>"Master, anda menerima sebuah hadiah dari sistem, apa anda akan membukanya?"<
"Hadiah?"
>"Ya, setiap Pengguna Eternity akan mendapat hadiah sehari setelah Pengguna terdaftar"<
"Hadiah apa?"
>"Sebuah kotak pemula, sebuah kotak keberuntungan, sebuah kotak skill, dan sebuah kotak langka"<
"Apa itu tidak terlalu banyak?"
>"Tidak Master, apa Master ingin membuka kotaknya?"<
"Buka semua kotak"
[Membuka kotak pemula… mendapatkan 10.000 poin, mendapatkan buku skill 'Change of form', mendapatkan sebuah pisau (S)]
[Membuka kotak keberuntungan… mendapatkan sebuah cincin dimensi, mendapatkan skill 'Penguasaan Instan', mendapatkan 20.000 poin]
[Membuka kotak skill… mendapatkan skill 'regeneration', mendapatkan skill 'healing', mendapatkan skill 'immune to poison']
[Membuka kotak langka… mendapatkan setetes darah Naga, mendapatkan setetes darah Phoenix, mendapatkan Dragon Armor]
"Skill? ini seperti game saja" gumam Julian.
[Master, Semua yang Master dapatkan disimpan dalam Inventory, apa Master ingin memperbarui Status Master?]
"Sebelum itu, Sena apa kau bisa menjelaskan semua skill yang aku dapatkan?"
[Baik Master…
- Change Of Form, skill ini memungkinkan Master untuk mengubah wujud Master, bisa menjadi perempuan ataupun orang lain, Master juga bisa menjadi sebuah benda dan hewan.
-Penguasaan Instan, skill ini membuat Master dapat mempelajari sesuatu dengan cepat.
-Regeneration, skill ini membuat Master memiliki regenerasi yang cepat, luka separah apapun dapat sembuh dengan cepat.
-Healing, skill ini dapat digunakan Master untuk menyembuhkan orang lain. Tapi, jika lukanya sangat parah, skill ini hanya bisa untuk menghentikan pendarahannya.
-Immune to Poison, skill ini membuat Master kebal terhadap racun apapun]
'Ini benar-benar seperti game saja' pikir Julian.
"Sena, perbarui statusku" ucap Julian.
[Memperbarui status… status telah diperbarui, apa Master ingin menggunakan darah Naga, dan darah Phoenix?]
"Apakah akan sakit"
[Master hanya akan merasakan sakit di seluruh tubuh selama 4 menit]
"Baiklah, gunakan darah Naga, dan darah Phoenix" ucap Julian.
Setelah mengatakan itu, Julian merasakan seluruh tubuhnya sakit, bahkan Julian merasakan jika tulangnya dihancurkan.
Setelah 4 menit berlalu, rasa sakit yang dirasakan oleh Julian langsung menghilang, dan kekuatan besar mengalir di tubuhnya.
Julian yang sebelumnya memiliki rambut hitam, pupil mata berwarna coklat muda, berkulit putih bersih, dan tinggi badannya 176. Setelah darah Naga dan darah Phoenix menyatu dengan darahnya, warna rambutnya semakin hitam dan mengkilap, pupil matanya berubah, mata kanannya berwarna emas, dan mata kirinya berwarna biru safir, kulit Julian juga semakin halus, dan tingginya juga bertambah menjadi 180 cm.
[Selamat karena telah mewarisi darah Naga dan juga darah Phoenix, Master]
Saat Julian menatap jam di layar ponselnya, dia masih memiliki banyak waktu sebelum pergi bekerja.
'Masih jam 11 siang, apa aku tidur dulu' pikir Julian.
"Sena, bangunkan aku pukul 2 sore" ucap Julian.
>"Saya akan membangunkan Master tepat waktu, selamat beristirahat dengan tenang, Master"<
'Kenapa kata-kata terakhirnya itu seperti aku akan mati?' pikir Julian.
Julian kemudian pergi ke kamarnya, dan menutup pintunya.
Julian langsung melompat ke atas kasur, dan menarik selimut, setelah itu Julian langsung tertidur.
Tok! Tok! Tok!
"Mm, Sena, apa bisa kau saja yang membukakan pintu?" gumam Julian.
>"Bisa saja Master, tapi saya harus memiliki tubuh"<
"Beli saja di sistem mu"
>"Membeli tubuh untuk sistem… 1000 poin di potong dari poin milik Master, Master bisa mengatur tubuh untuk sistem"<
Julian melirik sebentar ke arah samping, dia melihat seorang gadis seusianya.
Rambut gadis itu berwarna putih, pupil matanya berwarna biru, kulitnya putih bersih, dan tingginya sekitar 167 cm.
"Sena, jadi anak kecil usia 3 tahun saja" ucap Julian, kemudian melanjutkan tidurnya.
Sena kemudian mengganti tubuhnya, terlihat seperti seorang anak perempuan berusia 3 tahun, dengan rambut putih sebahu.
Sena kemudian pergi untuk membuka pintu.
Cklek!
"Kalian mencari siapa?" tanya Sena.
Di depan Sena saat ini ada tiga orang pria memakai setelan jas, mereka memiliki perawakan tinggi dan bertubuh besar.
"Apa kami bisa menemui Tuan Julian?" tanya salah satu pria itu.
'Master, apa dalam wujud anak kecil ini saya harus memanggil Anda Ayah atau Kakak?' tanya Sena berbicara dalam pikiran Julian.
'Terserah' ucap Julian.
'Kalau begitu saya akan memanggil Master dengan Ayah saja'
'Eh?'
Sena langsung memutuskan panggilannya.
"Mencari Ayah?" tanya Sena sambil memiringkan kepalanya sedikit.
'Apa Tuan Julian sudah menikah di usia muda?' pikiran ketiga pria itu.
"Ayah! Ada yang mencarimu!" teriak Sena.
Julian yang terganggu dengan teriakan Sena langsung bangun, dan berjalan menuju Sena.
"Sena, bisakah kau tidak berteriak?" tanya Julian kepada Sena.
Julian kemudian melihat siapa yang ingin bertemu dengannya.
Julian melihat ke arah kerah jas yang mereka pakai, ada sebuah bros berbentuk kepala Naga berwarna emas.
'Lambang itu… mereka pengawal keluarga Gillan' pikir Julian.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Julian.
"Tuan, Tuan Gillan ingin menemui Anda, jadi kami dikirim kemari untuk menjemput Anda" ucap salah satu dari pengawal itu.
"Ha~, baiklah, aku akan mengganti pakaian ku dulu" ucap Julian kemudian kembali ke kamarnya untuk menganti pakaian, setelah itu kembali.
"Sena, apa kau ingin ikut?" tanya Julian.
"Tuan bisa membawa Putri Anda" ucap salah satu pengawal.
'Dia bukan putriku! Dia itu sistem!' teriak Julian dalam pikirannya.
Para pengawal itu kemudian mengantar Julian dan Sena untuk masuk ke dalam mobil Limousine berwarna putih.
'Aku tidak terbiasa dengan barang-barang mewah ini' pikir Julian.
"Ayah" bisik Sena.
'Bisakah kau tidak memanggilku Ayah' pikir Julian.
'Master tidak suka dipanggil Ayah?' tanya Sena.
'Kau bukan anakku, untuk apa kau memanggilku Ayah?' tanya Julian.
'Tapi, ketika saya membuat tubuh ini, saya menggunakan DNA Anda'
Sementara itu, pengawal yang duduk di depan Julian, terus menatap Julian dan Sena secara bergantian.
'Mereka sangat mirip, apa mereka benar-benar Ayah dan anak? Tapi, bukankah Tuan Julian baru 17 tahun?' pikir pengawal yang duduk di kursi yang ada di depan Julian.
Julian hanya menyandarkan tubuhnya, dan kemudian mengambil ponselnya yang ada di saku celana miliknya.
Saat Julian melihat bayangannya sendiri di layar ponselnya yang belum dia nyalakan itu, Julian sangat terkejut dengan warna matanya yang berbeda.
'Kenapa kedua warna pupil mataku berbeda?' pikir Julian.
Julian kemudian menyalakan ponselnya, dan menekan kamera.
Di kamera ponselnya itu, Julian bisa melihat jelas warna pupil matanya, emas dan biru.
'Ini…'
'Master, warna matamu berubah karena darah Naga dan darah Phoenix yang menyatu dengan darah Master' ucap Sena yang berbicara dalam pikiran Julian.
'Apa aku bisa mengubahnya menjadi satu warna saja?' tanya Julian.
'Ya, Master bisa mengubahnya, tapi Master tidak bisa mengubah warna mata Master ke warna mata yang sebelumnya' ucap Sena.
'Begitu ya… apa aku hanya perlu memikirkan salah satu dari kedua warna mata ini?' tanya Julian.
'Ya, Master'
Julian kemudian mengubah warna matanya, sekarang kedua pupil matanya itu berwarna biru safir.
Tak terasa juga, jika mereka sudah sampai di Kediaman keluarga Gillan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rob&son🤗
mantap👍👍👍
2022-07-08
0
Uchiha Zikato
sayonara julian sensei
2022-07-04
0
Uchiha Zikato
sekali op tanggung tanggung
2022-07-04
0