Cafe Santuy

"Aaww," Ziya merasakan dahinya sakit terbentur benda keras yang tidak lain botol minuman milik seseorang yang dia tabrak.

Sadar dia menabrak seseorang Ziya mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk, seketika wajah Ziya pucat, dia terkejut dan panik seseorang itu adalah Reynan, yang lebih mengejutkan baju seragam Reynan tampak basah kena tumpahan air dari botol minum yang dia pegang.

Oh my God

Ziya terpaku, terdiam melihat tatapan tajam Reynan terlihat jelas kemarahan di wajah itu. Ziya yang bingung tidak mampu melakukan apapun untuk menebus rasa bersalahnya.

"Heh, kalau jalan lihat ke depan, pake mata!" Reynan yang geram membentak Ziya.

"Lihat seragam aku basah, udah nabrak diam aja," sambung Reynan

Ziya sedari tadi diam karena belum bisa menguasai keterkejutannya dengan cepat minta maaf setelah sadar kemarahan Reynan serasa di puncaknya.

"Maaf Reynan, aku benar-benar gak sengaja," Ziya meminta maaf sembari mengibas baju Reynan di bagian dada seakan tindakannya mampu mengurangi basah di seragam Reynan.

Reynan salah sangka, dia semakin geram dengan tindakan Ziya.

"Gak usah pegang-pegang," Reynan menepis tangan Ziya dari dadanya, "ganjen!" sambung Reynan berlalu meninggalkan Ziya dengan wajah marahnya.

Ziya terperangah akan perkataan terakhir Reynan.

"Ganjen," bisik hati Ziya, "Reynan ngatain aku ganjen," seketika hati Ziya merasa sakit, dia dengan niat baik ingin membersihkan seragam Reynan justru di nilai ganjen dengan tindakannya. Sungguh di luar dugaan Ziya.

Ziya sedih namun tak mau berlarut dia memilih melangkah menuju keĺas, tenggorokannya benar-benar kering di tambah perlakuan Reynan tadi membuat tanggorokannya tercekat sulit mengeluarkan kata-kata.

Tiba di kelas Ziya segera meneguk minuman yang dia selalu bawa dari rumah, rasa haus seketika hilang, namun hatinya belum tenang.

Tangannya terhenti ketika akan meneguk minum untuk kedua kali, teringat akan kata Reynan.

"Ganjen?" gumam Ziya," matanya menerawang mengingat kejadian yang baru saja terjadi, terlihat jelas tatapan tajam penuh amarah dari bola mata itu, bentakan dan penekanan itu membuat hatinya sakit, seketika matanya berkaca-kaca terlihat kilatan di matanya, tak terasa di ujung mata keluar tetesan air matanya.

Perasaannya yang sensitif sangat mudah terluka mana kala hatinya terasa sakit, terlebih perkataan kasar bernada bentakan keluar dari mulut laki-laki yang selama ini selalu ada di dalam benaknya.

Reynan, laki-laki yang mampu membuat Ziya berdebar-debar, berhasil membuat hatinya kacau saat berhadapan langsung dengannya, yang membuat Ziya tak mampu berkata-kata saat tatapan tajam itu mengarah padanya.

Ziya masih terdiam dengan tangan memegang botol minuman, terlihat pandangannya jauh ke depan, sedetik kemudian dia di kejutkan teriakan murid lain.

"Bu Meri datang!" Suara itu memecah lamunan Ziya.

Tidak lama masuk seorang wanita paruh baya yang ternyata guru matematika di kelas mereka, guru itu hanya memberikan tugas kemudian berbalik pergi meninggalkan kelas.

"Asyik hari ini kita bebas," kata Khaira

"Kamu kelihatannya gak seneng Ziy," Khaira melihat wajah sendu Ziya

"Aku lebih senang kalo belajar, gini kan mubazir kita berangkat hari ini," kata Ziya yang sebenarnya bukan itu yang membuat dia kelihatan tidak senang, kejadian tadi lah yang membuat ia sedih.

--------

Bel berbunyi tepat pukul 12.15 pertanda waktu jam pelajaran selesai, waktunya murid pulang sekolah.

Reynan berjalan keluar kelas menuju parkiran, sebelum sampai di parkiran dia berpapasan dengan Ziya dan Khaira.

"Salah apa aku harus ketemu dia lagi?" gumam Reynan menatap tajam Ziya

Ziya menunduk mendapat tatapan tidak suka dari Reynan, dia paham Reynan masih marah akan kejadian hari ini.

"Emang gak bisa di kasih muka nih cewek," Reynan berlalu menuju motor merah marun kesayangannya.

"Bertambah rasa tidak suka Reynan kepadaku," bisik hati Ziya, Ziya paham Reynan memang tidak suka kepadanya, dia tau perasaannya tidak mungkin berbalas, tapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan yang sudah ada selama 3 tahun ini. Iya, Ziya menyimpan rasa untuknya selama 3 tahun. Selama itu pula dia mendapat perlakuan tidak suka dari Reynan.

Perlakuan tidak suka yang di tunjukkan Reynan tidak mampu menghapus perasaan suka Ziya, bayang-bayang wajah Reynan memenuhi pikirannya, dia tidak tau perasaan apa itu, kagumkah? cinta? atau suka? yang Ziya tau wajah Reynan selalu ada di benaknya.

---------

Ziya tiba di rumah pukul 13.00, pulang sekolah Ziya harus bekerja di sebuah cafe, cafe besar tempat nongkrong anak-anak muda.

Sudah 2 bulan ini Ziya bekerja di Cafe Santuy namanya, ia bekerja untuk mendapat tambahan uang guna membantu membiayai hidup keluarganya. Kehidupan keluarga Ziya serba kekurangan, penghasilan orang tuanya hanya cukup untuk makan sehari-hari, beruntung rumah tidak mengontrak.

Dalam serba kekurangan Ziya tak pernah mengeluh, dia anak yang paham akan keadaan.

Tepat pukul 13.45 Ziya sudah siap dengan seragam kerjanya, dia bergegas menuju pintu keluar, karena tapat pukul 14.00 jam kerja akan di mulai.

"Ibu, Ayah, Ziya berangkat kerja dulu ya?" pamit Ziya, dia mengulurkan tangannya dan menyambut tangan orang tuanya kemudian mencium punggung tangan itu.

"Hati-hati di jalan, Kalau pulang jangan kemana-mana langsung pulang ke rumah," pesan ibu.

"Iya bu," jawab Ziya

Ziya melangkah menuju Cafe Santuy yang berada tidak jauh dari rumahnya, hanya memakan waktu 15 menit bila berjalan kaki.

Tampak dari seberang di tempat Ziya berada cafe itu tampak ramai, Ziya menghela nafas berat, dia bisa meprediksi hari ini akan melelahkan melihat ramainya tempat dia bekerja.

Mengingat waktu kerja yang tidak terlalu panjang yaitu hanya 6 jam tidak mungkin rasanya seorang pekerja merasa kelelahan, namun bila di lihat pekerjaan yang di jalani selama 6 jam itu dilakukan dalam keadan berjalan bolak-balik melayani pembeli, tanpa ada waktu untuk istirahat walau hanya untuk duduk sesaat. Sudah di pastikan siapapun itu akan kelelahan.

"Semangat!" Ziya menyemangati diri sendiri menghilangkan keluh kesah yang muncul di dalam hati.

"Aku harus semangat, demi ibu, demi ayah, demi adek!" bisik hati Ziya

Ziya menyebrang jalan, setelahnya masuk ke cafe menjalankan pekerjaannya sebagai Waitres.

Tidak berselang lama seseorang tampak masuk menyusul lengkah Ziya, masuk ke cafe duduk di meja paling depan menghadap ke jalan tampak sedang menunggu seseorang.

Ziya yang sudah berpakaian rapi siap bekerja mendapat tugas melayani meja yang di duduki seseorang yang tadi duduk di meja depan menghadap jalan.

Ziya tersenyum menghampiri meja itu "Mau pesen apa Mas?" tanya Ziya tersenyum.

"Silahkan, ini buku menunya," sambungnya lagi dengan senyuman

Sedetik kemudian senyumnya hilang setelah orang itu mengalihkan pandangan dari handphone yang di pegangnya kemudian melihat ke arah Ziya.

Ziya tertegun, terpaku, benar-benar terpaku.

Terpopuler

Comments

Khaira Della

Khaira Della

kenapa yA zIya?

2020-11-16

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Aku like dulu ya.
Mantan Terindah butuh like mu juga🤗🤗

2020-11-12

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

tiga serangkai

2020-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Khadziya Putri
2 Cafe Santuy
3 Cinta Ini Menyakitkan
4 Luka di Hati
5 Kau menjijikkan
6 Kau Siap
7 Visual
8 Aku Harus Bisa!
9 Ini Bukan Mauku
10 Nomer WhatsApp Boleh?
11 Aku Masih di Sini
12 Menggemaskan
13 Misi Berhasil
14 Kau Mengusirku?
15 Redo Sudah Menunggu!
16 Mungkin Ini Terlalu Cepat
17 Jatuh Sudah Harga Diriku!
18 Berdebar-debar
19 Berdebar-debar
20 Aku Tidak Mungkin Ingkar
21 Kau Pikir Kau Cantik
22 Bersimbah Darah
23 Kabar Buruk
24 Koyak!
25 Perubahan Sikap Ziya
26 Gadis yang Menarik
27 Kebersamaan Mario dan Ziya
28 Perasaan Bersalah dan Kerapuhan Redo
29 Persahabatan yang Terputus
30 Permohonan Sindi
31 Kejutan dan Kesedihan
32 Bunga Mawar Layu dan Sebatang Coklat Kadarluarsa di Dalam Kotak
33 Depresi Keysha
34 Apa Kakakmu Ini tampak Sejahat Itu
35 Kau ternyata tidak lebih pintar dariku
36 Visual 2
37 Pengumuman
38 Aku datang Ziya
39 Gadis berambut pirang
40 Sejak kapan Mama mengenalnya
41 Aku rinduuu
42 Kamu menghilang tanpa kabar, membuatku gelisah
43 Jangan anggap aku berbeda
44 Lompat Saja Jika Kau mau
45 Pertemuan Pertama Setelah Lama Tidak Berjumpa
46 Kau Tidak Bisa Memaksaku
47 Tidak Lebih Cantik Darimu
48 Cemburu atau Merasa di abaikan
49 Kejutan Lamaran Romantis
50 Aku Tidak Akan Mengakuinya
51 Tidak Usah Banyak Bicara
52 Menjemput dan Mengantar Ziya
53 Batalkan Pernikahanmu
54 Aku Batalkan Saja
55 Aku Pasti Akan Merindukanmu
56 Redo Menghilang
57 SAH
58 Seharusnya Ada Kata Perpisahan, Sebelum Benar-benar Berpisah
59 POV Ziya
60 Kejanggalan
61 Usaha Menarik Hati Ziya
62 Keadaan yang Berbanding Terbalik
63 Pertemuan dan Perpisahan
64 Keperawanan yang Dipertanyakan
65 Pelarian Indri
66 Aku Berharap Kita Bertemu Lagi
67 Aku Mau Cerai
68 Keputusan Ziya
69 Gugatan Cerai
70 Gadis Penjaja Nasi
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Khadziya Putri
2
Cafe Santuy
3
Cinta Ini Menyakitkan
4
Luka di Hati
5
Kau menjijikkan
6
Kau Siap
7
Visual
8
Aku Harus Bisa!
9
Ini Bukan Mauku
10
Nomer WhatsApp Boleh?
11
Aku Masih di Sini
12
Menggemaskan
13
Misi Berhasil
14
Kau Mengusirku?
15
Redo Sudah Menunggu!
16
Mungkin Ini Terlalu Cepat
17
Jatuh Sudah Harga Diriku!
18
Berdebar-debar
19
Berdebar-debar
20
Aku Tidak Mungkin Ingkar
21
Kau Pikir Kau Cantik
22
Bersimbah Darah
23
Kabar Buruk
24
Koyak!
25
Perubahan Sikap Ziya
26
Gadis yang Menarik
27
Kebersamaan Mario dan Ziya
28
Perasaan Bersalah dan Kerapuhan Redo
29
Persahabatan yang Terputus
30
Permohonan Sindi
31
Kejutan dan Kesedihan
32
Bunga Mawar Layu dan Sebatang Coklat Kadarluarsa di Dalam Kotak
33
Depresi Keysha
34
Apa Kakakmu Ini tampak Sejahat Itu
35
Kau ternyata tidak lebih pintar dariku
36
Visual 2
37
Pengumuman
38
Aku datang Ziya
39
Gadis berambut pirang
40
Sejak kapan Mama mengenalnya
41
Aku rinduuu
42
Kamu menghilang tanpa kabar, membuatku gelisah
43
Jangan anggap aku berbeda
44
Lompat Saja Jika Kau mau
45
Pertemuan Pertama Setelah Lama Tidak Berjumpa
46
Kau Tidak Bisa Memaksaku
47
Tidak Lebih Cantik Darimu
48
Cemburu atau Merasa di abaikan
49
Kejutan Lamaran Romantis
50
Aku Tidak Akan Mengakuinya
51
Tidak Usah Banyak Bicara
52
Menjemput dan Mengantar Ziya
53
Batalkan Pernikahanmu
54
Aku Batalkan Saja
55
Aku Pasti Akan Merindukanmu
56
Redo Menghilang
57
SAH
58
Seharusnya Ada Kata Perpisahan, Sebelum Benar-benar Berpisah
59
POV Ziya
60
Kejanggalan
61
Usaha Menarik Hati Ziya
62
Keadaan yang Berbanding Terbalik
63
Pertemuan dan Perpisahan
64
Keperawanan yang Dipertanyakan
65
Pelarian Indri
66
Aku Berharap Kita Bertemu Lagi
67
Aku Mau Cerai
68
Keputusan Ziya
69
Gugatan Cerai
70
Gadis Penjaja Nasi
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!