Julian berada di kamarnya saat ini, Sena juga sekamar dengan Julian. Julian benar-benar masih bingung dengan semua yang terjadi, dia adalah pewaris keluarga Gillan.
Siapa yang tidak tahu keluarga Gillan? itu adalah keluarga terkaya di Indonesia, bahkan keluarga Gillan termasuk ke dalam daftar 5 keluarga terkaya di dunia.
"Sena, aku benar-benar ingin kembali ke rumahku" ucap Julian.
"Master, kamu harus bisa menghadapi kenyataan. Kamu adalah putra Nattan Gillan, dan kamu adalah pewaris keluarga Gillan" ucap Sena.
"Begitu ya… Oh ya Sena, apa aku bisa membeli sesuatu di aplikasi itu?" tanya Julian.
"Membeli apa?" tanya Sena.
"Ada apa saja?"
"Cerita, Novel, komik, obat-obatan, pil ajaib, buku skill, buku atribut, buku kedokteran, makanan juga ada, semua ada disini" ucap Sena.
"Apa ada sesuatu yang bisa meningkatkan pengalaman?" tanya Julian.
"Master anda memiliki skill untuk bisa mempelajari suatu hal dengan cepat, anda tidak perlu apapun lagi" ucap Sena.
"Sena, kembali dulu ke ponsel ku" ucap Julian.
Sena kemudian menghilang, dan terlihat sebuah cahaya masuk ke dalam ponsel milik Julian.
>"Master apa anda ingin membeli hal lain?"<
"Carikan aku sesuatu yang bisa meningkatkan kekuatan dan kecepatan ku" ucap Julian.
>"Mencari… ada 3 skill, sebuah pil, dan 3 atribut yang cocok dengan Master"<
"Pil bisa meningkatkan kekuatan secara drastis kan?" tanya Julian.
>"Itu benar Master"<
"Sena, skill apa saja yang kau pilih tadi?"
>"Shadow Steps, Berserker, dan Divine Hands"<
"Divine hands?"
>"Skill ini dapat meningkatkan pukulan Master, skill ini juga bisa dipakai sebagai penyembuhan"<
"Beli semua kecuali atribut" ucap Julian.
Sebuah layar transparan langsung muncul di hadapan Julian.
[Shadow Steps (80 poin), Berserker (60 poin), Divine Hands (120 poin), Pil Kebangkitan (300 poin)… total pembelian 460 poin… sisa poin 29.540]
"Sena, perlihatkan statusku" ucap Julian.
[{Status}
Nama : Julian Gillan Vyno
Level : 1
Gelar : -
Ras : Human, Dragon, Phoenix
Element :
- Wind
- Water
- Darkness
- Light
skill :
- Penguasaan Instant
- Berserker
- Change of Form
- Divine Hands
- Healing
- Immune to poison
- Regeneration
- Shadow Steps
Poin : 29.540]
"Sena, ini tidak menunjukkan statistik kekuatanku?" tanya Julian.
>"Tidak Master, Sistem harus ditingkatkan ke level 5 jika ingin melihat kekuatan Master"<
"Sena, apa aku bisa memakan Pil Kebangkitan?" tanya Julian.
>"Bisa Master, lebih baik memakannya saat Master akan mandi"<
"Kenapa?"
>"Pil ini bisa membangkitkan kekuatan dari darah Naga atau Phoenix Master, dan itu juga sekaligus mengeluarkan kotoran dan racun yang ada di tubuh Master"<
"Kalau begitu aku akan memakannya nanti" ucap Julian.
Julian melihat jam di ponselnya, menunjukkan pukul 15.30.
"Sena, aku akan tidur sebentar. Jika ada apa-apa atau ada yang datang kau yang buka saja" ucap Julian kemudian berbaring di atas kasur.
Tapi, saat akan menutup matanya, seseorang mengetuk pintu kamar.
"Julian! Ayah dan Ibu ingin kau keruangan kerjanya! Aku masih tidak akan menganggap mu sebagai Kakakku!" teriak Vivian.
Setelah itu Julian pergi ke ruangan kerja Nattan. Julian langsung mengetuk pintu, kemudian masuk ke dalam ruangan.
"Julian, ada sesuatu yang ingin Ayah dan Ibu katakan padamu" ucap Nattan.
"Apa itu?" tanya Julian.
"Besok malam kita akan membuat pesta untuk kembalinya dirimu, dan pengumuman tentang kau yang akan mewarisi keluarga Gillan" ucap Nattan.
"Bukankah itu terlalu cepat?" tanya Julian.
"Lebih cepat lebih baik, karena banyak yang mengincar keluarga kita karena aset yang kita miliki" ucap Vinie.
"Bukannya lebih baik untuk menyembunyikan kembalinya diriku? Itu akan lebih aman kan?" tanya Julian.
"Tidak, cepat atau lambat akan ada berita jika aku sudah menemukan kembali pewaris ku, akan lebih baik jika aku yang langsung mengumumkannya… dan lagi, saat ini salah satu cabang yang baru dibuka di Jepang dikelola oleh adik mu, Ayah ingin kau membantu mengelola beberapa perusahaan, restoran dan hotel yang keluarga kita kelola" ucap Nattan.
"Dan kau akan mengelola hotel utama keluarga" ucap Vinie.
"Eh?"
"Kau tidak bisa menolaknya" ucap Nattan.
"Tunggu… aku tidak pernah mengelola hotel sebelumnya" ucap Julian.
"Kau bisa belajar, nanti akan ada yang membantumu" ucap Nattan.
Julian hanya bisa menghela napasnya, dan berpikir jika Julian lahir di keluarga biasa mungkin itu akan lebih baik.
Julian kemudian kembali ke kamarnya dan langsung pergi ke kamar mandi.
"Sena, aku akan memakan Pil Kebangkitan sekarang untuk membangkitkan darah naga ku" ucap Julian.
"Master, Pil ini hanya akan membangkitkan darah naga sebesar 25%, setelah itu akan terus berkurang keefektifannya sebesar 5%. Tapi, jika Master menyatukan 4 Pil Kebangkitan, itu akan langsung membangkitkan darah naga Master 100% dan rasa sakitnya akan meningkatkan empat kali lipat" ucap Sena yang muncul dihadapan Julian dengan wujud anak kecilnya.
"Kalau begitu beli lagi dan satukan keempat pil itu" ucap Julian.
"Baik" ucap Sena, kemudian empat pil kebangkitan muncul ditangan Sena. Sena mulai menyatukan Pil Kebangkitan, Pil Kebangkitan yang berwarna hitam itu menjadi hitam pekat setelah disatukan.
"Apa ini benar-benar Pil Kebangkitan, bukan pil kematian kan?" tanya Julian.
"Ini benar-benar Pil Kebangkitan, Master" ucap Sena.
Julian kemudian melepas pakaiannya, dan langsung mengisi bak mandi besar dihadapannya dengan air hangat, mungkin itu muat untuk 2 orang.
Julian juga menyalakan shower, dan langsung masuk ke dalam bak mandi, kemudian memakan Pil Kebangkitan.
Awalnya rasa sakit yang dirasakan Julian tidak terlalu terasa, tapi kemudian rasa sakitnya meningkatkan, dan membuat Julian berteriak kesakitan, tapi Julian mencoba menutup mulutnya agar suaranya tidak terdengar orang lain.
"Master harus bisa menahan rasa sakitnya, dan itu akan berlangsung setengah jam" ucap Sena.
Sena kemudian mengukur suhu air yang dipakai Julian, Sena langsung mengisi lagi airnya dengan air panas, dan saat suhu airnya pas, Sena menutup kembali keran airnya. Suhu air itu bisa meningkatkan keberhasilan dari Pil Kebangkitan.
Julian hampir tak sadarkan diri karena rasa sakit yang dia terima, bahkan air panas tidak terasa panasnya. Julian berteriak sangat keras karena rasa sakit yang dirasakan, dan membuat orang-orang di rumah itu terkejut dan langsung menghampiri kamar Julian, bahkan Vivian yang masih tidak menerima Julian juga berlari ke kamar Julian.
Dan untungnya setengah jam sudah berlalu dan Julian mengatur napasnya. Julian dapat mendengar suara orang-orang di depan pintu kamarnya.
"Sena… bukakan pintunya… dan beritahu jika aku baik-baik saja" ucap Julian yang masih mengatur napasnya.
Sena langsung pergi dan memberitahu yang lain jika Julian baik-baik saja.
"Ah, Ayah baik-baik saja, mungkin luka dalamnya terbuka jadi Ayah berteriak kesakitan" ucap Sena, dan itu membuat Julian langsung berdiri mematikan shower, dan langsung membuang air bak mandi yang sudah hitam akibat kotoran dan racun yang ada dalam tubuh Julian.
'Sena, apa yang kau katakan, itu akan membuat mereka lebih khawatir' ucap Julian yang menggunakan telepati dengan Sena, dan Julian keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, dan hanya menutupi bagian pinggang sampai lutut.
Dan benar saja, Nattan, Vinie, Vivian, dan para pelayan terlihat khawatir ketika Julian melihat ekspresi mereka.
★_____★_____★
Maafkan jika ada typo…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
You Me
anak ilang udah pulang disuruh lembur
2022-07-13
0
pembacasetia
ehehe jadi orang kaya ribet.. kabur aja
2022-03-24
0
DEWA HAREM
okok
2022-02-07
0