Quennevia memperhatikan setiap pertandingan itu dengan seksama, melihat bagaimana orang-orang bertarung dengan kemampuan mereka. Tapi ia tidak terlalu khawatir, meski ditempat ini dan sebelumnya bela diri itu hal yang hampir mirip. Tapi gerakan dan jenis di tempat nya sebelumnya lebih beragam, dan itu menguntungkan nya yang menguasai banyak jenis bela diri.
Ia menyunggingkan senyuman mengingat angka keuntungan nya dalam pertarungan ini, dia hanya perlu mengontrol kekuatan bertarung nya dan jika lawan labih kuat dia hanya perlu menggunakan sedikit sihir untuk memperkuat diri.
" Wahh, senyuman mu sangat manis. " ucap Niu yang melihat senyuman nya, membuat Quennevia kaget sendiri.
" Ahh... Kenapa aku bisa lupa gadis ini masih ada disini, dan lagi... ini disebut seringai, senyum jahat. Bukan senyum manis!. " batin Quennevia.
" Biasa saja. " ucapnya sambil mengalihkan pandangan nya.
" Hei, jangan seperti itu, ayolah. Kita harus jadi teman yang rukun. "
" Sejak kapan kita berteman?? "
" Sejak aku membantu mu. " Niu tersenyum yg menurut Quennevia menjengkelkan, meski begitu dia tidak membencinya.
Quennevia tidak terlalu menganggapnya, dia hanya perlu fokus kepada pertandingan yang tengah berlangsung. Tidak lama kemudian namanya pun dipanggil dan ia langsung melompat turun kearah arena.
" Semangat Nevia!!. " teriak Niu dari kursi penonton.
Quennevia pun berjalan mendekati lawannya itu, masih sama seperti orang yang ia buat ketakutan ditempat pendaftaran tadi, hanya orang berbadan besar dengan otak kosong. Sementara itu orang-orang di arena itu bisik-bisik saat melihat nya, iya itu karena dia terlihat masih kecil, jadi mereka ragu kenapa anak muda seperti nya diijinkan untuk bertarung.
" Kekekeke... Menyerah saja anak kecil, kau masih terlalu muda." ucap orang itu.
" Banyak bac0t! " Quennevia melepaskan jubah yang ia pakai dan langsung menyerang orang itu.
Tendangan pertama, Quennevia lakukan untuk mengetes seberapa bagus pertahanan pria itu. Pria itu nampak mundur beberapa langkah karena tendangan yang ia berikan, dan sepertinya dia cukup marah karena hal itu.
" Cukup bagus juga pertahanan nya. " batin nya.
" Bocah tengil, barusan aku kau meminta mu menyerah, tapi kau keras kepala. Jika sudah begini ku bunuh saja kau!. " ucap pria itu marah.
" Bu..nuh?? "
Quennevia yang mendengar itu merasa seolah-olah teringat sesuatu, ketika mendengar kata-kata pria itu. Memangnya kenapa jika membunuh, toh tidak ada larangan tidak boleh membunuh diarena itu. Di Kekaisaran juga sudah wajar jika ada yang mati saat mengadu kekuatan.
" Bunuh, ya... Benar juga, kenapa kau memikirkan apa yang akan aku lakukan untuk melawannya. Padahal aku hanya perlu.. Membunuhnya. " batinnya.
" Lihat kemana kau?!!. " ucap pria itu, dia melesat kearah Quennevia dengan energi petarung yang menyelimuti tubuhnya.
Dia mengepalkan tangannya, bersiap untuk menyerang nya. Tapi Quennevia malah menyunggingkan seringai dan langsung melesat melewati pria itu dengan cepat, tanpa ada yang menyadari nya.
" Ehh.?? " pria itu kebingungan.
Tapi kemudian pria itu tercabik-cabik dan langsung jatuh di arena, sedangkan Quennevia terlihat memegang belati di tangannya dan masih berdiri tanpa luka sedikit pun.
Para penonton yang semula tercengang melihat itu kemudian langsung menyoraki nya, mereka terkagum-kagum melihat kehebatan Quennevia.
" Woow... Hebat sekali. "
" Dia sangat lincah dan kuat. "
" Sudah cantik, hebat pula. "
Begitulah ucapan-ucapan kagum orang-orang itu, Quennevia juga melihat tetapan kagum itu, tapi diam hanya tersenyum dengan angkuh.
" Jika kalian tahu orang yang kalian sebut hebat ini, adalah orang yang kalian remehkan bagaimana jadinya. " batinnya.
Sedangkan disisi lain, tempat selir pertama ayahnya Quennevia berada. Adele dan Jason juga terlihat sangat kagum dengan kehebatan Quennevia, adiknya sendiri yang sedang menyamar.
" Dia perempuan yang sangat hebat. " ucap Jason.
" Kakak benar, dia sangat hebat. Aku bahkan tidak melihat dia melakukan nya. " sahut Adele.
" Kalian benar. " ucap selir Anna, mesku begitu ia merasa ada sesuatu yang mengganjal." Tapi... Kenapa dia terlihat mirip dengan putri ke-dua?? Tidak mungkin itu dia, kan. Rambut nya saja berwarna hitam, kekuatan bertarung nya saja sangat jauh berbeda. " batinnya.
Quennevia terlihat sangat menikmati pertandingan itu, bahkan di pertandingan yang berlangsung selanjutnya pun dia sangat menikmati nya.
Pertandingan yang dilakukan nya adalah permainan yang tidak akan berhenti jika dia belum kalah, dan jika dia bisa menang menghadapi 10 besar petarung unggul di tempat itu. Maka dia lah yang akan menang, saat ini dia baru saja menyelesaikan pertarungan ke 8 nya.
Karena tingkatan mereka terus naik dia pun juga sampai harus menggunakan sihir yang baru saja ia pelajari. Meski sihir itu baru, tapi dia sudah bisa menguasai nya seperti sudah berlatih bertahun-tahun. Itu sedikit membuatnya bingung, tapi kesimpulan nya sampai pada tubuh yang ia pakai sekarang. Mungkin saja 'Quennevia' memang memiliki bakat sihir dan bertarung, hanya saja... sesuatu menghambatnya.
Dan di pertarungan yang kesembilan, dia bahkan mengerahkan energi petarung nya untuk dapat mengalahkan orang yang jadi lawannya dengan satu pukulan. Meski tubuhnya juga terbebani karena semua pertarungan itu.
" Ukhh... sudah kuduga tubuh ini tidak akan bertahan terlalu lama. Tidak.. Bertahan hal sedikit lagi. Jika tidak, kesempatan untuk jadi kuat akan hilang sia-sia. " batinnya berusaha menguatkan dirinya sendiri.
Quennevia sudah mulai kelelahan dengan semua pertarungan ini, padahal hanya tinggal satu orang lagi maka dia akan menang.
" Umm.. Apa anda akan melanjutkan nya?? " tanya wasit yang ada di sana ketika melihat kondisinya.
" Sudah cukup, Nevia!! Hentikan saja!!. " sementara itu Niu yang khawatir berterak dari kurasinya.
Membuat Quennevia sedikit tersentak. Jika dia berhenti, maka dia akan menempati posisi kedua ini. " Tidak... Lanjutkan pertandingan nya. " dan ia sama sekali tidak menginginkan itu.
Pertandingan itu pun kembali dimulai, tinggal satu orang lagi yang tersisa. Dan dia adalah yang terkuat di antara para petarung yang sudah dikalahkan Quennevia.
" Adik kecil, kau tangguh juga. Kupikir kau akan menyerah setelah terluka seperti ini. " ucap Orang itu kepadanya, berbeda dengan lawan-lawannya yang lain, dia terlihat cukup bermartabat..
" Hehe... Mana mungkin aku mau melewatkan kesempatan ini. Aku harus bisa meningkatkan levelku." jawab Quennevia.
Dia langsung memasang sikap waspada dan bersiap untuk menyerang. Pria itu juga mulai menyerangnya, pertarungan mereka berlangsung sangat sengit. Pria itu menyerang Quennevia bertubi-tubi, tapi karena Quennevia lebih lincah dan tubuhnya yang lebih lentur. Dia bisa menghindari semua serangan itu dan membalas pria itu.
Tidak bisa dipungkiri, pria itu juga cukup kewalahan dengan Quennevia yang lincah dan cepat. Dia bahkan sampai harus memanggil hewan rohnya.
Boommm....
" Ukhhh... " Quennevia terdorong akibat ledakan energi di sekitar pria itu.
Dan dari kepulan debu yg menghalangi pria itu, terlihat lah seekor hewan spirit.
Harimau bergigi pedang itu menatap Quennevia dengan garang, tapi bagi Quennevia harimau itu terlihat sangat imut. Mengingat kan nya kepada taman-teman nya dihutan dulu. Waktu itu dia sudah jadi buron, dan dia terpaksa tidur di hutan dan berpindah-pindah.
Hingga dia bisa menjinakkan 9 ekor harimau, 5 Srigala dan 2 singa yang ia temui ditempat-tenpat yang berbeda. Mereka yang menemani nya dan membantu jika dalam masalah.
" Ahh... Lucu sekali, kau menginginkan ku kepada anak-anak ku yang manis itu. " ucap Quennevia kepada harimau dihadapannya.
" Huh, adik kecil. Menyerahlah sekarang, selagi masih ada waktu. " ucap pria itu padanya.
" Eitt... Apa kau meremehkan ku?? "
Ia lagi-lagi menyunggingkan seringai yang membuat pria itu bingung, kenapa dia masih begitu percaya diri setelah melihat harimau nya. Harimau nya ada di tingkat 7 spirit hewan, dan itu cukup membuat seorang senior gemetar ketakutan. Tapi gadis di depannya berbeda.
" Kau tidak akan bisa mengalahkan ku, hanya dengan modal kekuatan mu yang sekarang itu. " ucap pria itu.
Quennevia yang mendengar itu hanya tersenyum, dia menghargai orang dihadapannya. Dia mengingatkannya akan kekurangannya, tapi bukan dia jika akan menyerah begitu saja.
" Hmph... Yue. " dia juga punya peliharaan imut.
Dan dari langit muncullah apa yang dipanggil olehnya.
" Itu.. Itu.. lihat!. "
" Astaga! Hewan roh suci!. "
" Gadis itu yang memanggilnya?! Hebat sekali!. "
Itulah ucapan-ucapan para penonton yang terkejut, bahkan pria itu pun juga terkejut melihat nya.
" Tidak... Mungkin. " ucapnya.
Yue turun dibelakang Quennevia dan ikut menatap harimau dan pria itu dengan tataapan dingin. Mereka berdua terlihat tidak yakin bisa mengalahkan mereka, tapi mereka sangat berusaha.
" Apa kau masih akan meneruskannya?? " tanya Quennevia memastikan hal itu.
" Iya, mohon bantuannya. Jika aku kalah, silahkan jadikan aku sebagai bawahan mu. " ucap pria itu dengan yakin.
" Aiya, kau percaya diri sekali. Aku belum bisa membangkitkan kekuatan Yue ku ini dengan sempurna. Tapi... tawaran mu itu sangat menggoda. " ucap Quennevia mendengar itu. " Hmph... Baiklah, aku menyetujui nya. " lanjutnya.
Pria itu pasti sangat ingin menguji kemampuan nya, terlihat dari kebulatan tekadnya yg sangat kuat. Quennevia juga tidak ingin mengecewakan pria itu, tapi dia juga tidak suka kekalahan.
" Yue, penyatuan roh. " bisik Quennevia.
" Tubuh anda saat ini tidak memungkinkan, master. " ucap Yue menimpalinya.
" Aku akan mengujinya sampai batas akhir. "
Yue hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan majikannya, tidak akan ada yang bisa menghentikan keinginan majikannya meski itu adalah ayahnya sendiri sekalipun. Mereka pun mulai menyatukan roh mereka bersama.
" Akhh.... Apa ini?? "
" Apa yang gadis itu lakukan?? "
Ucap para penonton yang bingung dengan angin yang berhembus kencang dengan disertai topan di tengah arena.
" Apa yang gadis itu lakukan?? Apa mungkin.. " ucap pria yang dilawan Quennevia.
Setelah angin topan itu reda, barulah mereka bisa melihat apa yang terjadi di arena. Lebih tepatnya apa yang terjadi kepada Quennevia yang berubah.
Wujud nya saat ini adalah karena dia menyatu dengan Yue, membuat semua orang tambah kagum dan tercengang karenanya.
" Dia bisa melakukan penyatuan roh diusia yang sangat muda?!!. "
" Jika dilihat seperti nya dia baru berusia 11 tahun. "
" Astaga, luar biasa. "
Begitulah kata-kata orang-orang itu, Quennevia tetap tidak mempedulikan nya. Saat ini dia hanya bisa mempertahankan wujud ini dalam waktu singkat, karena tubuh dan tenaga nya sudah sangat lemah.
" Coba tahan serangan ini. " ucapnya.
Dia mengeluarkan sebuah bola api dari tangannya, yang perlahan-lahan berubah jadi besar. Pria itu bersusah payah untuk menahan bola api itu, hingga meledakan arena itu.
Pria itu pun mengakui kekalahannya, dia tidak bisa menang melawan Quennevia. Quennevia juga kembali berpisah dengan Yue.
" Katakan siapa namamu?? " tanya Quennevia.
" Nama saya Kai, mulai sekarang saya akan mengabdikan diri kepada anda. Nona Nevia. " ucapnya sambil bersujud di depan Nevia.
Quennevia tersenyum puas, akhirnya dia punya anak buah yang cukup bagus dalam bertarung selain pasukan keluarga nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
skxrain
seketika jiwa exo-l saya bangkit, gara² namanya kai(´•ω•`)
2021-05-13
1
senja
berasa dia benar2 beda ya, bukan cuman wig
2021-04-05
1
Oi Min
Uluh uluh...... Nevia tmbh cantik imut dan lucu....
2021-03-05
0