Julian terbangun dari tidurnya ketika mendengar alarm dari ponselnya.
Julian langsung bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, dan setelah itu memakai seragam sekolahnya.
Setelah semuanya selesai, Julian langsung berangkat menuju sekolah.
SMA DIAMOND, Sekolah ini sudah melahirkan anak-anak yang jenius dan berbakat. Saat ini Julian kelas 3 SMA
Julian bisa masuk ke sekolah ini karena Kepala Sekolahnya adalah sahabat dari pemilik panti asuhan tempat Julian dibesarkan.
Seluruh biaya sekolah Julian digratiskan, bahkan Kepala Sekolah selalu memberi uang sebesar Rp. 4 juta per bulan kepada Julian untuk kebutuhan sehari-harinya.
Julian menggunakan uang itu hanya untuk kebutuhan sekolahnya, sedangkan untuk kebutuhan sehari-harinya Julian menggunakan uang hasil kerjanya sendiri.
"Huft… uangku tinggal sedikit lagi, sepertinya aku harus segera mencari pekerjaan" ucap Julian sambil melihat saldo rekening di ponselnya, tinggal 200 ribu.
Uang milik Julian dan uang dari Kepala Sekolah dipisahkan, jadi Julian memiliki 2 kartu ATM.
Saat Julian sampai di kelasnya, Julian langsung duduk di bangku miliknya yang tepat berada paling belakang.
SMA DIAMOND tidak pernah mengacak kelas, jadi selama 3 tahun, jadi satu kelas muridnya akan tetap sama.
"Sena, mode tulisan" ucap Julian.
Sebuah tulisan kemudian muncul di ponsel milik Julian.
[Master, apa yang bisa saya lakukan?]
"Sena, apa kau bisa mencari lowongan pekerjaan yang gajinya lumayan?" tanya Julian kepada Sena.
[Mencari lowongan pekerjaan……… Ada lebih dari 30 lowongan pekerjaan dengan gaji di atas 2 juta, pekerjaan seperti apa yang anda inginkan, Master?]
"Pelayan restoran saja" ucap Julian.
[Ada 2 restoran dengan gaji pelayan di atas 6 juta, restoran mana yang Master inginkan?
• Sky Restaurant
• Gillan Restaurant
Master bisa menekan restoran mana yang Master inginkan]
'Gillan, aku juga memiliki nama Gillan, apa aku coba bekerja di sana?' pikir Julian.
Julian kemudian menekan Gillan Restaurant, dan seketika data diri Julian terpampang di layar ponselnya.
"Sena…"
Brak!
"Lihatlah ini, murid kesayangan Kepala Sekolah sedang sibuk dengan ponselnya sendiri" ucap Dila.
Yang mendatangi Julian adalah murid-murid yang suka membully murid lain.
Dila, Ashan, Roby, Angel, dan Fika.
Di sekolah, banyak tersebar rumor jika Julian adalah anak haram dari Kepala Sekolah, dan Julian tidak menanggapinya, karena itu juga banyak yang percaya jika Julian adalah anak haram Kepala Sekolah.
"Anak haram" ucap Fika.
Julian hanya menghela napasnya, dan kembali memainkan ponselnya.
'Sena apa aku bisa berbicara denganmu melalui pikiran' tanya Julian.
[Saya bisa mendengarnya, Master]
'Sena, langsung kirimkan saja semua data tentangku, mungkin saja di sana aku bisa menemukan informasi tentang orangtuaku' ucap Julian
[Baik, Master]
Sena langsung mengirimkan data Julian ke Gillan Restaurant.
Setelah itu bel masuk berbunyi, dan guru pun masuk ke kelas.
Yang masuk ke kelas Julian adalah seorang guru magang di SMA DIAMOND, usianya baru 22 tahun. Cheryl Amanda Serna.
'Aku selalu ingin bertanya, kenapa dia memilih menjadi guru, padahal keluarganya adalah keluarga terkaya keempat di Indonesia, Keluarga Serna' pikir Julian.
"Oh ya, kalian akan belajar satu mata pelajaran saja hari ini, karena tadi Kepala Sekolah mengatakan jika ada rapat, dan semua guru harus hadir di rapat itu" ucap Cheryl.
Semua murid di kelas itu langsung heboh, karena mereka sangat senang sekolah diliburkan.
"Julian, Kepala Sekolah ingin kamu pergi ke kantornya setelah ini" ucap Cheryl.
Julian hanya mengangguk, dan langsung mengeluarkan bukunya.
"Ibu di sini hanya akan memberi kalian tugas saja, karena Ibu bertanggung jawab untuk mempersiapkan rapatnya. Ibu akan mengirimkan tugasnya kepada Ketua Kelas"
Setelah itu Julian menerima pesan di grup kelas.
"Ibu sudah mengirimkannya, kalian bisa menyerahkan tugas itu dipertemuan selanjutnya, Ibu akan pergi sekarang" ucap Cheryl.
"Bu Cheryl, apa kami boleh pulang sekarang saja?" tanya salah satu murid.
"Ya, kalian boleh pulang daripada kalian bosan di kelas menunggu bel berikutnya"
Setelah itu Cheryl langsung keluar dari kelas.
Semua murid di kelas langsung membereskan kembali alat tulis mereka kemudian langsung pulang.
Julian langsung pergi menuju ruang Kepala Sekolah.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk"
Julian kemudian masuk setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah, dan menutup pintunya.
"Kepala Sekolah"
"Kenapa masih memanggilku Kepala Sekolah?"
"Mm, Bibi Jean" ucap Julian.
Jean Ruan Natalie, berasal dari keluarga Ruan, keluarga terkaya ketiga di Indonesia, usianya 32 tahun.
"Bibi Jean, apa ada sesuatu sampai harus memanggilku?" tanya Julian.
"Apa ini?" tanya Jean sambil memperlihatkan ponselnya.
Julian kemudian mendekat dan mengambil ponsel milik Jean.
"Aku sudah memberi uang padamu, dan tadi Gillan Restaurant mengatakan jika ada murid di sekolah ini yang mendaftar menjadi pelayan di restorannya" ucap Jean.
"Aku tidak ingin merepotkan mu, dan aku ingin hidup mandiri" ucap Julian.
"Kenapa harus ke Gillan Restaurant? Lebih baik ke hotelnya saja" ucap Jean.
"Eh?"
"Di Gillan Hotel kau bisa menjadi pegawai di sana, dan gajinya juga bisa sampai 10 juta per bulan" ucap Jean.
"Bibi, aku masih anak sekolah, mana mungkin akan diterima di sana" ucap Julian.
"Aku bisa membantumu, aku memiliki kenalan di keluarga Gillan, jadi kau tinggal tunggu saja surat atau pesan penerimaannya ya" ucap Jean.
"Tapi…"
"Tidak ada tapi-tapian, dan juga kau boleh pulang sekarang" ucap Jean.
"Baiklah" ucap Julian, dan menyimpan ponsel Jean di atas meja kemudian keluar dari ruang Kepala Sekolah.
Saat Julian tiba di rumahnya, Julian langsung berganti pakaian dan pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan.
>"Master, ada pesan masuk"<
"Apa pesannya?" tanya Julian.
>"Ini dari Gillan Hotel, Master anda diterima sebagai pelayan hotel di sana"<
"Oh, kapan aku bisa mulai bekerja?"
>"Master, anda bisa mulai bekerja sekarang, nanti jam 4 sore anda disuruh untuk pergi ke sana"<
"Baiklah" ucap Julian, dan melanjutkan belanjanya.
Setelah semua bahan masakan komplit, Julian langsung menuju kasir.
"Totalnya 196 ribu, apa ada yang lain yang ingin anda beli?" tanya kasir.
"tidak… oh ya, apa anda bisa tolong untuk mengecek saldo di rekening ini?" tanya Julian sambil menyerahkan kartu ATM miliknya.
Kasir pun mengecek kartu ATM milik Julian, dia benar-benar terkejut melihat saldonya.
"I-itu, saldonya ada 94 juta…" ucap kasir dengan suara bergetar.
"Hmm, jadi selama 2 tahun ini ini aku hanya menggunakan 2 juta saja untuk perlengkapan belajarku… aku terlalu boros" ucap Julian.
Kasir itu kemudian mengembalikan kartu ATM kepada Julian.
"Terima kasih sudah mengeceknya, gunakan kartu ini saja untuk membayarnya" ucap Julian dengan mengeluarkan kartu ATM miliknya sendiri.
"Terimakasih sudah berbelanja" ucap kasir.
Julian langsung keluar dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai, Julian memasukkan semua bahan masakan itu ke dalam lemari es.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rob&son🤗
mantap👍👍👍👍💪💪💪
2022-07-08
0
.•♫•♬• 𝑨𝒍𝒆𝒙𝒂 •♬•♫•.
Astafirallahalhazim, Boros matamu, itu 2jt untuk belajar, ya wajar lah😭
Terkecuali 5jt😭🗿👍🏻
2022-05-03
4
ベルゼブブ
semangat
2022-01-18
0