Setelah urusan administrasi selesai, mereka berjalan beriringan menuju ke ruang rawat putra Gadis.
Begitu sampai, Gadis langsung masuk dan melihat putranya sedang sibuk dengan ponselnya, "kok ngga tidur, Ndra?" tanya nya.
Rendra menoleh sekilas kemudian meletakkan ponselnya di nakas, "Ngga bisa tidur Bun, malah puyeng," jawabnya lalu beralih menatap Alan sejenak, "Dok, kalau pulangnya sekarang aja boleh ngga? Saya udah bosen nih," keluhnya.
Gadis tersenyum, ia pun memperkenalkan Alan padanya, "Ndra, ini bukan dokter yang menangani kamu tadi. Kenalin ini om Alan teman lama ibun,"jelasnya kemudian.
Sontak saja Rendra terperangah, "Busettt, keren bener ibun punya temen dokter," batin Rendra mengagumi.
Melihat Rendra terbengong, Alan pun memperkenalkan diri terlebih dulu, "Hallo ganteng, nama saya Alan, siapa nama kamu?" Alan mengulurkan tangannya.
Rendra pun tersadar dan menjabat tangan Alan, "Ah, nama saya Rendra om,"ucapnya sambil tersenyum kikuk menggaruk pelipisnya.
"Saya itu besti ibu kamu dulu," ucap Alan sedikit berbisik.
Rendra hanya nyengir menatap Alan dan ibunya secara bergantian. Belum puas mengobrol, tiba-tiba saja ponsel Alan berbunyi, dan tidak lama setelah panggilan itu selesai, ia terpaksa harus pergi.
Alan memasukkan ponselnya ke dalam saku jas lagi, "Ren, om doakan semoga kamu cepat sembuh ya? Berantem jangan di jadikan hobi, ngga baik nak," pesannya sambil mengusap rambut Rendra dengan lembut.
Rendra mengangguk, "Iya om, nggak akan Rendra ulangi lagi."
"Bagus,"Alan mengacungkan 2 jempolnya.
"Dis, aku harus pergi, tiba-tiba ada operasi dadakan nih. Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi, aku pamit dulu ya."
Gadis mengerti, "Oke lan terimakasih sudah mau menjenguk Rendra, dan semoga operasinya berjalan lancar."
"Aamiin," balas Alan sambil tersenyum.
Alan pun keluar, setelah pintu tertutup Gadis kembali duduk di sebelah Rendra. Dan Rendra tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menjahili ibunya. Dia berdehem hingga beberapa kali, "Kenapa Ndra, mau minum?" tanya ibunya heran.
Rendra pun senyam-senyum tidak jelas, "EHhem ! saya itu besti ibu kamu dulu," Rendra menirukan ucapan Alan tadi dengan suaranya dibuat semirip mungkin.
Bibir Gadis membentuk huruf O, dan ketika ia paham maksud ucapan anaknya, Gadis pun mendengus, "Apaan sih ndraa!" Memukul lengan anaknya pelan.
Seketika tawa Rendra pun pecah,
"HAHAHAHAHAHAHAHAHA"Rendra sampai memegangi perutnya.
Gadis berkacak pinggang, "Awas kamu yaaaa, kurang ajar sama ibun,"tangannya sebelah kanan mengepalkan tinjunya kepada Rendra.
"Haha, ampun Bun!"
"Om Alan udah punya istri belum ya Bun?"tanya nya penasaran.
Uhukkk...Uhukkk
Gadis yang tengah minum pun tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan Rendra. Segera Rendra usap punggung ibunya yang kebetulan ada di dekatnya.
"Ngapain kamu tanya-tanya kaya gitu!"jawab ibunya ketus.
Rendra melipat kedua tangannya di dada, "Yee..siapa tahu om Alan bisa jadi Ayah Rendra kan," kata Rendra dengan entengnya, membuat Gadis melotot menatap anaknya.
"Kamu ini sembarangan kalau ngomong ya !!"
Rendra kembali mendekatkan wajahnya, "Emang udah punya istri Bun??"
Gadis mendengus dan mengusap dadanya pelan, "Udah dulu, tapi katanya udah cerai 2 tahun ini," mau tak mau Gadis memberitahu Rendra dengan jujur.
Mendengar jawaban sang ibu, wajahnya seketika berbinar "Wahh, kesempatan tuh Bun, pokoknya pepet Bun,"ucapnya penuh semangat.
"Mulai lagi kamu nih. Kalau kamu kangen ayah, telepon aja ayah kamu. Ibun kan juga ga pernah ngelarang,"ucap ibunya kesal.
Rendra menggeleng, "Nggak mau Bun, Rendra pengen ayah baruuu, yayaya," rengeknya dengan tampang melas.
Kali ini raut wajah Gadis serius menatap putranya, "Rendra jangan gitu lagi, ibun ngga suka, ibun sama om Alan itu cuma sahabatan," suara Gadis datar namun juga tegas, ia masuk ke kamar mandi begitu saja malas menanggapi anaknya.
"Hah, penonton kecewaa nih." Rendra hanya bisa mendesah lesu.
"Semoga saja, suatu saat om Alan bisa menjadi Ayahku dan membahagiakan ibun. Berkhayal dulu lah, siapa tahu dikabulin sama Allah, heheh, Aamiin." ucap Rendra dalam hati.
Sore hari suster datang untuk mengecek keadaan Rendra, setelah dirasa tidak ada keadaan yang mengkhawatirkan, Rendra pun diizinkan pulang. Gadis membantu anaknya berkemas,
"Bun, tadi udah tukeran nomor telepon belum sama om Alan?" bisik Rendra pada ibunya, karena disana masih ada suster.
Gadis berdecak, "Ck,, mulai lagi, ibun gak mau bantuin nih." Gadis jengah juga menanggapi anaknya.
"Hehehe, ampunnn Bun, yaudah nggak!" Nyengir sambil menunjukkan 2 jari nya tanda damai.
Suster memberi pesan kepada Gadis, "Dirumah sering-sering dibersihkan ya Bu lukanya, dan jangan lupa kembali kontrol kesini untuk melepas jahitannya."
"Baik sus terimakasih, kami pamit pulang ya,"ucap Gadis dengan ramah.
Suster tersebut juga tersenyum ramah, "Iya Bu sama-sama, semoga adek lekas sembuh."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
apa karena namanya ya🙈
2025-03-19
1
Little Fox🦊_wdyrskwt
aku mampir thor dari "CINTA SATU MALAM DAN DUA HATI"
2025-04-16
1
Elisabeth Ratna Susanti
Rendra bikin gemes nih 😄
2025-04-09
0