Quennevia
Di sebuah pulau yang dijadikan markas rahasia Black Hunters, sebuah Organisasi rahasia yang didirikan pemerintah untuk melindungi Negera nya.
Saat ini markas itu berhasil disusupi oleh seseorang dengan begitu mudah nya. Pemerintah pun bahkan sampai harus mengerahkan banyak pasukan khusus hanya untuk menangkap penyusup yang hanya satu orang itu.
" Disini komandan B, bagaimana kondisi di sebelah utara. " ucap salah seorang yang memimpin operasi ini.
" Disini regu A, sepertinya tidak ada yang selamat komandan. Semua penjaga sudah tidak bernyawa lagi. " jawab orang lainnya.
" Bagaimana bisa? Mereka semua adalah orang yang dilatih khusus untuk penjagaan mudah seperti ini, dan lagi tempat ini terdapat banyak jebakan. Memang ada berapa banyak musuhnya?? "
" Itu.. Dia hanya seorang gadis berusia 18 tahun, komandan. "
" Apa?!! "
Semua pasukan yang mendengar itu terkejut hingga tidak bisa berkata-kata, bagaimana gadis berusia 18 tahun bisa datang ke tempat seperti ini sendiri. Dan lagi sampai mengalahkan semua penjaga yang ada.
Tapi di dalam bangunan markas itu, tapatnya di ruang kendali tempat itu. Benar-benar hanya seorang gadis berusia 18 tahun yang duduk di kursi kendali, dia memperhatikan setiap pergerakan dari para pasukan yang datang untuk menangkapnya dengan tenang dan senyum misterius di wajahnya.
" Heeh... Mereka benar-benar sangat banyak, sepertinya akan menyenangkan jika bermain sebentar dengan mereka. " ucap gadis itu.
" Cukup sampai disana. " tapi orang lain yang baru saja sampai disana memotong ucapnya.
Seorang laki-laki berdiri agak jauh dari gadis itu, ia menodongkan senjata api kepada gadis yang sedang membelakangi nya saat ini.
" Serahkan saja dirimu, Nevia." ucap pria itu.
Ya, Nevia. Itulah nama gadis itu, dia sama seperti pria itu. Agen rahasia dan pembunuh yang paling berbakat dan disegani, bahkan menduduki rangking 1 dalam segala hal di Organisasi. Dia kemudian berbalik kearah pria itu.
* Nevia.
" Ya ampun, ternyata Kirito ya. Kupikir kau si tua bangka sialan itu. " ucap Nevia dengan senyuman diwajah nya.
" Nevia, sebaiknya kau hentikan saja. Kau sudah jadi buron diseluruh Nagara di dunia, lebih baik kau menyerahkan diri saja. Sampai kapan kau akan terus melarikan diri seperti ini?? " ucap pria bernama Kirito itu.
Senyum diwajah Nevia pudar ketika mendengar nya, dan dia mentap pria di depannya dengan serius. Mereka bertemu di Organisasi saat masih kecil, dan selalu bersama sedari kecil pula. Tapi...
" Jika aku menyerahkan diri, apa yang akan organisasi lakukan padaku?? " tanyanya.
" Aku akan meminta mereka mengeluarkan mu saja, mereka bisa terus mengawasi mu agar tidak melakukan hal yang membuat mereka curiga lagi. Dengan begitu kita bisa bersama lagi. " Kirito menjawabnya.
... Entah kenapa dia merasa tidak mengenal orang didepannya sekarang.
" Bercanda, ya. Asal kau tahu saja, aku tidak mengkhianati Organisasi. Tapi mereka yang ingin menyingkirkan ku, karena itu mereka bilang aku mengkhianati mereka. " ucap Nevia.
Kirito tertegun mendengar itu, dia tidak berpikir akan hal itu. Tapi ia sendiri menyangkal hal tersebut, Organisasi tidak akan mungkin melakukan itu apalagi Nevia adalah anak yy sangat berbakat. Pasti hanya ada kesalah pahaman saja diantara mereka, yakinnya pada diri sendiri.
" Itu tidak mungkin, Nevia. Bukankah ketua sangat menyayangi mu seperti putrinya sendiri. " sangkal Kirito.
Nevia menatap teman masa kecil nya itu tidak percaya, kenapa tidak mempercayai nya dan membelanya. Kenapa malah membela orang-orang yang jelas mereka salah.
" Aku selalu melakukan apa yang mereka inginkan, mencuri informasi, memberantas para mafia yang merugikan, membunuh, melindungi dan yang lainnya. Tapi apa yang aku dapat dari itu?? Coba kau pikiran saja, aku mendengar mereka bicara kalau aku akan jadi ancaman karena itu mereka ingin menyingkirkan ku. " ucap Nevia dengan wajah kecewa kepada Kirito.
Kirito diam tidak menjawab perkataan Nevia, semua yang dia katakan itu benar. Tapi dia masih tidak bisa percaya jika Organisasi akan melakukan hal seperti itu kepadanya. Nevia, Dia sudah mengabdikan diri kepada organisasi sejak dia berumur 8 tahun.
" Katakan apa yang mereka beri padaku, hanya sebuah penghinaan. " lanjut Nevia dengan senyuman sinis.
" Lalu sampai kapan kau akan terus seperti ini?? " tanya Kirito dengan wajah sedih, ia menurunkan senjata yang ia todongkan sedari tadi.
" Aku sudah menemukannya, akhirnya aku bisa bebas, Kirito. Apa kau akan senang jika aku senang?? "
Kirito tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Nevia, tapi ekspresi nya yang sangat cerah itu seolah telah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini, apa yang bisa membuatnya bebas dari semua yang sudah terjadi. Hanya ada satu, yaitu membersihkan organisasi Black Hunters hingga keakarnya.
" Kata sandi komplit, memulai memuat data. Memulai penghancur otomatis. "
Suara itu membuat Kirito tersentak, 'penghancur otomatis' apa itu artinya Nevia akan meledakkan tempat ini.
" Apa yang akan kau lakukan, dengan meledakkan tempat ini?? " tanya Kirito dengan wajah panik ketika sesuatu telintas di kepalanya.
" Untuk kebebasan ku. " jawab Nevia tersenyum senang.
" Apa maksud mu?? " Kirito masih tidak mengerti, tidak.. dia tidak ingin mengerti dengan kata-kata kebebasan yang selalu dikatakan oleh gadis didepannya ini.
" Jangan-jangan kau... " ucapnya menggantung.
Dan Nevia membenarkan itu, " Tempat ini adalah tempat dimana semua informasi yang kudapat disimpan pemerintah, bahkan mereka tidak menyalin nya terlebih dahulu, ada juga yang masih terkunci dan belum dibuka, aku penasaran bagaimana ekspresi mereka dan bagaimana kerugian mereka setelah tempat ini tiada ya. Karena aku akan meledakkan tempat ini,... bersama diriku di dalam nya. " ucapnya.
" Kau gila?!! "
" Penghancur otomatis akan dimulai dalam 20 detik. "
Penghitungan mundur pun dimulai, Kirito jadi semakin panik dengan apa yang sedang terjadi. Dia pun meraih tangan Nevia untuk membawanya pergi dari sana, tapi Nevia tidak bergerak sedikit pun.
" Ayo!. " ajaknya.
Nevia tidak menjawabnya, dia malah membawa Kirito kearah jendela tebal yang kebetulan ada di tempat itu. Dan ia langsung menghancurkan jendela itu, ukuran nya cukup besar jadi itu bisa jadi jalan keluar dari sana.
Nevia pun menatapnya dan berkata, " Kau yang pergi. "
" Apa?? Apa kau benar-benar ingin mati seperti ini?? "
Untuk terakhir kalinya, untuk teman yang selalu ada di samping nya, untuk pria yang ia cintai. Nevia memberinya ciuman perpisahan dengan air mata yang mengalir, setelah itu ia pun membisikkan sesuatu hal kepada nya.
" 10...9...8..."
Hitungan mundur semakin dekat, Nevia pun langsung mendorong Kirito keluar jendela. Jendela itu langsung mengarah ke laut, dan Kirito pasti akan jatuh ke laut. Kirito juga terkejut karena Nevia mendorong nya tiba-tiba, hanya bisa menatap gadis itu tidak rela. Tapi Nevia hanya tersenyum sambil mengucapkan sesuatu.
" 5...4...3...2..."
" Selamat tinggal, Kirito. " ucapan terakhir Nevia.
" NEVIA!!!. "
" 1."
DUARRR...... BOOMM.... DHARRR....
Markas itu meledak seketika, dengan pemandangan terakhir seorang gadis yang tersenyum sebelum api dan ledakan menyebar, gadis itu menatapnya dengan tangisan bahagia dan menyesal mengiringi nya.
BYYUURRRR.....
Dan terakhir, Kirito pun juga jatuh ke laut bersamaan dengan ledakan itu.
****
Di pinggir pantai, masih di pulau yang sama, Kirito duduk di sebuah batu di tempat itu. Beberapa saat setelah ia terjatuh ke laut, rekan-rekannya datang menyelamatkan nya. Kirito memandangi markas yang sekarang telah hancur karena ledakan itu, dan juga mengenang seorang gadis yang tersenyum kpdnya.
" Padahal aku belum mengatakan nya.... Padahal aku belum bilang, kalau aku mencintaimu! Kenapa??. " batinnya.
Air mata pun juga mengalir membasahi pipi nya, bukti bahwa dia benar-benar sangat kehilangan gadis yang ia cintai itu. Disamping nya juga, berdiri dua orang gadis yang ikut bersedih atas kematian nya. Dan dua orang laki-laki yang duduk di pasir pantai di depannya.
" Hiks... Kenapa?? Padahal Kak Nevi itu sangat baik, aku percaya dia bukan pengkhianat! Hiks.. " ucap gadis yang lebih muda diantara mereka, namanya Kagura.
" Aku juga percaya itu, Kagura. Kak Nevi itu orang yang baik, meski sifat nya dingin. " ucap gadis yang satunya, Sakura.
" Aku tidak percaya ini, karena organisasi kita kehilangan Kak Nevi kita. " ucap pria berambut panjang, Kyosuke.
" Aku setuju, aku akan keluar saja dari organisasi. " sahut yang satunya, Nagisa.
Kirito mengerti perasaan mereka, bagaimana pun mereka sangat dekat dengan Nevia. Mereka menjalani banyak hal bersama, baik, buruk, senang, dan sedih, mereka selalu bersama. Sama seperti dirinya dan Nevia. Apalagi Kagura yang masih sangat muda dan juga sangat bergantung kepada Nevia.
Saat melihat mereka berempat dihadapan nya, dia jadi mengingat kembali apa yang dibisikkan Nevia kepada nya.
" Dua tahun kedepan, Organisasi akan melakukan hal yang sama kepada Kagura. Jika kau tidak percaya, aku sudah memasang alat sadap suara di kantor rapat dewan. Kau bisa mendengar apa yang mereka bicara dua minggu lagi. Kumohon pastikan bawa anak-anak bodoh itu pergi dari Organisasi. Dan.... Didaerah pinggir kota, ada sebuah panti asuhan. Tolong jaga anak-anak itu, mereka sangat berharga bagiku. "
Itulah apa yang dibisikkan kepada nya saat itu, sebuah permainan sekaligus peringatan yang diberikan demi keselamatan mereka. Kirito sudah memutuskan untuk melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Nevia, dia akan membuktikan nya sendiri dan membawa pergi mereka berempat dari Organisasi.
" Kalau begitu kita pergi bersama dari Organisasi, 3 minggu lagi kita semua akan keluar dari tempat itu. " ucap Kirito kepada anak-anak yang ada dihadapannya saat ini.
" Baik. " jawab mereka serempak.
Mereka memang sangat bergantung kepada nya dan Nevia, karena mereka berdua yang paling tua diantara semuanya. Hampir dari mereka semua juga adalah anak yatim piatu, jadi sudah seperti keluarga mereka sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Mimi'e Pipin Pipin
awal yang bagus😊
2022-12-17
0
Oi Min
Bagus..... Lanjutkan
2021-03-05
0
Esther Welson
I like this novel💜💙💚💛❤💕💟💗💖💞❣💓💘😘😍😬
2021-02-05
0