Seorang tetangga yang baik hati menawari Kirana pekerjaan sebagai penyapu jalanan, atau lebih terkenal dengan sebutan pasukan kuning, Rana tak keberatan dengan itu paling tidak sekarang dia tak menggantungkan hidupnya pada orang lain, gajinya juga lumayan bisa dia gunakan untuk membayar kontrakan dan juga memenuhi kebutuhanya sehari hari, Rana juga berniat kembali kebangku sekolah jika uang yang dia kumpulkan sudah bisa dia jadikan pegangan.
Rana harus hidup super hemat, dia pun memutuskan pindah kontrakan agar dia bisa lebih berhemat, pemilik kontrakan pun berbesar hati, dia menawarkan Rana yang hidup sendiri itu untuk tinggal diatas rumahnya, disana ada bekas gudang, asal Rana mau membersihkan nya sendiri maka Rana bisa menempatinya dengan geratis, Rana hanya perlu membayar uang listrik dan juga air sebanyak 50rb perbulan, Ahh lumayan dia bisa berhemat sebesar 350rb perbulan.
Sebelum berangkat kerja Rana membersihkan gudang tersebut, tak mudah baginya untuk bernegosiasi denga mahluk penunggu ruangan itu, Rana sedikit takut tapi dengan keteguhan hatinya ahirnya dia pun nekat.
Sebelum masuk keruangan itu, dia pun mengetuk pintu itu dan tara ketika dia membuka pintu itu benar saja ada dua pasang mata yang menatap nya, Rana berusaha cuek, berusaha tak menghiraukan tatapan yang mengintimidasinya, ah kita beda alam biarkan saja batin Rana.
"Hay mau ngapain kamu?" tanya salah satu dari mereka, Rana pura pura tak mendengar pertanyaan dari mahluk halus itu.
"Dih lo budek ya." ucap mahluk itu lagi, Rana masih tak menghiraukan nya, Rana masih saja mengeluarkan kardus kardus kosong dan beberapa perabot yang tidak terpakai, Rana mulai menyapu pantai dan membersihkan semua debu debu yang ada diruangan yang akan dia tempati.
Salah satu dari mereka berdua sepertinya tak suka diusik, dia pun mendorong Rana hingga jatuh tersungkur.
"Bangun kamu, aku tau kamu bisa melihat dan mendengar kami." hardik nya, Rana hanya tersenyum.
"Kita berbeda alam kalian ga usah sok kuasa." jawab Rana, dia pun berdiri dan membuka jendela dan melebarkan pintu, dua mahluk yang tak punya dimensi waktu itu pun menciut.
"Kalian ga usah sok sama saya, kita beda alam aku memang bisa melihat dan mendengar kalian, tapi aku tak ingin cari gara gara dengan siapapun, aku harap kalian bisa mengerti, aku akan mencoba mengerti kalian tapi aku harap kalian juga mengerti saya." ucap Rana, mereka hanya mendengarkan, Rana tak yakin mereka akan menurut tapi setidaknya mereka bisa memahaminya.
Ah, si Rani giliran di butuhin aja ga nongol batin Rana.
Rana meneruskan pekerjaan nya, dua miss k( wujudnya kuntilanak) itu tak terlihat lagi, Rana tak perduli dengan keberadaan mereka.
Rana mulai mengecat tembok ruangan itu sesuai warna kesukaan nya, membersihkan kamar mandinya juga, semoga ini adalah awal yang baik
Huff sungguh melelahkan pekerjaan nya hari ini, dia pun menghentikan pekerjaan nya sampai disini, besok setelah cat nya kering dia akan melanjutkan mengepel dan mengelapnya lagi hingga ruangan ini siap digunakan.
Rana bersiap berangkat kerja dengan sepeda mini peninggalan ayah tercintanya, Rana sudah mulai bisa menerima kepergiaan ayah nya dengan keiklasanya, dia sekarang sudah mulai bisa membuka lembaran baru untuk masa depannya.
Sesampai nya dikantor dia dan tim nya mulai mengganti pakaian nya dan bersiap dengan peralatan perang nya, sapu pengki dan karung karung plastik sebagai tempat yang akan mereka gunakan untuk menimpun daun daun kering.
"Hay." sapa seseorang.
Rana tau bahwa yang menyapanya adalah Rani sahabatnya
"Apaan, tadi dibutuhin aja ngilang." ucap Rana.
"Sory gue tadi asik lihat cowok ganteng." jawab Rani.
"Hantu tau cowok ganteng." jawab Rana.
"Gini gini gue juga pernah hidup kayak elo tau." jawab Rani.
"Tadi ada miss k ngamuk tau." ucap Rana.
"Yang digudang ya?" tanya Rani.
"Heemm, kemana lo gue butuhin ngilang." jawab Rana.
"Hi, gue ga mau kalau sama dia." Rani mengidik ngeri.
"Kenapa?" tanya Rana.
"Serem, galak." jawab Rani.
"Dia mati kenapa sih?" tanya Rana.
"Bunuh diri kata temen temen."
"Ooo, lo tau namanya kagak?" tanya Rana, Rani menggeleng.
Teman Rana yang dari tadi memperhatikannya pun bertanya.
"Kon ngomong mbek sopo Ran, kon wis ngendeng ta ngomong dewe (kamu ngomong ama siapa Ran, kamu udah gila ya ngomong sendiri)?" tanya temen Rana, Rama hanya tersenyum dan kembali melanjutkan pekerjaan nya, Rani yang melihat teman Rana mengomel hanya tertawa, "ahh lucunya mereka." ucap Rani.
Rani tak menghiraukan dua mahluk yang berbeda alam itu, yang dia pikirkan hanyalah pekerjaan nya cepat selesai dan dia bisa beristirahat karena hari ini capek sekali rasanya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
𝔔𝔲𝔢𝔢𝔫 𝔅𝔲𝔨𝔞𝔫 𝔯𝔞𝔱𝔲
koreksi dikit thor,,bahasane saya aku piye maksudte thor,,nek saya yo pake saya ja g usah pake aq🤭
2022-06-29
0
Acheuom Rahmawatie
batu lanjut baca😁😁
2021-10-18
0
Devani Eva
pasukan orange Thor
atau lebih tepatnya PPSU
2021-09-30
0