Setelah kejadian hari itu, tidak ada lagi yang berani mengganggu Rendra. Karena teman yang membullynya terbukti bersalah dan diberikan sanksi yang tegas dari sekolah.
Pada dasarnya sifat Rendra menurun dari ibunya, apabila tidak diusik ia juga tidak akan mengganggu terlebih dulu. Ketika di bully pun, Rendra tidak ingin ambil pusing dan tidak menggubrisnya. Namun, kemarin teman nya sudah kelewatan dengan berani bermain fisik, maka ketika itulah ia melawan.
Semenjak pertemuan Gadis dengan Mami Rosa di rumah sakit waktu itu, membuat mereka menjadi lebih akrab dan lebih sering berkomunikasi walaupun keadaan mereka terbentang jarak.
Jakarta-Jepara. Eak, dibuat judul lagu masuk juga nih kayaknya hihihi 😀😀✌🏻
Waktu itu, Mami Rosa ke Jakarta hanya untuk menengok putra semata wayangnya (Alan) yang sedang bertugas di salah satu rumah sakit yang berada di sana, Alan ditugaskan di sana selama kurang lebih 1 tahun.
Siapa yang menyangka, pertama kali datang di Jakarta, Mami Rosa malah bertemu dengan sahabat lama putranya yang juga sudah ia anggap sebagai anak perempuan nya sendiri.
Mami Rosa sudah mendengar semua cerita pahit tentang Gadis, mulai dari ditinggalkan sang Ibu, juga tentang perceraian nya.
Singkat cerita, Mami Rosa telah meminjamkan modal untuk Gadis, beliau juga sangat mendukung usaha apapun yang akan dijalankan oleh nya, karena mami Rosa ingin melihat kehidupan Gadis maju, dan menjadi wanita yang bahagia, mandiri, juga sukses.
Beliau juga selalu memberikan kekuatan dan motivasi untuk Gadis, supaya menjadi wanita yang lebih kuat. Karena beliau mengerti rasanya menjadi Gadis, dulu ia juga merasakan menjadi Ibu sekaligus Ayah untuk Alan, dan itu rasanya sungguh berat.
Mau tidak mau, akhirnya Gadis tidak menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Mami Rosa, seiring berjalannya waktu, Gadis berhasil mengembangkan beberapa usahanya dan tidak membutuhkan waktu lama, Gadis mampu mengembalikan modal kepada Mami Rosa. Bahkan rumah yang dulu ia sewa kini telah menjadi miliknya, beberapa kios dan konveksi.
Bisa di katakan Gadis berhasil menghadapi tantangan hidupnya sebagai single mom. Meskipun awalnya sulit, namun ia selalu menjalani peran ibu dengan penuh cinta, dedikasi, dan kerja keras. Dan sekarang, ia dapat menikmati hasilnya, sebuah kehidupan yang lebih stabil dan bahagia bersama anaknya.
**
Dering ponsel mengusik kesibukan Gadis, ia meraih ponselnya dan menggeser layar ke tombol hijau,
"Asalamualaikum, iya Mami?"
"Walaikumsalam nak, kamu sedang apa?"
"Gadis sedang kerja mi, ada apa?"
"kamu sibuk ngga hari ini?bisa jemput mami tidak?"
"Tidak, Jemput kemana mi?"
"jemput Mami di Bandara, sayang."
"Hah, Mami....... kok nggak ngabarin dulu tadi kalau mau kesini. Oke oke Gadis berangkat sekarang, Mami tunggu ya."
Setelah menutup teleponnya Gadis, merapikan kertas-kertas yang ada di mejanya. Ia bergegas turun dari ruangannya dan pamit pada asistennya, serta menitipkan konveksi padanya. Setelah itu, ia menuju ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya.
Gadis memacu mobilnya meninggalkan konveksi, membutuhkan waktu setengah jam perjalanan untuk sampai di Bandara.
Secercah senyum Mami Rosa pun menghiasi bibir ketika melihat Gadis dari kejauhan tengah berjalan mencarinya, "SURPRISE!" ucap Mami Rosa sambil merentangkan kedua tangannya setelah Gadis tiba di hadapannya.
Gadis menggelengkan kepala melihat tingkah mami Rosa, "Surprise bangetlah, tiba-tiba mami nelpon suruh jemput ! Is is is,"nada bicaranya di buat seperti kartun Upin-Ipin.
Gadis pun memeluk Mami Rosa,
"Mami Gimana kabarnya?"
Mami Rosa membalas pelukan Gadis dengan erat, "Seperti yang kamu lihat sayang," jawabnya.
Gadis melepas kacamata hitamnya, "Oh iya, Mami ada urusan apa di Jakarta?"tanya nya penasaran, karena tiba-tiba sekali mami Rosa datang kesini. Seingatnya, tugas Alan di Jakarta sudah berakhir lama.
Mami Rosa tersenyum, "Emm...mami rindu cucu mami, jadi pengen kesini."
Alis sebelah Gadis mengernyit, "Cu-cu?" Beonya.
Mami Rosa berdecak melihat ketidak pekaannya, "Hish kamu nih, Rendra lah cucu mami, siapa lagi? Emang ngga boleh Mami menemui Rendra!" ucapnya sewot.
Setelah paham, Gadis hanya bisa nyengir, "Hehehe, maaf mi, Gadis lupa. Ya tentu boleh-boleh saja dong," ucapnya sambil menggaruk pelipisnya.
Puas melepas rindu, mereka pun keluar dari bandara, sebelum pulang, Gadis membawa Mami Rosa ke restaurant terlebih dahulu.
Sesampainya di depan restoran, Gadis turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu mami Rosa. Sepanjang keluar dari mobil, gandengan tangan Mami Rosa tak pernah lepas, bibirnya pun selalu tersenyum tanpa di sadari oleh Gadis.
"ternyata rasanya punya anak perempuan seperti ini, begitu membahagiakan," ucapnya dalam hati.
Gadis menuntun Mami Rosa ke salah satu tempat duduk, tak lama pelayan restoran menghampiri mereka.
Gadis membaca daftar menu, kemudian bertanya kepada Mami Rosa, "Mami mau makan apa?"
"Samain sama punya kamu saja dis, minum nya air putih aja." pintanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
kenapa nggak jus atau lemon tea? 😁
2025-04-09
1
Ejaa 💤
dia punya penyakit kak hehe,
2025-04-10
0