bab 5 terpojok ( revisi )

Malam semaki larut, dentuman suara musik masih terdengar di seantero rumah besar konglomerat itu.

Tandanya...

Pesta ulang tahun si kembar Kayla dan Keyla masih belum selesai di selenggarakan.

Suara gelak tawa dan riuh para sahabat sahabat si kembar juga masih jelas terdengar.

Hanya saja....

Tamu yang terlihat hanya tinggal anak anak muda seumuran si kembar.

Ya..

Yang tertinggal dalam pesta itu memang tinggal teman teman si kembar.

Ketika suasana pesta ulang tahun si kembar masih terlihat meriah meski hari telah menjelang malam.

Di dalam sebuah kamar super mewah dan besar. Seorang laki paruh baya dengan wajah yang begitu tampan dan tubuh yang juga masih terlihat segar dan bugar.

Usianya sudah 45 tahun saat ini.

Tapi wajah itu masih terlihat sangat tampan. Bahkan tubuh laki laki itu masih terlihat segar dan sehat.

Laki laki itu nampak tengah menatap balkon kamar di lantai dua di bawah sana.

Helaan nafasnya tak jarang sering terdengar ketika sesekali ia melihat bayangan pergerakan dari penghuni kamar itu.

Entah apa yang tengah di lakukan oleh penghuni kamar itu,

Sehingga bayangannya kerap kali terlihat bergerak ke sana kemari.

Laki laki itu yang tak lain adalah Ricky memejamkan matanya sejenak kala ingatannya melayang pada peristiwa hampir 21 tahun yang lalu.

Flass on

Ricky nampak memasuki sebuah kafe setelah turun dari mobil mewahnya.

Dengan wajah sedikit muram dan langkah yang sedikit lebar.

Pria berwajah tampan dan bertubuh tegap atletis dan tinggi menjulang itu mendekat ke sebuah meja.

Di mana di sana telah duduk seorang wanita cantik berdarah campuran Tionghoa dengan rambutnya yang panjang lurus dan sepertinya ia biarkan tergerai.

Wanita cantik itu nampak tengah asyik menyedot minumannya.

" ada apa...?! Cepat katakan, Kenapa kau memintaku

 menemuimu di sini ?! " tanya laki laki itu setelah ia berada di dekat wanita itu.

Ricky masih dalam posisi berdiri saat ini.

Ia merasa enggan untuk duduk berdua dalam satu meja bersama seorang wanita yang tak pernah ia kenal.

Namun telah menghabiskan satu malamnya sebulan yang lalu.

Walau jujur saja,

Sejak kejadian malam itu.

Jauh di sudut hatinya ia merasakan debaran aneh yang ia sendiri tak mengerti apa itu saat ia mengingat kembali wajah itu.

Apalagi saat ini,

Wajah itu kembali nyata di hadapannya.

Wanita cantik itu mendongak.

Seraut wajah cantik yang hanya sedikit di beri polesan make up tersaji di sana.

Jantung seorang Ricky Ananta semakin tak baik baik saja di buatnya.

Mata bulat dengan bulu mata panjang dan lentik.

Hidung mancung dan rapi.

Bibir yang terlihat tipis dan mungil juga kemerahan.

Membuat sesuatu di dalam tubuh laki laki itu berdesir.

Namun ia sekuat tenaga menahannya.

Ia sadar....ada hati yang harus ia jaga.

Wanita itu pun nampak menatapnya sedikit lama sebelum akhirnya ia bersuara.

" aku hamil " jawab wanita itu dengan sarkasnya dan tanpa basa basi sama sekali.

Ricky sontak membulatkan kedua bola matanya, dan tanpa sadar...

Laki laki itu duduk tepat di hadapan wanita itu.

" apa kau bilang ?! Kau hamil....lalu apa urusannya denganku ?! " tanya laki laki itu dengan wajah kesal.

" anak ini adalah anakmu " jawab wanita itu masih dengan wajah tenang dan santainya.

Sama sekali tak terpengaruh dengan reaksi Ricky yang nampak menolak dan marah.

Sangat berbanding terbalik dengan wajah Ricky yang sudah nampak semakin gelap.

" apa kau sudah gila, apa kau pikir aku tak tahu siapa kau dan apa pekerjaanmu selama ini hah.... ?!

Kau hanya wanita malam. Entah sudah dengan siapa saja kau telah tidur selama ini.

Dan sekarang kau datang padaku mengatakan kau hamil.

Kau ingin aku bertanggung jawab pada anak yang entah itu milik siapa hah.....?! " cibir Ricky dengan wajah penuh ejekan.

Wajah wanita di hadapannya itu masih terlihat tenang, bahkan senyum tipis tersungging di bibir wanita itu.

Senyuman itu terlihat ketus namun juga melenakan dirinya.

" aku memang wanita malam, tapi aku juga yakin kau sangat tahu jika kaulah laki laki pertama yang melakukan itu padaku.

Asal kau tahu,

Aku tak pernah melakukan hal seperti itu sebelum denganmu. Dan aku juga tidak pernah lagi melakukan itu setelah denganmu.

Tapi tak apa jika kau tak percaya, aku hanya ingin memberitahumu saja. Jika ada anakmu yang lain selain anak anakmu itu.

Aku juga tak ingin meminta apapun padamu walau itu hanya sekedar pertanggung jawaban.

Apa yang ku miliki sudah lebih dari cukup dan mampu untuk merawat dan membiayainya sendiri " jawab wanita itu kemudian sambil berdiri.

" cihh...sombong...

maksudmu kau bangga dengan harta haram hasil menjual dirimu itu ?!

Dan kau berniat membiayai anak itu dengan harta harammu itu ?!

Menjijikkan...." umpat Ricky,

Entah kenapa ada sekelumit rasa tak suka mendengar wanita itu seakan tak berharap apapun padanya untuk bayi yang sedang ia kandung itu.

Namun semua ejekan Ricky seakan tak berpengaruh sedikit pada wanita itu.

wanita itu seolah mengabaikan begitu saja ejekannya itu.

Wanita itu hanya tersenyum menyeringai seakan mengejek sosok laki laki di hadapannya itu.

" mungkin...

Memang mau bagaimana lagi,

Tapi itu tak ada urusannya denganmu kan....?! Toh kau juga tak percaya dia anakmu.

Jadi terserah aku.

Atau....bagimana jika aku membunuhnya saja ya...kau setuju ?! " jawab wanita itu membuat wajah Ricky sontak merah padam.

" kau...." rutuk Ricky

" ha ha ha....kau lucu sekali, kau menolak mengakui anak ini adalah anakmu.

Tapi kenapa reaksimu seperti itu.

Ah sudahlah.....percuma bicara denganmu. Buang buang waktu saja " jawab Wanita itu sambil bersiap hendak berdiri.

" mau kemana kau ?! " tanya Ricky sambil mencekal pergelangan tangan wanita itu.

" lepas...aku ada klien yang harus segera aku temui " jawab wanita itu sambil menghempas tangan Ricky yang mencekal lengannya seakan jijik.

Dan Ricky sangat tak suka melihat reaksi wanita itu padanya.

" kau jangan macam macam...kau sedang hamil, apa kau masih mau berbuat seperti itu hah ?!

Kau tidak sadar itu akan membahayakannya...bagaimana jika klienmu itu bermain kasar " sentak Ricky dengan sorot mata tertuju kepada perut wanita itu.

" kasar...?! Ah...aku suka yang kasar....

Aku ingat,

permainanmu waktu itu juga kasar.

Tapi aku malas mengulangnya denganmu. Aku ingin merasakan yang lain saja " jawab wanita itu dengan sarkas.

" dasar gila...." umpat Ricky

" ha ha ha....kau baru tahu jika aku gila ?! " jawab wanita itu sambil tertawa lebar

" berbahaya atau tidak untuk anak ini itu bukan urusanmu..." sentak wanita itu kemudian sambil melototkan matanya yang bulat kepada sosok pria di hadapannya itu.

" oh ya....dari pada kau repot repot memikirkan aku,

dan jika kau ada waktu,

kau selidikilah anak anak dan istrimu itu.

Apa benar anak anak itu adalah milikmu " kata wanita itu lagi yang sontak membuat wajah Ricky berubah pias dan seketika merah padam.

" apa maksudmu ?! " tanya Ricky menahan emosi.

" tidak ada....lupakan saja " jawab wanita itu kemudian dengan asal dan segera berlalu begitu saja meninggalkan Ricky yang nampak terkejut.

Tak lama,

Ricky yang merasa penasaran segera berlari menyusul wanita itu setelah meninggalkan beberapa lembar uang berwarna merah di atas meja.

" hei...kau...tunggu, kau harus menjelaskan sesuatu padaku lebih dulu " panggil Ricky kepada wanita yang ia juga tak tahu siapa namanya itu.

Tapi wanita itu tak meresponnya,

Ia terus melangkah menuju mobilnya. Ricky yang jengkel melangkah semakin lebar dan segera mencekal lengan wanita itu untuk menghentikan langkahnya.

" sayang...." sebuah panggilan dengan suara yang sangat ia kenal membuat Ricky menoleh.

Sontak laki laki itu melepaskan cekalannya ketika ia melihat siapa yang memanggilnya.

Wanita itu tersenyum miring melihat kelakuan laki laki itu.

" dasar laki laki bodoh...." cibir wanita di dalam hatinya menertawakan Ricky.

" Natasya...kau di sini ?! " cicit laki laki itu terkejut.

Sementara seorang wanita cantik dengan penampilan mewahnya nampak memindai dirinya.

" aku...aku ada janji dengan teman sayang, kau ?! " tanya balik wanita itu dengan nada sedikit gagap.

Ia pun langsung melangkah mendekat kepada Ricky.

Sementara wanita yang tadi janjian dengan Ricky segera berlalu dari tempat itu begitu saja setelah menatap wanita dengan panggilan Natasya itu dengan tatapan jengah dan senyuman penuh ejekan.

" aku sedang makan siang sayang..." jawab Ricky sambil menatap kepergian wanita yang hendak ia mintai penjelasan itu.

" kenapa kau melihatnya terus...?! apa kau masih ingin mengulangi kecuranganmu lagi bersamanya padaku Ricky...?? " sentak Natasya yang sontak membuat Ricky menoleh kepadanya.

" tidak sayang....tidak,

Maafkan aku " jawab Ricky sambil meraih jemari Natasya dan menciumnya.

Ya..

malam itu, Natasya memergoki dirinya di dalam kamar dengan wanita itu.

Awalnya Natasya sangat marah dan bersikeras meminta cerai dan pembagian harta gono gini.

Tapi entah kenapa,

belakangan wanita itu melunak kepadanya.

Sejak hari itu,

Ricky tak lagi pernah bertemu dengan wanita itu yang ia telah tahu namanya adalah Kamelia.

Berkali kali ia berusaha mencari dan menghubungi wanita itu namun gagal.

Hingga suatu hari.

Seorang wanita datang kekantornya dengan menggendong seorang bayi.

Setelah di izinkan masuk, wanita itu duduk berhadapan dengan Ricky.

" perkenalkan saya adalah wanita yang di percaya seseorang untuk mengasuh bayi ini. Nama saya Atika " wanita itu memperkenalkan dirinya.

Ricky mengerutkan keningnya dan menyipitkan matanya menatap wanita di hadapannya itu.

Perlahan wanita itu membuka selimut yang menutupi tubuh bayi yang ia gendong.

" kenapa kau membawa anakmu ke mari ?! " tanya Ricky pada akhirnya.

Matanya menatap wajah bayi yang tengah terlelap itu.

Entah kenapa,

Tiba tiba jantungnya berdetak kencang. Darahnya berdesir.

" dia bukan anak saya...tapi dia adalah anak anda ?! " kata Atika.

Mata Ricky sontak melotot.

" omong kosong macam apa ini ?! " sebuah suara barinton dan memekakkan telinga sontak mengejutkan Ricky dan Atika.

Secara bersamaan kedua anak manusia itu menoleh ke arah sumber suara.

Seorang wanita cantik dengan menuntun dua orang anak kembar berusia sekita 2 tahunan nampak berdiri dengan tegak di ambang pintu.

" Natasya...!! " desis Ricky dengan wajah pias dan memucat.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

oh si Natasya playing victim rupanya ke si Ricky, pantas Kamelia bilang dia bodoh

2024-12-04

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

jangan jadi orang yg bodoh ricky selidiki anak kembarmu itu

2024-11-28

1

Yuli a

Yuli a

kaya raya tapi ogeb

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Maurelia Agastya Prameswari ( revisi )
2 bab 2 derita anak haram ( revisi )
3 bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah ( revisi )
4 bab 4 " sakit hati juga butuh tenaga nona....( revisi )
5 bab 5 terpojok ( revisi )
6 bab 6 perdebatan berujung maut 1 ( revisi )
7 bab 7 perdebatan berujung maut 2 ( revisi )
8 bab 8 dia yang selalu tersisih ( revisi )
9 bab 9 melanjutkan kuliah setelah di DO ( revisi )
10 bab 10 kampus baru ( revisi )
11 bab 11 Hari pertama di kampus baru ( revisi )
12 bab 12 masih yang teraniaya ( revisi )
13 bab 13 masalah selalu ada ( revisi )
14 bab 14 " aku minta maaf.... ( revisi )
15 bab 15 prahara di depan kampus 1 ( revisi )
16 bab 16 prahara di depan kampus 2 ( revisi )
17 bab 17 perhitungan Natalia untuk Maura
18 bab 18 pub
19 bab 19 ciuman
20 bab 20 panas
21 bab 21 omong kosong
22 bab 22 menolak
23 ban 23 protes dan fitnah
24 bab 24 gadis liar dan brural
25 bab 25 hati yang terus kecewa
26 bab 26 rapuh 1
27 bab 27 rapuh 2
28 bab 28 ketika hati berisyarat
29 bab 29 ketenangan sebelum badai
30 ban 30 tak mau tinggal diam
31 bab 31 quality time dengannya.....
32 bab 32 pasar malam
33 bab 33 " hanya anak seorang pelayan....
34 bab 34 keterkejutan Maura
35 ban 35 meluruskan
36 bab 36 penolakan Keyla
37 ban 37 ancaman Atika untuk Natalia
38 bab 38 meminta penjelasan
39 bab 39 ikatan batin
40 bab 40 genderang perang di tabuh....
41 bab 41 berusaha kuat
42 bab 42 lepas kendali
43 bab 43 terusir
44 bab 44 pergi
45 bab 45 amplop coklat
46 bab 46 mencari tahu dan membuat perhitungan
47 bab 47 tentangnya....
48 bab 48 Natasya
49 bab 49 liarnya.....
50 bab 50 mengelak.....
51 bab 51 tabir yang mulai terkuak
52 bab 52 kesedihan Maura
53 bab 53 tak patah arang
54 bab 54 menjerat Maura
55 bab 55 rencana Akhtar
56 bab 56 sedikit melunak
57 bab 57 berusaha merajut kebersamaan dan..... cinta
58 bab 58 mencoba semakin mendekat walau memaksa
59 bab 59 masih pacaran, tapi...
60 bab 60 kemarahan Akhtar
61 bab 61 ketegasan Akhtar
62 bab 62 mencari Maura dan Kamelia
63 bab 63 Menemui Kamelia
64 bab 64 masih bersama
65 bab 65 persiapan
66 bab 66 Kamelia dan Ricky
67 bab 67 hari pernikahan
68 bab 68 tragedi
69 bab 69 kekecewaan yang dalam
70 bab 70 penyesalan yang terlambat
71 bab 71 sebuah permohonan
72 bab 72 Atika
73 bab 73 pelaku
74 bab 74 menjelaskan walau sulit
75 bab 75 eksekusi 1
76 bab 76 eksekusi 2
77 bab 77 runtuhnya sebuah kemarahan dan kebencian
78 bab 78 perjalanan hidup yang tak selalu sesuai
79 bab 79 hidup masing masing
80 bab 80 hidup baru
81 bab 81 Melihatnya 1
82 bab 82 menghindar
83 bab 83 hati yang terasa kalut.
84 bab 84 hari itu tiba
85 bab 85 hati yang tak bisa berbohong
86 bab 86 hati yang mengenali
87 bab 87 aku hanya ingin sendiri
88 bab 88 mencoba meluruskan keadaan
89 bab 89 merajut kasih
90 bab 90 tak berkutik
91 bab 91 posesifnya seorang ayah.
92 bab 92 bertemu
93 bab 93 hidupnya adalah suaminya
94 bab 94 kembali ke tempat asal
95 bab 95 kado dari sang papa
96 bab 96 bucin
97 bab 97 menggoda suami
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Maurelia Agastya Prameswari ( revisi )
2
bab 2 derita anak haram ( revisi )
3
bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah ( revisi )
4
bab 4 " sakit hati juga butuh tenaga nona....( revisi )
5
bab 5 terpojok ( revisi )
6
bab 6 perdebatan berujung maut 1 ( revisi )
7
bab 7 perdebatan berujung maut 2 ( revisi )
8
bab 8 dia yang selalu tersisih ( revisi )
9
bab 9 melanjutkan kuliah setelah di DO ( revisi )
10
bab 10 kampus baru ( revisi )
11
bab 11 Hari pertama di kampus baru ( revisi )
12
bab 12 masih yang teraniaya ( revisi )
13
bab 13 masalah selalu ada ( revisi )
14
bab 14 " aku minta maaf.... ( revisi )
15
bab 15 prahara di depan kampus 1 ( revisi )
16
bab 16 prahara di depan kampus 2 ( revisi )
17
bab 17 perhitungan Natalia untuk Maura
18
bab 18 pub
19
bab 19 ciuman
20
bab 20 panas
21
bab 21 omong kosong
22
bab 22 menolak
23
ban 23 protes dan fitnah
24
bab 24 gadis liar dan brural
25
bab 25 hati yang terus kecewa
26
bab 26 rapuh 1
27
bab 27 rapuh 2
28
bab 28 ketika hati berisyarat
29
bab 29 ketenangan sebelum badai
30
ban 30 tak mau tinggal diam
31
bab 31 quality time dengannya.....
32
bab 32 pasar malam
33
bab 33 " hanya anak seorang pelayan....
34
bab 34 keterkejutan Maura
35
ban 35 meluruskan
36
bab 36 penolakan Keyla
37
ban 37 ancaman Atika untuk Natalia
38
bab 38 meminta penjelasan
39
bab 39 ikatan batin
40
bab 40 genderang perang di tabuh....
41
bab 41 berusaha kuat
42
bab 42 lepas kendali
43
bab 43 terusir
44
bab 44 pergi
45
bab 45 amplop coklat
46
bab 46 mencari tahu dan membuat perhitungan
47
bab 47 tentangnya....
48
bab 48 Natasya
49
bab 49 liarnya.....
50
bab 50 mengelak.....
51
bab 51 tabir yang mulai terkuak
52
bab 52 kesedihan Maura
53
bab 53 tak patah arang
54
bab 54 menjerat Maura
55
bab 55 rencana Akhtar
56
bab 56 sedikit melunak
57
bab 57 berusaha merajut kebersamaan dan..... cinta
58
bab 58 mencoba semakin mendekat walau memaksa
59
bab 59 masih pacaran, tapi...
60
bab 60 kemarahan Akhtar
61
bab 61 ketegasan Akhtar
62
bab 62 mencari Maura dan Kamelia
63
bab 63 Menemui Kamelia
64
bab 64 masih bersama
65
bab 65 persiapan
66
bab 66 Kamelia dan Ricky
67
bab 67 hari pernikahan
68
bab 68 tragedi
69
bab 69 kekecewaan yang dalam
70
bab 70 penyesalan yang terlambat
71
bab 71 sebuah permohonan
72
bab 72 Atika
73
bab 73 pelaku
74
bab 74 menjelaskan walau sulit
75
bab 75 eksekusi 1
76
bab 76 eksekusi 2
77
bab 77 runtuhnya sebuah kemarahan dan kebencian
78
bab 78 perjalanan hidup yang tak selalu sesuai
79
bab 79 hidup masing masing
80
bab 80 hidup baru
81
bab 81 Melihatnya 1
82
bab 82 menghindar
83
bab 83 hati yang terasa kalut.
84
bab 84 hari itu tiba
85
bab 85 hati yang tak bisa berbohong
86
bab 86 hati yang mengenali
87
bab 87 aku hanya ingin sendiri
88
bab 88 mencoba meluruskan keadaan
89
bab 89 merajut kasih
90
bab 90 tak berkutik
91
bab 91 posesifnya seorang ayah.
92
bab 92 bertemu
93
bab 93 hidupnya adalah suaminya
94
bab 94 kembali ke tempat asal
95
bab 95 kado dari sang papa
96
bab 96 bucin
97
bab 97 menggoda suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!