Misteri 4

 

***DIA PELINDUNG***

Setiap orang mempunyai malaikat pelindung, namun tak banyak orang yang menyadari keberadaannya.

 

Kisah ini akan berkaitan dengan dunia ilusi anak, yang sering di sebut teman khayalan.

Terkadang teman khayalan ini akan sangat nyata bagi mereka yang mempunyai imajinasi tinggi. Sehingga dalam kesempatan apa pun, teman khayalan ini akan di ikut sertakan. Contohnya dalam acara makan bersama.

"Seorang tokoh empiris berkata jiwa manusia waktu lahir suci dan putih bagaikan kertas yang belum di tulis. Akan menjadi apa kertas itu tergantung pada pengalaman apa saja yang mereka lalui. Benar begitu kan pak Yusuf?"

Aku mengangguk, " Pinter juga klien ku kali ini" batinku.

"Namun sayang aku bukan salah satu yang di katakan tokoh Inggris itu. Kertas tidak lah bersih, Aku tidak kosong saat dilahirkan. Semenjak aku menghirup udara untuk pertama kalinya di bumi, aku sudah bersama dengan sesosok makhluk di dalam diriku. Bukan indera ku yang menuntunku mencari pengalaman dalam hidup, tapi dia lah yang menentukan semuanya. Dia yang menjadi pemandu dalam hidupku. Raga ini bukan hanya milik ku sendiri namun juga miliknya."

"Siapa?"

" Dia adalah malaikat pelindung ku, yang bernama Angel."

Pertama kali aku melihatnya, aku berfikir bahwa dia adalah ibuku, ternyata bukan. Ibuku telah meninggal setelah melahirkan aku. Aku tahu belum lama ini, jika dia wanita wanita cantik, lembut itu bukanlah ibuku.

Saat aku mengetahui hal itu aku sangat terguncang. Bagaimana tidak sejak kecil Angel tidak pernah pergi dari sisiku. Ia menggendong dan menyusuiku, merawat ku, serta mengajarkan ku lagu anak, dia itu sempurna sebagai seorang ibu.

Tak seorang pun yang bisa melihat kehadiran Angel kecuali aku. Sejak kecil aku memperlakukannya sangat istimewa. Saat kecil Ayah bilang bahwa Angel hanyalah teman khayalanku saja. Ku bilang bukan, dia adalah teman ku yang sebenarnya, bukan sekedar teman khayalan. Pada saat itu Ayah hanya membiarkan aku tetap berhalusinasi.

Aku memberikan Angel tempat yang khusus di setiap aktivitas untuknya. Di kamar mandi ku sediakan semua peralatan mandi untuk Angel, begitupun dengan peralatan makan serta kursi di meja makan. Karena Angel pernah bilang bahwa dia tidak suka berbagi alat pribadi dengan orang lain.

Pada suatu hari Angel menghilang. Ia berpamitan pada ku melalui mimpi. Saat itu Rohku bermain dengan Angel ke Jogja, tepatnya Malioboro. Aku ingat saat itu dia bilang bahwa di sinilah tempat favoritnya, di tengah pembatas jalan, memperhatikan kesibukan di tempat itu.

Sepanjang jalan kami menikmati semua yang ada di tempat itu. Pertunjukan seni, kuliner, hingga kami kelelahan malam itu. Menjelang pagi, saat kami sedang istirahat di depan pohon beringin kembar. Angel meraih kedua tanganku dan berkata.

" Kini kau sudah dewasa, sudah cukup mampu menjaga dirimu sendiri dari semua gangguan. Kamu sudah tidak membutuhkan ku lagi di sisimu, May."

Aku tidak mengerti maksud dari kata kata itu. Dan saat bersamaan aku pun terjaga dari tidur, dan di kasurku terdapat bercak darah. Aku mendapatkan menstruasi pertama.

Semenjak saat itu kehidupan ku berubah. Angel tidak pernah lagi muncul di hadapanku. Mimpi terakhirku bersamanya merupakan pertemuan terakhir ku bersama Angel. Aku sering mendapat gangguan dari makhluk halus, sejak Angel tidak ada. Bukan gangguan, namun penglihatan penglihatan aneh yang mempunyai maksud tertentu.

Malam itu ketika aku terbangun hendak buang air kecil, aku melihat sekelebat bayangan putih. Namun aku sudah ta tahan untuk buang air kecil, aku pun tak menghiraukan bayangan itu. Tapi ketika aku keluar dari kamar mandi, aku masih melihat bayangan putih itu. Dengan penasaran ku dekati bayangan yang sedang menangis itu.

Ketika ku tengok ASTAGA ... bayangan itu adalah sesosok pocong. Kain kafan yang membungkus tubuhnya itu terlihat sangat bersih, hanya wajahnya yang merah penuh dengan darah segar.

Pocong itu menangis terus.

Sepanjang umur untuk pertama kalinya aku melihat makhluk alam lain yang amat menyeramkan. Aku bergidik melihatnya.

Semakin lama dia terus menangis dan semakin banyak darah di wajahnya, aku pun semakin takut untuk melihatnya. Ketika pocong itu menoleh ke arah ku, samar kulihat wajah pocong itu mirip teman ayahku. Pak Beni teman ayah yang sering datang ke rumah.

Aaarrghhh.... Aku berteriak, lari tunggang langgang ke kamar ayah ketika pocong itu mendekatiku. Ayah seketika langsung terbangun, dan aku pun menceritakan kejadian yang baru saja aku alami.

Pagi harinya terdengar kabar mencengangkan. Pak Beni meninggal dunia karena kecelakaan. Wajahnya hancur membentur aspal, darah segar mengalir terus dari wajahnya. Persis seperti yang ku lihat semalam.

Aku dan ayah kaget sekali, aku menangis sedih dan takut.

Kejadian yang kedua, Bu Sari pengasuhku. Tengah malam aku melihatnya mencuci baju di belakang.

" Malam malam kok mencuci baju bi? kenapa nggak besok aja." Selorohku.

Tidak mendapat respon dari BI Sari, dia masih tertunduk dan terus mencuci baju. Aku merasa kasian, aku pun mendekatinya lagi.

" Sudah bi tinggal saja, lanjutin besok lagi sekarang sudah malam." Kataku sambil mengelus pundak pengasuhku itu.

" Bibi takut besok nggak sempet, ngga pa pa biar bibi cuci sekarang," jawabnya.

Aku pun nggak mau berdebat dengan bi Sari, lagipun aku sudah ngantuk akhirnya aku pergi tidur. Ketika aku melewati kamar BI Sari, dengan pintu yang terbuka kulihat ada tubuh yang sedang tidur. Ku dekati tubuh itu, dan di sana adalah BI Sari yang sedang terlelap. Astaga ... bagaimana mungkin BI Sari ada dua??

Dengan cepat aku lari ke belakang, ingin ku pastikan bahwa wanita yang tengah mencuci tadi adalah BI Sari.

" Bi ..."

Bibir kini keluh, apa yang di hadapan ku saat ini berbeda jauh dengan apa yang ku lihat tadi. Bi Sari kini menghadapku, wajahnya pucat, kulitnya berwarna putih.

Saat itu pun aku sadar bahwa mungkin bi Sari ta lama lagi akan pergi meninggalkan kami. Dan itu benar, keesokan harinya kami menemukan bi Sari tergeletak di ruang depan, dan tidak bernafas lagi. Bi Sari terkena serangan jantung yang merenggut nyawanya di pagi itu.

Berulang-ulang kali kejadian yang seperti itu, aku lelah aku benar-benar tidak sanggup lagi. Aku mohon tolong bantu mengembalikan Angel lagi padaku, Pak. aku butuh Angel.

May menangis.

Aku memandangi wajahnya sejenak.

" Kau di ciptakan dan dilahirkan sendiri. Itu artinya kau bisa menaklukkan nya sendiri. Tidak ada alasan untuk kau bersama dengan makhluk itu."

# Terima kasih 🙏🤗 sudah mampir ke cerita ku yang ketiga ini, mohon dukungannya ya dengan like, komen, vote dan jangan lupa favoritkan ya. 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

like

2020-10-02

1

HANA

HANA

like

2020-09-27

0

Savath

Savath

Baca Novel ku yuk, untuk yang suka cerita Action Fantasi Misteri. Judulnya “Immortal Destiny” Semoga suka 🙂

2020-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!