D I A
Lisa Dwiyati, anak kedua dari Susilo dan Mira. Usianya sudah menginjak 29 tahun, memiliki suami yang begitu sayang dan baik padanya-Aptoni Saputra.
Keduanya telah menikah selama 5 tahun dan sudah memiliki anak 1 berusia 3 tahun, Ashila. Ya, Lisa dan Toni memiliki anak perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan.
Keduanya hidup bahagia, Lisa yang bekerja sebagai MUA tak pernah merasa kekurangan dalam urusan materi. Sang suami-Toni juga memiliki penghasilan yang tak sedikit dari usahanya mengelola beberapa kebun karet.
Semua berjalan dengan baik. Toni merasa bahagia dan bangga memiliki istri secantik Lisa. Lisa pun begitu, Toni tampan dan tak pernah melarangnya melakukan apapun yang ia inginkan.
Sampai suatu hari, Lisa bertemu dengan Rio, sang fotografer tampan yang mampu membuatnya jatuh hati.
Lisa merasa Rio jauh lebih menarik dibanding Toni. Wanita itu merasa jenuh pada rumah tangganya yang hanya datar-datar saja, tak ada masalah yang serius.
Berkat rayuan maut Rio yang ternyata juga memiliki perasaan pada Lisa, keduanya akhirnya terlibat hubungan terlarang.
"Mbak, jilbab pengantinnya berantakan. Itu, diminta sama tukang foto buat benerin."
Suara wanita yang berasal dari luar kamar pengantin itu membuat Lisa menoleh seketika. Lisa yang tengah merapikan alat make-upnya bersama asistennya langsung berhenti dan menatap pada wanita itu.
"Oh iya, sebentar." Lisa menatap asistennya-Tutik, lalu menggerakkan dagunya sebagai isyarat kalau Tutiklah yang membetulkan jilbab pengantin itu.
"Tak tinggal dulu, Mbak." Tutik pergi meninggalkan kamar pengantin itu lalu menuju ke pelaminan. Lisa lalu melanjutkan kegiatannya yang sedang merapikan alat make-upnya itu.
Lisa tinggal di kampung, salah satu kampung yang ada di Tulang Bawang Barat, Lampung. Sejak menikah dengan Toni, Lisa menekuni hobinya yang suka merias wajah. Toni membiayai kursus istrinya itu yang bercita-cita sebagai MUA.
Tak butuh waktu lama, setahun setelah menikah, Lisa langsung membuka jasa rias pengantin di kampungnya. Toni sendiri merupakan anak dari salah satu orang kaya di kampung Lisa. Orangtua Toni memiliki kebun karet dan kebun singkong hingga puluhan hektar.
Semenjak menikah dengan Toni, kehidupan Lisa sangat terjamin. Wanita yang memiliki rambut panjang lurus dan berwarna pirang itu tak pernah merasa kekurangan. Dulunya Lisa hanyalah anak dari keluarga sederhana, ia hanya lulusan SMA dan bekerja di salah satu salon kecil yang gajinya tak seberapa. Hingga Toni datang dan meminangnya, kehidupan Lisa berubah dan membuatnya tampil lebih cantik.
"Mbak, dicariin sama Mas Rio," ucap Tutik yang usianya 2 tahun lebih muda dari Lisa. Ia baru saja masuk ke kamar pengantin setelah membetulkan jilbab pengantin yang berantakan.
Lisa berkerut, ia mendengarkan Tutik sambil menghitung kotak bulu mata palsu yang ada di tangannya. "Rio siapa?"
"Itu loh, tukang foto yang kerja sama Mas Arif. Tukang foto baru, katanya salam buat Mbak Lisa." Tutik bercerita sambil membantu bosnya itu merapikan alat make-up.
Lisa mengangguk, "biarin aja." Lisa tak ingin menanggapi hal yang dianggapnya tak penting. Rio adalah fotografer yang bekerja di salah satu studio foto paling terkenal di Tulang Bawang Barat. Usianya setahun lebih muda dari Lisa, 28 tahun. Ia baru saja bekerja di Arifin Digital sekitar 3 bulan.
Sejak pertemuannya dengan Lisa 1 bulan lalu, Rio memiliki perasaan untuk Lisa. Rio sendiri adalah tipe pemuda yang lebih memandang fisik pada lawan jenis. Sementara Lisa adalah wanita mapan yang cantik dan tubuh Lisa bak gitar Spanyol untuk ukuran ibu muda. Itu sebabnya Rio begitu terobsesi pada Lisa.
Ya, Rio tahu pasti kalau Lisa adalah istri Toni dan ibu dari Ashila. Namun Rio seperti tak peduli, ia bahkan berniat merebut Lisa dari Toni.
***
Pesta pernikahan di kampung Lisa tak seperti pesta pernikahan di kota-kota besar. Di kampung Lisa, pesta pernikahan akan diadakan sejak pagi hingga malam tiba.
Pengantin akan menikmati 3 kali ganti baju, atau sesuai dengan kesepakatan antara pengantin dan pihak wedding organizer. Lisa memang tak hanya menyediakan jasa make-up saja. Mulai dari dekorasi pelaminan, grown, catering dan keperluan pesta lainnya ia tawarkan dengan berbagai jenis dan harga yang bervariasi.
Seperti biasa, jika sudah jam 8 malam, Lisa akan meminta pengantin turun dari pelaminan. Lisa membantu sang pengantin turun dari pelaminan dengan memegangi ekor grown yang menjuntai hingga beberapa meter panjangnya.
Saat itu, Rio-sang fotografer baru itu mendekati Lisa dan mencoba membantu Lisa. Tutik yang hendak membantu Lisa memilih mundur karena Rio lebih dulu menyerobot.
"Mbak, sombong amat sih." Rio mencoba mengajak Lisa berbicara.
"Aku nggak sombong," ucap Lisa dengan senyumnya yang tampak manis. Lisa dan Rio akhirnya sampai di kamar pengantin, Rio melepas ekor grown itu dan memandangi Lisa dengan takjub. Bahkan ketika malam tiba, wajah Lisa masih saja cantik di mata Rio.
"Kenapa nggak keluar seharian? Biasanya Mbak minta foto buat jadi testi."
"Aku capek aja, kebetulan kamu di sini, tolong kirim ya beberapa foto ke WA aku." Lisa menatap Rio, masih dengan tersenyum.
"Aku kirim ke nomor siapa nih?" tanya Rio.
"Ke nomor aku dong, Rio. Masak kamu nggak tahu nomor MUA paling terkenal di Tulang Bawang Barat."
"Tahu, tapi aku nggak tahu nomor pribadinya. Setahu aku itu nomor kan buat bisnis." Rio mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
"Sama aja, Yo. Nomorku satu untuk semua, nanti kirimin ya. Udah ya, tuh pengantinnya udah gerah."
"Yang ini kan nomornya, Mbak?" tanya Rio sambil menyodorkan ponselnya ke hadapan Lisa.
"Iya." Lisa menjawab singkat dan langsung menutup pintu kamar pengantin.
Rio pergi dengan perasaan kecewa. Ia masih berharap kalau sikap Lisa akan berubah dan menjadi semakin akrab dengannya.
***
Lisa tiba di rumahnya tepat jam 10 malam. Ashila, sang buah hati sudah terlelap tidur. Jika Lisa bekerja, Ashila akan ikut ayahnya atau ikut kakek dan neneknya. Alisha sudah terbiasa ditinggal sang ibu sejak masih bayi. Toni sendiri tak pernah mempermasalahkan itu dan selalu mendukung apa yang Lisa lakukan.
"Shila udah tidur, Mas?" tanya Lisa sambil mencium punggung tangan suaminya.
"Assalamualaikum dulu dong, Sayang." Toni mencubit hidung Lisa dengan manja.
"Assalamualaikum, Mas. Shila udah tidur?"
"Waalaikumsalam, udah, dari jam 8 tadi. Udah sana, mandi." Toni memegangi pundak sang istri lalu mendorongnya menuju ke kamar mandi, "aku bisa sendiri, Mas."
Ketika Lisa tengah mandi, ponsel Lisa terus-menerus bergetar. Toni melirik ponsel istrinya yang tergeletak di ranjang dan lalu mengeceknya. Ternyata Rio mengirim banyak sekali foto pengantin yang dirias Lisa hari ini. Namun foto terakhir yang Rio kirim membuat Toni mengernyitkan dahinya.
Di dalam foto itu, tampak Rio yang tengah duduk di sebuah kamar dengan bertelanjang dada. Dada Rio yang bidang serta perutnya yang bak roti sobek itu terlihat begitu maskulin. Tangan kanan Rio tampak mengarah ke kamera, ibu jari dan jari telunjuknya membentuk simbol hati.
Toni tak mengerti kenapa Rio mengirim fotonya beserta dengan foto-foto pengantin itu.
"Siapa, Mas?" tanya Lisa yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Rio," jawab Toni jujur setelah membaca nama kontak yang tertera.
"Oh, dia kirim foto pengantin, ya?" tanya Lisa yang kini sudah duduk di depan meja riasnya. Lisa selalu rutin merawat wajahnya, karena baginya wajahnya adalah aset darinya yang paling berharga.
"Iya, tapi ini dia juga kirim foto dia sendiri, nggak pake baju lagi. Apa mungkin dia salah kirim, ya?" tanya Toni tanpa curiga berlebih.
"Mungkin salah kirim, Mas." Lisa mencoba menjawab santai. Namun di benaknya tengah memikirkan apa benar Rio hanya salah kirim. Sejak pertemuan pertama mereka hingga tadi, sikap Rio menunjukkan kalau Rio seperti memiliki perasaan padanya. Lisa lalu mengembuskan nafas panjang, ia tak ingin memikirkan Rio lagi. Karena baginya, Toni merupakan paket lengkap, tampan, baik dan kaya raya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Jazila
lho baru tau shelin sma Ricky ganti yaaa
2022-03-02
0
Bayangan Ilusi
Salam kenal dari Menggapai Asa😊
Mari saling dukung karya kita🤗
Ditunggu masukannya juga di karya aku🙏
2021-04-09
0
Arini Rosmiati Ar
mampir😍😍
map baru ketemu novelnya😍😍
2021-02-22
0