SUAMIKU MANTAN IPARKU
Tangis Kirana pecah ketika mengantarkan jenazah ayahandanya ketempat peristirahatan nya yang terahir. Para tetangga berbondong bondong membantu Rana mengebumikan ayah tercintanya
Gadis manis keturunan Batak Jawa itu terlihat sangat terpukul. Rana mengiklaskan kepergian ayahnya meski dengan deraian air mata. Sesak memang tapi bagaimana lagi Ilahi sang pemilik hidup sudah berkehendak.
Rana melangkahkan kakinya dengan gontai, air mata itu terus mengalir, sesekali dia menengokan kepalanya kebelakang. Rana masih ingin duduk dipusara sang Ayah tapi para tetangganya membujuknya agar pulang bersama mereka. Mereka pun trenyuh menyaksikan nasib gadis ini.
Saat ini Rana baru berusia sekitar 16 tahun, dia baru duduk dikelas 10 disalah satu SMA yang tidak terlalu terkenal dikota Surabaya kota dimana ayah nya berasal.
Tak dipungkiri bahwa saat ini Rana sangat kebingungan bagaimana dengan nasib nya kedepan, dia sudah tak ada siapapun untuk dijadikan sandaran.
Rana menatap lagit yang mulai gelap, para peziarah sudah pada pulang kerumah masing masing. Rana duduk sendiri diruang tamu rumahnya, ruang tamu itu masih ada tiker yang digelar untuk menerima para peziarah tadi.
Ayahnya pergi tanpa meninggalkan apapun, saat ini dirumahnya hanya ada air mineral itu pun para tetangganya tadi yang membawa.
Rana gelisah, otak nya masih belum berani berfikir apalagi mengambil keputusan untuk dirinya. "Apa yang harus Rana lakukan sekarang ayah," gumam Rana dalam lamunan nya.
"Tenang saja nduk ada Allah yang menjagamu," rasanya Rana mendengar seseorang mengatakan itu. Dia punmenghapus air matanya dan mencari arah suara itu.
Rana berjalan mengelilingi ruangan dalam rumah kontrkanya yang hanya terdiri ruang tamu dan kamar itu serta dapur kecil buatan ayahnya sendiri, serta kamar mandi yang super minimalis.
"Ga ada orang, siapa yang ngomong tadi yak," gumam Rana lagi.
"Aku penjagamu Rana," ucapnya lagi, Rana merinding.
"Siapa kamu?" tanya Rana lagi.
"Aku penjagamu, budek ya," ucap nya lagi, suaranya terdengar semakin jelas.
Rana kembali merinding, dia pun memilih keluar kamar dan duduk diruang tamu lagi. Dia ingin lari tapi kemana, yang ada nanti orang orang akan menganggapnya gila.
"Ya Tuhan, apa aku sudah gila," ucap Rana.
"Tidak kamu tidak gila, aku ada disebelahmu," jawab mahluk tak kasat mata itu lagi.
Rana gemetar kepalanya menoleh kekanan dan kekiri, tak ada siapapun.
"Ya Tuhan aku benar benar sudah gila, bagaimana ini," ucap Rana lagi sambil menekuk lututnya dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Siapa bilang kamu gila, kamu ga gila kok," ucap nya lagi.
"Kalau aku ga gila aku mau tau wujudmu," ucap Rana, benar saja setelah mengatakan itu Rana benar benar melihat kabut didepanya, dan munculah sesosok gadis cantik yang mirip dengan nya.
Rana pun terkejut, "Siapa kamu?" tanya Rana sambil menjauhkan badanya.
"Aku Rani saudara kembar kamu," jawab nya.
"Kamu boong, kamu jin ya?" tanya Rana.
Mahluk halus itu hanya mencibikan bibirnya.
"Pergi kamu aku ga mau berteman denganmu\=" ucap Rana sambil menjauhkan tubuhnya lagi. Rana memperhatikan gadis yang mengaku bernama Rani tadi, duduknya melayang sungguh membuat merinding.
"Enggak, aku mau jagain kamu," jawab Rani.
"Apaan sih," Rana menatap Rani dengan tatapan permusuhan.
Rani hanya tersenyum dia pun berdiri, Rana terus melihat apa yang diperbuat gadis yang mengaku bernama Rani itu. Gadis hantu itu melombatkam satu kakinya seperti anak yang sedang memainkan permainan galah panjang. Dia persis seperti gadis yang baru berusia tujuh tahun padahal jika dilihat dari tubuhnya dia seperti gadis remaja pada umum nya.
Meski takut Rana memilih tak menghiraukan gadis hantu itu. Rani menghentikan permainan nya ketika para tetangga Rana datang untuk membaca tahlil bersama.
Rana menatap ke arah Rani, gadis itu hanya tersenyum manis padanya, benarkah dia penjagaku batin Rana.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Susana Dewi
awal yang syeremmm tapi penisirin.. 😄
2024-05-12
0
Okto Iskandar
siiip...
2023-11-26
0
Syifa_NA
mampir Juga
2022-11-09
0