NovelToon NovelToon

Quennevia

Akhir dari awal

Di sebuah pulau yang dijadikan markas rahasia Black Hunters, sebuah Organisasi rahasia yang didirikan pemerintah untuk melindungi Negera nya.

Saat ini markas itu berhasil disusupi oleh seseorang dengan begitu mudah nya. Pemerintah pun bahkan sampai harus mengerahkan banyak pasukan khusus hanya untuk menangkap penyusup yang hanya satu orang itu.

" Disini komandan B, bagaimana kondisi di sebelah utara. " ucap salah seorang yang memimpin operasi ini.

" Disini regu A, sepertinya tidak ada yang selamat komandan. Semua penjaga sudah tidak bernyawa lagi. " jawab orang lainnya.

" Bagaimana bisa? Mereka semua adalah orang yang dilatih khusus untuk penjagaan mudah seperti ini, dan lagi tempat ini terdapat banyak jebakan. Memang ada berapa banyak musuhnya?? "

" Itu.. Dia hanya seorang gadis berusia 18 tahun, komandan. "

" Apa?!! "

Semua pasukan yang mendengar itu terkejut hingga tidak bisa berkata-kata, bagaimana gadis berusia 18 tahun bisa datang ke tempat seperti ini sendiri. Dan lagi sampai mengalahkan semua penjaga yang ada.

Tapi di dalam bangunan markas itu, tapatnya di ruang kendali tempat itu. Benar-benar hanya seorang gadis berusia 18 tahun yang duduk di kursi kendali, dia memperhatikan setiap pergerakan dari para pasukan yang datang untuk menangkapnya dengan tenang dan senyum misterius di wajahnya.

" Heeh... Mereka benar-benar sangat banyak, sepertinya akan menyenangkan jika bermain sebentar dengan mereka. " ucap gadis itu.

" Cukup sampai disana. " tapi orang lain yang baru saja sampai disana memotong ucapnya.

Seorang laki-laki berdiri agak jauh dari gadis itu, ia menodongkan senjata api kepada gadis yang sedang membelakangi nya saat ini.

" Serahkan saja dirimu, Nevia." ucap pria itu.

Ya, Nevia. Itulah nama gadis itu, dia sama seperti pria itu. Agen rahasia dan pembunuh yang paling berbakat dan disegani, bahkan menduduki rangking 1 dalam segala hal di Organisasi. Dia kemudian berbalik kearah pria itu.

* Nevia.

" Ya ampun, ternyata Kirito ya. Kupikir kau si tua bangka sialan itu. " ucap Nevia dengan senyuman diwajah nya.

" Nevia, sebaiknya kau hentikan saja. Kau sudah jadi buron diseluruh Nagara di dunia, lebih baik kau menyerahkan diri saja. Sampai kapan kau akan terus melarikan diri seperti ini?? " ucap pria bernama Kirito itu.

Senyum diwajah Nevia pudar ketika mendengar nya, dan dia mentap pria di depannya dengan serius. Mereka bertemu di Organisasi saat masih kecil, dan selalu bersama sedari kecil pula. Tapi...

" Jika aku menyerahkan diri, apa yang akan organisasi lakukan padaku?? " tanyanya.

" Aku akan meminta mereka mengeluarkan mu saja, mereka bisa terus mengawasi mu agar tidak melakukan hal yang membuat mereka curiga lagi. Dengan begitu kita bisa bersama lagi. " Kirito menjawabnya.

... Entah kenapa dia merasa tidak mengenal orang didepannya sekarang.

" Bercanda, ya. Asal kau tahu saja, aku tidak mengkhianati Organisasi. Tapi mereka yang ingin menyingkirkan ku, karena itu mereka bilang aku mengkhianati mereka. " ucap Nevia.

Kirito tertegun mendengar itu, dia tidak berpikir akan hal itu. Tapi ia sendiri menyangkal hal tersebut, Organisasi tidak akan mungkin melakukan itu apalagi Nevia adalah anak yy sangat berbakat. Pasti hanya ada kesalah pahaman saja diantara mereka, yakinnya pada diri sendiri.

" Itu tidak mungkin, Nevia. Bukankah ketua sangat menyayangi mu seperti putrinya sendiri. " sangkal Kirito.

Nevia menatap teman masa kecil nya itu tidak percaya, kenapa tidak mempercayai nya dan membelanya. Kenapa malah membela orang-orang yang jelas mereka salah.

" Aku selalu melakukan apa yang mereka inginkan, mencuri informasi, memberantas para mafia yang merugikan, membunuh, melindungi dan yang lainnya. Tapi apa yang aku dapat dari itu?? Coba kau pikiran saja, aku mendengar mereka bicara kalau aku akan jadi ancaman karena itu mereka ingin menyingkirkan ku. " ucap Nevia dengan wajah kecewa kepada Kirito.

Kirito diam tidak menjawab perkataan Nevia, semua yang dia katakan itu benar. Tapi dia masih tidak bisa percaya jika Organisasi akan melakukan hal seperti itu kepadanya. Nevia, Dia sudah mengabdikan diri kepada organisasi sejak dia berumur 8 tahun.

" Katakan apa yang mereka beri padaku, hanya sebuah penghinaan. " lanjut Nevia dengan senyuman sinis.

" Lalu sampai kapan kau akan terus seperti ini?? " tanya Kirito dengan wajah sedih, ia menurunkan senjata yang ia todongkan sedari tadi.

" Aku sudah menemukannya, akhirnya aku bisa bebas, Kirito. Apa kau akan senang jika aku senang?? "

Kirito tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Nevia, tapi ekspresi nya yang sangat cerah itu seolah telah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini, apa yang bisa membuatnya bebas dari semua yang sudah terjadi. Hanya ada satu, yaitu membersihkan organisasi Black Hunters hingga keakarnya.

" Kata sandi komplit, memulai memuat data. Memulai penghancur otomatis. "

Suara itu membuat Kirito tersentak, 'penghancur otomatis' apa itu artinya Nevia akan meledakkan tempat ini.

" Apa yang akan kau lakukan, dengan meledakkan tempat ini?? " tanya Kirito dengan wajah panik ketika sesuatu telintas di kepalanya.

" Untuk kebebasan ku. " jawab Nevia tersenyum senang.

" Apa maksud mu?? " Kirito masih tidak mengerti, tidak.. dia tidak ingin mengerti dengan kata-kata kebebasan yang selalu dikatakan oleh gadis didepannya ini.

" Jangan-jangan kau... " ucapnya menggantung.

Dan Nevia membenarkan itu, " Tempat ini adalah tempat dimana semua informasi yang kudapat disimpan pemerintah, bahkan mereka tidak menyalin nya terlebih dahulu, ada juga yang masih terkunci dan belum dibuka, aku penasaran bagaimana ekspresi mereka dan bagaimana kerugian mereka setelah tempat ini tiada ya. Karena aku akan meledakkan tempat ini,... bersama diriku di dalam nya. " ucapnya.

" Kau gila?!! "

" Penghancur otomatis akan dimulai dalam 20 detik. "

Penghitungan mundur pun dimulai, Kirito jadi semakin panik dengan apa yang sedang terjadi. Dia pun meraih tangan Nevia untuk membawanya pergi dari sana, tapi Nevia tidak bergerak sedikit pun.

" Ayo!. " ajaknya.

Nevia tidak menjawabnya, dia malah membawa Kirito kearah jendela tebal yang kebetulan ada di tempat itu. Dan ia langsung menghancurkan jendela itu, ukuran nya cukup besar jadi itu bisa jadi jalan keluar dari sana.

Nevia pun menatapnya dan berkata, " Kau yang pergi. "

" Apa?? Apa kau benar-benar ingin mati seperti ini?? "

Untuk terakhir kalinya, untuk teman yang selalu ada di samping nya, untuk pria yang ia cintai. Nevia memberinya ciuman perpisahan dengan air mata yang mengalir, setelah itu ia pun membisikkan sesuatu hal kepada nya.

" 10...9...8..."

Hitungan mundur semakin dekat, Nevia pun langsung mendorong Kirito keluar jendela. Jendela itu langsung mengarah ke laut, dan Kirito pasti akan jatuh ke laut. Kirito juga terkejut karena Nevia mendorong nya tiba-tiba, hanya bisa menatap gadis itu tidak rela. Tapi Nevia hanya tersenyum sambil mengucapkan sesuatu.

" 5...4...3...2..."

" Selamat tinggal, Kirito. " ucapan terakhir Nevia.

" NEVIA!!!. "

" 1."

DUARRR...... BOOMM.... DHARRR....

Markas itu meledak seketika, dengan pemandangan terakhir seorang gadis yang tersenyum sebelum api dan ledakan menyebar, gadis itu menatapnya dengan tangisan bahagia dan menyesal mengiringi nya.

BYYUURRRR.....

Dan terakhir, Kirito pun juga jatuh ke laut bersamaan dengan ledakan itu.

****

Di pinggir pantai, masih di pulau yang sama, Kirito duduk di sebuah batu di tempat itu. Beberapa saat setelah ia terjatuh ke laut, rekan-rekannya datang menyelamatkan nya. Kirito memandangi markas yang sekarang telah hancur karena ledakan itu, dan juga mengenang seorang gadis yang tersenyum kpdnya.

" Padahal aku belum mengatakan nya.... Padahal aku belum bilang, kalau aku mencintaimu! Kenapa??. " batinnya.

Air mata pun juga mengalir membasahi pipi nya, bukti bahwa dia benar-benar sangat kehilangan gadis yang ia cintai itu. Disamping nya juga, berdiri dua orang gadis yang ikut bersedih atas kematian nya. Dan dua orang laki-laki yang duduk di pasir pantai di depannya.

" Hiks... Kenapa?? Padahal Kak Nevi itu sangat baik, aku percaya dia bukan pengkhianat! Hiks.. " ucap gadis yang lebih muda diantara mereka, namanya Kagura.

" Aku juga percaya itu, Kagura. Kak Nevi itu orang yang baik, meski sifat nya dingin. " ucap gadis yang satunya, Sakura.

" Aku tidak percaya ini, karena organisasi kita kehilangan Kak Nevi kita. " ucap pria berambut panjang, Kyosuke.

" Aku setuju, aku akan keluar saja dari organisasi. " sahut yang satunya, Nagisa.

Kirito mengerti perasaan mereka, bagaimana pun mereka sangat dekat dengan Nevia. Mereka menjalani banyak hal bersama, baik, buruk, senang, dan sedih, mereka selalu bersama. Sama seperti dirinya dan Nevia. Apalagi Kagura yang masih sangat muda dan juga sangat bergantung kepada Nevia.

Saat melihat mereka berempat dihadapan nya, dia jadi mengingat kembali apa yang dibisikkan Nevia kepada nya.

" Dua tahun kedepan, Organisasi akan melakukan hal yang sama kepada Kagura. Jika kau tidak percaya, aku sudah memasang alat sadap suara di kantor rapat dewan. Kau bisa mendengar apa yang mereka bicara dua minggu lagi. Kumohon pastikan bawa anak-anak bodoh itu pergi dari Organisasi. Dan.... Didaerah pinggir kota, ada sebuah panti asuhan. Tolong jaga anak-anak itu, mereka sangat berharga bagiku. "

Itulah apa yang dibisikkan kepada nya saat itu, sebuah permainan sekaligus peringatan yang diberikan demi keselamatan mereka. Kirito sudah memutuskan untuk melakukan seperti apa yang dikatakan oleh Nevia, dia akan membuktikan nya sendiri dan membawa pergi mereka berempat dari Organisasi.

" Kalau begitu kita pergi bersama dari Organisasi, 3 minggu lagi kita semua akan keluar dari tempat itu. " ucap Kirito kepada anak-anak yang ada dihadapannya saat ini.

" Baik. " jawab mereka serempak.

Mereka memang sangat bergantung kepada nya dan Nevia, karena mereka berdua yang paling tua diantara semuanya. Hampir dari mereka semua juga adalah anak yatim piatu, jadi sudah seperti keluarga mereka sendiri.

Kehidupan dan dunia baru

Sedangkan disuatu tempat, atau lebih baik di suatu hutan. Seorang gadis muda yang baru berumur 11 tahun terbaring dengan tubuh berlumuran darah, dan saat itu sebuah cahaya tiba-tiba saja masuk ke dalam tubuhnya.

Tidak lama setelah itu, datang juga seorang pemuda misterius menghampiri nya yang masih belum sadarkan diri.

" Hemm... Tidak ku sangka mengikuti cahaya aneh itu malah membuatku menemukan gadis ini. " ucap pemuda itu.

Dia pun berjongkok dan memeriksa apa gadis itu masih hidup atau sudah mati.

" Masih hidup ternyata, sepertinya kau sangat ingin hidup. Kalau begitu aku akan membantumu. " ucapnya.

Dia pun mengobati luka gadis itu dengan sihir, setelah lukanya benar-benar sembuh ia memandangi gadis itu sejenak.

" Gadis yang sangat unik. " ucapnya sambil tersenyum.

Srakk....

Suara semak-semak mengalihkan pandangan nya, disana berdiri satu orang lagi yang memandangi pemuda itu.

" Aku mengerti, sudah saatnya kembali kan. " ucap pemuda itu, dia pun berdiri dari tempatnya.

" Gadis kecil, aku harap kita akan bertemu lagi. Akan kuingat wajah dan rambut emas mu itu. " ucapnya kemudian pergi bersama orang yang barusan juga ada disana.

Suasana di tempat itu jadi hening, hanya ada suara rumput dan dedaunan yang bergemerisik diterpa angin. Dihutan yang sepi itu seorang gadis berbaring sendirian disana. Tidak lama ia pun membuka matanya dan menatap sekitar dengan aneh dan kemudian duduk.

***** Nevia pov.

Setelah ledakan itu, yang aku rasakan hanyalah kedinginan dan yang ku lihat hanya lah kegelapan. Entah apa yang sudah terjadi padaku, tapi yang pasti aku sudah mati.

Aku mendengar seperti ada seseorang yang berbicara disamping ku, aku juga mencium sebuah aroma yang entah kenapa terasa sangat menenangkan. Juga ada sebuah perasaan rindu disaat yang sama juga merasa pulang kembali dan terakhir kembali sunyi. Yang ada hanya suara dedaunan yang bergesekan karena diterpa angin.

Aku pun membuka mataku dan sekeliling ku terasa aneh, hutan?? Bukannya aku sudah mati karena ledakan itu? Kenapa aku ada dihutan?? Aku pun mencoba untuk bangun dari tanah, dan apa yang ada ditanganku ini?? Darah?? Apa yang terjadi dengan pakaian kerajaan dongeng ini?? Lalu rambut ku juga.. ada apa dengan warna rambut yang tidak biasa ini??

Jangan bilang aku... Malah bereinkarnasi ketubuh seseorang dengan ingatan masa lalu ku!! 😱😱

Baiklah coba ingat-ingat dulu siapa aku sekarang??

Nama pemilik tubuh ini adalah Quennevia Von Arkharega, dia adalah anak dari salah satu mentri yang berkuasa di Kekaisaran ini, yang mana mentri itu adalah adik dari Kaisar.

" Hmm.. Bagus sekali kehidupan ku saat ini 😎😎. "

Tapi dia sangat tidak berguna.

" Tunggu, apa?!! "

Dia terlahir tanpa kekuatan apapun, meski memiliki kecerdasan di atas rata-rata tapi didunia yang kejam ini itu tidak akan berguna. Dan juga... Dia orang yang terlalu baik.

Dia sering disiksa oleh para selir dan anak-anak nya tanpa sepengetahuan ayahnya. Dan dia bahkan tidak mempermasalahkan nya dan tidak mengadukan hal itu.

" Sialan!! "

Ibunya meninggal sejak dia masih kecil dan hidup tanpa kasih sayang seorang ibu, ayahnya yang seorang mentri memang sangat menyayangi nya tapi dia selalu sibuk dengan urusan ini dan itu.

Dia tidak pernah melatih kemampuan nya karena berpikir tidak akan bisa melakukan apapun dengan tubuh yang tidak punya kekuatan apapun dan pengaruh para selir itu. Diperlakukan tidak adil dan selalu ditindas, bahkan dia ada di hutan ini karena ditusuk salah satu pelayan dan dibuang ke sini lalu ditinggalkan.

" Hemm... Ternyata begitu, baiklah jangan khawatir Quennevia, kakak ini yang akan membalaskan dendammu kepada orang-orang yang sudah membuatmu menderita. "

Tapi seperti nya aku harus mencoba untuk mengumpulkan kekuatan terlebih dahulu. Menyerap kekuatan ditempat yang berlimpah seperti ini seharusnya adalah hal yang mudah, untung aku punya guru yang memberitahu ku semua hal ini dikampung halaman ku.

Tempat ini tidak beda jauh dengan kampung halaman ku, hanya saja ini ada di dunia lain. Baiklah seperti disini tempat yang bagus.

Wusshhhhh......

(Sorenya)

" Apa?? Aku menyerap energi selama berjam-jam tapi hanya dapat terkumpul 1 per 10 dari seharusnya. Apa-apaan ini!. "

Bikin kesal saja, apalagi matahari akan segara terbenam. Belum ada orang yang datang mencariku padahal waktu sudah sore, dasar para prajurit tidak berguna.

Kruyukkkk....

Ughh, aku lapar. Mungkin aku bisa menemukan beberapa buah untuk makanan saat ini. Seperti sebelum ke sini aku menemukan pohon apel, tapi disebelah mana ya?? 😕

Eh...??

Gua apa ini?? Aku merasakan energi yang sangat besar. Mungkin aku bisa mendapatkan hewan peliharaan dari sini. Hawa manekan disini sangat besar, bagi manusia biasa mungkin akan langsung merasakan sakit yang sangat parah.

Tapi aku tidak perlu khawatir, meski tubuh ini lemah asal jiwa ini milikku aku tidak akan terpengaruh tekanan yang sedikit lebih besar dari ini pun. Tapi aku tetap harus mengembangkan tingkatan ku dan jadi lebih kuat.

Akhirnya muncul juga hewan peliharaan baruku.

" Ggrrrr.... Mau apa kau manusia?? "

Roh rubah, ya. Pantas saja tekanan nya cukup kuat, dia sudah berusia dewasa. Tapi... ini akan sangat bagus.

" Untuk apa kau terus mendiami gua ini?? "

" Bukan urusan mu!! "

" Dari pada tetap menunggui sesuatu yang tidak berguna, lebih baik lindungi orang yang ada dihadapan mu ini. Roh rubah, tunduklah padaku. "

" Manusia lancang!! Berani sekali kau padaku!!. "

Syungg...

Brakk...

Serangan langsung ya, untung tubuhku ini lentur dan gesit, kalau tidak akan cukup sulit menghadapinya. Tapi..... Ini lah yg menjadikan nya semakin menantang.

Brakk....

Dia hanya mengincar dimana aku akan berpijak, tapi... Punggung mu terbuka lebar.

Tap...

Lebih baik ku gunakan saja punggung mu untuk tumpuan, dan menyerang langsung ke inti dan menundukan mu.

Wusshhhhh....

" Grrraaa.. "

Heh, kendali pikiran adalah hal yang paling mudah menundukan makhluk seperti dirimu.

Brukkk...

Fyuhh, akhirnya tumbang juga. Rubah yang benar-benar merepotkan.

" Masih mau melawan?? "

" Tidak, aku akan mengikuti mu, master. Jika saja aku tahu kau sangat kuat aku tidak akan melawan mu. "

" Kekuatan ku belum sepenuhnya kembali, tubuh ini terlalu lemah karena selalu ditindas dan tidak mendapat pelatihan. Ayo keluar dari sini. "

" Baik, master. "

Rubah bisa terbang, ya. Bulu-bulu rubah ini cukup lembut, tapi ngomong2 tubuh ini terasa aneh. Seperti... Seperti ada sesuatu di didalam nya yang selalu mengawasi dan mencoba bicara padaku. Eh, apa yang kupikirkan?! Lebih baik sekarang aku cari makanan saja untuk dimakan.

Brug...

" Akhirnya mendarat juga. Wahh, apelnya banyak sekali. 🤤"

" Master, mungkin ada cara untuk mu naik pangkat lebih cepat. "

" Mmm... Apa itu?? "

" Dengan bantuan Alkemis. Mungkin ada cara yang bisa membantu anda untuk segara baik peringkat. "

Itu ide yang cukup bagus, kebetulan aku juga ahli kimia yang sangat berbakat. Jika di dunia ku saja itu sudah sangat membantu, apa lagi di sini. Pasti khasiat obatnya akan langsung berkerja lebih cepat dari dunia manusia biasa.

" Haha... Terima kasih, kau sudah membantu ku. " Itu sangat bagus, tapi setelah kuingat lagi... " Ngomong-ngomong namamu siapa?? " aku tidak tahu siapa nama rubah ini.

" Silahkan master yg memberiku nama. "

" Hemm... Bagaimana jika Yue. "

" Yue?? "

Ahh, seperti nya dia tidak tahu arti nama Yue. Yah, sudah pasti ini bukan dunia ku, pasti tidak akan ada yg tahu.

" Didunia ku, nama Yue artinya bulan. "

" Bulan, tunggu.. Master dari dunia lain?!!. "

" Iyah, hanya jiwanya saja. Mungkin aku dan pemilik tubuh ini mati di waktu yang sama, dan aku mendapat kesempatan untuk hidup kembali dan mengubah takdir anak ini. Atau... bisa juga aku dan anak ini terhubung takdir, bisa dibilang anak ini adalah aku didunia ini. Percaya atau tidak jiwa ku sudah berumur 18 tahun. Dan aku ini seorang pembunuh bayaran. "

" Aku tidak Haran, saat bertarung tadi saya merasakan aura membunuh yg besar. "

Ah.. hahahahha. Sepertinya aku kurang menahan diri tadi, jadi dia pasti trauma jika ku ajak adu kekuatan lagi.

Aku jadi banyak bicara saat ini, apa aku merindukan duniaku sendiri ya. Padahal baru saja mati tapi sudah rindu kampung halaman, mungkin kedepannya aku harus segera membiasakan diri disini.

Bulannya sangat terang, terlihat sangat indah. Bagaimana keadaan bocah-bocah bodoh itu, ya. Yang sangat kupikirkan... apakah Kirito berhasil membawa anak-anak itu pergi..? Apa mereka selamat dan baik-baik saja. Aku penasaran.

" Yue, kau tidak akan mengkhianati ku, kan?? "

" Tentu, master. Saya akan selalu ada untuk anda. "

" Yue, mengecillah dan duduk di pangkuan ku. "

Saat Yue mengecil dia lebih kelihatan imut, mungkin sebaiknya aku membiarkan dia mengacil saja selamanya ya. Oh, apa akan baik jika tidur disini?? Yue kan sudah memasang penghalang. Ya sudahlah lah, percaya saja.

Aku sudah cukup lelah sekarang, dan sangat... mengantuk. 😴😴😴

***** Nevia pov end.

Awal perubahan

Besok paginya, saat matahari mulai menyinari dunia, Quennevia bangun dari tidurnya. Ia memenangkan tubuhnya yang terasa pegal karena tidur dihutan.

" Haah... Ternyata bukan mimpi, ya. " gumamnya.

Raut wajahnya terlihat tenang bagaikan air, tapi matanya seperti mengisyaratkan sebuah kerinduan. Tidak dapat dipungkiri, meski dia sudah hidup lagi sebagai orang lain, tapi dia masih tetap ingin bersama dengan anak-anak bodohnya itu.

Hembusan angin pagi menerpa nya, menerbangkan helaian rambut emas nya yang berkilau diterpa sinar matahari.

" Baiklah, waktunya untuk kembali. " ucapnya.

" Master, tidak jauh dari sini ada jalan utama. Anda bisa menggunakan jalan itu untuk kembali. " ucap Yue kepalanya.

" Oke. "

Saat ini dia ada di dalam kalung yang dipakai Quennevia, siapa yang sangka kalau kalung itu memiliki sihir ruang yang kuat di dalam nya. Itu jadi tempat yang bagus untuk menyembunyikan keberadaan Yue sampai saat dia memperlihatkan nya kepada semua orang.

Quennevia pun berjalan kearah yang diberi tahu kan oleh Yue, dan saat ia menemukan jalan utama dia mulai menyusurinya. Dan saat itu, dia berhenti sejenak dan berpikir...

" Saat ini aku ada di hutan, bagaimana aku akan kembali?? " dia bergumam sendiri.

Benar juga, seharusnya tempat tinggal nya itu terletak jauh dari tempatnya berada saat ini. Dalam ingatan Quennevia yang asli dia ditinggalkan disini saat hendak kembali dari kota Flow.

Dia berbalik tatkala mendengar suara derap langkah kuda dari belakang nya, suara itu semakin dekat dan terlihat lah sekelompok prajurit yang mendekatinya.

" Putri!. " panggil salah satu dari mereka.

Mereka pun berhenti dan langsung menghampiri nya dengan tergesa-gesa.

" Ahh, kalau tidak salah dia itu paman Sven ya. Komandan pasukan milik ayah Quennevia. " batin.

" Putri, anda baik-baik saja?? "

" Apa anda terluka?? "

" Bagaimana anda bisa di sini?? "

Itulah serbuan pertanyaan dari para prajurit itu, Quennevia tahu kalau mereka benar-benar tulus padanya, karena dia juga sangat baik kepada mereka. Tapi... Kenapa mereka sampai seperti ini.

" Aku baik-baik saja. " ucap Quennevia datar.

" Putri, darah di pakaian anda itu?? " tanya seorang prajurit muda, Riyan.

" Tidak perlu khawatir, seseorang membantuku mengobati nya. " jawab Quennevia sambil mengusap darah yang sudah kering dipakaiannya. " Meskipun aku tdk tahu siapa. " batin nya pula.

" Syukurlah kalau begitu, putri. Tuan sangat mengkhawatirkan anda, beliau langsung mengerahkan semua pasukan untuk mencari keberadaan anda. " ucap paman Sven.

Ayahnya itu adalah adik kaisar, dia menempati posisi mentri atas kemauan nya sendiri. Dan Quennevia adalah anak resmi nya. Ayah dan ibunya saling mencintai, bahkan ayahnya tidak menghiraukan ancaman dari ayah selir pertama yang juga adalah mertuanya. Hanya demi bersama dengan orang yang ia cintai, yang tidak tahu dari mana asal usul nya.

" Aku tahu, berikan aku kuda untuk kembali. " Quennevia juga sudah menduga hal itu karena ayahnya sangat menyayangi Quennevia.

" Apa anda akan menunggangi nya sendiri, putri?? " tanya seorang prajurit lainnya, Ace.

Meski begitu dia tetap menyerahkan seekor kuda kepada majikan mereka. Quennevia hanya mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban dan langsung naik keatas kuda itu.

" Paman Sven, jika kau ada waktu tolong carikan bahan obat ini dan bawa kpdku. " ucap Quennevia menyerahkan sebuah kertas kepada Sven.

" Bahan Obat-obatan?? Untuk apa, putri??. " tanya Paman Sven.

" Paman tidak perlu tahu, kalau begitu aku pergi dulu."

" Hiyaa!!. "

Drap... Drap... Drap...

Kuda itu langsung berlari membawanya kembali menuju tempat tinggalnya, sambil menyusuri jalan Quennevia memikirkan banyak hal. Dari awal para selir itu menindas nya, hingga percobaan pembunuhan itu pasti saling berkaitan.

Mengingat semua kejadian itu, dan juga janjinya untuk membalaskan dendam Quennevia yang asli. Ia mengukir seringai dingin diwajahnya.

" Sepertinya kehidupan ku yang sekarang tidak akan semembosankan kehidupan ku sebelumnya. " gumamnya.

Dia pun terus melaju ke tempat yang harus ia datangi, dan membuat semua orang terkejut.

***

-- Di kediaman Arkharega.

Ayah kandung Quennevia, Hudson Von Arkharega. Berdiri di depan gerbang kediaman nya untuk menunggu kabar tentang putri nya yang menghilang, dia benar-benar mengkhawatirkan nya. Dia satu-satunya hal yang paling berharga yang ditinggalkan oleh istrinya.

" Quennevia. " gumamnya memanggil nama putri nya.

Disamping nya juga ada seorang pelayan yang ikut menunggu kedatangan Quennevia, namanya Murphy. Pelayan Quennevia yang paling setia. Dia sangat mengkhawatirkan majikannya yang tidak pulang sejak kemarin.

" Ayahanda. " panggil seseorang dari belakang nya.

Disana berdiri seorang lagi pria berumur sekitar 18 tahun. Jason Shuwan, dia kakak pertama Quennevia dari selir pertama Anna Shuwan.

Disana anak resmi mendapat nama ayahnya sedangkan anak selir mendapat nama ibunya. Jika anak selir itu yang jadi penerus kepala keluarga, maka baru dia akan mendapat nama ayahnya.

Disana juga berdiri yang lainnya, diantara nya selir pertama dan selir kedua Ellise Achilles. Juga kakak kedua dari selir pertama, Adele Shuwan. Dan adik ke tiga, anak dari selir kedua, Arissa Achilles.

" Ayahanda, anda sudah berdiri disana sejak tadi. Setidaknya beristirahat lah sebentar. " Jason berusaha membujuk ayahnya dengan khawatir.

" Sebelum adikmu itu kembali aku tidak akan pergi kemana pun. " jawab Hudson dengan tegas, tidak ada yang bisa melakukan apapun dengan hal itu.

" Tuanku, putri sedang dalam pencarian. Dia pasti akan segara ditemukan. " ucap selir kedua.

Hudson mengangguk, dia yakin dia pasti akan bertamu dengan putri nya lagi. Dia tidak akan merelakan nya jika sampai terjadi sesuatu kepada nya.

" Ayahanda, lihat!. " ucap Arissa.

Dia menunjuk kearah ujung jalan dari gerbang kediaman itu, seseorang sedang menuju kearah mereka menggunakan kuda dengan cepat. Saat semakin dekat mereka akhirnya bisa melihat siapa yang mendatangi mereka, ya Quennevia.

" Putriku!. " Hudson sangat gembira melihat kedatangannya kembali ke rumah.

Hiiikkkkk.....

Quennevia menghentikan kudanya didepan gerbang kediaman nya, dan ia pun langsung turun dari atas punggungnya. Seorang pekerja pun langsung menghampirinya dan mengambil alih kuda itu, sedangkan Quennevia berjalan mendekati ayahnya.

" Ayah, aku pulang. " ucapnya tersenyum kepada ayahnya.

" Oh, putriku. Akhirnya kau kembali, aku benar-benar sangat khawatir. " Hudson langsung memeluk putrinya dengan sangat erat, dia benar-benar bahagia.

" Nona, akhirnya anda kembali. " Murphy juga ikut senang dengan kembalinya nona yang ia layani.

Quennevia mengangguk mengiyakan ucapannya, kemudian ia melepaskan pelukan ayahnya. Dia dapat melihat kalau ayahnya itu sangat tulus menyayangi nya, tapi... tidak semua orang bahagia dengan kembalinya Quennevia. Terutama para selir dan dua putri mereka.

Saat kemudian Hudson bertanya padanya, " Katakan apa yang terjadi padamu, nak. Kenapa bajumu berlumuran darah??.'

" Itu tidak penting, ayah. " ucap Quennevia sambil menggelengkan kepalanya, dia ingin menyelesaikan masalah ini sendiri, " Lalu..... Murphy! Seret pekerja bernama Ryd kehalaman!. " suruhnya pula.

" Baik, putri. " jawab Murphy tegas dan langsung pergi menjalankan tugasnya.

Wajah selir pertama dan anak keduanya langsung tegang, jelas sekali mereka seperti merasa terancam karena Quennevia datang dan mengatakan itu.

" Adik, apa kau baik-baik saja?? Kenapa kau meminta Murphy membawa Ryd?? " tanya Adele berdalih.

" Kakak kedua, aku baik. Aku hanya akan sedikit menghukumnya karena meninggalkan ku dihutan. Ayah mengijinkannya, kan??" ucap Quennevia sambil tersenyum angkuh.

" Ayah izinkan. " dan Hudson menyetujui itu.

Tidak lama kemudian, Murphy pun datang dengan membawa seorang pekerja lain yang sudah pergi bernama Ryd. Pekerja itu berlutut sambil gemetar karena melihat Quennevia berdiri di depannya, sambil menatapnya dengan penuh intimidasi.

Putri yang sebelumnya mereka pikir telah mati, sekarang ada dihadapan mereka membawa angin buruk untuk mereka.

" Ryd, kenapa kau meninggalkan ku dihutan?? " tanya Quennevia dengan suara lembut, tapi nada bicara nya penuh dengan peringatan.

" Pu.. Putri... Ma.. Maafkan, saya. Waktu itu ada beberapa ekor hewan buas yang datang dan membuat kuda terkejut. Dan waktu saya juga mencari anda karena takut ada bintang buas lainnya, tapi... saya tidak menemukan anda. " jelas Ryd dengan gemetaran.

" Ck. Ini masalah... ditinggalkan dihutan membuatku merasa hewan buas dalam diriku bangkit seiring dengan kemarahku yang meningkat."

Quennevia mengulurkan tangannya kesamping, dan Murphy langsung menberikan apa yang ia minta sebelumnya disaat yang sama ketika ia memintanya memanggil Ryd.

Sringg....

Quennevia mengeluarkan pedang yang diberikan Murphy kepada nya dari sarungnya, dan ia membolak-balikan nya sambil memeriksa ketajaman benda itu. Semua orang penasaran dengan alasan kenapa dia harus membawa pedang untuk menghukum seseorang.

" Ryd~... Apa kau pernah merasakan rasanya disayat?? " tanya nya dingin.

Ryd merasa merinding mendengar suara dingin itu, tubuh nya semakin gemetar karena takut dengan apa yang diucapkan Quennevia. Ia pun menundukkan kepalanya dihadapan sang putri.

" Sa.. Saya mengatakan yang sebenarnya, putri!. Tolong ampuni saya!. " pintanya dengan amat sangat, hingga air mata bahkan bercucuran dari matanya.

" Kalau begitu aku ganti pertanyaan nya. Apa kau tahu rasanya saat kau kehilangan tanganmu?? " tapi Quennevia menanggapi hal itu dengan tenang dan tak tergoyahkan.

" Pu... Putri, saya mohon. Jangan lukai saya. " tangisnya.

" Jadi maksudmu menusukku dengan belati itu diperbolehkan?? "

Suara Quennevia semakin dingin dari setiap kata-katanya, apalagi raut wajahnya yang nampak marah membuatnya semakin mengerikan. Pelayan itu semakin panik, dia tidak tahu harus bagaimana saat ini. Tadinya dia percaya akan aman karena Quennevia sudah ia pastikan mati, tapi... Sekarang dia berdiri disana.

Sementara semua orang yang menyaksikan itu juga terkejut dengan apa yang dikatakan Quennevia, mereka tidak menyangka akan ada hal seperti itu.

" Kalau bagitu.... Bagaimana rasanya jika... " Quennevia berpindah kesamping pria itu dan mengangkat tinggi pedangnya. " ...Kepalamu yang aku tebas!! " teriaknya penuh amarah.

" Put.... "

Zrassss....

Quennevia benar-benar menebas kepala pekerja itu tanpa memberi nya kesempatan membela diri, sampai darahnya pun muncrat ke pakaian dan wajahnya, tapi dia beraksi seolah tidak ada apapun yang terjadi disana. Semua orang terkejut dan ngeri melihat itu, apalagi mengingat siapa yang melakukan nya.

Meninggalkan suasana mencekam ditempat itu, semua orang ketakutan menyaksikan putri yang baik dan lembut itu berubah menjadi iblis yang tidak pandang bulu, serta tidak mendengarkan perkataan pekerja itu sampai selesai.

" Putriku, apa yang terjadi padamu?? " tanya Hudson yang juga menjadi cemas melihat perubahan besar yang terjadi ada putrinya sekarang.

" Aku lelah berpura-pura baik, ayah. Jika tidak ada yang menganggapku ketika aku baik, lebih baik aku jadi jahat saja. Tapi tidak perlu khawatir ayah, aku tidak akan berbuat kejahatan tanpa alasan. " jawab Quennevia tersenyum ramah, sangat berbeda dengan sebelum nya.

" Ayah percaya... Ayah percaya itu, ayah akan selalu mendukung mu."

Hudson mendekati putrinya dan menepuk pipinya dengan lembut, membuat Quennevia merasakan perasaan hangat yang aneh.

" Ahh... Mungkin ini rasanya punya 'Ayah'. " batinnya.

...**********...

Nama : Jason Shuwan

Umur : 18 tahun

Ket : Kakak pertama Quennevia, anak dari selir pertama Anna Shuwan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!