The Whole World In A Smartphone Card
Dari kejauhan, terlihat seorang pemuda berusia 17 tahun sedang duduk di sebuah kursi taman. Pemuda itu bernama Julian Gillan Vyno.
Di tangan kirinya terlihat, bahwa dia sedang memegang sebuah kartu smartphone berwarna hitam. Dan di tangan kanannya dia memegang ponselnya.
"Apa aku coba pasang kartu ini di hp-ku?" ucap pemuda itu.
Julian itu terlihat bingung, dan tak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.
…Beberapa saat yang lalu…
"Ah, aku lapar, tapi tidak ada satupun makanan di lemari es ku"
Julian terlihat menghela napasnya, ketika membuka lemari es yang ada di hadapannya.
Julian ingin memasak sesuatu untuk makan malamnya, tapi lemari esnya benar-benar kosong.
Julian kemudian menutup lemari es itu dan mengambil jaketnya, kemudian keluar dari rumahnya.
Julian berjalan ke arah supermarket yang tak jauh dari rumahnya.
Julian kemudian membeli beberapa mie instan, camilan dan minuman.
Setelah semuanya cukup, Julian membayar belanjaannya itu ke kasir.
Saat keluar dari supermarket itu, Julian memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.
Julian kemudian sampai di sebuah taman yang tak jauh dari supermarket itu, dan kemudian duduk di salah satu kursi taman yang ada di sana.
Saat duduk, Julian merasakan sesuatu yang mengganjal, dan saat bergeser… dia melihat sebuah kartu berwarna hitam terselip di antara celah kursi taman itu.
"Apa ini?" tanya Julian sambil mengambil kartu itu.
"Warnanya hitam, pantas saja aku tidak melihatnya" ucap Julian kemudian mengeluarkan ponselnya.
"Apa aku coba masukan?"
Julian bingung, antara memasangkan kartu itu di ponselnya atau tidak.
Setelah beberapa waktu Julian berpikir, Julian memutuskan untuk memasangkan kartu itu di ponselnya.
Setelah beberapa saat setelah kartu itu terpasang, sebuah aplikasi tiba-tiba muncul di ponsel miliknya.
"Aplikasi apa ini?"
aplikasi itu bergambar sepasang sayap berwarna emas dengan perisai berwarna perak di antara sayap itu, dan gambar sebuah pedang berwarna hitam menghiasi perisai itu, aplikasi itu bertuliskan eternity.
Julian kemudian menekan aplikasi itu.
[Memuat Sistem…]
[1%…]
[15%…]
[27%…]
"Kenapa lama sekali?" ucap Julian sambil menunggu aplikasi itu terbuka.
[56%…]
[79%…]
[88%…]
[98%…]
[100%…]
[Aplikasi berhasil terbuka…]
[Apakah pengguna ingin menggunakannya sekarang?]
[Yes] [No]
Julian kemudian menekan tulisan 'Yes'
[Selamat kepada pengguna untuk menjadi salah satu di antara para pengguna eternity lain]
"Eh, pengguna eternity lain? Memangnya ada berapa eternity di sini?" tanya Julian.
[Sebelum menjawab pertanyaan dari pengguna, saya ingin memberitahu pengguna. Kami para sistem dengan chip eternity yang terpasang di sistem kami, membuat pengguna dapat membeli sesuatu dari berbagai negara bahkan dari dunia lain. Kami para sistem juga dapat menampilkan atau menjawab pertanyaan dari pengguna menggunakan suara maupun tulisan, seperti yang sedang saya lakukan]
"Begitu, ya. Sistem, apa kau bisa menggunakan suara saja?"
>"Jika itu yang pengguna inginkan, saya akan menurutinya"<
"woah, hebat"
Julian tiba-tiba mendengar suara muncul dari ponselnya.
>"Saya akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya pengguna tanyakan. Di dunia ini ada sekitar seribu orang yang memiliki sistem eternity, itu tersebar di seluruh dunia"<
"Berarti hanya ada sedikit yang memiliki sistem eternity?"
>"Ya, karena sistem eternity adalah sebuah sistem yang diperuntukkan kepada orang yang memiliki masalah dalam kehidupan mereka, hanya untuk orang yang telah mendapatkan perlakuan buruk, bahkan bisa dibilang mereka yang hampir mengalami kematian. Tapi kami juga akan menyeleksi kembali, apakah dia pantas atau tidak"<
Jleb…
'sakit tapi tak berdarah' pikir Julian sambil mengelus dadanya.
Dari kecil Julian tinggal di sebuah panti asuhan, Julian di sana ketika umurnya 3 tahun.
Pemilik panti asuhan menemukan Julian tak jauh dari panti asuhan miliknya.
Saat itu, Julian terlihat bingung karena dia tidak tahu berada di mana, karena letak panti asuhan itu berada di sebuah kota kecil.
Julian tinggal di panti asuhan sampai usianya 15 tahun, dan kemudian memilih untuk pergi ke kota besar dan tinggal di sana.
Sebelum pergi, pemilik panti asuhan memberi Julian uang sebanyak 3.000.000 rupiah.
Di kota besar itu, selama satu tahun Julian gunakan untuk belajar dan bekerja.
Julian awalnya hanya bekerja di sebuah minimarket, kemudian menjadi pelayan di sebuah cafe, setelah itu memilih untuk bekerja disebuah restoran yang cukup besar.
Di restoran itu, Julian hanya bekerja shift malam saja, dan di sana Julian bekerja selama 2 tahun karena dia ingin fokus sekolah.
Sekarang Julian kelas 2 SMA, dari hasil kerjanya sendiri, Julian bisa membeli sebuah rumah walaupun rumah itu tidak besar, hanya sebuah rumah 2 lantai dan hanya Julian saja yang tinggal di sana.
oke… kembali ke cerita…
"sistem, apa aku bisa memberimu nama?" tanya Julian.
>"Ya, pengguna bisa memberikan nama untuk sistem"<
Julian kemudian memikirkan sebuah nama.
"Bagaimana kalau Sena?" tanya Julian kepada sistem.
>"Mendaftarkan nama Sena untuk sistem… pembaruan berhasil… apakah pengguna ingin Sena memanggil pengguna sebagai Master atau Tuan?"<
"ya" ucap Julian.
>"Baik, mulai sekarang Sena akan memanggil pengguna, Master"<
"Sena, tadi sebelumnya kau mengatakan bahwa aku bisa membeli apapun yang ada di seluruh dunia" ucap Julian.
>"Itu benar, Master"<
"Dengan apa aku bisa membelinya?" tanya Julian.
>"Master, anda bisa membelinya menggunakan poin, untuk permulaan, semua pengguna eternity akan mendapatkan seribu poin"<
"Lalu, bagaimana aku membelinya?"
>"Master bisa membelinya di 'shop', satu poin sama dengan seratus ribu rupiah… untuk sistem yang Sena miliki adalah sistem tercanggih, setiap sistem memiliki nilai poinnya sendiri, bahkan ada sistem dimana satu poin sama dengan seribu rupiah"<
Julian sangat terkejut ketika mengetahui jika Sena adalah sistem tercanggih, bahkan 1 poinnya sama dengan 100.000 rupiah.
.......
.......
(note : saya di sini menggunakan latar di negara Indonesia, untuk kota mungkin akan menggunakan Kota A, Kota B, dan seterusnya. Dan untuk nama perusahaan, apartemen, dan yang lainnya, hanya karangan saya saja)
.......
.......
"Sena, apa ada yang lainnya?" tanya Julian.
>"Di dalam sistem, ada status milik Master, master bisa memperkuat tubuh master menggunakan poin yang master miliki, atau menggunakan poin bonus ketika Master berhasil menjalankan misi"<
"Misi apa saja yang akan aku lakukan nanti?" tanya Julian.
>"Misi diberikan secara acak, setiap misi juga memiliki tingkatannya, yaitu F, E, D, C, B, A, S, SS, SSS, R, SR, SSR"<
"Oh, berapa banyak poin yang didapatkan setelah menjalankan misi?"
>"Untuk misi F, poin yang didapatkan 10-20 poin. Untuk misi E 20-40, misi D 50-70 poin, misi C 70-100 poin, misi B 100-300 poin, misi A 300-800 poin, misi S 1000-2000 poin, misi SS 5000-10.000 poin, misi SSS 10.000-50.000 poin, misi R 50.000-100.000 poin, misi SR 100.000-500.000 poin, misi SSR 500.000-1.000.000 poin"<
"Apa ada tingkatan lebih tinggi dari SSR?"
>"Ada, yaitu misi tersembunyi dan juga misi khusus"<
"Hmm, begitu ya. Aku tidak bisa membayangkan jika aku mendapat satu juta poin… satu poin saja sama dengan seratus ribu, dan aku mendapat seribu poin, dan jika aku tukar semuanya aku bisa mendapatkan seratus juta, dan jika aku mempunyai satu juta poin, aku mendapat seratus milyar, dan menjadi milyarder" ucap Julian sambil menyandarkan punggungnya.
'Jika aku benar-benar menjadi milyarder, aku tidak tahu harus ku apakan uang sebanyak itu' pikir Julian.
"sudahlah, lebih baik aku pulang" ucap Julian, kemudian berjalan pergi menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ᵂⁱᵇᵘ ᴼᶠ ᴸᵉᵍᵉⁿᵈ
udah terbilang gede
2022-07-03
0
sad ending
terluka tapi gak berdarah -_
2022-05-06
0
.•♫•♬• 𝑨𝒍𝒆𝒙𝒂 •♬•♫•.
AllahHuakbar nge jlep sekali!!!🗿
2022-05-03
1