Hari ini kami sekeluarga akan berlibur, sudah sejak lama kami tidak berlibur bersama. Meskipun tidak jauh tempat tujuan kami, namun kebersamaan ini sangat membuatku bahagia.
Istriku yang biasanya selalu sibuk dengan pekerjaan nya, hingga tidak pernah ada waktu untuk anak kami. Hari ini dia memutuskan untuk ikut, dan tentunya itu membuat aku semakin bahagia.
Masalah klinik aku percayakan sama Agus. Mungkin kalau ada klien bisa di ubah jadwalnya. Karena yang pasti hari ini aku gak mau di ganggu dengan alasan apapun.
Entah mengapa ku rasa Lisa hari ini sangat berbeda, dia begitu dengan Ade. Sungguh pemandangan yang jarang sekali aku lihat. Ade tertawa lepas ketika sedang bergurau dengan Lisa. Aku yang sedang asyik mengemudi hanya bisa ikut tersenyum.
Dua puluh menit perjalanan kami, akhirnya sampai lah pada tujuan. Taman wisata yang menarik dan bagus. Kami bertiga pun turun dari mobil.
Ade yang terlelap ku ambil dari gendongan Lisa, kami berjalan menikmati indahnya pemandangan yang di suguhkan di depan mata. Dan tak lama kemudian Ade pun terbangun.
Ade yang baru tersadar jika sudah di dalam taman wisata dia pun langsung minta turun dari gendonganku. Dengan senang hati aku menurunkan Ade, karena tanpa terasa pundak ku kram.
Ade terus berlarian, sungguh terlihat sekali jika dia sangat bahagia. Dan menikmati keindahan tempat itu. Lisa yang tak mau terjadi apa apa dengan Ade, dia mengikuti kemana Ade pergi.
" Ya Tuhan terima kasih telah memberikan kebahagiaan pada keluarga kami. Semoga kebahagiaan ini sampai nanti." Doa ku dalam hati.
" Pa... yuk kita makan dulu, kasihan Ade mungkin dia juga sudah lapar." Ajak Lisa.
" Ya ni papa juga udah lapar, yuk."
Di Restoran.
" Kamu mau pesan apa Pa?"
" Sama kan aja Ma."
" Ok lah kalau begitu."
Lisa melambai pada pelayan. Dan dengan sigap pelayan itu pun langsung mendekat.
" Mbak pesan ini, ini dan ini ya, dan minumnya jus jeruk 2." Pinta Lisa sambil menunjuk beberapa menu makanan.
" Baiklah mohon tunggu sebentar."
Setelah pesanan kami datang, kami segera memakannya. Sudah hampir 1 jam kami berada di restoran tersebut. Tiba tiba ada seorang ibu ibu datang ke meja kami.
" Maafkan saya Dok, saya tadi sudah ke klinik anda. Dan petugas yang di sana mengatakan kalau anda sedang cuti. Tapi maaf kan jika saya menyusul anda ke sini, karena masalah yang saya hadapi ini benar benar membuat saya ingin segera menemui dokter."
Wanita mungkin dalam usia tiga lima tahun itu langsung duduk di depanku dan mengeluarkan keluh kesah nya. Beruntung Lisa istriku sedang pergi ke toilet bersama Ade.
" Maaf kan saya Bu, besok pagi saja anda datang ke klinik saya. Hari ini saya tidak bisa mengabaikan istri dan anak saya. Saya benar benar minta maaf."
" Baiklah Dok, besok saya akan ke klinik dokter. Maaf jika kehadiran saya mengganggu kebersamaan dokter dengan keluarga, saya permisi."
" Silahkan."
Walaupun dengan berat hati aku mengabaikan klienku kali ini, namun aku juga tidak mau istri dan anakku semakin menjauh dariku.
Senja pun menyapa, kami bertiga memutuskan untuk segera pulang, karena Ade kelihatan sangat kelelahan begitu juga dengan Lisa.
Dalam perjalanan pulang aku tak sengaja melihat ibu ibu yang menemui aku tadi.Tapi aneh nya kenapa jam segini berada di depan pemakaman. Pandangan nya jauh ke dalam area pemakaman itu.
Ingin rasanya aku berhenti dan bertanya, namun aku urungkan kita melihat dua orang yang aku sayangi tertidur lelap. Akhirnya ku laju kan mobil ku dengan segera.
Sesampainya di rumah aku memberhentikan mobilku. Aku berusaha membangunkan Lisa dan Ade. Ketika mereka sudah masuk ke dalam rumah, aku bergegas mengambil barang bawaan kami tadi. Ku buka bagasi mobil dan tiba tiba ku dengar suara bayi menangis.
oeeekk oeeekk ooeeekk.
Ku berjalan ke samping rumah, coba mencari sumber suara, semakin dekat dan semakin dekat. Dan ku buka kardus yang mengeluarkan suara itu.
"Aaarrrghhh..." teriakku, dan langsung lari masuk ke dalam rumah.
Aku syok, melihat apa yang ada di dalam kardus tersebut. Darah segar yang begitu banyak.
" Ada apa Pa? kenapa teriak teriak nanti kalau Ade bangun gimana?" tanya Lisa yang terbangun karena teriakan ku. Dia semakin terkejut melihat keringat yang banyak di dahiku.
" Pa... kenapa? wajah Papa kenapa pucat sekali?" tanya istriku lagi.
" Tadi aku mendengar suara tangisan bayi, terus aku mencari sumber suara itu, tapi saat aku menemukan. Di dalam kardus itu ada bayi dengan leher terputus tapi bayi itu masih bisa menangis dan menatapku tajam. Matanya bersinar merah, aku langsung lari masuk rumah."
Lisa menutup mulutnya, dia mulai ketakutan.
" Papa gak sedang bohong kan sama mama?"
" Mana mungkin aku bohong Ma, kalau kamu tidak percaya ayo kita lihat ke sana."
" Tapi aku takut Pa." " Dan kenapa aku tidak mendengar suara tangisan itu?"
" Lebih baik ayo kita lihat lagi ke sana, jika bayi itu masih di sana kita bawa ke kantor polisi saja."
" Baiklah, ayo."
Aku dan Lisa pun berjalan kesamping rumah yang ada kardus bayi tadi. Dengan penuh was was aku membuka kardus yang di depanku. Kosong... ya kardus itu kosong bahkan darah yang penuh di kardus tadi pun tidak ada.
Huwaahh huaawwahh...
Suara tangis Ade terdengar aku dan Lisa pun kaget.
"Ade..." kata Lisa, dan kami pun langsung lari masuk ke dalam rumah.
Tapi... kami tertegun melihat Ade di kamarnya yang tengah tidur terlelap, tanpa tangisan.
" Lalu tadi suara tangis siapa Pa?"
" Aku juga gak tahu. Terus bayi yang di kardus tadi pun kenapa tidak ada? kardus yang sama tapi darah yang seger itu pun tak kita temukan. Sebenarnya ada apa ini?"
" Lebih baik kita sekarang istirahat, jangan di pikirkan hal tadi, mungkin ada orang iseng."
" Iya Ma, ayo kita istirahat."
Aku dan Lisa pun langsung pergi ke kamar. Namun entah mengapa mataku sulit untuk terpejam. Setiap kali aku berusaha memejamkan mata maka, wajah bayi itu akan jelas terlihat. Berulang ulang kali ku coba namun tetap sama. Ku pandangi wajah Lisa istriku yang sudah masuk ke alam mimpi. Aku biarkan mataku ini, hingga akhirnya entah pukul berapa aku pun terlelap.
#Terima kasih 🙏 ya'sudah mampir ke cerita ku jangan lupa like dan komen 🙏😘🙏 dan juga vote dan favoritkan ya 🙏😘🌹💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Sept September
like buat Kakak
2020-10-02
1
Pangeran Es
Sereeeemmm..untung bacanya pagi hari
2020-09-29
0
Haruka24_
Like..likee..selalu untukmu....Cerita horor my favorite
2020-09-22
0