2. The Harrison.

Dentuman musik yang begitu kencang membuat siapa saja yang tidak biasa dengan dunia malam yang dua lelaki tampan itu jalani, akan mengangkat kedua tangannya dan menyerah berada di tempat seperti itu.

Bastian, yang sudah terbiasa menemani sahabatnya setiap malam menikmati surga dunia. Kali ini lelaki itu memilih memperhatikan dan mengawasi Pratama saat lelaki itu sibuk menenggak tiap botol dan menghabiskan hampir setengah lusin botol.

"Heh, lo itu udah mabuk, sebentar lagi jackpot. Gue gak mau ya lo muntah di mobil baru gue. Kalau lo sampe jackpot di mobil gue, gue tinggalin lo di flyover Pasar Minggu!" umpat Bastian dan merebut botol vodka dari tangan Pratama.

"Jingan lo Bas! Lo mau tinggalin gue di flyover?! Nanti kalau gue diculik waria, gimana? Berduka lo. Mending lo sewa LC atau Jab lay aja sana. Biar nggak bete nungguin gue party di sini." Pratama tersenyum smirk, membuat Bastian muak ingin meninggalkan Pratama yang sedang mabuk berat.

Sebenarnya Bastian ingin sekali berhenti mengikuti jejak Pratama yang selalu menghabiskan waktu di tempat durjana ini.

Namun apa boleh buat, dirinya adalah orang kepercayaan keluarga Patz. Keluarga Pratama mempercayakan Pratama pada dirinya. Khususnya tante Annastasia, ibu angkat sekaligus tante Pratama.

"Balik aja yuk, gue anter lo ke apartemen. Besok kita ada kuis, Tam." Bastian menarik lengan Pratama untuk berdiri dari duduknya.

"Heh Bas, lo gak pengen nyicipin dessert seperti biasa?" tanya Pratama dengan senyum penuh makna. Bastian paham, Maksud dari menyicipi dessert yang Pratama maksud.

"Enggak. Gue takut HIV!" ucap Bastian asal.

Pratama tertawa keras dan menepuk kepala Bastian dengan kencang. "Gue yang minum kenapa lo yang mabok, Bas!"

Plak!

Dari arah belakang ada yang memukul kepala Pratama dengan sangat keras. Membuat lelaki itu hampir jatuh dari rangkulan Bastian.

"Anj-- siapa neh yang mukul kepala Baginda Raja?" teriak Pratama dan langsung menolehkan kepalanya ke arah di mana kepalanya dipukul.

Lelaki yang bernama Adam itu tertawa keras mendengar celotehan asal yang Pratama lontarkan. "Apa? Baginda raja? Raja apa lo? Raja singa!" ucap Adam.

"Oh elo... widihhh sungkem gue kalo ketemu lo. Manusia pertama yang turun dari bumi. Ehhh BTW, kalo Adam lo mah, turun dari mobil bekas, ya. Mobil Bekas KORUPSI!" balas Pratama asal dengan senyum smirk dan suara yang tak kalah kencangnya.

Adam dan Pratama merupakan sahabat dekat saat mereka sekolah dulu. Namun karena orang tua Adam terjerat kasus korupsi sebab laporan dari Annastasia-- tante Pratama, membuatnya harus mengasingkan diri ke negara tempat kelahiran ibu dari lelaki itu. Inggris.

Adam tidak pernah tersinggung dengan setiap ucapan jahanam yang Pratama keluarkan untuknya. Meskipun keluarga Pratama melaporkan tindakan korupsi yang ayahnya lakukan dulu.

Hal yang sama pun terjadi dengan Pratama. Lelaki itu tampak cuek, dengan julukan yang Adam sematkan pada dirinya.

Melihat kedatangan Adam, membuat Bastian menghela nafas berat. Keberadaan Adam di club, akan membuat Pratama enggan meninggalkan tempat durjana ini. Mau tak mau, Bastian harus menemani Pratama kembali.

Dan benar saja, Pratama terhuyung duduk dan kembali menenggak minumannya.

"Lo kenapa sih tiba-tiba jadi jarang banget ke club?" tanya Pratama sambil memberikan sebotol Vodka ke arah Adam.

Adam masih terkekeh melihat kelakuan Pratama yang menurutnya tidak berubah. Malah semakin menjadi-jadi.

"Gue udah merit. Udah gak zamannya gue masuk tempat kayak begini," ucap Adam santai.

Tidak sesantai Adam, Pratama nampak terkejut dengan pengakuan dari temannya.

"Merit? Kapan lo merit? Kok gue gak diundang?" tanya Pratama.

"Lo embiey, ya? Makanya malu kalau ngundang gue dan Tama!" tebak Bastian.

Mereka baru menginjak usia 20 tahun, hal yang mengejutkan bagi Pratama jika temannya ini melepas masa lajang di usia yang sangat muda baginya. Apalagi Pratama ingat jika Adam 11:12 kebiasaannya seperti dirinya.

"Sembarangan lo kalau ngomong. Gue nikah, ya karena biar bisa cukurukuk puk ceruk tiap hari. Gak kayak lo gini. Mau cukurukuk aja ngeluarin duit. Belum lagi itu cewek bekas siapa aja." Adam tertawa sambil menepuk jidat Pratama hingga lelaki itu terhuyung ke samping.

"Muna lo! Terus sekarang lo ke sini ngapain kalau bukan mau ajojing? Mau tausiah?" ejek Pratama.

"Bini gue ada reuni SMA di sini. Tuh, table mereka!"

Pratama dan Bastian menolehkan kepalanya melihat tempat yang ditunjuk Adam menggunakan dagunya.

"HAH!! Lo nikah sama adik kelas kita dulu yang suka ngejar-ngejar lo? Gila!" pekik Pratama kaget.

"Yang gila tuh elo! Punya cewek cakep malah dibuang. Di pungut sepupu lo, nangis 'kan, lo?"

Pratama menatap Adam tajam dengan raut kesal. "Gue gak punya sepupu, SIALAN! Dia musuh gue!" kilah Pratama.

Bastian menggelengkan kepalanya melihat ekspresi Pratama jika sudah disinggung perihal mantan terindah sahabatnya itu.

Semenjak ditinggal Bella yang memilih mencintai sepupu Pratama dan hidup dalam pengawasan ketat dari Pravitel' Vselennoy dan Ultimo Re.

Membuat Pratama rajin mengunjungi setiap club yang ada di Kota metropolitan ini. Ditambah lagi sang mantan sudah menikah dengan sepupu Pratama sendiri.

Namun Pratama cukup profesional. Setiap Jumat dan Sabtu ia kuliah seperti biasa. Ia mengambil kelas karyawan pada malam hari karena Senin hingga Jumat, dari pagi sampai sore, Pratama berada di kantor dan mempelajari mengenai Harrison.

Saat dirinya memutuskan untuk bergabung dengan Harrison, Pratama tidak ditempatkan langsung di posisi yang dahulunya Kamandanu - sepupunya tempati. CEO.

Pratama awalnya ditempatkan di bagian staff operasional perusahaan dan mempelajari mengenai strategi bisnis. Lalu di tahun kedua, Pratama memasuki bagian keuangan. Banyak yang mengatakan jika Pratama sangat lambat. Tidak secepat Kamandanu.

Jelas, karena guru yang Kamandanu miliki adalah Igor. Sedangkan Pratama memiliki guru yang bergonta-ganti di setiap divisinya. Membuat Pratama tidak memiliki seseorang untuk ia jadikan role mode.

"Lo masih berambisi buat merebut mantan lo dari tangan sepupu lo? Kenapa lo gak kerja sama dengan Robi buat habisin sepupu lo dan organisasi Pioneer?" hasut Adam.

Bastian yang merasa kehadiran Adam hanya akan membawa banyak dampak negatif untuk Pratama, segera memotong obrolan mereka.

"Mending lo samperin bini lo, Dam. Tadi digodain Bartender, Tuh. Urusan Pratama jangan ikut campur. Lo tau 'kan, gimana gilanya Pioneer kalau udah berburu. Apalagi saat ini ketuanya Jonathan dari Black Sphinx Timur, dia Panglima tempur."

"Gue akan selalu membantu Tama kalau dia berniat mengacak-acak Pioneer. Lo cukup duduk manis aja, Bas," bisik Adam tepat di telinga Bastian.

"Gue gak akan biarin Tama jadi alat balas dendam lo dengan Pioneer karena kematian saudara kembar lo..." ucap Bastian berdesis di telinga Adam.

"Gue nggak peduli! Gue datang ke Indonesia karena ingin membalaskan kematian Mike!"

"Kematian saudara kembar lo itu didasari karena dia menjadi penghianat Pioneer, kalau Lo lupa," balas Bastian yang masi berbisik di telinga Adam.

Adam menjauhkan tubuhnya dari Bastian dan menatap lelaki itu dengan wajah kesal.

"Tam... kayaknya asisten lo harus lo ospek lagi deh, biar gak sering-sering main ke markas Pioneer." Adam berbicara sedikit berteriak.

"Ngapain dia ke sarang serigala cabul itu? Lo tenang aja, Bastian masih anggota inti di Beastank, kalau itu yang lo takutin." Pratama membalas ucapan Adam.

"Gue cuma meragukan integritas dia aja, Tam. Gue takut dia jadi mata-mata Pioneer, lo tau 'kan seberapa loyal perusahaan bokap nya dia di Diavolo."

Orang tua Bastian termasuk ke dalam Grup Diavolo yang mengurus tempat-tempat hiburan malam, seperti club yang mereka kunjungi saat ini merupakan milik keluarga Bastian dan tempat-tempat karaoke di kota tersebut.

Pratama menggelengkan kepalanya sambil menatap Bastian. "Gue percaya Bastian. Dia gak mungkin mengkhianati gue. Dia satu-satunya orang kepercayaan gue di Harrison."

"Thanks Dude!" Bastian tersenyum menatap Pratama.

"Justru gue yang curiga sama lo, Dam. Bisa-bisanya lo tau kalau Bella gak hamil. Apa lo mata-mata Pioneer? Karena hanya anggota inti Pioneer yang tahu perihal itu." Pratama kini menatap Adam tajam.

"Iya dong... gue harus punya orang dalam di Pioneer untuk menghancurkan organisasi itu," ucap Adam dengan bangganya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jumat pagi, Pratama sudah di depan wardrobe nya dengan setelan kemeja dan celana hitamnya. Rambut yang ia tata dengan model Comma Hair membuat dirinya bak oppa-oppa dari negeri ginseng meskipun wajahnya blasteran eropa.

Seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan ketukan yang cukup keras. Pratama sudah hapal, itu pasti asisten tantenya, Bruno.

Ia membuka pintunya dan benar saja, Bruno di depan pintu kamar Pratama memasang wajah dinginnya sambil menyerahkan beberapa dokumen untuk Pratama bawa ke kantor.

"Miss Camilla berpesan kepada anda untuk datang ke kantor pukul 07:30."

Pratama mengangguk sambil meringis. "Jam 9 saya sudah tiba di kantor. Tidak perlu khawatir!"

"Jika anda datang di jam 09 pagi. Miss Camilla akan mematikan lift khusus Direksi," ucap Bruno dingin.

Pratama menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak bisa menyalahkan tantenya karena itu memang sudah menjadi standar operasional prosedur Harrison Grup.

Jika ingin mencari orang yang harus disalahkan, ya dirinya sendiri. Siapa suruh dirinya mabuk hingga bangun kesiangan seperti ini.

"Baik... terima kasih, Pak Bruno. Lima menit lagi saya akan berangkat."

Pratama mulai membatin sepeninggalan Bruno. 'Sabar... gue harus fokus merebut Harrison untuk menghancurkan Izyaslavich!'

...(⁠@⁠_⁠@⁠) TO BE CONTINUE (⁠@⁠_⁠@⁠)...

...Bruno nya bukan Bruno mars ya, Sayang ... Bukan!...

Like, Kembang, kopinya 🫰🏽 thankyou

Terpopuler

Comments

Aksara_Dee

Aksara_Dee

tunggu...tunggu...
flyover pasar Minggu, sering lewat nih 🤣

2025-03-28

1

Filan

Filan

Ceritanya bagus, Thor. Tapi ini sambungan ya, jadi belum hafal sama tokohnya. apa semua novelmu saling terhubung?

2025-04-15

1

Serenarara

Serenarara

Pratama... blesteran? Nama depannya bukan Andika khaan?? Eaa... /Smirk/

2025-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. The Harrison.
3 3. Olivia Nugraha.
4 4. Receptionist
5 5. Di luar job desk.
6 6. Firasat
7 7. Drop out
8 8. Sales
9 9. Rules
10 10. Seperti kekasihku yang dulu
11 11. Kelas karyawan tapi bukan karyawan.
12 12 - What should I do?
13 13. Tough Decision
14 14. Gift
15 15. Janda Anak Satu
16 16. Peran pengganti
17 17. Mencuri hati
18 18. Reuni
19 19. Orang Biasa
20 20. Ego
21 21. Stigma tentang single mom
22 22. Meet Adisutjipto Family
23 23. Ilusi Cinta
24 24. Kesalahan yang sama
25 25. Pacar Pratama
26 26. Menghindar
27 27. Dibutuhkan dan Diinginkan
28 28. Perubahan Besar
29 29. Bukan Lamaran Romantis
30 30. Saran
31 31. Tawaran menarik
32 32. Unintended
33 33. Rempeyek
34 34. Miss understanding
35 35. Provokasi
36 36. Manipulatif
37 37. Kebohongan dan kejujuran
38 38. Selisih Jalan
39 39. Tidak Aktif
40 40. Kemarahan Pratama
41 41. Pengkhianat
42 42. Nihil
43 43. Kepercayaan
44 44. Kesepakatan
45 45. Sesuatu yang disembunyikan
46 46. Gugur Bunga
47 47. Hubungan yang rumit
48 48. Kekecewaan dan kemarahan
49 49. Keputusan Bastian
50 50. Sudah Tahu Semua
51 Maafkan Hamba
52 51. Itu hanya masa lalu
53 52. Tante Santi
54 53. Penyesalan Bastian
55 54. Penyesalan Bastian
56 55. Tidak pernah memiliki kesempatan
57 56. Pegasus party
58 58. Tolong!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Prolog
2
2. The Harrison.
3
3. Olivia Nugraha.
4
4. Receptionist
5
5. Di luar job desk.
6
6. Firasat
7
7. Drop out
8
8. Sales
9
9. Rules
10
10. Seperti kekasihku yang dulu
11
11. Kelas karyawan tapi bukan karyawan.
12
12 - What should I do?
13
13. Tough Decision
14
14. Gift
15
15. Janda Anak Satu
16
16. Peran pengganti
17
17. Mencuri hati
18
18. Reuni
19
19. Orang Biasa
20
20. Ego
21
21. Stigma tentang single mom
22
22. Meet Adisutjipto Family
23
23. Ilusi Cinta
24
24. Kesalahan yang sama
25
25. Pacar Pratama
26
26. Menghindar
27
27. Dibutuhkan dan Diinginkan
28
28. Perubahan Besar
29
29. Bukan Lamaran Romantis
30
30. Saran
31
31. Tawaran menarik
32
32. Unintended
33
33. Rempeyek
34
34. Miss understanding
35
35. Provokasi
36
36. Manipulatif
37
37. Kebohongan dan kejujuran
38
38. Selisih Jalan
39
39. Tidak Aktif
40
40. Kemarahan Pratama
41
41. Pengkhianat
42
42. Nihil
43
43. Kepercayaan
44
44. Kesepakatan
45
45. Sesuatu yang disembunyikan
46
46. Gugur Bunga
47
47. Hubungan yang rumit
48
48. Kekecewaan dan kemarahan
49
49. Keputusan Bastian
50
50. Sudah Tahu Semua
51
Maafkan Hamba
52
51. Itu hanya masa lalu
53
52. Tante Santi
54
53. Penyesalan Bastian
55
54. Penyesalan Bastian
56
55. Tidak pernah memiliki kesempatan
57
56. Pegasus party
58
58. Tolong!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!