hati loh.

Pria itu menghampiri ku, Ya dia adalah Ishak Hendarta kakak dari Ayub Hendarta Pria yang seminggu lalu ku congkel perut nya karena peluru yang bersarang di sana dan masih banyak lagi hal lain nya yang membuat ku malas jika ber hadapan dengan nya lagi.

"Apa kita pernah bertemu" itu kata pertama yang dia ucapkan setelah pertemuan seminggu yang lalu.

"Hah!! emm tidak aku tidak mengenal mu" kata ku datar aku bahkan meninggalkan nya tapi__

"Greeep_ Dia menarik pergelangan tangan ku, Aku menatap nya tajam namun dia hanya tersenyum ke arah ku.

"Hey gadis aku belum berterima kasih padamu" kata nya yang masih menggenggam tangan ku.

"Tidak perlu, dan lagi lepaskan tangan ku" kata ku dengan menatap nya sinis.

"Hehe Kau ini!! baiklah sana ganti seragam mu aku menunggu mu di sini" kata nya dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

"Heng kenapa aku harus menuruti mu, dan lagi kenapa kau harus menunggu ku di sini" kata ku, akh aku mulai kesal.

"Aku akan mengajak mu makan malam bersama ku" kata nya lagi dengan se'enak dengkul nya.

"Hengg siapa bilang aku akan setuju dengan mu, dan aku tidak mau pergi dengan mu" kata ku titik.

Dua langkah kaki ku terhenti saat suara bariton yang sangat familier itu menghentikan ku.

"Kau harus ikut dengan nya, sekalian mewakili Papa di acara itu" sahut Papa ku yang entah sejak kapan berada di sana.

Aku menatap Papa penuh selidik "Sejak kapan Papa perlu seorang pengganti untuk mewakili Semua pertemuan bisnis Papa" kata ku dengan menatap Papa ku di sana.

"Mulai sekarang dan ya kali ini Papa akan melatih mu lebih dini di dunia bisnis" Papa kali ini berkata dengan serius dan aku sungguh merasa sangat kesal.

"Papa aku anak perempuan, dan lagi Papa memiliki 2 anak laki-laki bukan kenapa harus aku" kata ku agak sedikit berteriak di hadapan nya biarlah sekarang aku menjadi anak yang durhaka toh mereka tidak peduli dengan ku.

"AYU jangan mempermalukan Papa, naik ke kamar mu dan segeralah bersiap, kau tau apa akibat nya jika kau membantah" Papa mengancamku, kali ini aku akan menuruti nya.

"Baiklah, aku akan pergi dengan si jangkung" kata ku sambil melangkah dan menatap tajam si jangkung.

"Puft_ Jangkung dia menyebut ku jangkung" gumam Ishak saat itu yang bisa aku dengar ya pendengaran ku sangat tajam.

"Ah Ishak maaf kan perkataan putri ku dia masih kecil dan masih labil tolong janga di masukkan ke dalam hati" Papa meminta maaf atas perkataan yang sudah aku lontarkan kepada si jangkung.

Ya aku menyebut nya jangkung Tinggi badan nya itu yang membuat aku terlihat pendek padahal tinggi ku kan 159 mendekati pervec ala cewe masih aja pendek jika berdiri di dekat nya.

Terpopuler

Comments

Innara Novia

Innara Novia

Nasip broker Home emang g enak Ya yu pediiih

2021-02-04

0

vina

vina

semangat terus up-nya kak, salam dari mencintaimu apa adanya

2021-01-18

0

A⃟🍏" Ce"Ntong 😎R⃟⋆🖋🎗

A⃟🍏" Ce"Ntong 😎R⃟⋆🖋🎗

next

2021-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!