bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah ( revisi )

Seorang pria paruh baya dengan tubuhnya yang masih terlihat tegap dan wajahnya yang masih terlihat tampan.

Seraut wajah yang nampak begitu tenang dan dingin.

Kini berdiri tegak tak jauh dari tempat itu.

Bibir Maura semakin mengatup melihat kehadiran seseorang yang tak lain adalah tuan Ricky Mahendra Setiawan Ananta itu.

Seorang pria yang seharusnya ia jadikan sebagai tempat untuk mengadu dan bermanja manja ria karena hanya ada laki laki itu satu satunya orang tuanya yang ia tahu.

Sememtara untuk sang ibu, ia memang tak pernah tahu.

Karena ia memang tak pernah tahu bagaimana dan siapa ibunya.

Ia tak tahu sama sekali.

Setiap kali bertanya kepada Atika wanita itu selalu menghindar.

Harapan kasih sayang hanya ia dapatkan dari sosok laki laki itu.

Tapi apa daya,

Hal itu tak akan pernah bisa di lakukan oleh seorang Maurelia Agastya Prameswari kepada sosok laki laki itu meski sebenarnya ia sangat ingin melakukannya.

Jangankan untuk memeluk, untuk mendekat saja rasanya itu tak mungkin.

Ia tahu....

laki laki itu sangat membencinya dan enggan untuk sekedar berdekatan dengannya.

Rasa enggan laki laki itu kepadanya sangat kentara dan dapat dengan jelas ia rasakan.

Jangankan untuk berdekatan, untuk bertegur sapa ketika keduanya tak sengaja bertemu saja sangat jarang di lakukan laki laki itu.

Hanya jika ada hal penting saja, laki laki itu terpaksa bicara dengannya.

Seperti saat ini contohnya.

Sejak kecil,

Sejak ingatannya mulai bisa merekam jejak jejak kenangannya di masa kecil.

Tak ada secuil kenangan yang melekat di hati Maura tentang laki laki itu.

Sepanjang ingatannya,

Laki laki itu hanya ada, hanya bicara dan hanya memperhatikan Kayla dan Keyla saja.

tak pernah sekalipun laki laki itu menganggap keberadaannya meski ia juga berada di tempat yang sama dengan kedua kakak kembarnya itu.

Tuan Ricky selalu menjaga jarak dengannya sejak dulu.

Bahkan Maura sendiri pun tak pernah memanggil laki laki itu dengan panggilan seperti yang di pakai si kembar untuk memanggil laki laki itu.

Yakni

Papi....

Ya....

Tak pernah sekalipun Maura pernah memanggil papi kepada Ricky Setiawan Ananta.

" kenapa kalian hanya diam....?! Tidak adakah yang bisa menjelaskan kepadaku kenapa kalian berkumpul di sini sementara pestanya di adakan di sebelah ?! " tanya pria baya itu dengan tatapan menatap lurus kepada sosok gadis berambut panjang tergerai di hadapannya itu.

" kakak ipar...

Anak haram ini mencoba menggoda kekasih Keyla.

Sepertinya,

Dia benar benar mewarisi watak ibunya.

Dasar murahan...." Natalia akhirnya yang menjawab pertanyaan tuan Ricky dengan nada berapi api sambil menunjuk nunjuk wajah Maura dengan ujung jarinya.

Ricky menoleh dan menatap sejenak kepada Natalia.

" itu tidak benar....aku...." kata kata Maura yang mencoba membela diri tak bisa berlanjut ketika mata tajam seorang Ricky kembali teralih kepadanya.

Niatnya yang ingin membela dirinya sendiri agaknya sia sia.

Seperti sebelum sebelumnya, pria baya itu tak akan pernah memberi kesempatan kepada dirinya untuk membela diri.

Apalagi membela dirinya.

" kau selalu saja membuat keributan dan permasalahan dimanapun kau berada.

Tidakkah kau lihat ini adalah pesta ulang tahun anak anakku ?! " sentak tuan Ricky memotong begitu saja kalimat Maura.

( anak anakku....?! ) cicit Maura di dalam hati.

Sungguh sakit rasanya hati gadis itu. Bagai teriris sembilu rasanya.

Wajah Maura seketika berubah pias dan memucat.

Rasa sakit yang ia rasakan seolah menguar pada wajahnya.

Matanya menyipit menatap laki laki itu.

" cepat kembali ke kamarmu, jangan pernah menunjukkan batang hidungmu sebelum acara ini selesai....kau mengerti ?! " sentak tuan Ricky sekali lagi dengan suara yang cukup menggelegar kepada gadis yang menatapnya dengan wajah pias dan memucat itu.

Natalia tersenyum puas melihat respon sang kakak ipar kepada Maura.

Ya....

Selama ini, hanya tuan Rickylah satu satunya orang yang mampu membuat seorang Maura bereaksi.

Dan juga hanya tuan Rickylah, satu satunya orang yang bisa mengendalikan kegilaan seorang Maura meski tanpa perbincangan sekalipun.

Ya....

Dua orang itu memang sangat jarang dan hampir tak pernah berinteraksi.

Apalagi saling berbincang.

Tak lama,

Maura nampak memutar tubuhnya dan segera melangkah pergi dengan langkah lebar meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata dan dengan diringi oleh tatapan mata orang orang yang ia tinggalkan di tempat itu.

Crist menghela nafas pelan dan samar,

kepergian Maura dari tempat itu seakan meninggalkan adanya ruang kosong di sudut hatinya.

Cintanya kepada Maura sebenarnya memang tak main main.

pemuda itu memang sungguh sungguh mencintai gadis itu setengah mati.

" Crist....kau di sini ?! Aku mencarimu sejak tadi " Seorang gadis cantik berhijab tiba tiba telah nampak berada di tempat itu dan berkata dengan suara lembut kepada Crist.

Crist menjadi salah tingkah.

" kembalilah kepestamu Keyla, masih ada banyak tamu yang harus kau temui....

dan kau tuan muda Lewis.

Pestanya ada di taman samping, bukan di sini " kata Tuan Ricky bernada dingin kepada sosok pemuda yang ia tahu adalah teman dekat salah satu putri kembarnya, sekaligus putra salah satu rekan bisnisnya.

" baik tuan,

maaf...tadi saya tersesat...." jawab Crist dengan tergagap.

Kemudian ia mengikuti langkah Keyla yang telah meraih tangannya lebih dulu dan meninggalkan tempat itu.

" kakak ipar...." Natalia mendekat kepada tuan Ricky.

" pergilah Natalia, di sini bukan tempat di adakannya pesta " kata tuan Ricky sembari pergi meninggalkan Natalia begitu saja.

" tapi kakak ipar..."

" aku lelah....aku tak ingin berdebat saat ini " potong tuan Ricky kemudian melanjutkan langkahnya meningggalkan tempat itu.

Meninggalkan Natalia yang menatapnya dengan tatapan tajam.

Bertahun tahun ia berada di sisi laki laki itu semenjak sang kakak tiada.

Hingga tanpa sadar, ia bahkan telah mengorbankan masa mudanya demi laki laki itu dan si kembar.

Tapi...

Tak pernah sekalipun laki laki itu menoleh kepadanya.

Natalia meremas kuat kuat ujung hijabnya.

" kau harus menghargai pengorbananku ini kakak ipar " desis Natalia.

Flass off

Cklek....

Pintu kamar Maura terbuka dari luar dan menampilkan sosok seorang wanita berwajah lembut meski tak begitu cantik yang hampir seusia dengan Ricky juga Natalia tapi mungkin lebih muda beberapa tahun.

namun penampilannya terlihat sangat sederhan sekali.

Dress gamis dan hijab instan saja yang melengkapi penampilannya.

Wanita itu masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

" nona Maura..." sapa wanita itu kepada Maura yang sepertinya tak menyadari kehadirannya.

tak mendapat respon bahkan jawaban.

Wanita paruh baya itu meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja yang ada di kamar itu.

kemudian ia melangkah ke arah balkon dan mendekat ke arah Maura.

" nona Maura.... " wanita itu kembali mengulang sapaannya.

Kali ini Maura merespon.

Gadis itu menolehkan kepalanya dan menatap wanita berwajah lembut itu.

" kau mengejutkanku saja bibi Atika...." sungut Maura.

" aku sudah memanggilmu sejak tadi, tapi sepertinya kau sedang sangat sibuk memperhatikan pesta itu " jawab wanita yang di panggil bibi Atika itu sambil melongok sejenak ke bawah.

Melihat sumber perhatian yang menjadi pusat perhatian Maura.

" pestanya meriah juga ya....nona Maura iri atau...nona ingin bergabung dan menjadi bagian dari pesta itu ?! " goda wanita baya itu kepada Maura.

" ckk....!! " Maura hanya berdecak kesal.

" ada apa bibi Atika kemari, hanya mau meledekku ?! " sungut Maura lagi.

" ha ha ha....meledek ?! " bi Atik tertawa sejenak.

" memangnya anda akan mempan dengan sebuah ledekan dariku ?! " goda bi Atik lagi.

wanita itu sangat tahu dengan persis bagaimana selama ini nonanya itu menghadapi ejekan dan bulian di luar sana, bahkan di rumah ini juga.

Ejekan atau hinaan tak akan cukup membuat seorang Maurelia Agastya Prameswari menangis apalagi memohon di hadapan orang orang itu.

Sepertinya hati gadis itu telah kebal dan membeku dengan berbagai hinaan dan ejekan yang telah ia terima sejak kecil dari mereka.

Khususnya keluarga besar tuan Ananta sendir, yakni kedua orang tua laki laki itu yang notabene adalah kakek dan neneknya sendiri.

Tuan Akil Setiawan Ananta dan nonya Laura Setiawan Ananta.

Terlebih lebih tante si kembar dari pihak sang mami.

Nona Natalia Masayu Jordy.

Adik kandung mendiang nyonya Natasya Masayu Jordy.

Momi si kembar dan istri tuan Ricky.

Namun,

Satu satunya hal yang membuat gadis itu rapuh adalah sikap dingin dan pilih kasih tuan Ricky kepadanya.

Tak jarang,

Maura menangis terisak dan menjerit dalam diam karena perlakuan laki laki itu.

Dan jika sudah seperti itu, Maura akan mengurung diri di dalam kamar hingga berjam jam.

Sementara Atika.

Tak ada yang bisa ia lakukan selain menunggu gadis cantik asuhannya itu di depan pintu kamarnya.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

nama" nya memang harus ditulis secara lengkap yah thor🙃🙃

2024-12-04

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

miris kali nasibmu maura🥺

2024-11-28

0

Eka Burjo

Eka Burjo

lanjut

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Maurelia Agastya Prameswari ( revisi )
2 bab 2 derita anak haram ( revisi )
3 bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah ( revisi )
4 bab 4 " sakit hati juga butuh tenaga nona....( revisi )
5 bab 5 terpojok ( revisi )
6 bab 6 perdebatan berujung maut 1 ( revisi )
7 bab 7 perdebatan berujung maut 2 ( revisi )
8 bab 8 dia yang selalu tersisih ( revisi )
9 bab 9 melanjutkan kuliah setelah di DO ( revisi )
10 bab 10 kampus baru ( revisi )
11 bab 11 Hari pertama di kampus baru ( revisi )
12 bab 12 masih yang teraniaya ( revisi )
13 bab 13 masalah selalu ada ( revisi )
14 bab 14 " aku minta maaf.... ( revisi )
15 bab 15 prahara di depan kampus 1 ( revisi )
16 bab 16 prahara di depan kampus 2 ( revisi )
17 bab 17 perhitungan Natalia untuk Maura
18 bab 18 pub
19 bab 19 ciuman
20 bab 20 panas
21 bab 21 omong kosong
22 bab 22 menolak
23 ban 23 protes dan fitnah
24 bab 24 gadis liar dan brural
25 bab 25 hati yang terus kecewa
26 bab 26 rapuh 1
27 bab 27 rapuh 2
28 bab 28 ketika hati berisyarat
29 bab 29 ketenangan sebelum badai
30 ban 30 tak mau tinggal diam
31 bab 31 quality time dengannya.....
32 bab 32 pasar malam
33 bab 33 " hanya anak seorang pelayan....
34 bab 34 keterkejutan Maura
35 ban 35 meluruskan
36 bab 36 penolakan Keyla
37 ban 37 ancaman Atika untuk Natalia
38 bab 38 meminta penjelasan
39 bab 39 ikatan batin
40 bab 40 genderang perang di tabuh....
41 bab 41 berusaha kuat
42 bab 42 lepas kendali
43 bab 43 terusir
44 bab 44 pergi
45 bab 45 amplop coklat
46 bab 46 mencari tahu dan membuat perhitungan
47 bab 47 tentangnya....
48 bab 48 Natasya
49 bab 49 liarnya.....
50 bab 50 mengelak.....
51 bab 51 tabir yang mulai terkuak
52 bab 52 kesedihan Maura
53 bab 53 tak patah arang
54 bab 54 menjerat Maura
55 bab 55 rencana Akhtar
56 bab 56 sedikit melunak
57 bab 57 berusaha merajut kebersamaan dan..... cinta
58 bab 58 mencoba semakin mendekat walau memaksa
59 bab 59 masih pacaran, tapi...
60 bab 60 kemarahan Akhtar
61 bab 61 ketegasan Akhtar
62 bab 62 mencari Maura dan Kamelia
63 bab 63 Menemui Kamelia
64 bab 64 masih bersama
65 bab 65 persiapan
66 bab 66 Kamelia dan Ricky
67 bab 67 hari pernikahan
68 bab 68 tragedi
69 bab 69 kekecewaan yang dalam
70 bab 70 penyesalan yang terlambat
71 bab 71 sebuah permohonan
72 bab 72 Atika
73 bab 73 pelaku
74 bab 74 menjelaskan walau sulit
75 bab 75 eksekusi 1
76 bab 76 eksekusi 2
77 bab 77 runtuhnya sebuah kemarahan dan kebencian
78 bab 78 perjalanan hidup yang tak selalu sesuai
79 bab 79 hidup masing masing
80 bab 80 hidup baru
81 bab 81 Melihatnya 1
82 bab 82 menghindar
83 bab 83 hati yang terasa kalut.
84 bab 84 hari itu tiba
85 bab 85 hati yang tak bisa berbohong
86 bab 86 hati yang mengenali
87 bab 87 aku hanya ingin sendiri
88 bab 88 mencoba meluruskan keadaan
89 bab 89 merajut kasih
90 bab 90 tak berkutik
91 bab 91 posesifnya seorang ayah.
92 bab 92 bertemu
93 bab 93 hidupnya adalah suaminya
94 bab 94 kembali ke tempat asal
95 bab 95 kado dari sang papa
96 bab 96 bucin
97 bab 97 menggoda suami
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Maurelia Agastya Prameswari ( revisi )
2
bab 2 derita anak haram ( revisi )
3
bab 3 perlakuan yang tak pernah berubah ( revisi )
4
bab 4 " sakit hati juga butuh tenaga nona....( revisi )
5
bab 5 terpojok ( revisi )
6
bab 6 perdebatan berujung maut 1 ( revisi )
7
bab 7 perdebatan berujung maut 2 ( revisi )
8
bab 8 dia yang selalu tersisih ( revisi )
9
bab 9 melanjutkan kuliah setelah di DO ( revisi )
10
bab 10 kampus baru ( revisi )
11
bab 11 Hari pertama di kampus baru ( revisi )
12
bab 12 masih yang teraniaya ( revisi )
13
bab 13 masalah selalu ada ( revisi )
14
bab 14 " aku minta maaf.... ( revisi )
15
bab 15 prahara di depan kampus 1 ( revisi )
16
bab 16 prahara di depan kampus 2 ( revisi )
17
bab 17 perhitungan Natalia untuk Maura
18
bab 18 pub
19
bab 19 ciuman
20
bab 20 panas
21
bab 21 omong kosong
22
bab 22 menolak
23
ban 23 protes dan fitnah
24
bab 24 gadis liar dan brural
25
bab 25 hati yang terus kecewa
26
bab 26 rapuh 1
27
bab 27 rapuh 2
28
bab 28 ketika hati berisyarat
29
bab 29 ketenangan sebelum badai
30
ban 30 tak mau tinggal diam
31
bab 31 quality time dengannya.....
32
bab 32 pasar malam
33
bab 33 " hanya anak seorang pelayan....
34
bab 34 keterkejutan Maura
35
ban 35 meluruskan
36
bab 36 penolakan Keyla
37
ban 37 ancaman Atika untuk Natalia
38
bab 38 meminta penjelasan
39
bab 39 ikatan batin
40
bab 40 genderang perang di tabuh....
41
bab 41 berusaha kuat
42
bab 42 lepas kendali
43
bab 43 terusir
44
bab 44 pergi
45
bab 45 amplop coklat
46
bab 46 mencari tahu dan membuat perhitungan
47
bab 47 tentangnya....
48
bab 48 Natasya
49
bab 49 liarnya.....
50
bab 50 mengelak.....
51
bab 51 tabir yang mulai terkuak
52
bab 52 kesedihan Maura
53
bab 53 tak patah arang
54
bab 54 menjerat Maura
55
bab 55 rencana Akhtar
56
bab 56 sedikit melunak
57
bab 57 berusaha merajut kebersamaan dan..... cinta
58
bab 58 mencoba semakin mendekat walau memaksa
59
bab 59 masih pacaran, tapi...
60
bab 60 kemarahan Akhtar
61
bab 61 ketegasan Akhtar
62
bab 62 mencari Maura dan Kamelia
63
bab 63 Menemui Kamelia
64
bab 64 masih bersama
65
bab 65 persiapan
66
bab 66 Kamelia dan Ricky
67
bab 67 hari pernikahan
68
bab 68 tragedi
69
bab 69 kekecewaan yang dalam
70
bab 70 penyesalan yang terlambat
71
bab 71 sebuah permohonan
72
bab 72 Atika
73
bab 73 pelaku
74
bab 74 menjelaskan walau sulit
75
bab 75 eksekusi 1
76
bab 76 eksekusi 2
77
bab 77 runtuhnya sebuah kemarahan dan kebencian
78
bab 78 perjalanan hidup yang tak selalu sesuai
79
bab 79 hidup masing masing
80
bab 80 hidup baru
81
bab 81 Melihatnya 1
82
bab 82 menghindar
83
bab 83 hati yang terasa kalut.
84
bab 84 hari itu tiba
85
bab 85 hati yang tak bisa berbohong
86
bab 86 hati yang mengenali
87
bab 87 aku hanya ingin sendiri
88
bab 88 mencoba meluruskan keadaan
89
bab 89 merajut kasih
90
bab 90 tak berkutik
91
bab 91 posesifnya seorang ayah.
92
bab 92 bertemu
93
bab 93 hidupnya adalah suaminya
94
bab 94 kembali ke tempat asal
95
bab 95 kado dari sang papa
96
bab 96 bucin
97
bab 97 menggoda suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!