Eps.16

Kini, baik Zayn maupun Zora terlihat termenung di tempatnya memikirkan perihal catatan yang sebelumnya keduanya baca itu.

Terutama saat sosok itu menyebutkan dalam catatannya itu dengan kata KALIAN untuk menggambarkan bagi siapa saja yang menemukan tempat ini berserta catatan tersebut.

Yang mana itu artinya, sosok itu seperti sudah menebak jika yang akan menemukan tempat ini adalah lebih dari satu orang.

Atau bahkan bisa saja memang gulungan itu di tujukan pada keduanya.

...

"Bagaimana, kak?"

ucap Zora kemudian. Menanyakan pendapat Zayn mengenai masalah tersebut.

"Apanya yang bagiamana, tentu saja kita akan mengambil warisan yang di sebutkan di catatan yang kita baca sebelumnya itu. Karena hanya dengan begitu kita berdua bisa keluar dari tempat ini."

jawab Zayn seraya bangkit dari posisinya itu.

Kemudian berjalan menuju peti yang di maksud dalam catatan tersebut.

Dengan membawa kunci yang dia ambil bersama gulungan sebelumnya itu tentu saja.

Membuat Zora yang melihat kelakuan sang kakak yang bahkan tidak mengajaknya itupun hanya bisa menggerutu kesal di buatnya.

Namun meksipun begitu, dia pun masih mengikuti Zayn menuju peti tersebut.

...

Sesampainya mereka di dekat peti tersebut. Zayn pun tanpa membuang waktu lagi langsung mencari lubang kunci untuk membuka peti tersebut.

Setelah menemukannya, Zayn pun langsung memasukkan kunci yang ada di tangannya itu ke lubang tersebut.

Yang kemudian setelahnya, peti tersebut tiba tiba bergetar seraya mengeluarkan cahaya tiga warna yang muncul dari tiga warna yang ada di atas penutup peti tersebut.

Membuat Zayn dan Zora yang menyaksikan hal itu dengan refleks langsung mundur beberapa langkah menjauhi peti tersebut.

Karena mereka tidak mau mengambil resiko akan sesuatu yang mungkin akan membuat keduanya celaka jika tetap berdiri di tempat sebelumnya.

Yang mana saat ini terlihat ketiga warna yang terpancar dari atas peti itu terlihat berputar sebelum kemudian ketiga cahaya tersebut melebur menjadi satu.

Yang kemudian pada akhirnya, cahaya itu terlihat bergerak kembali memasuki peti tersebut.

Baaammm...

Ledakan besar terjadi setelah cahaya tersebut memasuki peti itu kembali.

Membuat Zayn dan Zora pun langsung menutupi kedua telinga mereka untuk mengurangi rasa sakit di telinga mereka akibat suara tersebut.

Krak....

Bang....

Bang....

Penutup peti itu terbelah menjadi dua sebelum kemudian kedua keping penutup peti yang terbuat dari batu kristal itu terlempar jatuh ke sisi kiri dan kanan peti tersebut.

Yang mana hal itu menciptakan sedikit getaran di lantai ruangan itu.

Namun meskipun begitu, baik Zayn maupun Zora masih tidak ada yang berani bergerak dari tempatnya untuk menghampiri peti tersebut.

Dan hal itu terjadi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga selama itu pula di ruangan besar tersebut hanya ada keheningan saja.

Yang kemudian setelah cukup lama berada dalam situasi seperti itu.

Zayn dan Zora nampak saling pandang satu sama lain saat ini.

Seperti tengah meminta pendapat masing masing mengenai langkah yang akan mereka ambil setelahnya.

Apakah mereka masih akan tetap terus berdiri disana atau mengecek peti yang sudah cukup lama terbuka itu.

Yang kemudian akhirnya terlihat mereka itu saling menganggukkan kepalanya, pertanda jika mereka itu sudah memutuskan akan apa yang mereka pilih.

Setelahnya mereka pun langsung bergerak berdampingan menunju peti tersebut. Karena pilihan yang keduanya pilih sebelumnya adalah itu.

Kemudian sesampainya mereka di dekat peti tersebut, mereka pun langsung menemukan warisan yang di maksud oleh sosok sebelumnya di catatannya itu.

Dimana warisan tersebut berupa tiga kitab yang nampak mengeluarkan cahaya selaras dengan warna pada sampul kitab tersebut.

Kitab pertama berwarna emas. Kitab kedua berwarna biru dan yang terakhir berupa kitab berwarna merah darah.

Dan tak hanya itu saja, karena rupanya tak hanya ketiga benda itu saja yang ada di dalamnya.

Sebab disana juga terdapat tiga pedang dengan warna yang hampir sama, yaitu hitam pekat.

Namun bedanya dua diantaranya memiliki garis merah di tengah tengah bilahnya, sementara yang satunya tidak ada.

Wush....

Di tengah tengah kekaguman Zayn dan Zora atas ke enam benda yang ada di dalam peti itu.

Tiba tiba saja kitab berwarna emas yang ada di dalam peti itu pecah menjadi butiran cahaya, sebelum kemudian butiran butiran cahaya itu melesat masuk ke dalam kening Zayn dan Zora.

Brugh...

Brugh...

Arkkkkk....

Arkkkkk....

Membuat keduanya yang sebelumnya di buat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada kitab berwarna emas itupun langsung berganti raut wajahnya dengan raut kesakitan setelah butiran cahaya tersebut memasuki kening mereka.

Setelahnya, mereka pun tiba tiba saja secara serempak langsung terjatuh dan berguling di lantai dengan keduanya itu sama sama memegangi kepalanya masing masing.

Karena saat ini rupanya di kepala keduanya itu muncul informasi misterius yang belum pernah mereka temukan sebelumnya.

Membuat kepala mereka terasa ingin pecah karenanya.

Karena informasi tersebut terus saja menghujani otak mereka tanpa membiarkan mereka membiasakan otak mereka terlebih dahulu dengan itu.

Alhasil, mereka pun hanya bisa terus berguling di lantai selama prosesnya.

Hingga pada akhirnya, keduanya sudah tidak lagi mengeluarkan suara jeritan seperti sebelumnya.

Bahkan kini keduanya pun malah terlihat duduk bermeditasi dengan posisi saling berhadap hadapan, tanpa tahu sejak kapan keduanya dalam posisi seperti itu.

..

Sementara itu di tempat yang berbeda.

Terlihat dua sosok pemuda tampan yang terlihat menutup kedua matanya tengah melayang di kehampaan di temani jutaan bintang yang berkelip di kejauhan seakan mengintip aktivitas yang tengah di lakukan oleh keduanya itu.

Yang tak lama kemudian, di atas tubuh keduanya yang merupakan jiwa dari Zayn dan Zora itu muncul sepasang mata raksasa yang memiliki kekuatan yang sangat mengerikan.

Yang mana hanya dengan kemunculannya saja sudah mampu membuat jutaan bintang sebelumnya itu kehilangan cahayanya.

Kemudian dari sepasang mata itu muncul cahaya keemasan yang langsung melesat memasuki tubuh jiwa dari Zayn dan Zora itu.

Membuat tubuh jiwa mereka itu langsung bergetar hebat setelahnya.

Karena rupanya cahaya dari kedua mata raksasa itu saat ini tengah melakukan sesuatu yang sangat menakjubkan pada tubuh jiwa keduanya.

Yaitu mengganti garis darah mereka yang awalnya memiliki warna merah seperti darah manusia pada umumnya itu menjadi berwarna emas.

Yang mana itu merupakan warna darah yang hanya di miliki oleh seorang dewa.

Jadi, bisa disimpulkan jika saat ini mereka berdua itu sudah bertranformasi menjadi dewa sepenuhnya.

Namun meksipun begitu, terlihat tubuh jiwa keduanya itu tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Selain perubahan pada otot otot pada tubuh keduanya yang nampak terbentuk dengan sempurna saat ini.

Membuat keduanya saat ini memiliki bentuk tubuh yang benar benar sempurna sebagai seorang laki laki.

Kemudian, setelah proses itu selesai.

Kedua mata raksasa yang ada di atas tubuh jiwa Zayn dan Zora itu kembali menghilang begitu saja.

Membuat bintang bintang yang sebelumnya redup itupun kembali memiliki cahayanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***