Bab 6 pentas seni

Tidak lama kemudian Dela sudah tiba di sekolah. Dela berjalan menuju ke kelasnya, Dela sangat senang karena masih di izinkan sekolah walaupun keadaan nya seperti ini. Guru dan teman-temannya tidak mengetahui kalau Dela sudah menikah, walau menikah dengan sembunyi-sembunyi.

Baru beberapa menit Dela di dalam kelasnya. semua siswa-siswi di suruh berkumpul di dilapangkan. Karena ada informasi penting yang akan di sampaikan oleh kepala sekolah.

Dela dengan lainnya ikut berkumpul. Dan setelah semua siswa telah berkumpul. Kepala sekolah mengumumkan bahwa akan diadakan pentas seni akhir tahun ini dan akan di adakan setelah ujian semester ganjil ini.

Dan bagi siswa siswi yang ingin ikut, maka akan mendaftar di wali kelasnya masing-masing. setelah kepala sekolah menyampaikan pengumuman tersebut. Semua siswa-siswi bubarkan diri dan masuk ke kelasnya masing-masing.

Begitu dengan Dela masuk ke kelasnya. Tidak lama kemudian wali kelasnya juga masuk kelas. Ibu guru menyapa murid-murid nya. "selamat pagi anak-anak."

Semua siswa menjawab "selamat pagi Bu."

"ibu hanya menyampaikan kepada kalian bahwa di antara kalian juga ada yang ikut berpartisipasi dalam pentas seni ini. Yang di sampaikan oleh bapak sekolah tadi." dan ibu gurunya juga mengatakan siapa di sini suka menyanyi dan suka main drama teater dan banyak lagi."

salah satu siswa mengatakan kepada gurunya "saya Bu yang akan menyanyi."

"oke devano siapa lagi."

"saya Bu sama Dela yang teater."

"lah kenapa aku juga kamu tunjuk Dara."

"tidak apa-apa kali Dela ini kan hanya pentas seni kita ikut juga berpartisipasi."

"tapi aku tidak mau dara."

"Bagaimana dengan mu Dela dara. Apa kamu mau."

"iya ibu." Kata dara

"ok tiga orang yang ikut di kelas kita dan ibu sudah catat nama kalian bertiga. dan semoga kalian bertiga tidak Mengecewakan ibu. "

"iya ibu."

"kalian bertiga bisa gabung sama yang lain ikut latihan. Setelah ibu info lagi nanti."

...****************...

Di tempat lain... Tubuh Alvin menggigil dan demam lagi. Untung Andre datang ke rumah nya Alvin karena tidak biasanya Alvin tidak ke kantor. Andre sudah menghubungi dokter, tidak lama kemudian dokter pun sudah datang.

Dan langsung saja memeriksa Alvin. Setelah dokter memeriksa Alvin dokter tersebut pamit untuk pulang. Jam sudah menunjukkan jam tiga. Dela sudah pulang sekolah, Dela langsung saja masuk ke kamarnya dan melihat alvin tertidur.

Dela mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. setelah Dela mengganti pakaian nya Dela ingin keluar kamar. Namun Dela terhenti karena Alvin memanggilnya. Dela membalikkan tubuhnya.

"iya om ada apa.."sambil Dela berjalan ke tempat tidur di mana Alvin berada di sana.

"bisa bantu aku ambil gelasnya, aku haus banget dan aku tidak bisa meraih nya."

Dela mengambil kan gelas itu dan memberikan nya ke Alvin.

Dela duduk di kursi dekat tempat tidur itu. Dan menanyakan "apa om butuh sesuatu lagi biar Dela bantu."

"saya mau ke kamar mandi, bisa bantu saya."

"biar ku bantu."

Dela memapah Alvin sampai ke kamar mandi. Setelah itu Dela ingin keluar tapi di cegah oleh alvin.

"mau kemana kamu."

"mau keluar lah om masa Dela mau di dalam sini lihatin om buang air tidak mungkinlah."

Dela berjalan keluar dari kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi. Dan menunggu Alvin selesai buang air.

Dela di panggil oleh Alvin, dara langsung masuk ke kamar mandi dan membantu Alvin sampai menuju ke tempat tidur. Dela tiba-tiba terjatuh dan posisinya di atas Alvin.

Dela cepat cepat bangkit tapi di tahan oleh Alvin. "aduh om lepasin Dela. Dela tidak sengaja jatuh om."

Alvin tidak mengatakan apa-apa cuma alisnya saja yang naik turun. Sambil mencengkram tangan Dela."

"maafin Dela om. Tangan Dela sakit."

Alvin langsung melepas cengkeramannya. Dan Dela langsung saja bangun.

Dela hanya mengusap-usap tangannya tadi, sambil duduk di kursi.

"kamu jangan kemana-mana tetap di kamar ini."

"tapi om Dela ingin."

"tidak ada tapi-tapian."

Dela memegang perutnya yang bunyi karena lapar. "aduh kenapa perut tidak bisa di ajak kompromi lagi."

"kamu lapar."

"iya om." sambil Dela menunduk.

Alvin menghubungi Bibinya supaya membawakan makanan ke kamar.

Tidak butuh waktu lama pintu kamar di ketuk. Dela berdiri dan berjalan menuju pintu kamar untuk membukanya. Dela langsung saja mengambil nampang makanan itu dan berterima kasih kepada bibi.

Dela menaruh nampang di meja dekat tempat tidur dan menutup pintu kamar.

Dela belum menyentuh makanan itu karena Dela pikir itu makanan untuk Alvin.

"om ini makanan."

"makan saja aku tidak lapar."

"baiklah om Dela makan. Om mau juga biar Dela suapi."

"tidak perlu."

Dalam hati Dela. "Ini orang dingin banget jadi orang."

saat Dela makan, Alvin melirik-lirik Dela dan merasa ingin juga makan, tapi Alvin sangat gengsi saja mengakui bahwa dirinya juga ini makan.

Dela merasa tidak nyaman makan kalau di lihatin. Dela langsung menyuapi Alvin makanan ke mulutnya. Tapi Alvin menahan tangan Dela.

"kamu ngapain bocah. Sudah ku bilang tadi aku tidak mau makan."

"om tidak nyaman makan kalau om tidak makan juga. Om makan yah Dela suapi."

Alvin melepas tangan dela dan membuka mulutnya."gitu dong om, om juga harus banyak makan supaya cepat sembuh."

"bisa tidak diam."

"baiklah om."

Mereka berdua makan dengan kebisuan. Setelah selesai makan Dela keluar kamar membawa nampang tadi ke dapur, Setelah itu Dela kembali lagi ke kamar.

...****************...

Hari sudah mulai gelap Dela merasa dirinya mengantuk dan ingin sekali tidur. Dela duduk di kursi depan meja rias Dela meletakan kepalanya di meja.

hanya beberapa menit saja Dela sudah Tertidur. Alvin memanggil Dela tapi tidak ada sahutan sama sekali. Alvin terpaksa berdiri dan mendekati Dela. ", pantes saja aku panggil dia tidak menyahut."

Alvin langsung saja mengangkat Dela dan membaringkan nya di tempat tidur. Alvin tidak sadar dia mengusap-usap dahi Dela. Setelah itu Alvin keluar kamar dan Alvin ke ruang kerjanya.

Walaupun Alvin masih kurang sehat, dia tetap memantau dan mengawasi pergerakan musuhnya. Tiba-tiba hp Alvin berbunyi ternyata yang menelepon ialah Andre. "ada apa kamu menelpon ku malam-malam begini."

"ada berita penting bos tentang keluarga istri mu."

"cepat katakan ada apa."

"begini bos."

"kamu ke sini saja ceritakan secara detail."

Alvin langsung mematikan telepon nya secara sepihak. "kebiasaan nih bos matikan telepon belum mengatakan apa-apa sudah di matikan, malah suruh kerumahnya lagi."

Andre langsung pergi untuk menemui Alvin. tidak butuh waktu lama Andre sudah tiba di kediaman Alvin.

Episodes
1 Bab 1 awal mula
2 Bab 2 Pernikahan Dela
3 Bab 3 bocah
4 Bab 4 Dela sakit
5 Bab 5 mafia dan Alvin sakit
6 Bab 6 pentas seni
7 Bab 7 mengambil foto ibu dela
8 Bab 8 Rumah sakit
9 Bab 9 mama Alvin kesal
10 Bab 10 mencari dela
11 Bab 11 acara pentas dan kedatangan orang tua alvin
12 Bab 12 Jalan-jalan
13 Bab 13 bertemu dengan teman lama
14 Bab 14 kembali ke Indonesia
15 Bab 15 balas dendam 1
16 Bab 16 Dela mendapatkan perusahaan dari ayah
17 Bab 17 perusahaan di ambang bangkrut
18 Bab 18 Dela merasa sial
19 Bab 19 balas dendam 2
20 Bab 20 Alvin mabuk
21 Bab 21 Rumah sakit
22 Bab 22 Alvin minta maaf kepada Dela
23 Bab 23 Alvin memohon pada dela
24 Bab 24 Memberikan kejutan kepada dela
25 Bab 25 Dela di lamar oleh alvin
26 Bab 26 Makan malam
27 Bab 27 Butik
28 Bab 28 Resepsi
29 Bab 29 Malam yang nikmat
30 Bab 30 cucu
31 Bab 31 Makan malam
32 Baba 32 Mual-mual
33 Bab 33 Ngidam sate
34 Bab 34 Rumah sakit
35 Bab 35 Nasi goreng ala alvin
36 Bab 36 Dita
37 Bab 37 memata-matai dela
38 Bab 38 Andre dan Tika bertengkar lagi
39 Bab 39 Makan malam
40 Bab 40 Dela ikut ke kantor alvin
41 Bab 41 Dela terjatuh dari tangga
42 Bab 42 Ayahnya mendonorkan darah untuk dela
43 Bab 43 Dela bngun dari komanya
44 Bab 44 Dela pulang ke rumah
45 Bab 45 Masalah perusahaan
46 Bab 46 menahan emosi
47 Bab 47 Markas
48 Bab 48 bahagia
49 Bab 49 menyelidiki
50 Bab 50 menyusun rencana
51 Bab 51 tingkah mama dan papa alvin
52 Bab 52 ingat masa lalu
53 Bab 53 Dela menyerahkan kekuasaannya
54 Bab 54 rencana awal
55 Bab 55 Jalan-jalan
56 Bab 56 Avan terluka
57 Bab 57 rekaman cctv
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 bertemu dengan Bram
60 Bab 60 Bukti
61 Bab 61 Avan nangis
62 Bab 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 awal mula
2
Bab 2 Pernikahan Dela
3
Bab 3 bocah
4
Bab 4 Dela sakit
5
Bab 5 mafia dan Alvin sakit
6
Bab 6 pentas seni
7
Bab 7 mengambil foto ibu dela
8
Bab 8 Rumah sakit
9
Bab 9 mama Alvin kesal
10
Bab 10 mencari dela
11
Bab 11 acara pentas dan kedatangan orang tua alvin
12
Bab 12 Jalan-jalan
13
Bab 13 bertemu dengan teman lama
14
Bab 14 kembali ke Indonesia
15
Bab 15 balas dendam 1
16
Bab 16 Dela mendapatkan perusahaan dari ayah
17
Bab 17 perusahaan di ambang bangkrut
18
Bab 18 Dela merasa sial
19
Bab 19 balas dendam 2
20
Bab 20 Alvin mabuk
21
Bab 21 Rumah sakit
22
Bab 22 Alvin minta maaf kepada Dela
23
Bab 23 Alvin memohon pada dela
24
Bab 24 Memberikan kejutan kepada dela
25
Bab 25 Dela di lamar oleh alvin
26
Bab 26 Makan malam
27
Bab 27 Butik
28
Bab 28 Resepsi
29
Bab 29 Malam yang nikmat
30
Bab 30 cucu
31
Bab 31 Makan malam
32
Baba 32 Mual-mual
33
Bab 33 Ngidam sate
34
Bab 34 Rumah sakit
35
Bab 35 Nasi goreng ala alvin
36
Bab 36 Dita
37
Bab 37 memata-matai dela
38
Bab 38 Andre dan Tika bertengkar lagi
39
Bab 39 Makan malam
40
Bab 40 Dela ikut ke kantor alvin
41
Bab 41 Dela terjatuh dari tangga
42
Bab 42 Ayahnya mendonorkan darah untuk dela
43
Bab 43 Dela bngun dari komanya
44
Bab 44 Dela pulang ke rumah
45
Bab 45 Masalah perusahaan
46
Bab 46 menahan emosi
47
Bab 47 Markas
48
Bab 48 bahagia
49
Bab 49 menyelidiki
50
Bab 50 menyusun rencana
51
Bab 51 tingkah mama dan papa alvin
52
Bab 52 ingat masa lalu
53
Bab 53 Dela menyerahkan kekuasaannya
54
Bab 54 rencana awal
55
Bab 55 Jalan-jalan
56
Bab 56 Avan terluka
57
Bab 57 rekaman cctv
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 bertemu dengan Bram
60
Bab 60 Bukti
61
Bab 61 Avan nangis
62
Bab 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!