...Bagian 2. Paviliun bunga suci abadi...
Pemimpin sekte paviliun Bunga suci mempercepat proses ritual yang seharusnya dilakukan tahuan depan. Mereka sudah memperkirakan peperangan tidak dapat di hindarkan, mengingat mereka mengetahui pergerakan yang mencurigakan dari beberapa sekte yang mereka mata matai.
...Di sebuah temapat rahasia...
Di dalam suatu ruang rahasia dengan pintu masuk yang hanya para tetua dan orang orang petinggi sekte yang tahu. Sekelompok orang sepuh mengelilingi anak bayi yang tergolong batita.
Mereka seperti merapalkan sebuah mantra rahasia. Dengan tangan yang menyatu sejajar dengan dada. Perlahan darah mereka mengalir deras turun kebawah dan berjalan membuat sebuah tato pada seorang bayi tersebut.
Kemunculan tato pada bayi tersebut membawa cahaya yang sangat menyilaukan di ruangan tersebut. Cahaya tersebut begitu kuat menyebar ke seluruh sisi ruangan.
Dengan cepat cahya itu menjulang tinggi ke atas langit serta menjebol atap ruangan bawah tersebut sampai memberikan lingkaran yang cukup besar.
Para sesepuh yang mengelilingi bayi masih tetap berdiri saat cahaya memenuhi ruangan. Cahaya itu tidak lain dan tidak bukan adalah energi Qi dari mereka. Darah yang mereka keluarkan bersama cahaya yang menyebar menyimpan energi yang luar biasa.
Mereka bukan hanya mentransfer energi mereka shaja. Mereka juga membuat segel dan tato beserta berbagai hal misterius yang hanya di ketahui para petinggi sakte .
Seiringan dengan cahaya yang keluar dan darah yang terus mengucur beserta lukisan tato yang terbentuk. Para sespuh yang mengelilingi bayi tersebut perlahan mulai kehilangan daging mereka. Mereka terlihat seperti makhluk tanpa daging dengan tulang yang hanya terbungkuskan kulit.
Beberapa menit waktu berganti, para sepuh itu berubah menjadi abu bersaman dengan selesainya lukisan tato beserta lingkaran segel pada tubuh bayi tersebut. Lukisan tato beserta lingakaran segel pada bayi tersebut memicu sebuah gelombang maha dahsyat yang menggetarkan seluruh dataran benua tegah.
Gelombang tersebut memberikan cahaya yang serupa saat awal ritual dimulai. Namun berbeda dari yang awal. Cahya sekarang jauh lebih kuat dan besar. Cahaya tersebut menghancurkan seisi ruangan tersebut bersamaan dengan cahaya yang menjulang tinggi ke atas langit.
Cahaya dan gelombang ini sangat menghebohkan seluruh pedekar yang melihatnya.
Ketua sakte Paviliun Bunga Suci memandangi bayi tersebut. Terlukiskan kesedihan yang amat dalam terpatrikan dalam senyum sedihnya. Ini mungkin akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan darah dagingnya.
“ Anak ku suatu saat pasti kau akan tahu, apa sahaja yang ayah mu ini lakukan. Pasti banyak yang menceritakan segala ketidak baikan ku. Namun pasti ayahmu ini tahu. Jika kau tahu kenyataan yang sebenarnya, ayah mu pastikan dengan kekuatan mu pasti kau akan bertindak sama seperti ayah mu ini”. Ucap ketua sekte dengan mata yang menetesakan sedikit air mata.
...Di benua yang berbeda Kehebohan terjadi...
“ Ada apalagi ini. Apa ada pendekar tingkat dewa yang mengamuk lagi di benua tengah”. Seorang pendekar berkomentar saat melihat cahaya yang begitu dahsyat menjulang ke langit.
“Apa mungkin ada peperangan lagi di benua dataran tengah”.
“Mungkinkah ada pendekar dewa yang mengamuk”.
“Apa ini pertanda baik atau buruk bagi pendekar di dataran tengah”.
Begitu banyak komentar komentar atas penampakan yang mereka lihat di atas langit. Mereka tahu betul asal cahaya itu. Sebab ini bukan kali pertamanya bagi mereka melihat penampakan energi Qi yang menjulang ke atas langit. Mereka sadar dan paham akan kondisi saat tercipta sebab pendekar dewa mengeluarkan energi puncak nya.
Di berbagi daerah terutama di daratan benua lain, banyak sekali yang menanggapi kejadian tersebut. Begitu banyak sekali komentar komentar mengenai penampakan tersebut. Tidak sedikit yang kagum dan berbagi kalangan yang pernah menyaksikan kekuatan pendekar dewa hanya bergidik takut.
...Di benua dataran tengah....
Pasukan aliansi sudah menyiapkan pasukanya. Mereka berisikan pendekar pendekar tingkat lanjut. Pendekar tingat lanjut memang masih di bawah tingkat dengan pendekar dewa namun pendekar tingkat lanjut yang berada di tahap puncak dapat mengimbangi beberapa serangan pendekar tingkat dewa di tahap awal.
Jumlah pendekar tingakat lanjut kurang lebih ratusan itu pun diisi oleh ketua sakte di kedua aliran. Untuk pasukan yang di bawahnya berada di tingkatan pendekar tingakat atas.
Ratusan ribu pasukan aliansi mengepung sakte Paviliun Bunga Suci. Setiap seratus ribu pasuka di pimpin oleh sepuluh ketua dengan tingakatan pendekar tingkat lanjut. Mereka membagi pasukan menjadi empat arah mata angin.
Mereka mencoba mengepung dan meyempitkan ruang gerak pendekar tingakat dewa. Mereka tahu dari pertempuran dahulu, bahwa pendekar tingkat dewa sanggup mengambil energi Qi dari alam. Dengan menyempitkan ruang gerak mereka kemungkinan untuk pengambilan energi Qi dari alam akan sulit terlaksanakan.
Dua ratus ribu pasuka menyerbu di setiap arah mata angin. Kota yang ramai akan penduduk atau anggota sekte terlihat sepi bahkan nyala lampu malam pun tidak terlihat pada malam ini. Pasukan aliansi kebingungan akan penampakan ini.
...Di sisi barat ...
“ Ketua, bagaimana ini. Ini terlihat sangat mencurigakan. Apa mungkin mereka tahu akan penyergapan ini”. Salah satu pemimpin pasukan menyuarakan kegelisahannya.
Ketua sekte mengerutkan dahinya. Pikirannya sekarang campur aduk. Ia memang pempimpin pasukan, tapi untuk masalah pergantian rencana itu bukan termasuk salah satu tugasnya.
“ Sampaikan keadaan ini kepada pimpinan pusat, tunggu komando dari pusat. Jangan gegabah”.
Pemimpin pasukan tidak mengambil inisiatif untuk menyerbu sediri sebab ia salah satu orang yang tahu betapa mengerikannya pendekar tingkat dewa.
Kejadian ini terjadi pula di sisi yang lainnya. Dari timur dan selatan pun mersakan kejadian yang sama. Pemimpin pasukan pusat yang memimpin pasukan di timur pun mengalami kejadian serupa.
Setelah mendapat laporan dari perwakilan pasukan di selatan dan barat. Pimpinan pasukan aliansi membentuk sebuah rapat dadakan.
...Pasukan di sisi utara...
Pasukan di sisi ini tidak mewakilkan sama sekali perwakilannya untuk melapor kepada pimpinan pusat. Dikarenakan pada sisi utara mereka sedang berperang dengan sangat sengit melawan anggota sekte .
Ratusan ribu pasukan menyerang melawan puluhan ribu anggota sekte tidak dapat dihindarkan. Sama sekali tidak berat sebelah dalam peperangan ini. Mengingat dalam puluhan ribu anggota sekte terdapat ribuan pendekar tingkat dewa dan sisanya berada pada tingkatan pendekar tingkat lanjut tahap puncak.
Baku hantam antara senjata dengan senjata serta pukulan dengan pukulan terjadi. Para pendekar tingkatan dewa mengeluarkan aura Qi mereka. Aura tersebut memenuhi sekujur tubuh mereka dan dari aura tersebut seperti tercipta perlindungan tenaga dalam.
Mereka yang tahu atau pernah melihat kehebatan pendekar tingkat dewa hanya berdecak kesal dan mengumpat dalam hati. Mereka sangat kesal sebab aura tersebut seperti perisai bila di serang dan seperti mesin saat jadi senjata.
Terdengar sebuah seruan dari pasukan aliansi di sisi utara ini. Pemimpin pasukan memekikan imbalan kusus atas peperangan ini.
“ Siapa saja yang bisa membunuh anggota sakte Paviliun Bunga suci kami hargai 100 keping per kepala”.
Para pasukan aliansi yang melihat kekuatan pendekar dewa saling menatap. Nafas mereka berhenti melihat kehebatan pendekar tingakat dewa. Nafas mereka semakin berat saat suara imbalan di naikan.
“ Bisa bertahan hidup hidup sahaja itu sebuah ke ajaiban, ini sperti misi bunuh diri”. Gumamnya pelan.
Selesai mengumandangkan motivasi pemimpin pasukan menenangkan pikirannya sebelum maju membantu para pasukannya.
“Kini kematian pasti di akan menjemput ku.
JANGAN TAKUT AYO SERRRRRRRRAAANNGGGG”.
Halllooo
Para readers.
Jangan lupa yahh.
Klik tombol like yaaa.
Kalo bisa kasih aku kritik dan saran nya di kolom komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Mbal
Seru
2020-10-20
1
Muhammad Syarief
mantap
2020-10-05
1
🦄Olong Long
Aku bom yah kak 😅 BOM like...
2020-09-21
2