Bab 3 - Honey and Bee Tatto

Keesokan harinya,

Aku berjalan menuju ke ruang makan. Dari kejauhan aku sudah dapat mencium wanginya masakan Monica. Istri pilihanku ini, tak hanya cantik, dia juga jago memasak. Semua masakannya sangat enak, sehingga aku tak pernah sekalipun melewatkan sarapan pagi, selalu menyantap habis bekal makan siang yang disiapkannya sebelum berangkat ke kantor dan jika aku tidak lembur, aku selalu menikmati santap malam di rumah.

Benar-benar sangat beruntung memiliki istri cantik yang dapat memanjakan perutku setiap hari, batinku.

"Selamat pagi, sayang. Wah, kau memasak nasi kuning lengkap hari ini," ucapku terkagum-kagum melihat banyaknya lauk pendamping nasi kuning, seperti ayam bumbu bali, telur masak kecap, sayur manisa, oseng tempe, kering kentang dan ca buncis wortel.

"Hari ini adalah hari yang penting, jadi aku memasak nasi kuning supaya menjadi berkah kemenangan dalam sidangmu nanti, Lucius," ucap Monica sambil memberikan sepiring nasi kuning berbentuk segitiga.

"Dan jangan lupa jus jambu merahnya dihabiskan ya!" perintah Monica.

"Seseorang tidak dapat berpikir jernih sebelum menghabiskan makannya. Ya, sarapan pagi sangat penting sebelum pergi bekerja. Terima kasih, sayang" ucapku sambil menarik kursi dan duduk di atasnya.

"Apakah kamu semalam pergi keluar bersama Andrew?" tanya Monica penuh selidik.

"Iya, aku pergi bersamanya ke badan forensik. Maaf, aku tidak berpamitan padamu, sayang. Aku tak ingin mengganggu waktu istirahatmu. Lihat betapa banyak lauk yang kau masak pagi ini, pasti kamu bangun subuh untuk memasak semua ini," ucapku sambil memberikan gerakan kiss bye untuk istriku tercinta.

Monica membalasnya dengan tersenyum manis padaku.

"Pasti kasusnya menarik, sampai kamu bersemangat pergi tengah malam," ucap Monica ingin tahu lebih jelas.

"Iya, sangat menarik. Ditemukan mayat yang memakai cincin berlian hijau," ucapku terus terang.

"Oh God, apakah itu Edith?" tanya Monica panik.

"Sepertinya bukan, karena mayat itu memiliki tatto di pinggangnya," jawabku sambil meremas jemari tangan Monica untuk menenangkannya.

"Oh, syukurlah jika itu bukan Edith," ucap Monica sambil menghembuskan nafas lega.

"Kuharap dengan menyelidiki kasus ini, aku dapat menemukan sebuah jalan untuk mengetahui di mana keberadaan Edith selama ini," ucapku meyakinkan Monica.

"Berhati-hatilah, Lucius. Sepertinya kasus ini berat dan aku tak ingin pria itu kecewa dan marah kepadamu karena kamu masih belum berhasil menemukan Edith sampai sekarang. Sangat mengerikan sekali berurusan dengan pria itu," ucap Monica khawatir.

"Terima kasih untuk nasehatnya, sayang. Doakan aku agar kali ini, aku berhasil menemukan Edith," ucapku penuh harap.

Monica mengangguk pelan.

"Pagi yang cerah, apakah hari ini kamu akan pergi keluar, sayang?" tanyaku berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya, aku akan pergi bersama Emily, ia merekomendasikan sebuah klinik kesuburan yang sedang naik daun. Kuharap kali ini, usaha kita untuk memiliki seorang anak akan berhasil," jawab Monica sambil berkedip manja.

"Tentu, sayang. Sudah lama kita menginginkan seorang anak, semoga Tuhan mengijinkan kita untuk menjadi ayah dan ibu, aku sangat tak sabar menantikan kehadirannya di tengah-tengah kita," ucapku sambil mengelus jemari tangan Monica.

Monica tersenyum dan menggenggam tanganku.

"Cepat selesaikan sarapanmu, jangan sampai terlambat, Lucius," ucap Monica mengingatkanku agar segera berangkat ke pengadilan negeri.

"Tinggal dua suap lagi habis, sayang. Masih ada waktu setengah jam, tidak akan terlambat," ucapku sibuk mengunyah makanan.

*

*

*

Tiga jam kemudian,

"Selamat, Pak. Anda menangkan kasus ini. Terdakwa akhirnya dinyatakan bersalah karena kasus penipuan dan mendapat hukuman penjara selama lima tahun. Bapak memang hebat. Seorang jaksa tampan yang sangat brilian. Super jenius. Top deh pokoknya," puji Andrew sambil mengacungkan dua ibu jari ke depan.

"Dia sudah merugikan dan menyengsarakan banyak orang, semoga dia bertobat setelah mendekam dalam tahanan," ucapku tersenyum senang.

"Sekarang ayo kita segera kembali ke kantor, Pak. Setelah membereskan berkas-berkas ini, saya harus mengerjakan berkas perkara penipuan berikutnya," ucap Andrew ingin lekas pergi meninggalkan pengadilan negeri.

"Tidak, setelah ini kita pergi ke Honey and Bee Studio dulu. Apakah kamu tidak kangen bertemu Jason?" tanyaku sambil tersenyum pada Andrew.

"Bapak masih ingat saja kalau setelah sidang akan mampir ke dua tempat sekaligus," ucap Andrew terkekeh sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya, jelas ingatlah. Saya kan belum pikun, Andrew. Ayo cepat!" ucapku gemas.

"Siap, Pak!" ujar Andrew berjalan cepat ke arah pintu keluar pengadilan negeri.

*

*

*

Honey and Bee Tatto Studio adalah sebuah studio tatto yang cukup terkenal dan memiliki banyak pelanggan. Pemiliknya bernama Jason, seorang pemuda tampan berusia 27 tahun yang sudah menjadi seniman tatto cukup lama, gaya dan desain tattonya sangat unik dan cantik. Selain itu studio tatto Jason juga ditata dengan desain yang menarik, nyaman dan bersih. Kualitas dan kebersihan jarum, peralatan tatto serta tinta yang digunakan juga sangat baik sehingga para pelanggannya selalu puas dengan hasil akhir tatto.

"Hallo, Jason. How are you, Bro?" sapa Andrew sambil berhi-five ria dengan Jason.

"Fine. Mau bikin tatto atau ada penyelidikan kasus yang berhubungan dengan tatto?" tanya Jason to the point.

"Yang terakhir, Bro. Pak Lucius melarang saya untuk meminta tatto gratis padamu," ucap Andrew sambil tertawa masam.

"Hari gini tidak ada yang gratis, Bung. Harus bayar," tukas Jason sambil menepuk punggung Andrew dan tertawa nakal.

Begitu melihatku masuk, Jason langsung menghentikan tawanya dan berjalan gagah menghampiriku.

"Bolehkah saya lihat foto tatto yang anda selidiki, Pak Lucius?" tanya Jason sopan.

Aku segera membuka gallery foto ponselku, mencari foto tatto yang ingin kutunjukkan pada Jason, kemudian memberikan ponselku padanya.

"Holly spirit, tatto ini adalah milik istriku, Pak. Desain ini adalah desain khusus yang kugambar di pinggang istriku, bagaimana bisa bapak mendapatkan foto tatto ini?" tanya Jason tercengang kaget.

"Apa?" ucapku bersama dengan Andrew.

"Iya, di dalam tatto gambar sarang lebah ini terdapat inisial nama kami berdua. Mari saya tunjukkan!" ucap Jason berjalan menuju meja kerjanya untuk mengambil sebuah kaca pembesar.

"Lihatlah, ini huruf J dan ini huruf O. Jason dan Orlene. Istriku bernama Orlene," ucap Jason memperjelas gambar tatto.

"Jason, di mana istrimu sekarang?" tanya Andrew tak ingin mengagetkan Jason dengan berita buruk.

"Istriku sedang berlibur di Bali bersama sahabatnya," jawab Jason santai.

"Kapan terakhir kamu berkomunikasi dengan istrimu?" tanyaku serius.

"Dua hari lalu Orlene meneleponku saat berada di Nusa Dua, dia terlihat sangat senang sekali dapat bermain-main di pantai," jawab Jason sambil tersenyum.

"Apakah kamu yakin, Orlene sedang berada di Nusa Dua saat itu?" tanya Andrew tidak percaya.

"Ya, aku melihat postingan foto di instagramnya. Ia terlihat sangat sexy memakai bikini sedang berjemur di pantai Nusa Dua," jawab Jason sambil menunjukkan foto yang terpasang di instagram Orlene.

"Fotonya sangat gelap begini karena backlight, apakah kamu yakin itu istrimu?" tanya Andrew membuka matanya lebar-lebar kemudian memperbesar foto Orlene agar terlihat lebih jelas.

"Tentu saja itu istriku, aku mengenali siluet tubuhnya," jawab Jason yakin.

"Sekarang coba kamu telepon istrimu, aku ingin berbicara dengannya," ucapku tegas.

"Baik, aku akan meneleponnya sekarang. Tunggu sebentar," ucap Jason segera menekan tombol hijau bergambar telepon di ponselnya, kemudian menekan nama Orlene My Wife.

Terpopuler

Comments

virtandeepa

virtandeepa

duh penasaran

2021-07-26

1

Erma Suryamanan

Erma Suryamanan

ini background cerita di i indoneaia ya..koq ada sayur manisa ..jawa timuran😂

2020-11-15

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

next like

2020-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Telepon Tengah Malam
2 Bab 2 - Wallpaper Ponsel
3 Bab 3 - Honey and Bee Tatto
4 Bab 4 - Orlene
5 Bab 5 - Ibu Mertua Orlene
6 Bab 6 - Mertua dan Menantu
7 Bab 7 - Apakah Kamu Mengenal Edith?
8 Bab 8 - Penyelidikan (Part 1)
9 Bab 9 - Luna
10 Bab 10 - Coffee Maker
11 Bab 11 - Monica (Part 1)
12 Bab 12 - Monica (Part 2)
13 Bab 13 (Monica part 3)
14 Bab 14 (Penyelidikan Part 2)
15 Bab 15 - Ruangan di Bawah Manhole Cover
16 Bab 16 - Bertemu Dia
17 Bab 17 - Pulang ke Rumah
18 Bab 18 - Aksi Monica
19 Bab 19 - Puzzle
20 Bab 20 - To Be With You
21 Bab 21 - Dinner
22 Bab 22 - Telepon Menjengkelkan
23 Bab 23 - E L
24 Bab 24 - Panti Asuhan (Part 1)
25 Bab 25 - Panti Asuhan (Part 2)
26 Bab 26 - Panti Asuhan (Part 3)
27 Bab 27 - Beasiswa
28 Bab 28 - Curiga
29 Bab 29 - Jason dan Emily
30 Bab 30 - Kebetulan yang Tidak Terduga
31 Bab 31 - Penyelidikan (Part 3)
32 Bab 32 - Penyelidikan (Part 4)
33 Bab 33 - Asuransi
34 Bab 34 - Hasil Forensik
35 Bab 35 - HTHC
36 Bab 36 - Penyelidikan (Part 5)
37 Bab 37 - AB Negatif
38 Bab 38 - Maaf
39 Bab 39 - Tuan Hades
40 Bab 40 - Piano
41 Bab 41 - Saat Aku Masih SMA
42 Bab 42 - Asisten Edith
43 Bab 43 - Cinta Pandangan Pertama
44 Bab 44 - Action
45 Bab 45 - Akhir Dari Penjelasan
46 Bab 46 - Perang Dimulai
47 Bab 47 - Kegagalan Pertama
48 Bab 48 - Ruang Rahasia
49 Bab 49 - Ingin Mundur
50 Bab 50 - Ancaman
51 Bab 51 - Rencana B
52 Bab 52 - Hades dan Hera
53 Bab 53 - Hades dan Hera
54 Bab 54 - Hades dan Hera
55 Bab 55 - Hades dan Hera
56 Bab 56 - Hades dan Hera
57 Bab 57 - Hades dan Hera ( End)
58 Bab 58 - Rencana Balas Dendam
59 Bab 59 - Klinik
60 Bab 60 - Taman Kota
61 Bab 61 - Arsenik
62 Bab 62 - Menyamar
63 Bab 63 - Masuk Rumah Henry
64 Bab 64 - Masuk Ruang Kerja Henry
65 Bab 65 - Mencari Edith
66 Bab 66 - Who is he?
67 Bab 67 - He is ...
68 Bab 68 - Surat Untuknya
69 Bab 69 - Sidik Jari
70 Bab 70 - Action
71 Bab 71 - Win or Lose ?
72 Bab 72 - Tertembak
73 Bab 73 - Nona Edith
74 Bab 74 - Go Home
75 Bab 75 - Akal Busuk Henry Terkuak
76 Bab 76 - Berita Bahagia
77 Bab 77 - Reward For All
78 Bab 78 - Too Much
79 Bab 79 - Hera Is Coming
80 Bab 80 - Oh My Hera
81 Bab 81 - Masalah Baru Zeus
82 Bab 82 - Anak Siapa?
83 Bab 83 - Bertemu Kembali
84 Bab 84 - Will You Marry Me?
85 Bab 85 - Ares
86 Can't Wait To Read New Novel
87 Novel
88 RIMBA SI ANAK GENIUS
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Telepon Tengah Malam
2
Bab 2 - Wallpaper Ponsel
3
Bab 3 - Honey and Bee Tatto
4
Bab 4 - Orlene
5
Bab 5 - Ibu Mertua Orlene
6
Bab 6 - Mertua dan Menantu
7
Bab 7 - Apakah Kamu Mengenal Edith?
8
Bab 8 - Penyelidikan (Part 1)
9
Bab 9 - Luna
10
Bab 10 - Coffee Maker
11
Bab 11 - Monica (Part 1)
12
Bab 12 - Monica (Part 2)
13
Bab 13 (Monica part 3)
14
Bab 14 (Penyelidikan Part 2)
15
Bab 15 - Ruangan di Bawah Manhole Cover
16
Bab 16 - Bertemu Dia
17
Bab 17 - Pulang ke Rumah
18
Bab 18 - Aksi Monica
19
Bab 19 - Puzzle
20
Bab 20 - To Be With You
21
Bab 21 - Dinner
22
Bab 22 - Telepon Menjengkelkan
23
Bab 23 - E L
24
Bab 24 - Panti Asuhan (Part 1)
25
Bab 25 - Panti Asuhan (Part 2)
26
Bab 26 - Panti Asuhan (Part 3)
27
Bab 27 - Beasiswa
28
Bab 28 - Curiga
29
Bab 29 - Jason dan Emily
30
Bab 30 - Kebetulan yang Tidak Terduga
31
Bab 31 - Penyelidikan (Part 3)
32
Bab 32 - Penyelidikan (Part 4)
33
Bab 33 - Asuransi
34
Bab 34 - Hasil Forensik
35
Bab 35 - HTHC
36
Bab 36 - Penyelidikan (Part 5)
37
Bab 37 - AB Negatif
38
Bab 38 - Maaf
39
Bab 39 - Tuan Hades
40
Bab 40 - Piano
41
Bab 41 - Saat Aku Masih SMA
42
Bab 42 - Asisten Edith
43
Bab 43 - Cinta Pandangan Pertama
44
Bab 44 - Action
45
Bab 45 - Akhir Dari Penjelasan
46
Bab 46 - Perang Dimulai
47
Bab 47 - Kegagalan Pertama
48
Bab 48 - Ruang Rahasia
49
Bab 49 - Ingin Mundur
50
Bab 50 - Ancaman
51
Bab 51 - Rencana B
52
Bab 52 - Hades dan Hera
53
Bab 53 - Hades dan Hera
54
Bab 54 - Hades dan Hera
55
Bab 55 - Hades dan Hera
56
Bab 56 - Hades dan Hera
57
Bab 57 - Hades dan Hera ( End)
58
Bab 58 - Rencana Balas Dendam
59
Bab 59 - Klinik
60
Bab 60 - Taman Kota
61
Bab 61 - Arsenik
62
Bab 62 - Menyamar
63
Bab 63 - Masuk Rumah Henry
64
Bab 64 - Masuk Ruang Kerja Henry
65
Bab 65 - Mencari Edith
66
Bab 66 - Who is he?
67
Bab 67 - He is ...
68
Bab 68 - Surat Untuknya
69
Bab 69 - Sidik Jari
70
Bab 70 - Action
71
Bab 71 - Win or Lose ?
72
Bab 72 - Tertembak
73
Bab 73 - Nona Edith
74
Bab 74 - Go Home
75
Bab 75 - Akal Busuk Henry Terkuak
76
Bab 76 - Berita Bahagia
77
Bab 77 - Reward For All
78
Bab 78 - Too Much
79
Bab 79 - Hera Is Coming
80
Bab 80 - Oh My Hera
81
Bab 81 - Masalah Baru Zeus
82
Bab 82 - Anak Siapa?
83
Bab 83 - Bertemu Kembali
84
Bab 84 - Will You Marry Me?
85
Bab 85 - Ares
86
Can't Wait To Read New Novel
87
Novel
88
RIMBA SI ANAK GENIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!