I'm Not Single Mom!

I'm Not Single Mom!

1. Prolog

"Gue mohon, Liv. Cuma lo yang bisa bantu gue. Cuma lo yang bisa gue percaya menjaga Tias."

"Keluarga lo?"

"Keluarga gue gak menerima kehadiran Tias. Kesalahan gue dan Tian gak termaafkan, makanya gue diusir. Gue-- gue selama ini berjuang sendiri, Liv."

"Terus sekarang lu mau tumbalin gue supaya lo bisa balik lagi sama cowok lo itu?"

Olivia membanjiri wajahnya dengan air mata. Ia menepis kedua tangan perempuan yang sejak tadi menyentuh pahanya untuk memohon.

Olivia merangkak menuju baby box dan menatap Tias pilu. Hal yang sama juga Asti lakukan. Wanita itu duduk bersimpuh di samping baby box anaknya.

"Lo masih inget 'kan apa cita-cita gue?" tanya Asti dengan suara bergetar.

"...." Olivia memilih diam, namun isi kepalanya dipenuhi ucapan Asti tempo lalu yang mengatakan dirinya ingin anaknya hidup layak.

Olivia yakin jika semua orang tua menginginkan kehidupan yang baik untuk anak-anaknya.

Mungkin itu alasan mengapa ayahnya melakukan korupsi demi membahagiakan istri dan anaknya.

"Gue cuma pengen Tias berkecukupan, Liv. Bisa sekolah di tempat yang bagus. Makan makanan yang layak. Hal itu gak bisa gue lakukan kalau kerjaan gue hanya sebagai pemandu lagu di tempat itu, Oliv."

"Kenapa Tian gak bisa terima Tias?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

3 bulan sebelumnya

Perusahaan Harrison yang saat ini dipimpin oleh Fredik -- Kakek Pratama sedang mengalami gangguan yang disebabkan oleh cucu kesayangannya yang saat ini sudah memutuskan untuk keluar dari Harrison grup dan berpindah ke Izyaslavich.

Pratama selaku pewaris pengganti, harus berjuang keras memulihkan perusahaan yang saat ini sedang diserang habis-habisan oleh sepupunya, Kamandanu.

Belum pulih rasa sakit Pratama karena sang sepupu membawa cinta pertamanya dan akan menetap di negeri beruang merah. Sekarang dirinya harus menjadi tumbal di Harrison karena kekacauan yang sepupunya perbuat.

Semenjak dirinya ditinggal menikah oleh sang cinta pertama, Pratama semakin menjadi pribadi yang buruk.

Sering mabuk-mabukan, bergonta-ganti pasangan, dan balap liar pun masih ia jalankan. Padahal usianya sudah bisa dikatakan tidak muda lagi.

"Mau sampai kapan kamu seperti ini, Pratama? Kamu itu pewaris Harrison! Harapan kami," ucap Camilla dengan nada tingginya.

Sudah jengah rasanya Camilla mendidik keponakan satu-satunya ini. Jika Pratama tidak berubah, kemungkinan besar Harrison akan tergantikan oleh Aditama, mengingat jika pemimpin Pioneer saat ini adalah Aditama.

"Tan, yang penting aku sudah menuruti kemauan Tante untuk tidak mengganggu anak Tante itu." Pratama mendesah kesal lalu melanjutkan ucapannya. "Gak mudah buat aku untuk melupakan semua sekaligus membangun Harrison yang sudah Danu hancurkan. Seharusnya ini menjadi tanggung jawab Tante!"

"Dengar Tama, kehadiran kamu di sini karena permintaan kakek kamu. Saya tidak bisa berbuat banyak untuk kamu. Jangankan menunggu Danu untuk menghancurkan Harrison. Saya pun bisa menghancurkan Harrison jika saya mau. Saya membantu kamu karena ada Annastasia di belakang kamu. Saya tidak ingin menyakiti sahabat saya. Jadi saya mohon kamu tahu diri sedikit. Kalaupun kamu sukses di Harrison. Kamu bisa depak saya jika itu mau kamu. Karena itu yang saya tunggu-tunggu, Pratama."

Pratama menatap sang Tante dengan wajah tidak percaya. Tidak mungkin dirinya mendepak Camilla begitu saja. Karena selama ini hanya Camilla lah yang mengurusi keperluan Pratama serta membantu Pratama mempelajari tentang Harrison.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Olivia membersihkan tubuhnya dari tumpahan cairan kecoklatan yang mengeluarkan aroma tidak sedap.

Entah cairan apa yang orang-orang itu guyurkan ke tubuhnya hingga berkali-kali Olivia memuntahkan cairan dari perutnya yang belum ia isi dari pagi.

Olivia memilih duduk di salah satu bilik toilet sambil menangis. Banyak hal yang ia tangisi.

Mulai dari ayahnya yang mendekam di penjara, perubahan ekonomi keluarga yang ia hadapi secara drastis, dan perundungan yang ia dapatkan dari teman-teman kampusnya.

Selama di kampus, tempat yang paling aman untuk dirinya adalah bilik toilet kampusnya.

Di sana ia bisa menangis sepuasnya meskipun harus menangis dalam diam. Setidaknya teman-temannya tidak merundungnya dengan melukai fisiknya seperti sekarang ini.

Saat Olivia ingin keluar dari bilik toilet, tiba-tiba saja ada sebuah langkah kaki yang ia yakini dalam jumlah banyak mendekat hendak memasuki toilet.

Olivia mengurungkan niatnya untuk keluar dari bilik tersebut dan memilih kembali duduk dan menunggu sampai orang-orang itu keluar dari toilet.

Ketika orang-orang itu masuk, salah satu wanita membuka satu persatu bilik toilet dan memastikan tidak ada seseorang di salah satu bilik tersebut.

BRAK!

BRAK!

BRAK!

Olivia sudah memprediksi hal itu, makanya ia menempelkan tanda 'toilet rusak' di depan pintu bilik toilet yang ia gunakan.

"Gue bingung deh sama si Oliv. Dia urat malunya udah putus, ya? Masih bisa dia hidup dan bernafas dengan baik setelah apa yang bokap nya lakuin," ucap salah satu wanita yang sering mem-bully Olivia.

"Bukannya anak koruptr selalu bangga ya kalau orang tuanya jadi koruptr?" timpal salah satu wanita lainnya.

"Bangga lah, lagian mereka juga gak akan dimiskinkan. Gue yakin bokap nya pasti udah simpan duit itu di Swiss. Makanya anaknya masih tebal muka."

Olivia kembali menangis dalam diam. Ia sangat yakin ayahnya bukan koruptr seperti pemberitaan yang menyebar luas saat ini.

Hidup mereka selama ini tidak bergelimang harta, ayahnya juga tidak pernah mengendarai mobil mewah atau bolak balik ke luar negeri selain urusan dinas.

Mereka hidup di perumahan yang tidak tergolong mewah bahkan masih dalam golongan menengah karena berada di sebuah perbatasan antara Kota madya dan Kabupaten.

"Gue heran ya, dia dan Bestie kentalnya sama tuh, sama-sama gak punya urat malu."

"Emang siapa Bestie kental dia? Emang ada yang mau berteman sama dia?"

"Siapa lagi kalau bukan Laras dan si Amel. Dua ayam yang sering open harga di aplikasi Maxchat. Langganan para sugar daddy perut buncit, kumis tebal mulut bau rokok kretek."

Seluruh gadis yang berkumpul di toilet tertawa terbahak-bahak menertawakan Olivia dan teman-temannya. Tentu saja hal itu sudah biasa Olivia dengar dari mereka.

"Jangan-jangan dia juga lagi. Suka ikutan open harga di Maxchat!" seru salah satu wanita yang Olivia hapal suaranya.

Wanita itu yang selalu memprovokasi yang lain untuk merundung dirinya. Wanita itu pula yang menumpahkan cairan ini ke tubuhnya. Wanita itu adalah Pindy, Anak salah satu Dosen dari fakultas lain di universitas ini.

"Udah pasti, lo 'kan tau, UKT di kampus kita apalagi jurusan kita itu mahal banget. Mana mampu dia bayar kalau bukan pakai uang Nina boboin aki-aki buncit."

Kembali, mereka tergelak tawa hingga mereka merasa jika jam mata kuliah selanjutnya akan tiba.

Olivia enggan keluar dari bilik karena kondisinya benar-benar mengenaskan, tidak mungkin ia masuk ke dalam kelas dalam pakaian yang sangat bau ini. Ia memutuskan untuk kembali ke kost-annya.

...\⁠(⁠◎⁠o⁠◎⁠)⁠/To be continue \⁠(⁠◎⁠o⁠◎⁠)⁠/...

...Keluarnya nunggu mereka check out aja ya, Liv. Nanti lu di guyur kuah seblak. Author khawatir ini....

Jangan lupa Readers. Like, vote, kembang kopinya ❤️ Sarange

Terpopuler

Comments

Aksara_Dee

Aksara_Dee

wudiihh sugar Daddy nya gak ada yg cakepan apa yak 🤣🤣spek lee Minho aku maauu ...

2025-03-28

2

Tini Tina toon

Tini Tina toon

kagak bakal dimiskinkan lah wong saling melindungi 🤣 koruptor itu kayak Cepu nrkoba. ketangkep karena giliran aja. keluarga dan anak2nya mah aman. hukum mati juga cuma wacana aja. formalitas

2025-05-18

0

Tini Tina toon

Tini Tina toon

kadang beberapa orang tua rela bersekutu dengan iblis hanya tidak ingin melihat anaknya kelaparan 😭

2025-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. The Harrison.
3 3. Olivia Nugraha.
4 4. Receptionist
5 5. Di luar job desk.
6 6. Firasat
7 7. Drop out
8 8. Sales
9 9. Rules
10 10. Seperti kekasihku yang dulu
11 11. Kelas karyawan tapi bukan karyawan.
12 12 - What should I do?
13 13. Tough Decision
14 14. Gift
15 15. Janda Anak Satu
16 16. Peran pengganti
17 17. Mencuri hati
18 18. Reuni
19 19. Orang Biasa
20 20. Ego
21 21. Stigma tentang single mom
22 22. Meet Adisutjipto Family
23 23. Ilusi Cinta
24 24. Kesalahan yang sama
25 25. Pacar Pratama
26 26. Menghindar
27 27. Dibutuhkan dan Diinginkan
28 28. Perubahan Besar
29 29. Bukan Lamaran Romantis
30 30. Saran
31 31. Tawaran menarik
32 32. Unintended
33 33. Rempeyek
34 34. Miss understanding
35 35. Provokasi
36 36. Manipulatif
37 37. Kebohongan dan kejujuran
38 38. Selisih Jalan
39 39. Tidak Aktif
40 40. Kemarahan Pratama
41 41. Pengkhianat
42 42. Nihil
43 43. Kepercayaan
44 44. Kesepakatan
45 45. Sesuatu yang disembunyikan
46 46. Gugur Bunga
47 47. Hubungan yang rumit
48 48. Kekecewaan dan kemarahan
49 49. Keputusan Bastian
50 50. Sudah Tahu Semua
51 Maafkan Hamba
52 51. Itu hanya masa lalu
53 52. Tante Santi
54 53. Penyesalan Bastian
55 54. Penyesalan Bastian
56 55. Tidak pernah memiliki kesempatan
57 56. Pegasus party
58 58. Tolong!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Prolog
2
2. The Harrison.
3
3. Olivia Nugraha.
4
4. Receptionist
5
5. Di luar job desk.
6
6. Firasat
7
7. Drop out
8
8. Sales
9
9. Rules
10
10. Seperti kekasihku yang dulu
11
11. Kelas karyawan tapi bukan karyawan.
12
12 - What should I do?
13
13. Tough Decision
14
14. Gift
15
15. Janda Anak Satu
16
16. Peran pengganti
17
17. Mencuri hati
18
18. Reuni
19
19. Orang Biasa
20
20. Ego
21
21. Stigma tentang single mom
22
22. Meet Adisutjipto Family
23
23. Ilusi Cinta
24
24. Kesalahan yang sama
25
25. Pacar Pratama
26
26. Menghindar
27
27. Dibutuhkan dan Diinginkan
28
28. Perubahan Besar
29
29. Bukan Lamaran Romantis
30
30. Saran
31
31. Tawaran menarik
32
32. Unintended
33
33. Rempeyek
34
34. Miss understanding
35
35. Provokasi
36
36. Manipulatif
37
37. Kebohongan dan kejujuran
38
38. Selisih Jalan
39
39. Tidak Aktif
40
40. Kemarahan Pratama
41
41. Pengkhianat
42
42. Nihil
43
43. Kepercayaan
44
44. Kesepakatan
45
45. Sesuatu yang disembunyikan
46
46. Gugur Bunga
47
47. Hubungan yang rumit
48
48. Kekecewaan dan kemarahan
49
49. Keputusan Bastian
50
50. Sudah Tahu Semua
51
Maafkan Hamba
52
51. Itu hanya masa lalu
53
52. Tante Santi
54
53. Penyesalan Bastian
55
54. Penyesalan Bastian
56
55. Tidak pernah memiliki kesempatan
57
56. Pegasus party
58
58. Tolong!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!